Pengertian Motivasi
Kata motivasi memiliki kata dasar motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan
seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang
berlangsung secara sadar. (Abdurrahmat Fathoni, 2006: 81)
Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan
Menurut George R. Terry, motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang
Baron (1993:114) adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara
motivasi adalah suatu proses seorang individu dalam berperilaku sedemikian rupa
organisasi agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan
termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang
upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu
dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Motivasi ini dapat pula dikatakan
sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri. Terkait dengan motivasi
organisasi lima fungsi utama manajemen adalah planning, organizing, staffing, leading,
dan controlling, Pada pelaksanaanya, setelah rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan
menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan . Fungsi pengarahan ini secara sederhana
membuat anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka
dalam fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat
menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar
pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan
anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang
Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan
ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di motivasi.
memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara organisatoris maupun
masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi
sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa
menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah
Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai
berikut:
1) Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha
melakukan kegiatan.
2) Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
3) Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh
4) Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan
5) Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka
6) Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan ekstern
1. Faktor Internal
Faktor Intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:
2. Faktor Eksternal
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja seseorang.
5 Teori-Teori Motivasi
Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan (content
Pada dasarnya Teori ini lebih didekatkan pada factor – factor kebutuhan dan
tertentu.1[3] Pada teori kepuasan ini didukung juga oleh para pakar diantaranya:
Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan.
Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja. Dalam hal ini teori motivasi
1[3] Vicky Ariesca, “Pentingnya Motivasi dalam Organisasi”, Blogspot, diakses dari
http://vickyariesca.blogspot.com/2012/01/pentingnya-motivasi-dalam organisasi.html
1) Teori Harapan (Expectancy Theory), komponennya adalah: Harapan, Nilai (Value), dan
Pertautan (Instrumentality). 2) Teori Keadilan (Equity Theory), hal ini didasarkan tindakan
3) Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory), hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat
dari pelaku dengan pemberian kompensasi. Tokoh dalam teori ini adalah B.F. Skinner.