Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI

RSUD TAMAN SARI


KEPUTUSAN DIREKSI
NO. …………….

Tentang

Pemberlakuan panduan alat pelindung (APD) di RSUD Taman Sari

Direktur RSUD Taman Sari

Menimbang :

1. Bahwa alat pelindung diri adalah kelengkpan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
dengan bahaya dan risiko kerjauntuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
disekelilingnya.
2. Bahwa risiko terhadap gangguan kesehatan di rumah sakit, perlu dilakukan upaya-upaya
pencegahan terhadap penularan penyakit atau traumatic akibat lingkungan kerja dan
factor manusia, salah upaya dengan penggunaan APD yang sesuai dan benar.
3. Bahwa dipandang perlu untuk membuat panduan dalam penggunaan APD di RSUD
Taman Sari

Mengingat :

1. Keputusan menteri republic Indonesia no. 382/Menkes/III/2007 tentang pedoman dan


pencegahan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
2. Keputusan direktur RSUD Taman Sari no…………………..tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi di RSUD Taman Sari
3. Keputusan direktur no……………tentang pedoman pelayanan dan pencegahan infeksi di
RSUD Taman Sari

Memperhatikan : Hasil keputusan rapat koordinasi RSUD Taman Sari


MEMUTUSKAN

Menetapkan:

1. Memberlakukan panduan alat pelindung diri (APD) di RSUD Taman Sari sesuai dengan
lampiran keputusan direktur ini.
2. Setiap 3 (tiga) tahun sekali panduan alat pelindung diri di RSUD Taman Sari akan
ditinjau kembali untuk analisa dan di evaluasi
3. Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kesalahan atau kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya

Jakarta, Januari 2017

Dr.Budhi Prayudi

Direktur
DAFTAR ISI
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSUD Taman Sari

No. ……………………..

BAB I

PANDUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI(APD)

PENDAHULUAN
Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD) telah digunakan
selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas
kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan Hepatitis C serta meningkatnya kembali
Tuberkulosis di banyak Negara, maka pemakaian APD juga sangat penting utuk melindungi
petugas.

Agar menjadi efektif, APD harus digunakan secara tepat dan benar sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi No. Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Taman Sari

Tujuan:

Umum : Menurunkan angka infeksi Nosokomial.

Khusus :

1. Pedoman karyawan melakukan tugas.


2. Mencegah terjadinya penularan.
3. Memperbaiki mutu pelayanan.
BAB II

KONSEP TEORITIS APD

PENGERTIAN
Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata (pelindung wajah dan
kaca mata), topi, gaun, apron dan pelindung lainnya.

Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerjauntuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang disekelilingnya.

Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata (pelindung wajah dan
kaca mata), topi, gaun, apron, pelindung kaki (alas kaki).

Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD) telah digunakan
selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas
kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan Hepatitis C serta meningkatnya kembali
Tuberkulosis di banyak Negara, maka pemakaian APD juga sangat penting utuk melindungi
petugas. Agar menjadi efektif, APD harus digunakan secara benar.

Sarung tangan adalah kelengkapan untuk melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan
penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada di tangan petugas.

Masker adalah kelengkapan untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas berbicara,
batuk atau bersin serta untuk mencegah terhadap kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh
lainnya melalui hidung atau mulut petugas. Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung,
mulut dan bawah dagu.

Masker dengan efisiensi tinggi (N-95) merupakan jenis masker khusus yang direkomendasikan
bila penyaringan udara dianggap penting misalnya pada perawatan pasien yang dicurigai
menderita flu burung atau SARS.

Alat pelindung mata adalah kelengkapan untuk melindungi membrane mukosa mata terhadap
kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh lainnya.
Topi adalah kelengkapan untuk menuup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan
rambut tidak rontok jatuh ke pasien ataupun luka selam pembedahan.

Gaun pelindung adalah kelengkapan untuk melindungi baju dan kulit petugas dari kemungkinan
terkena percikan ketika kontak dengan darah atau cairan tubuh serta mencegah kontaminasi
pakaian selam melakukan tindakan.

Apron adalah kelengkapan untuk penghalang tahan air melindungi bagian depan tubuh petugas.

Alas kaki adalah kelengkapan untuk melindungi kaki dari cidera akibat benda tajam atau benda
berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja keatas kaki.
BAB III

RUANG LINGKUP

A. Prinsip umum penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1. Tangan harus selalu dibersihkan meskipun menggunakan APD
2. Lepas dang anti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat digunakan kembali
yang sudah rusak atau sobek segera setelah diketahui APD tersebut tidak berfungsi
optimal.
3. Lepaskan APD sesegara mungkin setelah selasai memberikan pelayanan dan hindari
kontaminasi :
a. Lingkungan diluar ruang pasien
b. Pada pasien atau pekerja lain
c. Diri sendiri
4. Buang semua perlengkapan APD dengan hati-hati dan segera setelah membersihkan
tangan :
a. Perkiraan resiko terpajan cairan tubuh atau area terkontaminasi sebelum
melakukan kegiatan perawatan kesehatan
b. Pilih APD sesuai dengan perkiraan resiko terjadi pajanan
c. Menyediakan sarana APD bila emergensi dibutuhkan untuk dipakai.

B. Jenis-jenis APD
1. Sarung tangan
Sarung tangan merupakan penghalang (barrier) fisik paling penting untuk pencegahan
infeksi. Sarung tangan antara setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya
untuk menghindari kontaminasi silang.
2. Masker
Harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian bawah dagu.
3. Alat pelindung mata
Pelindung mata mencakup (googles) plastic bening, kacamata pengaman, pelindung
mata atau visor. Petugas kesehatan harus menggunakan masker dan pelindung mata
atau pelindung wajah jika melakukan tugas yang memungkinkan adanya percikan
secara tidak sengaja kearah wajah.
4. Topi
Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut. Meskipun topi dapat
memberikan sejumlah perlindungan pada pasien tetapi tujuan utamanya adalah untuk
melindungi pemakainya dari darah atau cairan tubuh yang terpercik atau
menyemprot.
5. Gaun pelindung
Pemakaian gaun pelindung terutama adalah untuk melindungi baju dan kulit petugas
kesehatan dari sekresi respirasi. Ketika merawat pasien yang diketahui atau dicurigai
menderita penyakit menular tersebut petugas kesehatan harus mengenakan gaun
pelindung setiap memasuki ruangan untuk merawat pasien karena ada kemungkinan
terpercik atau tersemprot darah, cairan tubuh, sekresi atau eksresi. Lepaskan gaun
sebelum meninggalkan area pasien. Setelah gaun dilepas pastikan bahwa pakaian dan
kulit tidak kontak dengan bagian yang potensial tercemar lalu cuci tangan segera
untuk mencegah berpindahnya organisme.
Kontaminasi pada pakaian yang dipakai saat bekerja dapat diturunkan 20-100x
dengan menggunakan gaun.
6. Apron
Dapat terbuat dari karet atau plastic, merupakan penghalang tahan air untuk
sepanjang bagian tubuh petugas kesehatan. Petugas kesehatan harus mengenakan
apron dibawah gaun penutup ketika melakukan perawatan langsung terhadap pasien,
membersihkan pasien atau melakukan prosedur dimana ada resiko tumpahan darah,
cairan tubuh atau sekresi. Hal ini penting jika gaun pelindung tidak tahan air maka
apro akan mencegah cairan tubuh pasien mengenai baju dan kulit petugas kesehatan.
7. Pelindung kaki
Sepatu boot atau sandal karet tertutup dan kedap air memberikan lebih banyak
perlindungan tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau
tumpahan cairan tubuh.
BAB IV

TATA LAKSANA
A. Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD adalah sebagai
berikut:
1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan
2. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi
3. Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan,
lepas masker diluar ruangan
4. Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan tangan
sesuai program

B. Cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


Langkah-langkah mengenakan APD pada perwatan ruang isolasi kontak dan airborne
adalah sebagai berikut:
1. Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama pakaian pelindung
2. Kenakan pelindung kaki
3. Kenakan sepasang sarung tangan pertama
4. Kenakan gaun luar
5. Kenakan celemek plastic atau apron
6. Kenakan sarung tangan kedua
7. Kenakan masker
8. Kenakan Penutup kepala
9. Kenakan pelindung mata
C. Cara melepaskan APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan airborne adalah
sebagai berikut:
1. Lepaskan sepasang sarung tangan bagian luar
2. Lepaskan celemek
3. Lepaskangaun bagian luar
4. Desinfeksi tangan yang mengenakan sarung tangan
5. Lepaskan pelindung mata
6. Lepaskan masker
7. Lepaskan pelindung kaki
8. Lepaskan sarung tangan bagian dalam
9. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
D. Prinsip-prinsip Pencegahn dan Pengendalian Infeksi yang perlu diperhatikan pada
pemakaian APD:
1. Sarung tangan
 Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terekomendasikan
 Pegang bagian luar sarung tangan dengan dengan sarung tangan lainnya,
lepaskan.
 Pegang sariung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang
masih memakai sarung tangan.
 Selipkan jari tangan yang sudah tidak menggunakan sarung tangan dibawah
sarung tangan yang belum dilepas di pergelangan tangan
 Lepaskan sarung tangan diatas sarung tangan pertama
 Buang sarung tangan ditempat limbah infeksius (kantong kuning)

Jenis-jenis sarung tangan:

 Sarung tangan bersih


 Sarung tangan steril
 Sarung tangan rumah tangga
2. Kacamata atau pelindung wajah
 Jangan memegang bagian luar kacamata atau pelindung wajah karena telah
terkontaminasi
 Untuk melepasnya, pegang karet atau gagang kacamata
 Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk proses ulang atau dalam
tempat sampah infeksi
3. Gaun pelindung
 Jangan memegang bagian depan gaun dan lengan gaun
 Lepaskan kain pengikat
 Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun pelindung
 Balik gaun pelindung
 Lipat dan gulung menjadi gulungan dan letakkan diwadah yang telah
disediakan untuk diproses ulang atau dibuang di tempat sampah infeksius
4. Masker
 Jangan menyentuh bagian depan atau tengah masker karena telah
terkontaminasi
 Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas
 Buang ke tempat sampah infeksius
BAB V

DOKUMENTASI & PELAPORAN


Panitia PPI melakukan observasi di ruang perawatan sewaktu-waktu terhadap penggunaan APD
apakah sudah sesuai dengan standar prosedur operasional.

Laporan akan diberikan kepada unit sebagai masukan kemudian diinformasikan kembali kepada
perawat atau petugas kesehatan di unit yang terkait.

Panitia PPI berkoordinasi dengan urusan Diklat unit SDM RS agar dimasukkan dalam materi
pendidikan dan pelatihan karyawan mengenai penggunaan APD yang benar sebagai materi
penyegaran.
No Jenis
UNIT KERJA
. APD I PO PO LAB RAD FRJ OK ICU FRI KEBIDANAN PERINATAL PERAWATAN MR SLP
G LI LI
D GI
GI
1 Tutup √ √ √ √ √ √ √ √
kepala
2 Masker √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Apron √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Gaun √ √ √ √ √ √ √ √
5 Sarung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tangn
bersih
No Jenis UNIT KERJA
. APD I PO PO LAB RAD FRJ OK ICU FRI KEBIDANAN PERINATAL PERAWATAN MR SLP
G LI LI
D GI
GI
6 Sarung √ √ √ √ √ √ √ √
Tangan
Steril
7 Sarung √
Tangan
Panjang
Steril
8 Sarung √
Tangan
Kebida
nan
9 Sarung √ √ √ √
Tangan
Rt
10 Sandal √ √ √ √ √
N Jenis UNIT KERJA
O. Apd I PO PO LAB RAD FRJ OK ICU FRI KEBIDANAN PERINATAL PERAWATAN MR SLP
G LI LI
D GI
GI
11 Sepatu √
Boot
PENGGUNAAN APD DI PERAWATAN
JENIS TINDAKAN SARUNG TANGAN MASKER GAUN
Memandikan pasien tidak, kecuali kulit Tidak Tidak
yang tidak utuh
Vulva/penis hygiene Ya Tidak Tidak
Menolong BAB Ya Ya Tidak
Menolong BAK Ya Tidak Tidak
Oral hygiene Ya Tidak Tidak
Pengisapan lender Ya Ya Tidak
Mengambil darah vena Ya Tidak Tidak
Perawatan luka mayor Ya/steril Ya Tidak
Perawatan luka minor Ya Tidak Tidak
Perawatan luka Ya/steril Ya Tidak
infeksius
Mengukur TTV Tidak Tidak Tidak
Melakukan penyuntikan Tidak Tidak Tidak
Pemasangan CVC line Ya/steril Ya Ya
Intubasi Ya Ya Tidak
Memasang infuse Ya Tidak Tidak
Memasang folly kateter Ya/steril Tidak Tidak
Melap meja, monitor, Ya Tidak Tidak
syring pump di pasien
Membersihkan Ya/sarung rumah Ya Ya
peralatan habis pakai tangga
Transportasi pasien Tidak Tidak Tidak
PERLENGKAPAN APD UNTUK TUGAS RUMAH TANGGA
NO. JENIS APD DIPAKAI UNTUK
1  Sarung tangan RT dan sepatu untuk melindungi  Sewaktu membuat
kaki dari kemungkinan kena darah/cairan tubuh larutan pembersih
lainnya desinfektan
 Membersihkan daerah
perawatan
2  Gaun plastic/karet (apron), masker kalau perlu  Membersihkan daerah
(kaca mata) pelindung. terkontaminasi berat
 Menangani linen kotor
 Menangani sampah
 Jika takkut kena
kontaminasi/cipratan
PERLENGKAPAN RUANG PERAWATAN
SAAT KONTAK PENULARAN DROPLET/AIRBONE
 Gunakan APD yang sesuai (sarung  Gunakan APD yang sesuai (masker,
tangan bersi, kalau perlu apron) apron kalau perlu).
 Bersihkan seluruh permukaan dikamar  Lakukan desinfektan ruangan sesuai
pasien dengan deterjen yang sudah prosedur
ditetapkan rumah sakit: Tempat tidur  Bersihkan linen pasien bekas pakai
pasien, meja, kursi dengan larutan tanpa kontaminasi lingkungan
khlorin 0,5% cara dari arah atas  Masukkan ke katong linen kotor
kebawah. langsung
 Tidak menaruh linen di lantai
 Tidak perlu desinfektan ruangan  Bersihkan seluruh permukaan dinkamar
pasien dengan deterjen yang sudah
ditetapkan rumah sakkit dengan arah
dari atas kebawah
 Bersihkan linen pasien bekas  Lakukan desinfektan ruangan sesuai
kontaminasi lingkungan sekkitar prosedur
dengan minimal mengibas-ngibaskan
linen.
Masukkan ke kantong linen kotor
langsung.
Tidak menaruh linen di lantai

Jakarta, januari 2015

dr.Budhi Prayudi

Direktur
Direktur

Anda mungkin juga menyukai