Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Motivasi
Kata motivasi memiliki kata dasar motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan
seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang
berlangsung secara sadar. (Abdurrahmat Fathoni, 2006: 81)
Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan

sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan

organisasi dengan efisien dan ekonomis (Siagian, 1994:128).

Menurut George R. Terry, motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang

individu yang merangsangnya melakukan tindakan. Selanjutnya menurut Greenberg dan

Baron (1993:114) adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara

perilaku manusia kearah pencapaian tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

motivasi adalah suatu proses seorang individu dalam berperilaku sedemikian rupa

sehingga mau bekerja atau bertindak demi tercapainya tujuan organisasi.

2 Pentingnya Motivasi dalam Organisasi

Motivasi organisasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan

organisasi agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan

termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang

mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat

upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu

dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Motivasi ini dapat pula dikatakan

sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri. Terkait dengan motivasi

organisasi lima fungsi utama manajemen adalah planning, organizing, staffing, leading,
dan controlling, Pada pelaksanaanya, setelah rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan

disusun personalianya , langkah berikutnya adalah menugaskan atau mengarahkan anggota

menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan . Fungsi pengarahan ini secara sederhana

membuat anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka

lakukan. Memotivasi organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di

dalam fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat

menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar

pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan

anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang

memburuk, menemukan kegagalan program kerja bahkan terancam bubar. Menurut

Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan

ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di motivasi.

Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya , sehingga bisa

memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara organisatoris maupun

pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi , sebisa mungkin memahami

masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi

sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa

menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah

kerja untuk anggotanya.

3 Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi

Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai

berikut:

1) Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan

tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha

melakukan kegiatan.
2) Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan

bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya

3) Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh

kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhannya.

4) Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan

yang dilakukan secara bertahap

5) Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka

lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran

6) Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat

mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan

yang mereka terima.

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan ekstern

yang berasal dari karyawan.

1. Faktor Internal

Faktor Intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:

a. Keinginan untuk dapat hidup;

b. Keinginan untuk dapat memiliki;

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan;

d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan;

e. Keinginan untuk berkuasa.

2. Faktor Eksternal

Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja seseorang.

Faktor-faktor ekstern itu adalah:


a. Kondisi lingkungan kerja;

b. Kompensasi yang memadai;

c. Supervise yang baik;

d. Adanya jaminan pekerjaan;

e. Status dan tanggung jawab;

f. Peraturan yang fleksibel.

5 Teori-Teori Motivasi

Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan (content

theory) dan teori proses (process theory).

1. Teori Motivasi Kepuasan (Content Theory)

Pada dasarnya Teori ini lebih didekatkan pada factor – factor kebutuhan dan

kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara

tertentu.1[3] Pada teori kepuasan ini didukung juga oleh para pakar diantaranya:

1) Teori Hirarki Kebutuhan (A. Maslow)

2) Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)

3) Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)

4) Teori E-R-G (Clayton Alderfer)

2. Teori Motivasi proses (process theory)

Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan.

Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja. Dalam hal ini teori motivasi

proses yang dikenal seperti :

1[3] Vicky Ariesca, “Pentingnya Motivasi dalam Organisasi”, Blogspot, diakses dari
http://vickyariesca.blogspot.com/2012/01/pentingnya-motivasi-dalam organisasi.html
1) Teori Harapan (Expectancy Theory), komponennya adalah: Harapan, Nilai (Value), dan

Pertautan (Instrumentality). 2) Teori Keadilan (Equity Theory), hal ini didasarkan tindakan

keadilan diseluruh lapisan serta obyektif di dalam lingkungan perusahaannya. Tokoh

dalam teori ini adalah S. Adams.

3) Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory), hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat

dari pelaku dengan pemberian kompensasi. Tokoh dalam teori ini adalah B.F. Skinner.

Anda mungkin juga menyukai