Anda di halaman 1dari 6

1.

Konsep tentang dialog

Dialog antara agama adalah bagian dari disiplin ilmu yang dibahas bidang studi
perbandingan agama. Dalam bahasa Inggris, dialogue berasal dari kata Yunani dialectic
yang berarti discourse atau wacana (Reese 1996). mengacu kepada etimologi Yunani,
istilah dialog berasal dari dua gabungan kata, pertama dia yang berarti through yakni
melalui, sementara kata kedua adalah logos yang berarti kata (Forward 2001). Dialog
terjadi dalam berbagai situasi; secara spontan, percakapan yang jujur (frank
conversation), dan perdebatan yang energetic. Menurut Azizan (2008, 25-41), 'dialogue'
yang berasal dari akar kata 'dia' berarti melalui apa yang dikatakan (logos),
mengeluarkan sesuatu yang tersembunyi atau tersirat, yaitu dasar/fakta kepada apa yang
sebenarnya ada di waktu ini yang sebenarnya bersifat hakiki dan mutlak. Dengan lain
kata, dialog adalah cara bagi kita menyuratkan yang tersirat. Ide dan fakta sejarah,
budaya dan lingkungan, tidak akan memiliki realitas apa-apa dan dampak dengan
sendiri karena semuanya itu harus diper-logos-kan atau didialogkan (Azizan 2008, 31).
Dialog bukanlah hanya negosiasi atau pun polemik, di mana anggota polemik itu
mungkin menganggap 'mitra dialog' sebagai pihak yang salah yang keberadaannya
dianggap ancaman. Hal di atas menjelaskan dialog memiliki berbagai bentuk dan
ekspresi, salah satunya adalah pertukaran ide antara para ahli agama sebagai wakil
resmi dalam sebuah forum untuk mewujudkan kerjasama kepentingan pembangunan
bersama dan pemeliharaan nilai-nilai agama sampai ke berbagi pengalaman spiritual
menurut agama masing-masing yang umumnya dikenal sebagai 'dialog kehidupan',
yaitu setiap penganut menyaksikan kehidupan sehari-hari yang didasarkan dengan nilai-
nilai spiritual dan kemanusiaan serta menyemai sikap saling bantu membantu demi
kepentingan hidup bersama.
Ekspresi dialog terbagi ke dalam empat bentuk, di antaranya dialog kehidupan,
dialog tindakan/perilaku, dialog pertukaran paham agama (teologi), dan dialog
kemitraan pengalaman keagamaan. Hal ini mengharuskan setiap anggota masyarakat
penganut berbagai agama terlibat dalam semua aspek kehidupan dengan mewujudkan
semangat berbagi dan memahami cara hidup beraneka penganut agama yang mencakup
pengaturan berinteraksi, bertingkahlaku, berpikir, dan bereaksi sesuai dengan semangat
toleransi beragama.
Berdasarkan pengertian dialog di atas, adalah jelas bahwa umumnya dialog adalah
satu elemen komunikasi dan media interaksi yang melibatkan pertemuan dan diskusi
tentang sesuatu isu yang menimbulkan perbedaan pendapat, ketidakpercayaan dan
kesalahpahaman di antara berbagai masyarakat yang tinggal bersama. Dialog tidak
hanya terbatas pada hal yang membahas konflik dan gejolak masyarakat, tetapi dialog
juga berperan dalam menumbuhkan kesamaan dan berbagi hidup bersama.
2. Tujuan dialog

Dialog antarumat beragama merupakan suatu bentuk komunikasi dan bagian


penting untuk terbentuknya masyarakat komunikatif, apalagi terhadap masyarakat yang
plural dengan agama yang plural. Untuk itu, perlu dibentuk forum komunikasi, ruang
publik yang demokratis, bebas dari dominasi dan hegemoni satu pihak, di mana pelaku-
pelaku kesadaran yang terbuka, matang, dan kritis dapat berperan dan mengambil
bagian dalam komunikasi yang interaktif.
Terdapat alasan, atau yang melatarbelakangi perlunya dialog antarumat beragama.
Alasan-alasan tersebut, misalnya, fakta adanya pluralitas agama, keinginan
berkomunikasi, pencapaian saling pengertian dan pertumbuhan, maupun penciptaan
kerja sama dalam masyarakat. Di Indonesia tidak hanya terdapat satu agama saja,
melainkan beberapa agama seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Di
samping itu, terdapat juga beberapa agama dan aliran kepercayaan lainnya. Karena itu,
bila orang berbicara tentang suatu agama, maka tidak bisa tidak akan berhubungan
dengan agama lainnya, dan memang di dalam kehidupan kita sehari-hari terjadi
hubungan antara orang yang menganut berbagai agama.
Dialog antarumat beragama membantu untuk meningkatkan kerja sama antara
pemeluk-pemeluknya, hingga dengan demikian secara bersama-sama kita dapat
menegakkan kemanusiaan, keadilan, perdamaian, dan persaudaraan. Dialog akan
mengatasi rivalitas, penindasan, kebencian, menciptakan harmoni dan menjauhkan
sikap hidup yang saling menghancurkan. Dalam konteks ini, dialog antarumat beragama
bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti dialog kehidupan, dialog kerja sosial,
dialog antarmonastik, dialog untuk doa bersama, dan dialog diskusi teologis. Dialog
kehidupan terjadi pada tingkat kehidupan sehari-hari, seperti yang terjadi di dalam
kehidupan masyarakat, tanpa pembahasan secara formal, di mana setiap orang
memerkaya dirinya dengan mengamati dan mencontoh praktik dan nilai dari pelbagai
macam agama.
Evaluasi

1. Apa itu dialog?


Istilah dialog berasal dari dua suku kata dari bahasa Yunani, yakni dia yang berarti dua,
dan logia yang berarti percakapan atau kata-kata. Dialog berarti: percakapan yang
berpangkal pada usaha untuk mengerti partner/teman bicara dengan baik.

2. Mengapa dialog sangat penting dalam kehidupan umat beragama?


Dialog antarumat beragama merupakan jalan, solusi, yang paling sesuai menuju
kerukunan dan perdamaian dalam membangun hubungan antaragama dalam masyarakat
majemuk. Dialog bertujuan untuk mengubah image atau gambaran yang keliru
mengenai penganut agama lain. Dialog adalah sarana menuju transformasi sosial, yaitu
terjadi saling pengertian antarumat beragama. Dengan dialog diharapkan timbul
toleransi dan tenggang rasa.

3. Prinsip-prinsip apa yang harus dipegang dalam dialog?


Dialog dapat dilaksanakan apabila dilandasi sikap adanya: keterbukaan, kejujuran, dan
ketulusan hati. Dialog yang terjadi, bukan dialog antaragama, tetapi dialog antarumat
beragama. Bukan agamanya yang didialogkan, tetapi umatnya. Dialog antarumat
beragama bukanlah untuk meleburkan agama-agama menjadi satu, melainkan untuk
saling mengerti, saling menghargai dengan lebih baik, positif, antarpenganut agama.
Arti dan Tujuan Dialog

Oleh:
Wenny Oktaviani
G1A113052

Dosen pengampu:
Drs. Andiopenta Purba, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
T.A. 2013 – 2014
Daftar Pustaka

Khambali, Khadijah Mohd dan Senin, Nurhanisah. 2012. Citra Dialog Antara Agama
dalam Perspektif Islam dan Kristian: Analisis Awal. Jurnal Malim 13:171-174.
[diunduh dari: http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/11494812.pdf]

Masykur. Pola Komunikasi Antar Umat Beragama: Studi atas Dialog Umat Islam dan
Kristen di Kota Cilegon Banten. [diunduh dari:
http://ditpertais.net/annualconference/ancon06/makalah/Makalah%20Masykur.pdf]

Anda mungkin juga menyukai