Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ahmad Lutfi

NIM : 34201700001
Budaya Ukhuwah Islamiyah
Definisi Ukhuwah
Secara Bahasa Ukhuwah Islamiyah berarti Persaudaraan Islam. Adapun secara
istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan
Allah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan
perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap
saudara seakidah. Dengan berukhuwah akan timbul sikap saling menolong, saling
pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang lain yang semua
itu muncul karena Allaah semata.
Kisah Umar bin Khattab dan Saudaranya Zaid bin Khattab
Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Umarzdia, Umar bin Khattab menyuruh
saudaranya, Zaid bin Khattab agar memakai baju besinya ketika Perang Uhud. Zaid
pun memakainya, tetapi ia kemudian melepasnya lagi. Umar pun bertanya
kepadanya “Mengapa kau lepas baju besi itu?” Dan Zaid menjawab, “Aku
menghendaki terhadap diriku sebagaimana yang engkau kehendaki terhadap
dirimu.”
Kisah Sahabat Nabi yang Diberi Hadiah
Dalam suatu riwayat yang dikisahkan Al Baihaqi dalam Asy Syu’ab, salah seorang
sahabat Nabi SAW suatu hari diberi hadiah berupa kepala kambing, kemudian ia
berkata “Sesungguhnya si fulan dan keluarganya lebih membutuhkan ini daripada
kita.” Kemudian ia mengirimkan hadiah tersebut kepada yang lain, dan secara
terus-menerus hadiah itu dikirimkan dari satu orang ke orang yang lain sampai
akhirnya kembali kepada sahabat yang pertama kali memberikan
Kisah Sahabat Nabi yang Kedatangan Tamu
Dalam suatu riwayat, ada salah seorang sahabat nabi yang kedatangan tamu, tetapi
ia tidak memiliki sesuatu untuk menjamu tamu tersebut. Ia hanya memiliki
persediaan makanan untuk anak-anaknya saja, dan itu pun sangat sedikit. Sahabat
itu kemudian meminta istrinya untuk mengajak anak-anaknya bermain, dan jika
mereka lapar, ia meminta istrinya untuk mengajak mereka tidur.
Ketika tamunya masuk ke dalam rumah, sahabat itu lantas memadamkan lampu
ruang makannya, dan menunjukkan seolah-olah dirinya sedang makan bersama
tamu tersebut. Padahal sebenarnya ia, istri, dan anak-anaknya tidur dalam keadaan
menahan lapar. Pagi harinya, pergilah sahabat dan istrinya ke Rasulullah SAW, dan
Rasul pun memberitakan pujian Allah SAW terhadap mereka berdua. Rasul
berkata, “Sungguh, Allah SWT merasa heran dan kagum dengan perbuatan kalian
berdua terhadap tamu kalian, maka Allah menurunkan Ayat 9 surat Al-Hasyr.”
Dalil bahwa ukhuwah merupakan karunia Allaah adalah Firman-nya:

Artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah
kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika
kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati
kamu maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran [3]: 103).

Artinya: “Dan (Dia-lah) yang mempersatukan hati orang-orang yang beriman.


Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya
kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allaah telah
mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. Al Anfal [8]: 63).
Kenikmatan ukhuwah karena Allah yang berlandaskan iman dan takwa
inilah yang akan kekal sampai hari akhir. Firman-Nya:

Artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagian
yang lain, kecuali orang yang bertakwa.” (QS. Az Zukhruf [43]:67).
Dasar Perintah Ukhuwah
Diantara dasar wajibnya menggalang ukhuwah islamiyyah adalah firman Allah:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu,


damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya
kalian mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat [49]: 10).
Juga sabda Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam:
a. “Kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan belum sempurna
keimanan kalian hingga kalian saling mencintai...” (HR. Muslim).
b. “Jauhilah prasangka buruk karena prasangka buruk adalah pembicaraan
yang paling dusta.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab an-Nikah, Bab La
Yakhthub ala Khithbah Akhihi, 9/198, no. 5143; dan Muslim, Kitab al-Birr,
Bab Tahrim Zhulmi al-Muslim, 4/1987, no. 2563 dan 2564).
c. “Jauhilah prasangka, karena prasangka itu ucapan yang paling dusta.
Janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, juga janganlah saling
mendengki, membenci, atau memusuhi. Jadilah kalian hamba-hamba
Allaah yang bersaudara.” (HR. Bukhari : 5604).
d. “Sesungguhnya perumpaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya
laksana bangunan kokoh, yang saling menguatkan satu dengan lainnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
e. “Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, sebagian
menguatkan sebagian lainnya.” (HR. Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan
Ahmad).
f. “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai,
saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika
salah satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan
(penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
g. “Barangsiapa yang melonggarkan (menghilangkan) satu kesukaran seorang
mukmin dari kesukaran-kesukaran dunianya, maka Allaah akan
menghilangkan satu kesukaran dari kesukaran-kesukaran dia pada hari
kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan pada orang yang
kesulitan, maka Allaah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia
dan di akhirat, dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka
Allaah akan menutupi aibnya di dunia maupun di akhirat. Dan Allaah
senantiasamenolong seorang hamba selama hamba itu selalu menolong
saudaranya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
h. “Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak akan
menganiayanya dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh).
Barangsiapaada didalam keperluan saudaranyamaka Allaah ada didalam
keperluannya. Barangsiapa menghilangkan suatu kesukaran dari orang
muslim, maka Allaah akan menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang
ada pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang
muslim, maka Allaah akan menutupu (aibnya) pada hari kiamat.” (HR.
Bukhari dan Muslim).

Itulah beberapa kisah tentang ukhuwah dari para sahabat nabi. Semoga kisah-kisah
mengharukan dari para sahabat di atas dapat mengingatkan kita akan pentingnya
ukhuwah dan betapa berharganya ukhuwah titipan-Nya ini.

Anda mungkin juga menyukai