Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan rencana kegiatan atau Plan of Action (POA) yang telah


disusun, maka pelaksanaan dan evaluasi kegiatan menurut masalah di Ruang
Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro dilakukan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan progam MPKP
a. Pelaksanaan Kegiatan
1) Memberikan kuesioner dan observasi tentang MPKP kepada Kepala
Ruang, Katim, dan Perawat Pelaksana pada tanggal 15-17 Mei 2018
2) Melaksanakan Pre dan Post Conference pada tanggal 21 Mei 2017 -
6 Juni 2018
3) Membentuk tim ronde keperawatan untuk pelaksanaan ronde
keperawatan pada tanggal 31 Mei 2018
4) Evaluasi hasil pelaksanaan progam pada tanggal 5-6 Juni 2018
b. Pelaksanaan Operan
Tabel 4.1
Pelaksanaan Operan jaga Di Ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5-7 Juni 2018

TAHAP KEGIATAN Ceklist


Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/ operan √
2. Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien √
yang dilakukan timbang terima khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum/ dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi lebih lanjut
3. PP menyampaikan timbang terima pada PP berikutnya, hal yang
perlu disampaikan dalam timbang terima:

 Jumlah pasien √
 Identitas klien dan diagnosa medis √
 Data (keluhan/ subjektif dan objektif) √
 Masalah keperawatan yang masih muncul √
 Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan √
(secara umum)
126
 Intervensi kolaboratif dan dependen
 Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam √
kegiatan operatif, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan √
penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau untuk
prosedur yang tidak rutin dilaksanakan.
Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan
Pelaksan 1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga) √
an 2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan -
3. Kepala ruang membuka acara timbang terima -
4. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan √
klarifikasi, tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal
yang telah ditimbang terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan / PP menanyakan kebutuhan dasar pasien √
6. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat √
7. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara √
penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan, dan tindakan
yang telah atau belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
selama masa perawatan
8. Hal-hal yang bersifat khusus dan memerlukan perincian yang √
matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserah
terimakan kepada petugas berikutnya
9. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit √
kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang
rumit
Penutup 1 Diskusi √
2 Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada -
format timbang terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga
saat itu dan PP yang jaga berikutnya diketahui oleh kepala ruang
3 Ditutup oleh kepala ruang -

Prosentase: 81%

Keterangan Kriteria :
 Sangat Baik : 76-100%
 Baik : 60-75%
 Cukup : 40-59%
127
 Kurang : <40%

Analisa data:
Dari data diatas dapat disimpulakan bahwa hasil observasi operan jaga di
ruang Anggrek didapatkan hasil 81% dimana masuk dalam kategori
Sangat Baik. Hal ini terjadi peningkatan dimana sebelumnya operan jaga
didapatkan nilai 71% pada bagian kesiapan kedua kelompok sift serta
perawat melakukan klarifikasi, tanya jawab, dan validasi terhadap hal-
hal yang kurang jelas.
c. Pelaksanaan Pre-Conference
Tabel 4.2
Pelaksanaan Pre Conference Di Ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Tanggal 5-7 Juni 2018

Variabel yang Dinilai Ya Tidak


No
(n= 1 ) (1) (0)
1 Menyiapkan ruangan/tempat √
2 Menyiapkan rekam medik klien yang menjadi tanggung √
jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukannya pre conference √
4 Memandu pelaksanaan pre conference √
5 Menjelaskan masalah keperawatan klien dan rencana √
keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
6 Membagi tugas kepada AN sesuai kemampuan yang √
dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan kerja
7 Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan √
klien / tindakan
8 Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan √
penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan
9 Mengklarifikasi kesiapan AN untuk melaksanakan √
asuhan keperawatan kepada klien yang menjadi
tanggung jawabnya
10 Memberikan reinforcement positif pada AN √
11 Menyimpulkan hasil pre conference √
Jumlah 9 2
Total 82%

128
Keterangan Kriteria :
 Sangat Baik : 76-100%
 Baik : 60-75%
 Cukup : 40-59%
 Kurang : <40%
Analisa data:
Dari data diatas dapat disimpulakan bahwa hasil observasi pre
conference jaga di ruang Anggrek didapatkan hasil 82% dimana masuk
dalam kategori Sangat Baik. Dimana sebelumnya tidak pernah diadakan
pre conference di ruang Anggrek. Setelah ada mahasiswa profesi ners
Poltekkes Surakarta, pre conference di ruang Anggrek dapat berjalan
kembali.

d. Pelaksanaan Post-Conference
Tabel 4.3
Pelaksanaan Post Conference Di Ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Tanggal Tanggal 5-7 Juni 2018

Variabel yang Dinilai Ya Tidak


No
(n= 1) (1) (0)
1 Menyiapkan ruangan/tempat √
2 Menyiapkan rekam medik klien yang menjadi tanggung √
jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukannya post conference √
4 Memandu pelaksanaan post conference √
5 Menjelaskan masalah keperawatan klien dan rencana √
keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
6 Membagi tugas kepada AN sesuai kemampuan yang √
dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan kerja
7 Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan √
klien / tindakan
8 Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan √
penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan
9 Mengklarifikasi kesiapan AN untuk melaksanakan √
asuhan keperawatan kepada klien yang menjadi
tanggung jawabnya
10 Memberikan reinforcement positif pada AN √
11 Menyimpulkan hasil post conference √
Jumlah 9 2
Total 91%

129
Keterangan Kriteria :
 Sangat Baik : 76-100%
 Baik : 60-75%
 Cukup : 40-59%
 Kurang : <40%
Analisa data:
Dari data diatas dapat disimpulakan bahwa hasil observasi post
conference di ruang Anggrek didapatkan hasil 91% dimana masuk dalam
kategori Sangat Baik. Dimana sebelumnya tidak pernah diadakan post
conference di ruang Anggrek. Setelah ada mahasiswa profesi ners
Poltekkes Surakarta, post conference di ruang Anggrek dapat berjalan
kembali.
e. Pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru

Tabel 4.4
Pelaksanaan Penerimaan Pasien baru Ruang Anggrek
Tanggal 5-7 Juni 2018

No Kegiatan Ceklist
1 Menyiapkan kelengkapan adminsitrasi (form penerimaan √
pasien baru, lembar tata tertib, format pengkajian, informed
concent, centralisasi obat)
2 Menyiapkan fungsi kamar sesuai pesanan √
3 Menyiapkan nursing kit √
4 Karu, PP yang diberi delegasi dan PA menyambut kedatangan √
pasien
5 Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga √
6 Perawat mengantar pasien ke tempat tidur yang telah √
ditetapkan
7 Memindahkan pasien dari brankard ke tempat tidur √
8 Mengatur posisi pasien dan peralatan pasien, infus dll √
9 Mengecek kelengkapan administrasi dari perawat pengantar √
10 Memperkenalkan pasien baru kepada pasien sekamar √
11 Mengkaji keadaan umum pasien √
12 Melengkapi atau mengkaji pasien √
13 Menginventarisasi barang-barang yang dibawa pasien dan -
menyimpan di almari pasien, barang yang tidak diperlukan
130
dibawa pulang keluarga pasien
14 Melakukan orientasi ruangan (peralatan yang bisa digunakan), √
perawatan (perawat yang bertanggung jawab, sentralisasi
obat), medis (dokter, jadwal visit), tata tertib
15 Perawat menanyakan kejelasan informasi yang telah √
disampaikan
16 Perawat berpamitan dan mengucapkan salam √
Jumlah
97,35%
Keterangan Kriteria :
 Sangat Baik : 76-100%
 Baik : 60-75%
 Cukup : 40-59%
 Kurang : <40%
Analisa data:
Dari data diatas dapat disimpulakan bahwa hasil observasi pelaksanaan
penerimaan pasien baru di ruang Anggrek didapatkan hasil 97,35%
dimana masuk dalam kategori Sangat Baik. Sebelumnya penerimaan
pasien baru di ruang Anggrek mendapatkan hasil 68,75% . Terjadi
peningkatan hasil observasi pasien baru di ruang Anggrek pada point
perawat memperkenalkan diri kepada keluarga pasien, perawat
memperkenalkan pasien kepada pasien sekamar, dan perawat melakukan
orientasi ruangan kepada pasien baru.
f. Hasil Penilaian Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Tabel 4.5
Hasil Penilaian Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Ruang Anggrek
Tanggal 5-7 Juni 2018

No Daftar Pertanyaan N=7 Y T


1 Hasil pengkajian sesuai dengan pedoman pengkajian 2 1
Data yang dicatat dikelompokkan (bio-psiko-sosio-
2 2 1
spiritual)
3 Pengkajian data mulai pasien masuk RS sampai pulang 3
Presentase: 77,7% 22,3%
Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah
4 3
dirumuskan
131
5 Diagnosa keperawatan bersifat aktual atau potensial 2 1
Rumusan diagnosa keperawatan mencerminkan
6 2 1
PE/PES
Rencana tindakan disusun berdasarkan diagnosa
7 3
perawatan
Diagnosa keperawatan disusun menurut urutan
8 3
prioritas
Presentase: 87,5%% 12,5%
Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan
9 3
kalimat perintah dan jelas.
Penetapan rencana tindakan menggambarkan
10 3
keterlibatan pasien dan keluarganya
Rencana tindakan menggambarkan kerja sama dengan
11 3
tim kesehatan lain
Presentase: 100%
Semua tindakan keperawatan mengacu pada rencana
12 3
perawatan
Respon pasien atas tindakan keperawatan dicatat pada
13 3
lembar evaluasi
Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat
14 3
dengan ringkas dan jelas
Presentase: 100%
Evaluasi tindakan mengacu pada tujuan yang
15 1 2
ditetapkan
Semua hasil evaluasi kepada pasien dicatat dengan
16 3
jelas
Pesentase 66,7% 33,3%
17 Catatan askep ditulis pada format yang baku 3
18 Pencatatan ditulis dengan jelas dan ringkas 3
19 Perawat mencatat nama dan tanggal/jam tindakan 3
20 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan 3
ketentuan
Prosentase: 54/60 yang berlaku 90%

Analisa data: Dari data penilaian dokumentasi ruang anggrek diatas


menunjukkan sangat baik yaitu 90 %, hasil ini meningkat daripada nilai
dokumentasi pada pengkajian yang sebelumnya yaitu 80%. nilai
dokumentasi 10 % yang kurang dikarenakan permasalahannya hampir

132
sama dengan penilaian sebelumnya yaitu pengkajian kadang-kadang ada
yang kurang lengkap dan belum terisi lengkap, kemudian masalah
kelengkapan rumusan diagnosa yang terkadang tidak di ceklist. Serta
terdapat evaluasi yang masih tidak sesuai dengan tujuan yang telah
dibuat, contohnya pada rekam medis ada 2 diagnosa namun hanya 1
yang dievaluasi. Pada hasil evaluasi dokumentasi didapatkan nilai lebih
baik dipengaruhi beberapa faktor yaitu perawat mulai menyadari
pentingnya mengisi dokumentasi askep dengan lengkap, seperti
contohnya melengkapi intervensi diagnosa yang sebenarnya terjadi pada
pasien.
g. Hasil Discharge Planning
Tabel 4.6
Hasil Penilaian Discharge Planning Ruang Anggrek RSUD Soehadi Prijonegoro
(dari 1 kegiatan discharge planning yang diamati)
Tanggal 5-7 Juni 2018

No Kegiatan Ceklist
1 PP mengidentifikasi pasien yang direncanakan untuk pulang √
2 PP menyiapkan lembar discoharge palnning dan kelengkapan √
yang lain
3 Mengucapkan salam √
4 PP melakukan kontrak waktu dengan pasien dan keluarga -
5 PP dibantu dengan PA melakukan pemerikasaan fisik sesuai √
kondisi pasien
6 PP memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk √
pasien dan keluarga untuk perawatan di rumah tentang: aturan
diet, obat yang harus diminum, rencana control, yang dibawa
saat control
7 PP memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk √
mencoba mendemonstrasikan penkes yang telah diajarkan
8 PP memberikan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya bila √
belum paham
9 PP mengajak pasien dan keluarga berdo’a atas diberikannya -
kesembuhan
10 PA mengantar pasien sampai lobi RS √
11 Mengucapkan salam √
Prosentase 81,8%

133
Analisa data:
Dari hasil penilaian discharge planning di ruang anggrek diatas
didapatkan prosentase 81,8% yang sebelumya 72,7%, hasil tersebut
menunjukkan pelaksanaan discharge planning di ruang anggrek sudah
baik. Namun masih terdapat 18,2% kegiatan dalam discharge planning
belum dilaksanakan diantaranya yaitu, PP tidak melakukan kontrak
waktu dengan pasien dan keluarga, , serta keluarga tidak diajak berdo’a
sebelum mengakhiri kegiatan discharge planning, namun keluarga sudah
diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan penkes yang telah
diajarkan
h. Hasil Penilaian Kolaborasi

Tabel 4.7
Hasil Penilaian Kolaborasi Ruang Anggrek RSUD Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5-7 Juni 2018

No Kegiatan Checlist
1 Dokter-Perawat Primer telah siap √
2 Mengucapkan salam √
3 Saling menghargai dan kerjasama √
4 Menetukan/menyeleksi bersama klien yang akan didiskusikan √
5 Dokter meminta informasi tentang pasien √
6 Perawat memberikan informasi tentang kondisi pasien √
7 Dokter meminta pendapat tentang penyelesaian masalah pasien √
8 Perawat memberi usulan terkait penyelesaian masalah pasien √
Saling memberi penghargaan terkait topik penyelesaian
9 √
masalah pasien
10 Kepala ruang atau katim memimpin ronde ke kamar pasien √
11 Katim memberi salam kepada pasien √
12 Katim menanyakan keluhan kepada pasien untuk klarifikasi √
13 Membuat keputusan bersama √
Dokter- perawat primer saling memberikan pendidikan kepada
14 √
pasien
15 Saling memberikan dukungan/persetujuan √

134
16 Berpamitan kepada pasien dan mengucapakan salam √
17 Mendokumentasikan hasil kolaborasi √
18 Menutup kolaborasi dan mengucapkan salam √
Prosentase 100%
Analisa :
Pelaksanaan kegiatan kolaborasi di ruang Anggrek dapat dikatakan
sangat baik, karena berdasarkan penilaian yang telah dilakukan
didapatkan hasil prosentase 100%, yang artinya setiap langkah dalam
kegiatan kolaborasi telah dilakukan hal ini meningkat dari nilai
sebelumnya yaitu 89%. Kegiatan yang sebelumnya belum dilakukan
telah dilakukan yaitu kepala ruang atau katim memimpin ronde ke kamar
pasien, serta katim menanyakan keluhan kepada pasien untuk klarifikasi.

i. Hasil Penilaian SBAR


Tabel 4.8
Hasil Penilaian SBAR RSUD Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5-7 Juni 2018

No Kegiatan Ceklist
SITUATION
1 Ucapkan salam √
2 Sebutkan nama perawat dan unit/ruangan √
3 Sebutkan nama pasien dan no ruang √
4 Menjelaskan kondisi klien saat ini √
BACKGROUND
5 Sebutkan diagnose medis pasien √
6 Sebutkan riwayat medis pasien √
7 Penjelasan singkat dari pengobatan sampai saat ini √
ASSESEMENT
8 Sebutkan vital sign, TD, N, S, P √
Jelaskan apakah ada perubahan hasil pengkajian,
seperti: status mental, status pernapasan, warna
kulit, perubahan neurologis, irama jantung, nyeri,
9 √
drainage luka muskuluskeletal (kelemahan,
deformitas), gangguan pencernaan (mual,
muntah,diare)
135
10 Menjelaskan tindakan yang sudah dilakukan -
RECOMMENDATION
11 Menanyakan apa yang harus dilakukan √
Menanyakan apakah ada pemeriksaan yang
12 √
dibutuhkan seperti EKG, BNP, USG dan lain-lain
Menanyakan kepada dokter apakah ada terapi
13 √
tambahan
14 Mengucapkan salam √
Prosentase: 13/14 92,8%

Analisa data:
Pelaksanaan SBAR di ruang Anggrek sangat baik, karena
berdasarkan penilaian evaluasi yang telah dilakukan didapatkan hasil
prosentase 92,8% yang artinya setiap langkah dalam pelaksanaan SBAR
sebagian besar telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur operasional
yang ada, nilai evaluasi sama dengan nilai pada saat pengkajian. Point
yang kurang masih sama yaitu masih ada 7,2 % yang kurang dikarenkan
perawat Ruang Anggrek perawat belum menjelaskan tindakan yang sudah
dilakukan. Oleh karena itu sebaiknya tindakan SBAR dilengkapi dengan
menjelaskan kepada dokter terkait tindakan yang telah dilakukan oleh
perawat, kemudian menanyakan apa yang harus dilakukan serta
mengklarifikasi tindakan apa yang akan dilakukan.

j. Penilaian ketenagaan

Tabel 4.9
Hasil Observasi Kepala Ruang Anggrek
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5-7 Juni 2018
No Daftar Pertanyaan Y T
1. Mengumpulkan data tentang kondisi ruang (personil dan alat) √
2. Merancang tujuan pelayanan keperawatan tingkat ruang rawat √
3. Menyusun rencana kerja kegiatan tahunan ruang rawat √
4. Koordinasi seluruh kegiatan pelayanan √
136
5. Mendesain struktur organisasi ruang rawat √
6. Merancang tugas pokok dan fungsi perawat primer dan asosiet √
7. Mengembangkan instrumen penilaian kinerja perawat √
8. Menetapkan kebutuhan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan √
9. Merancang dan membuat kriteria kebutuhan jumlah tenaga perawat √
10. Membuat program orientasi perawat baru, membimbing, dan supervise √
11. Membuat jadwal dinas jaga perawat √
12. Menilai tingkat kedisiplinan, etika dan kejujuran perawat √
13. Mendesain rencana pengembangan karir perawat √
Mengadakan pertemuan berkala dalam rangka komunikasi,
14. √
informasi, dan edukasi
15. Memberikan motivasi dan dorongan agar perawat memiliki semangat √
16. kerja
Menyelesaikan konflik internal dengan prinsip win-win solution √
17. Memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat √
18. Membangun komunikasi inter/antar perawat dan profesi kesehatan √
19. Menetapkan punishment yang sesuai dan reward yang logis √
20. Membangun gugus kendali mutu asuhan keperawatan √
21. Melakukan audit pasien mingguan dan bulanan √
22. Melakukan monitoring pendokumentasian asuhan keperawatan √
23. Menilai kinerja perawat primer dan asosiet √
Jumlah 21 2
Persentase 91,3%

Keterangan Kriteria :
 Sangat Baik : Bila jawaban Ya 76 – 100%
 Baik : Bila jawaban Ya 60– 75 %
 Cukup : Bila jawaban Ya 40 – 59 %
 Kurang : Bila jawaban Ya < 40 %
Analisa :
Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 5-7
Juni 2018, didapatkan persentase 91,3%, hal tersebut menunjukkan bahwa
kepala ruangan di Ruang Anggrek masuk dalam kategori sangat baik
dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala ruangan. Persentase tersebut
menunjukkan terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan hasil
observasi dan wawancara sebelumnya di tanggal 15 -16 mei 2018 yang
menunjukkan pelaksanaan tugas karu sebesar 86,9%.

137
Namun meski begitu masih ada tugas yang belum dilakukan oleh kepala
ruangan, yaitu mengembangkan instrumen penilaian kinerja perawat dan
membangun gugus Kendal mutu asuhan keperawatan.

k. Hasil Observasi Ketua TIM


Tabel 4.10
Hasil Observasi Ketua TIM Ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5-7 Juni 2018
Ketua TIM
No Daftar Pertanyaan (N=2)
Y T
1. Mengkaji secara menyeluruh kondisi pasien yang menjadi √
tanggungjawabnya
2. Menganalisis data yang telah dikaji dan merumuskan diagnosa √
keperawatan secara tepat
3. Membuat rencana tindakan keperawatan keperawatan secara √
4. rasional
Melakukan tindakan keperawatan sesuai lingkup kewenangannya √
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter penanggungjawab pasien √
6. Mengkoordinasikan rencana tindakan keperawatan dengan √
perawat asosiet
7. Mengevaluasi perkembangan pasien secara terus menerus dan seksama √
8. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dengan benar √
9. Mendelegasikan beberapa tindakan keperawatan kepada perawat √
10. Melakukan
asosiet penyuluhan kesehatan kepada pasien dan membuat dischart √
planning
11. Melakukan supervisi dan mentoring kepada PA √
12. Merancang kegiatan case conference √
13. Merancang kegiatan ronde keperawatan √
14. Merancang kegiatan peer review √
15. Memimpin pre dan post conference √
16. Memimpin operan jaga √
17. Menjadi agen pembaharu bagi dirinya dan PA √
Jumlah 16 1
Persentase 94,1%

Keterangan Kriteria :
 Sangat Baik : Bila jawaban ya 76-100%
 Baik : Bila jawaban ya 60-75 %
 Cukup : Bila jawaban ya 40-59 %
 Kurang : Bila jawaban ya < 40 %
138
Analisa :
Hasil dari observasi dan wawancara penilaian penugasan Katim
didapatkan hasil 94,1% pada kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja Katim di Ruang Anggrek dianggap sangat baik, dan hasil
tersebut menunjukkan peningkatan kinerja katim dari observasi
sebelumnya, yaitu saat pelaksanaan observasi yang kedua ini kegiatan
pre-conference dan post-conference mulai dilaksanakan. Kegiatan ronde
di ruangan masih belum dilaksanakan karena belum ada kasus kritis yang
perlu untuk dilakukan ronde keperawatan, sehingga hanya kegiatan
kolaborasi dengan dokter dan beberapa tenaga kesehatan lainnya yang
dilakukan.

139
l. Observasi Pelaksanaan Tugas Perawat Assosiate
Tabel 4.11
Observasi Pelaksanaan Tugas Perawat Assosiate Ruang Anggrek
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Tanggal 5-7 Juni 2018

PP PP PP PP PP PP PP PP PP1 PP1
No Daftar Pertanyaan (N=10) PP1 JUMLAH
2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Mengerjakan pengkajian data dan
1 pendokumentasian asuhan keperawatan (ketika Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
menerima delegasi tugas)
Koordinasi dan kolaborasi dengan perawat
2 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
primer untuk melaporkan kondisi pasien
Membaca rencana tindakan keperawatan yang
3 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
disusun perawat primer
Mengerjakan tindakan keperawatan sesuai
4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
kewenangannya
Memantau respon pasien atas tindakan
5 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
keperawatan yang diberikan
Mencatat tindakan keperawatan pada lembar
6 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
catatan NCP
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
7 pasien dan keluarganya(selama pengkajian belum Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
dilakukan penyuluhan kesehatan)
8 Patuh dan mengikuti arahan dan bimbingan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
perawat primer

140
Menyiapkan pasien tertentu yang akan dibahas
9 dalam ronde keperawatan (selama pengkajian T T T T T T T T T T Y T=11
belum pernah dilakuakan ronde keperawatan)
Menjaga lingkungan kerja tetap aman, nyaman,
10 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=`11
dan kondusif
11 Mengikuti pre dan post-conference Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
12 Mengikuti serah terima jaga Y T Y Y T Y Y T Y Y T Y=11
Mengikuti ronde keperawatan (tidak pernah
13 T T T T T T T T T T Y T=11
dilakuakn ronde keperawatan)
14 Mengikuti case conference Y Y T Y T T Y Y Y T T Y=4, T=7

Mengikuti peer review (selama pengkajian tidak


15 T T T T T T T T T T T T=11
ada perawat yang melakukan peer review)
Menjadi agen pembaharu bagi dirinya dan
16 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y=11
perawat lain
Jumlah Y=1 T=29
41
75,
Persentase 82,9 17,1%
%
N=11 perawat pelaksana

141
Analisa :
Distribusi hasil kajian tugas PA memilih Ya sebesar 82,9% yang sebelumya
75,6% sehingga masuk kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan
peningkatan dibandingkan pada hasil observasi sebelumnya. Peningkatan
tersebut terjadi karena terdapat kegiatan yang sebelumnya tidak dilakukan
namun saat ini telah dilakukan, kegiatan tersebut diantaranya pre-
conference dan post- conference.
m. Pelaksanaan Patient Safety
Tabel 4.12
Evaluasi Pelaksanaan 6 Sasaran Keselamatan Pasien
Di Ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5 – 7 Juni 2018

No Sasaran Elemen Penilaian Ya Tidak


1. Ketepatan 1. Pasien diidentifikasi menggunakan 7 0
identifikasi dua identitas pasien, tidak boleh
pasien menggunakan nomor kamar atau
lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum 7 0
pemberian obat, darah, atau produk
darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum 7 0
mengambil darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis
4. Pasien diidentifikasi sebelum 7 0
pemberian pengobatan dan tindakan /
prosedur
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan 5 2
pelaksanaan identifikasi yang
konsisten pada semua situasi dan
lokasi
Presentase 94,3% 5,7%
2 Peningkatan 1. Perintah lengkap secara lisan dan 7 0
komunikasi yang melalui telepon atau hasil
yang efektif pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau
hasil pemeriksaan dibacakan kembali 7 0
secara lengkap oleh penerima
perintah.

142
3. Perintah atau hasil pemeriksaan 6 1
dikonfirmasi oleh pemberi perintah
atau yang menyampaikan hasil
pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan 7 0
pelaksanaan verifikasi keakuratan
komunikasi lisan atau melalui telepon
secara konsisten.
Presentase 96,4% 3,6%
3. Peningkatan 1. Kebijakan dan/atau prosedur 7 0
keamanan obat dikembangkan agar memuat proses
yang perlu identifikasi, menetapkan lokasi,
diwaspadai pemberian label, dan penyimpanan
(high-alert) elektrolit konsentrat.
2. Kebijakan dan prosedur 7 0
diimplementasikan.
3. Elektrolit konsentrat tidak boleh 7 0
disimpan di unit pelayanan pasien
kecuali jika dibutuhkan secara klinis
dan tindakan diambil untuk mencegah
pemberian yang kurang hati-hati di
area tersebut sesuai kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di 6 1
unit pelayanan pasien harus diberi
label yang jelas, dan disimpan pada
area yang dibatasi ketat (restrict
access).
Presentase 96,4% 3,6%
4. Kepastian 1. Rumah sakit menggunakan suatu 7 0
tepat-lokasi, tanda yang jelas dan dapat dimengerti
tepat-prosedur, untuk identifikasi lokasi operasi dan
tepat-pasien melibatkan pasien di dalam proses
operasi penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu 7 0
checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat praoperasi tepat
lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien dan semua dokumen serta
peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap 7 0
menerapkan dan mencatat prosedur
"sebelum insisi / time-out" tepat
sebelum dimulainya suatu prosedur /

143
tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur 7 0
dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk
memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk
prosedur medis dan tindakan
pengobatan gigi / dental yang
dilaksanakan di luar kamar operasi.
Presentase 100% 0%
No Sasaran Elemen Penilaian
5. Pengurangan 1. Rumah sakit mengadopsi atau 7 0
risiko infeksi mengadaptasi pedoman hand hygiene
terkait terbaru yang diterbitkan dan sudah
pelayanan diterima secara umum (al.dari WHO
kesehatan Patient Safety).
2. Rumah sakit menerapkan program 7 0
hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur 7 0
dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan
risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Presentase 100% 0%
6. Pengurangan 1. Rumah sakit menerapkan proses 7 0
risiko pasien asesmen awal risiko pasien jatuh dan
jatuh melakukan asesmen ulang bila
diindikasikan terjadi perubahan
kondisi atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk 5 2
mengurangi risiko jatuh bagi mereka
yang pada hasil asesmen dianggap
berisiko
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, 5 2
baik keberhasilan pengurangan cedera
akibat jatuh maupun dampak yang
berkaitan secara tidak disengaja.
4. Kebijakan dan/atau prosedur 7 0
dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan berkelanjutan risiko
pasien cedera akibat jatuh di rumah
sakit.
Presentase 85,7% 14,3%
Sumber : Data Primer di Ruang Anggrek RSUD Dr Soehadi Prijonegoro

144
Keterangan Kriteria :
 Sangat Baik : 76-100
 Baik : 60-75
 Cukup : 40-59%
 Kurang : < 40%

Berdasarkan Sasaran keselamatan pasien (SKP) yang dikeluarkan


oleh Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 (Kementrian, 2011) dan JCI
Acreditation, makan sasaran tersebut meliputi 6 elemen berikut.

 Sasaran I : ketepatan identifikasi pasien


 Sasaran II :peningkatan komunikasi yang efektif
 Sasaran III :peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High-
Alert Medication)
 Sasaran IV : kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
 Sasaran V : pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
 Sasaran VI: pengurangan risiko jatuh.

Sasaran I : Ketepatan identfkasi pasien, meliputi standar berikut :

1. Pasien diidentifkasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh


menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.
2. Pasien diidentifkasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.
3. Pasien diidentifkasi sebelum pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis (lihat juga).
4. Pasien diidentifkasi sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan/prosedur.
5. Kebijakan dan prosedur mendukung praktik identifkasi yang konsisten
padasemua situasi dan lokasi.

145
Analisa :
Berdasarkan kajian di atas dalam ketepatan identifikasi pasien,
prosentase yang sudah dilakukan perawat dalam kategori sangat baik yaitu
94,3% dan belum dilakukan sebanyak 5,7% (n=7). Dibandingkan
sebelumnya yaitu 88,6% dan belum dilakukan sebanyak 11,4% (n=7). Hal
ini menunjukkan peningkatan dalam identifikasi pasien.

Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektf (SBAR)

1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan


dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan
tersebut.
2. Perintah lisan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan secara
lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil
pemeriksaan tersebut.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfrmasi oleh individu yang
memberi perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
4. Kebijakan dan prosedur mendukung praktik yang konsisten dalam
melakukanverifkasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui
telepon.

Analisa :
Berdasarkan kajian di atas dalam peningkatan komunikasi efektif,
prosentase yang sudah dilakukan perawat dalam kategori sangat baik adalah
96,4% dan belum dilakukan 3,6% (n=7). Dibandingkan data sebelumnya
yaitu 100% (n=7). Hal ini menunjukkan penurunan dalam komunikasi
efektif (SBAR) yang dilakukan perawat.

Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-


Alert Medication)

146
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengatur identifkasi,
lokasi,pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu
diwaspadai.
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan.
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika
dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian
yang tidak sengajadi area tersebut, bila diperkenankan kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien diberi label
yang jelas dan disimpan dengan cara yang membatasi akses (restrict
access).

Analisa :
Berdasarkan kajian di atas dalam peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high alert), prosentase yang sudah dilakukan perawat
dalam kategori sangat baik adalah 96,4% (n=7). Dibandingkan sebelumnya
yaitu 93% dan belum dilakukan sebanyak 7% (n=7). Hal ini menunjukkan
peningkatan dalam keamanan obat yang perlu diwspadai (high alert).

Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk


identifkasi lokasi operasi dan melibatkan pasien dalam proses
penandaan/pemberian tanda.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
melakukan verifkasi praoperasi tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-
pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat/benar, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat/
mendokumentasikan prosedur sign in (sebelum induksi); “sebelum

147
insisi/time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan
pembedahan dan sign out (sebelum meninggalkan kamar operasi).
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman
proses guna memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/dental
yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

Analisa :
Berdasarkan kajian di atas dalam kepastian tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien operasi, prosentase yang sudah dilakukan perawat
dalam kategori sangat baik adalah 100% (n=7). Data sebelumnya
menunjukkan 100% (n=7). Hal ini menunjukkan kepastian tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien operasi masih dapat dipertahankan dalam kategori
sangat baik.

Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene


terbaru yang baru-baru ini diterbitkan dan sudah diterima secara umum
(antara lain dari WHO Patient Safety).
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung
pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan.

Analisa :
Berdasarkan kajian di atas dalam pengurangan resiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan, prosentase yang sudah dilakukan perawat dalam
kategori sangat baik yaitu 100% (n=7). Dibandingkan sebelumnya yaitu 95%

148
dan belum dilakukan sebanyak 5% (n=7). Hal ini menunjukkan peningkatan
dalam pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh

1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan
melakukan pengkajian ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi
perubahan kondisi atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka
yang pada hasil asesmen dianggap berisiko.
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan
pengurangan cedera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara
tidak disengaja.
4. Kebijakan dan/atau prosedur mendukung pengurangan berkelanjutan dari
risiko cedera pasien akibat jatuh di rumah sakit.

Analisa :
Berdasarkan kajian di atas dalam pengurangan resiko pasien jatuh,
prosentase yang sudah dilakukan perawat dalam kategori sangat baik adalah
85,7% dan belum dilakukan 14,3%. Dibandingkan sebelumnya yaitu 75%
dan belum dilakukan sebnayk 25% (n=7). Hal ini menunjukkan peningkatan
dalam pengurangan resiko pasien jatuh.

149
n. Evaluasi Kepuasaan Pasien
Tabel 4.13
Evaluasi Kepuasan Pasien Terhadap Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan
Di Ruang Anggrek RSUD dr Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5 – 7 Juni 2018

NO KRITERIA (n=7) 1 2 3 4
1 Perawat memberi informasi tentang administrasi
0 0 3 1
yang berlaku bagi pasien rawat inap di RS
2 Perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapian
0 0 4 0
ruangan yang anda tempati
3 Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat – alat
0 0 2 2
kesehatan yang digunakan
4 Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan
0 0 0 4
fasilitas kamar mandi dan toilet
5 Perawat selalu menjaga kerapian dan penampilannya 0 0 2 2
6 Perawat mampu menangani masalah perawatan anda
0 0 2 2
dengan tepat dan profesional
7 Perawat memberikan informasi tentang fasilitas yang
tersedia, cara penggunaan dan tata tertib yang berlalu 0 1 2 1
di RS
8 Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal – hal
0 0 0 4
yang harus dipatui dalam perawatan anda
9 Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal – hal
0 0 3 1
yang dilarang dalam perawatan anda
10 Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika anda
0 0 2 2
membutuhkan
11 Perawat bersedia menawarkan bantuan kepada anda
0 1 2 2
ketika mengalami kesulitan walau tanpa diminta
12 Perawat segera menangani anda ketika sampai di
0 0 3 1
ruangan rawat inap
13 Perawat menyediakan wakt khusus untuk membantu
0 1 1 2
anda berjalan, BAB, BAK, ganti posisi tidur, dll
14 Perawat membantu anda untuk memperoleh obat 0 0 3 1
15 Perawat membantu anda untuk pelaksanaan
0 0 2 2
pelayanan foto dan laboratorium di RS ini
16 Perawat memberikan perhatian terhadap keluhan
0 0 1 3
yang anda rasakan

150
17 Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang tindakan
0 0 2 2
perawatan yang diberikan kepada anda
18 Perawat jujur dalam memberikan informasi tentang
0 0 1 3
keadaan anda
19 Perawat selalu memberikan salam dan senyum ketika
0 0 2 2
bertemu dengan anda
20 Perawat teliti dan terampil dalam melaksanakan
0 0 2 2
tindakan keperawatan kepada anda
21 Perawat memberikan informasi kepada anda tentang
0 0 1 3
segala tindakan perawatan yang akan dilaksanakan
22 Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila anda
0 0 2 2
membutuhkan
23 Perawat sering menengok dan memeriksa keadaan
anda seperti mengukur tekanan darah, nadi, suhu, 0 0 1 3
pernapasan, dan cairan infus
24 Pelayanan yang diberikan perawat tidak memandang
0 0 1 3
pangkat/status tapi berdasarkan kondisi anda
25 Perawat perhatian dan memberi dukungan moril
terhadap keadaan anda (menanyakan dan berbincang 0 0 2 2
– bincang tentang keadaan anda)
Jumlah 0 2 44 52
0,02
0% 44,8% 53%
%

Analisa Data:
Berdasarkan kajian di atas, dari data primer angket kepuasan pasien
yang diberikan kepada pasien dan keluarga pada tanggal 5-7 juni 2018,
didapatkan hasil sebanyak 53% (n=7) merasa sangat puas terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan, angka tersebut menunjukkan terjadi peningkatan
dari sebelumnya tanggal 15 – 16 mei 2018, yaitu sebanyak 30,68 % (n=6).
Masih terdapat 0,02% (n=7) merasa tidak puas, yaitu pada kriteria
pemberian informasi tentang fasilitas yang tersedia, cara penggunaan dan tata
tertib yang berlalu di RS oleh perawat, kesediaan perawat dalam menawarkan
bantuan kepada anda ketika mengalami kesulitan walau tanpa diminta,
kesediaan perawat menyediakan waktu khusus untuk membantu pasien untuk

151
berjalan, BAB, BAK, ganti posisi tidur, dll. Namun angka tersebut lebih kecil
jika dibandingkan dengan kajian sebelumnya tanggal 15 – 16 mei 2018,
dimana terdapat 1,7% (n=6) pasien merasa tidak puas dengan mutu pemberian
asuhan keperawatan yang diberikan di Ruang Anggrek.

o. Evaluasi Kecemasan Pasien


Tabel 4.14
Evaluasi Kecemasan
Di Ruang Anggrek RSUD dr Soehadi Prijonegoro
Tanggal 5 – 7 Juni 2018

Tidak Kadang- Sering Selalu


No. Pernyataan Pernah Kadang
(1) (2) (3) (4)
1 Anak menginginkan ditunggui oleh orang tua 4
2 Anak menangis jika ditinggal orang tua 1 2 1
dalam waktu yang tidak lama.

3 Anak menangis jika didekati perawat 2 1 1


4 Anak meminta perawat atau dokter untuk 3 1
keluar dari ruang rawat

5 Anak memukul perawat atau dokter yang 4


sedang memberikan perawatan

6 Anak tidak menolak perawat saat akan 2 1 1


melakukan prosedur perawatan

7 Anak menangis saat akan dilakukan tindakan 2 1 1


keperawatan

8 Anak marah saat dilakukan tindakan 3 1


keperawatan

9 Anak meminta peralatan yang akan dipakai 4


untuk tindakan perawatan agar tidak dipakai
perawat.

10 Anak berusaha turun dari tempat tidur saat 2 1 1


akan dilakukan tindakan keperawatan

11 Anak meminta pulang 3 1

152
12 Anak menangis dan sulit ditenangkan jika 4
keinginannya tidak dipenuhi

13 Anak meminta digendong orang tua untuk 1 1 2


keluar dari ruangan saat dirawat

14 Anak marah saat diminta untuk tidur di atas 4


tempat tidurnya

15 Anak mulai mengompol yang sebelumnya 1 1 1 1


tidak pernah terjadi

16 Anak tidak mau dibesuk oleh temannya atau 4


saudara yang lain.

17 Anak mengungkapkan rasa bersalah karena 4


sakitnya

18 Anak bertanya mengapa anak bisa sakit. 4


19 Anak tidak mau makan 3 1
20 Anak tidak berminat untuk bermain 4
21 Anak berkenalan dengan teman satu ruangan 4
22 Anak bermain dengan anak lain yang sedang 4
dirawat

23 Anak meminta perawat untuk bermain 3 1


dengan anak

24 Anak diam dan mengikuti perintah saat 2 2


dilakukan prosedur tindakan

25 Anak tetap tenang meskipun ditinggalkan 1 2 1


orang tua

Total 69 9 11 7
69% 27% 33% 28%
Sumber : Data Primer Kuesioner di Ruang Anggrek

Keterangan Kriteria :
 Skor 80 : normal/tidak cemas
 Skor 42 : kecemasan ringan
 Skor 32 : kecemasan sedang
 Skor 22 : kecemasan berat

153
Analisa data:
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai dari data primer angket
kecemasan pasien yang diberikan kepada pasien pada tanggal 5 – 7 juni
2018 didapatkan nilai 69% masuk dalam kategori normal/tidak cemas, 27%
kategori cemas ringan, 33% kategori cemas sedang, dan 28% kategori cemas
berat.
Kecemasan yang terjadi pada pasien yang di rawat di ruang Anggrek
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: umur, pengalaman dirawat
sebelumnya, kedekatan anak dengan orang tua dan lamanya anak sakit dan
seringnya anak di rawat.

p. Evaluasi Pengetahuan Pasien


Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa penyakit yang sering diderita
pasien diataranya Kejang Demam, CKB, ISPA, Diare, Epilepsi berdasarkan
wawancara dengan 4 orang pasien/keluarga sebagian telah mengetahui
penyakit yang diderita, seperti pengertian penyakitnya, penyebabnya, dan
cara pencegahannya. Hal tersebut karena pasien dan keluarga telah
memperoleh pendidikan kesehatan terkait penyakitnya. Selain itu setiap
pasien baru selalu diberikan pendidikan kesehatan terkait PHBS dalam
upaya pencegahan penularan penyakit.

154

Anda mungkin juga menyukai