PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
`1 EVOLUSI PEMBUKUAN PENCATATAN BERPASANGAN
1.1. Sejarah awal akuntansi
Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu lahirnya
sistem pencatatan berpasangan yang telah menghasilkan berbagai skenario. Kebanyakan
skenario tersebut mengakui adanya kehadiran suatu bentuk pelaksanaan pencatatan di
sebagian besarkebudayaan sejak sekitar 3.000 tahun sebelum masehi. Termasuk
didalamnya adalah kebudayaan Chaldean-Babilonia. Asiria dan sumeria, yang
menemukan pemerintahan terorganisasi pertama di dunia, termasuk juga beberapa bahasa
tulisan tertua, dan catatan-catatan bahasa tertua yang masih dapat diselamatkan;
kebudayaan mesir, dimana juru tulisnya menjadi “titik pusat dimana keseluruhan mesin
perbendaharaan dan bagian-bagian lainnya berputar”, kebudayaan cina, dimana akuntansi
pemerintahannya memainkan peranan yang vital dan rumit pada dinasti Chao (1122-256
SM); kebudayaan Yunani, dimana Zenon, seorang manajer dari wilayah Appolonius yang
luas, memperkenalkan ditahun 256 SM sebuah sistem akuntansi pertanggungjawaban
yang terperinci; dan kebudayaan Romawi, dengan hukum yang mengharuskan para
pembayar pajak membuat pelaporan mengenai posisi keuangan mereka, dan dimana hak-
hak sipil bergantung kepada jumlah harta benda yang dilaporkan oleh penduduknya.
Kehadiran dari bentuk-bentuk pembukuan dari dunia kuno tersebut dapat dikaitkan
kepada beberapa faktor, termasuk penemuan tulisan, diperkenalkan angka-angka Arab
dan sistem desimal, penyebaran pengetahuan mengenai aljabar, adanya sarana penulisan
yang tidak mahal, meningkatnya tingkat melek huruf, dan adanya suatu standar alat
pertukaran. Bahkan, A.C. Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya
pembukuan yang sistematis:
Seni penulisan (The Art of Writing), karena pembukuan pada intinya adalah
sebuah catatan: Aritmetika (arithmetic), karena aspek mekanis dari
pembukuan mengandung adanya serangkaian perhitungan sederhana; Milik
Pribadi (Private Property), karena pembukuan hanya berkepentingan dengan
pencatatan fakta-fakta mengenai harta benda dan hak miliknya; uang (Money)
yaitu transaksi yang belum selesai, karena tidak akan ada dorongan untuk
membuat catatan apapun jika seluruh pertukaran dilakukan ditempat saat itu
juga; perdagangan (mommerce), karena sebuah penjualan lokal saja tidak
2
akan menciptakan cukup tekanan (volume bisnis) untuk merangsang manusia
mengkoordinasikan berbagai pemikiran kedalam suatu sistem; modal
(Capital), karena tranpa modal perdagangan tidak akan berarti dan pemberian
kredit menjadi suatu yang tidak mungkin bisa dibayangkan.
Jika kita ingin melacak ilmu yang penting ini (akuntansi) kembali keasal
usulnya, kita secara ilmiah akan menganggap penemuan pertamanya akan
berasal dari para pedagang yang pertama; dan tidak seorang pun yang layak
mengklaim hal tersebut pada masa itu selain orang-orang Arab. Orang-orang
Mesir, yang selama beberapa masa menunjukkan kejayaannya di dunia
perdagangan, memperoleh pemikiran melakukan perdagangan tersebut
melalui interaksi dengan bangsa tersebut; dan, sebagai konsekuensinya, dari
merekalah orang-orang mesir harus melakukan suatu bentuk pertama dari
akuntansi, yang menurut cara perdagangan yang umum, dikomunikasikan
keseluruh kota-kota di Timur Tengah. Ketika kekaisaran di Barat diserbu oleh
bangsa Barbar, dan seluruh negeri yang berada dibawahnya, mengambil
kesempatan untuk mengumumkan kemerdekaan mereka, perdagangan tumbuh
dengan cepat setelah kemerdekaan terjadi; dan segera pula Italia, yang
sebelumnya menjadi ruang sidang dunia, menjadi pangkal perdagangan,
dimana sisa-sia reruntuhan dari kekaisaran Timur didekat Turki, yang
kejeniusan atau ketahanannya tidak pernah dimasuki oleh seni perdagangan,
memberikan konstribusi yang besar. Bisnis perdagangan, yang untuk setiap
kota-kota perdagangan di Eropa dihubungkan oleh orang-orang Lombardia,
ikut pula memperkenalkan metode mereka dalam pencatatan rekening,
melalui penggunaan pencatatan berpasangan; yang kini dikenal dengan
sebutan pembukuan Italia.
3
Pembukuan Italia berkembang, seiring dengan perkembangan perdagangan dari
republik Italia dan penggunaan metode pembukuan pencatatan berpasangan di abad ke-
14. Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah pembukuan Massari
dari Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340. Pembukuan pencatatan berpasangan ini
lebih dahulu berkembang sekitar dua ratus tahun dari Lucas Pacioli. Raymond de Rover
menggambarkan perkembangan awal dari akuntansi di Italia, berkisar tahun 1250 dan
1400 adalah penggabungan dari berbagai elemen yang heterogen ini ke dalam sebuah
sistem pengklasifikasian yang integrasi yang disebut sebagai rekening/perkiraan/akun
dan dikembangkan dengan berdasarkan pada prinsip dari pencatatan ganda untuk seluruh
transaksi.
4
3. Penerapan dari system pencatatan berpasangan juga diperluas kejenis-jenis
organisasi yang lain.
4. Abad ke -17 mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang
terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5. Dimulai dengan East India Company diabad ke-17 dan selanjutnya diikuti
dengan perkembangan dari perusaahan seiring dengan revolusi
industry,akuntansi mendapatkan status yang lebih baik,ditunjukkan dengan
adanya kebutuhan akan akuntansi biaya dan kepercayaan yang diberikan kepada
konsep-konsep mengenai kelangsungan,periodisitas dan accrual.
6. Pada abad ke-18 metode-metode untuk pencatatn aktiva tetap mengalami
evolusi.
7. Abad ke-19 depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang
dagangan yang tidak terjual. Pertengahan abad ke-19 Saliero pada tahun1915
menggunakan metode –metode depresiasi berikut ini.Metode garis lurus,metode
saldo menurun,metode dana pelunasan dan anuitas,dan metode unit biaya.
Setelah tahun 1930 beban depresiasi menadi lebih umum digunakan.
8. Akuntansi biaya muncul pada abad ke 19 sebagai sebuah hasil dari revolusi
industry.Akuntansi biaya diawali oleh pabrik-pabrik tekstil pada abad ke 15.
9. Pada akhir abad ke 19 terjadi perkembangan pada teknik-tknik akuntansi untuk
embayaran dibayar dimuka dan accrual,sebagai cara untuk memungkinkan
dilakukannya perhitungan dari laba periodic.
10. Akhir abad ke 19 dan ke 20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Diabad ke 20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu
komplek,mulai dari hitungan laba persaham,akuntansi untuk perhitungan
bisnis,akuntansi untuk inflasi,sewa jangka panjang dan pension,sampai kepada
masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan.
5
Pemain utama pada masa itu adalah asosiasi akuntan prefesional, American
Institute of Accountants (AIA), pada tahun 1917 menetapkan suatu dewan pemeriksa (
Board of Examiners) untuk membuat suatu ujian CPA yang seragam, dan Bursa Efek
New York, yang sejak tahun 1900 mensyaratkan seluruh perusahaan yang masuk bursa
saham untuk menerbitkan laporan keuangan tahunan.
Kejadian penting yang lain dimasa itu adalah meningkatnya dampak dari teori
akuntansi terhadap perpajakan atas laba usaha. Meskipun undang-undang tahun 1913
telah memberikan dasar kalkulasi laba pajak kena pajak dengan dasar penerimaan dan
pengeluaran kas, undang-undang tahun 1918 adalah yang pertama yang mengakui
peranan dari prosedur akuntansi di dalam penentuan laba kena pajak.seperti yang
dinyatakan di dalam seksi 212 (b) dari undang-undang tersebut.
Tahap ini ditandai dengan adanya pembuatan dan peningkatan peranan industry di
dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini meliputi Pendirian Securities and
Exchange Commission (SEC), Persetuan atas “ prinsip-prinsip umum “ oleh AIA dan
peran baru yang dimainkan oleh Komite Prosedur Akuntansi ( Committee on Accounting
Procedures_CAP ) masing-masing akan ditinjau dibawah ini.
1. Pada tahun 1934, Kongres menciptakan SEC dengan tugas untuk mengelola
beragam hukum-hukum investasi federal, termasuk undang-undang Sekuritas pada
tahun 1933 yang mengatur penerbitan sekuritas dipasar-pasar antar Negara bagian
dan undang-undang sekuritas tahun 1934 yang mengatur perdagangan sekuritas.
2. Setelah publikasi yang dilakukan oleh Ripley didalam satu artikel yang mengkritik
teknik-teknik pelaporan sebagai sesuatu yang memperdayakan, George o. May,
Kebangsaan Inggris mengusulkan agar Institusi Akuntan Publik Berserikat
Amerika (American Institute of Certified Public Accounting_AICPA)memulai
sebuah usaha kerja sama dengan bursa efek. Komite Mengusulkan percobaan
resminya yang pertama untuk mengembangkan tehnik-tehnik akuntansi yang
berlaku umum. Dikenal sebagai “ prinsip-prinsip umum”
3. Setelah diterbitkannya ASR no.4 oleh SEC, yang menentang profesi akuntansi
untuk “ memberikan dukungan subtansial dari yang berwenang” bagi prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku, dan meningkatnya kecaman dari Asosiasi
6
Akuntansi Amerika (American Accounting Association ) dan para anggotanya
yang baru saja dibentuk, instuti selanjutnya pada tahun 1938 memusteskan
member kuasa kepada Komite Prosedur akuntansi ( Committee Accounting
Procedure _CAP) untuk mengumumkan keputusanya. CAP menerbitkan 12
Accounting Research Bulletins (ARB) selama periode 1938-1939
Ketidak puasan terhadap CAP dengan sangat jelas diungkapkan oleh presiden
AICPA, Alvin R. Jennings, dengan pertanyaan mengenai “ seberapa sukseskah kita
dalam mempersempit area-area yang memiliki perbedaan dan ketidakkonsistenan di
dalam pembuatan dan penyajian dari informasi keuangan.” Suatu Komite Khusus yang
dibuat di tahun 1957 dan 1958 mengusulkan untuk melakukan pembubaran CAP dan
departemen Risetnya. AICPA menerima rekomendasi dari komite dan mendirikan di
tahun 1959, Dewan Prinsip Akuntansi (Accounting Principles Board_APB) dan Divisi
Riset Akutansi ( Accounting Research Division )dengan misi untuk memajukan
pernyataan tertulis dari apa yang dinyatakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku secara umum . Accounting Research Division melanjutkn dengan publikasi daari
proses yang masih diperdebatkandengan sengit yang bergantung pada pemberian alas an
mengenai deduksi.
Anggapan bahwa terdapat mata rantai antara profesi dengan APB juga tidak
membantu. Intervensi dari asosiasi dan agen-agen profesi dalam formulasi suatu teori
7
akuntansi di picu oleh usaha-usaha untuk melenyapkan tehnik-tehnik yang tidak diketaui
dan untuk ehnik-tehnik yang dapat diterima. Sekali lagi ketergantungan terhadap asosiasi
dan agen-agen seperti diatas bukannya tidak memiliki konsekwensi , seperti hal-hal
berikut :
- Asosiasi dan keagenan tidak berstandar pada kerangka kerja teoritis yang telah
dibuat
- Wewenamg atas pernyataan tidak dinyatakan dengan jelas
- Adanya perlakuan alternative memungkinkan adanya flekdibilitas didalam
pemilihan teknik-teknik akuntansi.
Sejak awal FASB telah menerapkan sebuah pendekatan deduktif dan quasi
politikn dalam formulasi dari prinsip-prinsip akuntansi. Hal yang dilakukan oleh FASB
mendapatkan nilai yang lebih baik, pertama, dengan adanya usaha untuk mengembangkan
suatu kerangka kerja teoritis atau kesepakatan dalam akuntansi, kedua dengan lahirnya
berbagai kelompok yang berkepentingan , yang kontribusinya diperlukan bagi
penerimaan umum atas standar baru. Oleh sebab itu proses penetapan standar memiliki
aspek politis didalamnya.
8
setelah menerangkan perlunya pemerintahan federal memastikan bahwa perusahaan yang
dimilki public benar-benar bertanggung jawab kepada masyarakat.
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an
awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga
pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan
kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku
yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun
1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh
akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan
administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Intrernal
auditor yagn pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn yang sudah berada di
Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit
(menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke
Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).
9
Indonesia yang bekerja sebagai akuntan public. Orang Indonesia pertama yang bekerja di
bidang akuntansi adalah JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan
Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemasro 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indoenesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945,
dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Sampai tahun 1947 hanya ada satu orang
akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soemarso 1995). Praktik
akuntansi model Belanda masih diggunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an).
Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model
Belanda.
10
agar dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman/ kredit dari bank domestic dan asing;
dan satu lagi yang menunjukkan hasil negative (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan
muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Sekandal pertama adalah kasus Bank
Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yagn dikendalikan presiden Suharto).
Bank Duta Go Public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan kerugian yang
jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi semua informasi kepada
Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor
Bank Duta mengeluarkan wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza
Indonesia Realty (Pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser (1999)
mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus
diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan adanya transformasi pasar modal dari
model “casino” mejadi model yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan sampai awal 1998,
kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem perbankan, meningnkatnya inflasi dan
pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan negosiasi
atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini kesalahan secara
tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akutansi dan rendahnya kualitas
keterbukaan informasi (Tansparancy). Ringkasan perkembangan praktik akuntansi di
Indonesia dapat dilihat pada tabel 5.1
11
Tabel 5.1.
ERA KOLONIAL
BELANDA (1595-
Perusahaan Hindia Belanda mengenalkan
1945) :
Belanda (VOC) menguasai akuntansi di Indonesia
Beland perdagangan di Indonesia. Regulasi akuntansi yang
a menguasai Jawa dan Keterlibatan dan aktifitas pertama dikeluarkan
kepulauan lain. Pribumi di perdagangan tahun 1642 oleh Gubernur
Islam dibatasi dengan ketat. Jendral Hindia Belanda.
menjadi agama Etnis China diberi hak Regulasi terebut mengatur
mayoritas khusus dibidang administrasi Kas dan
perdagangan dan Piutang (Abdil Kadir
transportasi air 1982)
ERA SUKARNO
(1945-1966) :
Dominasi perdagangan Akademi lulusan
Indonesia oleh Belanda dan China Amerika mengisi
memperoleh mendorong munculnya kekosongan posisi
kemerdekaan. ketidak adilan di akuntan dan sistem
Kepemimpinan masyarakat. Akhirnya, akuntansi dan auditing
presiden Soekarni Indonesia memilih Amerika dikenalkan di
dekat dengan pendekatan sosialis dalam Indonesia. Baik akuntansi
pemerintah Cina pembangunan yang model Belanda maupun
(RRC). Tahun 1965 ditandai dengan dominasi Amerika digunakan
terjadi usaha kudeta peran Negara. Tahun secara bersama. Ikatan
oleh komunis yang 1958, semua perusahaan Akuntansi Indonesia
berhasil digagalkan milik Belanda didirikan tahun 1957
dan mendorong peran dinasionalisasi dan warga untuk memberi pedoman
12
militer. Negara Belanda keluar dan untuk
dari Indonesia. mengkoordinasi aktivitas
akuntan.
ERA SUHARTO
(1966-1998) :
Dibawah Terjadi transfer
Suharto menjadi kepemimpinan Suharto, pengetahuan dan keahlian
Presiden tahun 1966 pembangunan ekonomi akuntansi secara langsung
dengan pendekatan didasarkan pada dari kantor pusat
kebijakan ekonomi pendekatan kapitalis. perusahaan asing kepada
dan politik yang Investor asing didorong karyawan Indonesia dan
konservatif dan tahun 1967 secara tidak langsung
dikeluarkan Undang- mempengaruhi aktivitas
undang Penanaman Modal bisnis.
Asing yang menghasilkan
munculnya perusahaan
asing Tahun 1973, IAI
mengadopsi seperangkat
prinsip akuntansi dan
Tahun 1997-1998 standar auditing serta
Krisis Keuangan Asia professional code of
menimpa Indonesia dan conduct. Prinsip-prinsip
banyak perusahaan yang akuntansi didasarkan pada
bangkrut. pedoman akuntansi yang
dipublikasikan AICPA
tahun 1965.
Standar akuntansi
internasional diadopsi
tahun 1995
13
ERA SETELAH
SUHARTO
Indonesia berjuang Regulasi diperketat
(SETELAH 1998) :
dari kesulitan ekonomi dan untuk memperbaiki
Suharto dipaksa stabilitas sosial. pengungkapa informasi.
mengundurkan diri
pada tahun 1998
Hubungan antara akuntansi dan kapitalisme selanjutnya dikenal sebgai tesis atau
argument sombart .Ia mengemukakan bahwa transformasi aktiva menjadi nilai-nilai
abstrak dan ekspresi kuantitaif dari aktivitas bisnis,dan akuntansi yang sistematis dalam
bentuk pembukuan pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkinan untuk seorang
wirausahawan yang kapitalis untuk merencanakan,melakukan,dan mengukur dampak dari
aktivitas yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan bisnis itu
sendiri,sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan.
Empat alasan berikut ini umumnya muncul untuk menjelaskan peranan dari
pencatatan berpasangan didalam ekspresi ekonomi setelah berakhirnya abad pertengahan:
kemungkinan kita untuk dapat memahami mas kini dan meramalkan atau mengendalikan
masa depan kita.Sejarah akuntansi dapat dinarasikan oleh episode-episode yang saling
berhubungan dengan suatu cara tertentu.spesifik,dan non analitis.dengan uraian mengenai
teori keilmuan,pekerjaan individu yang unik,system nilai mereka dan kritik yang
diberikan pada pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan atau interpretasional dengan
memberikan penjelasan dari episode-episode tersebut.
Weirich dan beberapa penulis lain memberikan klarifikasi yang bermanfaat atas
definisi-definisi ini,dengan mengidentifikasi tiga konsep utama:
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang
lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi inetrnasional menuju formulasi dan studi
atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi
secara internasional.
15
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan
akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional
didalam akuntansi. Hal ini meliputi:
16
2. Relativisme linguistic dimana akuntansi sebagai suatu bahasa dengan sifat leksikal
dan tata bahasanya akan mempengaruhi perilaku linguistic dan non linguistic dari
para penggunanya.
3. Relativisme politik dan sipil dimana konsep-konsep akuntansi disetiap Negara
manapun akan bergantung kepada konteks politik dan sipil dari Negara tersebut.
4. Relativisme ekonomi dan demografis dimana konsep-konsep akuntasi disetiap
Negara manapun akan bergantung kepada konteks ekonomi dan demografis dari
Negara tersebut.
5. Relativisme hokum dan perpajakan dimana konsep-konsep akuntansi disetiap
Negara manapun akan bergantung kepada dasarhukum dan perpajakan dari setiap
Negara tersebut
17
1.3. Batasan pada harmonisasi
18
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Makalah ini menyajikan segi-segi yang penting dari sejarah dan perkembangan
akuntansi.Evolusi historis dari akuntansi akan memberikan petunjuk dan penjelasan
mengenai sebagian besar kejadian-kejadian penting yang membentuk kemunculan dari
pembukuan pencatatan berpasangan dan perkembangan dari akuntansi modern.
Hal ini meningkatkan kemampuan orang yang berminat terhadap disiplin ilmu
akuntansi dalam membuat pertimbangan dengan dasar yang lebih luas dan berdasarkan
informasi. Disamping itu akan meningkatkan kita untuk menghubungkan masa lalu
dengan apa yang telah dipraktikan dan apa yang seharusnya dipraktikan,atau dengan kata
lain mata rantai antara kondisi historis dan kedua kondisi positif dan normative,Sebuah
mata rantai yang mendukung pandangan dari sejarah sebagai suatu produk cultural yang
diperoleh dari konteks penuh lingkungan social,politik,ekonomi dan temporal.
2. SARAN
Kita sebagai seorang calon sarjana akuntansi atau orang yang mempelajari dan
memperdalam ilmu akuntansi sudah sepantasnya kita mengetahui dan memahami sejarah
dan perkembangan akuntansi.
3. KRITIK
Kami selaku pembuat makalah merasa masih banyak terdapat kekurangan disana
sini , jadi kami mohon kritik dan sarannya demi tercapainya kesempurnaan di masa yang
akan datang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Niswonger,Warren,Dkk.1999.Prinsip-Prinsip Akuntansi.Jakarta:Erlangga
20