Anda di halaman 1dari 4

Epafroditus Budiawan / 232013062

Tugas : Project 2 – Sistem Informasi Akuntansi

Pada Minggu ini saya kembali mewawancarai pemilik dari “Zahra Laundry” yaitu Ibu Anik.
Adapun beberapa poin penting yang harus dilaporkan yaitu mengenai prosedur penjualan,
pengeluaran (pembelian barang dagangan dan beban yang muncul oleh transaksi tersebut), serta
formulir yang digunakan seperti nota, faktur penjualan, kwitansi, dan lain sebagainya (dalam toko
saya ini, menggunakan nota sebagai formulir sah). Berikut akan saya sampaikan hasil wawancara saya
minggu ini.

Prosedur penjualan di toko ini cukup sederhana. Pelanggan diberikan pilihan yang menarik
sesuai dengan kemampuan ekonomis masing-masing. Terdapat beberapa pilihan paket jasa yang
berbeda-beda dalam hal kecepatan penyelesaian dan tentunya harga. Paket regular memiliki harga Rp
3.000 per kilogram pakaian kotornya, serta waktu pengerjaan dalam 2 hari. Bila pelanggan sedang
terburu-buru dan ingin pakaian kotornya cepat dicucikan (yang tentunya membutuhkan tenaga ekstra
dari sang penyedia jasa), terdapat tawaran menarik dalam 3 paket berikut yaitu paket kilat 1 hari, kilat
6 jam, dan kilat 4 jam. Untuk paket kilat 1 hari dikenakan biaya Rp 6.000 per kilogramnya. Paket kilat
6 jam Rp 7.000 per kilogram, dan paket kilat 4 jam Rp 10.500 per kilogram. Pelanggan pun tidak
perlu kerepotan untuk mengantar dan mengambil pakaian mereka yang dicucikan oleh karena pihak
toko melayani antar jemput pakaian secara gratis. Toko melayani pesanan pelanggan dari jam 8
sampai 4 sore yang memudahkan pelanggan untuk mengkontak toko setiap harinya (kecuali pada hari
Minggu, yang merupakan hari libur) saat dibutuhkan. Tentunya tawaran-tawaran ini selain menjadi
nilai plus bagi toko juga sekaligus mencerminkan pemasaran yang baik karena persepsi masyarakat
pada umumnya adalah segala hal yang efisien dan efektif harus tersedia di masa sekarang.

Sedangkan, bagi pelanggan yang ingin menjadi pelanggan tetap, yang artinya setiap bulan
mencucikan bajunya di Zahra Laundry, toko menawarkan jasa bulanan ini dengan persyaratan pakaian
kotor yang dicucikan minimal berjumlah 50 kilogram. Pelanggan dapat membayar uang muka sebesar
50% dulu pada awalnya. Perjanjian harga bila dihitung-hitung dengan paket regular, maka 50
kilogram x Rp 3.000 = Rp 150.000. Kini toko sedang mempunyai 2 pelanggan tetap, dan itu artinya
Rp 300.000 sudah pasti masuk menjadi omzet bulanan toko pada periode ini. Untuk mencukupi
banyaknya permintaan dari pelanggan baik yang harian hingga bulanan, tentunya toko membutuhkan
suplai bahan baku yang mencukupi. Proses pengadaan persediaan pun telah dipilih secara efisien dan
efektif oleh toko. Setiap bulannya, penyalur stock resmi akan mensuplai perlengkapan dalam jumlah
tetap yang telah ditentukan kepada toko. Perlengkapan yang distock antara lain adalah parfum, sabun,
plastik, dan berbagai bahan baku lainnya. Jadi, pihak toko tidak menunggu hingga persediaan habis,
lalu sesudah itu baru keluar mencari dan membeli barang baku tersebut, namun melalui stock tetap
secara bulanan seperti yang dijelaskan diatas. Hal ini, menurut Ibu Anik, dilakukan untuk menghemat
pengeluaran toko dalam hal waktu dan uang. Kebanyakan penyalur akan memberi harga khusus
kepada pengusaha yang mengambil barang secara rutin dan dalam jumlah besar. Selain pembelian
perlengkapan bahan baku, toko juga harus membayar biaya listrik setiap bulannya. Untuk biaya air,
toko tidak mengeluarkan biaya rutin perbulannya oleh karena sumber air menggunakan sumur dan
mesin pemompa air nya. Biaya hanya terdapat pada pembelian & perawatan mesin pompa air. Beban-
beban pengeluaran diatas selalu dicatatkan oleh toko di dalam pembukuannya, baik pengeluaran
harian, mingguan, maupun bulanan.

Adapun dalam transaksi penjualannya, toko menggunakan formulir sah yaitu nota. Pengadaan
formulir ini, tujuannya tidak lain adalah untuk keperluan pembukuan. Terdapat 2 rangkap nota yang
digunakan oleh toko. Nota pertama akan disimpan oleh toko, dan nota kedua akan diberikan kepada
konsumen/pelanggan. Berikut akan saya lampirkan gambar (foto) dari nota di “Zahra Laundry”.

Gambar 1 : Nota rangkap pertama, berwarna putih (dipegang oleh konsumen)


Gambar 2 : Nota rangkap kedua, berwarna merah muda (dipegang oleh toko)

Gambar 3 : Nota ditempelkan pada pakaian yang telah selesai dicuci sebagai bukti dan penanda
pesanan dari konsumen yang berbeda-beda.
Gambar 4 : (Lebih dekat) Nota yang ditempelkan pada pesanan yang telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai