Anda di halaman 1dari 2

Epafroditus Budiawan / 232013062

Tugas : Project 1 – Sistem Informasi Akuntansi

Pada minggu pertama ini, kelas kami mendapatkan tugas untuk mewawancarai pengelola atau
pemilik suatu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mengenai hal-hal mendasar dalam
aktivitas usahanya terutama dalam bidang akuntansi. Berikut akan saya sampaikan hasil wawancara
saya.

Nama toko : Zahra Laundry

Jenis industri : Jasa

Nama pemilik : Ibu Anik

Alamat : Jalan Domas no. 21, Salatiga

Sejarah dari toko ini dimulai pada 3 tahun yang lalu, tepatnya sekitar awal tahun 2012, Ibu
Anik beserta suami mendirikan usaha laundry dan menamainya “Zahra Laundry” yang diambil dari
nama anak mereka. Sampai sekarang usaha ini terus berkembang hingga dapat membuka juga usaha
berjualan pulsa telepon seluler elektrik. Dalam perencanaan ke depan, Ibu Anik ingin membangun
sebuah toko jus buah mengingat adanya halaman luas yang masih belum digunakan di belakang toko
laundry. Dalam aktivitasnya, Ibu Anik bekerja secara sendiri dan terkadang dibantu oleh suami.
Sewajaranya, usaha laundry membutuhkan 1 atau 2 karyawan karena usaha ini menuntut kecepatan
pelayanan dan kualitas dari pelanggan, namun ibu Anik saat ini tidak memperkerjakan satupun
karyawan di tokonya. Saat ditanya alasannya, ibu Anik menjawab, dia sedang tidak ingin untuk
mempercayakan tokonya kepada karyawan oleh karena dahulu terdapat karyawan yang tidak jujur
terutama dalam hal keuangan dan waktu, sehingga membuat toko merugi. Alasan lainnya, tidak
adanya pengadaan karyawan akan memperkecil sektor pengeluaran toko sehingga memaksimalkan
laba.

Mengenai pelanggannya, ibu Anik mempunyai beberapa konsumen yang setiap bulannya
menitipkan minimal 50 kg pakaian kotor di tokonya. Untuk paket bulanan seperti ini, ibu Anik
memang menetapkan persayaratan minimal pengerjaan untuk 50 kg pakaian, dan konsumen harus
membayar uang muka sebesar 50% dari yang telah disepakati. Untuk tarif normalnya, 1 kg pakaian
kotor dikenakan tarif Rp 3.000, dengan catatan penyelasaian pekerjaan selama 2 hari. Bila konsumen
ingin pakaiannya lebih cepat selesai dikerjakan, dapat juga memilih paket tarif lainnya yang
disediakan oleh toko, antara lain paket kilat 1 hari dengan tarif Rp 6.000/kg, paket kilat 6 jam dengan
tarif Rp 7.000/kg, dan paket kilat 4 jam dengan tarif Rp 10.500/kg. Jika pelanggan mengirimkan
pakaian kotor kurang dari 1 kg, maka tarif yang dikenakan tetap sama yaitu sebesar tarif 1 kg. Toko
juga menyediakan kemudahan lainnya bagi pelanggan yaitu layanan antar jemput gratis pakaian,
langsung ke rumah pelanggan. Tentunya hal ini merupakan pengikat konsumen yang efektif oleh
karena pada saat ini, orang cenderung menginginkan sesuatu yang praktis dan tidak perlu keluar dari
rumah untuk menghemat waktu dan menghemat pengeluaran transportasi.
Saat ditanyai mengenai pemasukan dan pengeluaran toko. Ibu Anik menjelaskan bahwa
pengeluaran toko berkutat di sekitar pengadaan barang operasional seperti parfum, sabun, plastik, dan
berbagai perlengkapan lainnya. Pengadaan barang operasional dilakukan setiap bulannya meskipun
perlengkapan yang ada di toko masih belum habis. Jumlah stock bulanan yang tetap seperti itu
disediakan dengan maksud menghemat waktu dan mengurangi resiko masalah yang muncul jika
pengadaan dilakukan disaat perlengkapan di toko telah habis. Mengenai pengeluaran tersebut, toko
membuat pembukuan secara rutin setiap bulannya. Jika terdapat pengeluran harian yang belum
direncanakan sebelumnya, setiap akhir hari juga akan dicatat dalam pembukuan. Untuk pemasukan,
seperti pembayaran biaya laundry dari konsumen, toko melakukan pencatatan arus kas nya setiap hari.
Jadi, setiap akhir dari 1 hari kerja, pihak toko melakukan segala proses pembukuan baik itu
merupakan pemasukan maupun pengeluaran harian. Pihak toko sudah menerapkan pembukuan
akuntansi berbasis akrual, sebagai contohnya yaitu uang muka dari pengerjaan paket bulanan akan
dicatat beserta dengan kekurangan pembayarannya. Untuk membantu proses pembukuan, toko
menggunakan nota 2 rangkap (untuk toko dan pelanggan) dalam setiap transaksi yang dilakukan.
Dalam pengadaan stock perlengkapan pun, toko juga meminta nota dalam transaksinya. Meskipun
sistem akuntansi yang digunakan masih manual, namun hal ini cocok digunakan karena toko masih
berskala kecil dan belum terlalu rumit strukturnya.

Anda mungkin juga menyukai