Anda di halaman 1dari 5

Oral Hygiene

Kelompok 5
1. Anissa Dian Pratiwi
2. Dwi Wahyu Ningsih
3. Elizabet Noviana Kartika M
4. Giantoni Verawati
5. Hayu Nur Fitriyani
6. Selly Arieka

A. Definisi Oral Hygiene


Oral hygiene adalah suatu perawatan mulut dengan atau tanpa menggunakan
antiseptik untuk memenuhi salah satu kebutuhan personal hygiene klien. Secara sederhana
Oral hygiene dapat menggunakan air bersih, hangat dan matang. Oral hygiene dapat
dilakukan bersama pada waktu perawatan kebersihan tubuh yang lain seperti mandi,
mengosok gigi dll. Perawat perlu membantu penderita/keluarga untuk melakukan perawatan
tersebut guna meningkatkan peran serta aktif dalam memberikan perawatan kepada penderita.

Mulut merupakan bagian pertama dalam saluran makanan dan bagian dari system
pernafasan (Wolf, 1984). Didalam rongga mulut terdapat saliva yang berfungsi sebagai
pembersih mekanis dari mulut (Taylor,1997). Didalam rongga mulut terdapat beberapa
macam mikroorganisme meskipun bersifat komensal,pada keadaan tetentu bisa bersifat
pathogen apabila respon penjamu terganggu (Roeslan,2002). Pembersih mulut secara alamiah
yang seharusnya dilakukan oleh lidah dan air liur,bila tidak bekerja dengan semestinya dapat
menyebabkan terjadinya infeksi rongga mulut,misalnya penderita dengan sakit parah dan
penderita yang tidak boleh atau tidak mampu memasukkan sesuatu melalui mulut mereka
(Wolf,1984).

B. Tujuan Oral Hygiene

Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygiene adalah sebagai
berikut:
a. Mencegah penyakit gigi dan mulut
b. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
c. Mempertinggi daya tahan tubuh
d. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral hygiene,
adalah:
a. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
b. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
C. Sistem Imunitas Rongga Mulut

Menurut Roeslan ( 2002 ), sistem imunitas rongga mulut dipengaruhi oleh :

1. Membrane Mukosa

Mukosa rongga mulut terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai barrier terhapad
infeksi. Mekanisme infeksinya tergantung pada duekuamasi sehingga bakteri sulit melekat
pada sel epitel dan derajat keratinisasi yang sangat efisien menahan penetrasi microbial. (
lenner, 1992 dikutip dari Roeslan, 2002 )

2. Nodus Limfatik

Jaringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra oral dan agregasi
intra oral. Kapiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatim
pipi, dan bibir mirip yang berasal dari gingival dan pulpa gigi. Kapiler ini bersatu membentuk
pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh limfatik yang berasal dari bagian
dalam otot lidah dan struktur lainnya. Didalam rongga mulut terdapat tonsil palatel, lingual
dan faringeal yang banyak mengandung sel B dan sel T ( Lenner, 1992, dikutip dari Roeslan
2002 )

3. Saliva

Sekresi saliva merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara jaringa keras
dan lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan fisiologis. Saliva yang disekresika oleh
kelenjar parotis, sub mandibularis dan beberapa kelenjar saliva kecil yang teebar dibawah
mukosa, berperan dalam membersihkan rongga mulut dari debris dan mikroorganisme selain
bertindak sebagai pelumas pada saat mengunyah dan berbicara ( Lenner, 1992 dikutp dari
Roeslan 2002 ).

4. Celah Gingiva

Epitel jangsional dapat dilewati oleh komponen seluler dan humoral dari daerah dalam
bentuk cairan celah ginggiva ( CCG ). Alira CCG merupakan proses fisiologik atau
merupakan respon terhadap inflamiasi ( Lenner, 1992 dikutip dari Roeslan 2002 ).

D. Indikasi Pasien Menggosok Gigi atau Membersihkan Mulut

1. Pada pasien lumpuh


2. Pada pasien sakit berat
3. Pada pasien apatis
4. Pada pasien stomatitis
5. Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),
6. Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut
7. Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri.
8. Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan karena
tomatitis hebat
9. Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.

E.Alat yang Digunakan Dalam Oral Hygiene Pasien Sadar

1. Sikat gigi 5. Handuk


2. Pasta gigi 6. Sarung tangan
3. Gelas kumur berisi air 7. Sedotan
4. Kom kumur 8. Masker mulut

F. Prosedur Perawatan Oral HygienePasien Sadar

1. Menjelaskan prosedur kepada klien atau pasien


2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan
4. Atur posisi pasien duduk
5. Pasang perlak dan handuk dibawah dagu dan pipi pasien
6. Membasahi sikat gigi dengan sedikit air dan pasta gigi
7. Menganjurkan pasien untuk berkumur dan tampung air kumur didalam kom kumur.
8. Menganjurkan pasien untuk sikat gigi jika mampu atau bantu pasien sikat gigi bila
tidak mampu.
9. Gigi bagian belakang, bagian dalam atas dan luar gigi (Sikat dari belakang kedepan
dengan menggunakan gerakan dari atas kebawah).
10. Gigi bagian depan (Sikat bagian luar gigi dengan gigi dikatupkan).
11. Buka mulut, sikat bagian atas dan bagian dalam gigi).
12. Sikat dengan lembut bagian dalam pipi, bibir, gusi dan lidah.
13. Menganjurkan pasien untuk berkumur dan air bekas kumur ditampung dalam kom
kumur.
14. Mengusap mulut dengan handuk, kembalikan handuk pada tempatnya.
15. Mencuci sikat gigi, gelas dan kom kumur dibawah air mengalir, mengeringkan dan
mengembalikan pada tempatnya.
16. Lepas sarung tangan.

G. Alat yang Digunakan Dalam Oral Hygiene Pasien Tidak Sadar

1. Sikat gigi 9. Kasa dan depress


2. Pasta gigi 10. Bengkok
3. Gelas kumur berisi air 11. Sepuit
4. Kom kumur 12. Kapas lidi dan masker
5. Handuk 13. Pinset anatomi 2 buah
6. Sarung tangan 14. NaCl/Perhidrol atau cairan antiseptic
7. Suction 15. Pelembab bibir (Boraxglycerin dll)
8. Sudip lidah

H. Prosedur Perawatan Oral Hygiene Pasien Tidak Sadar

1. Menjelaskan prosedur kepada klien atau keluarga.


2. Mencuci tangan.
3. Memakai sarung tangan.
4. Menutup jendela, pintu dan tirai
5. Memposisikan pasien semi flower dan kepala miring kearah petugas
6. Memasang handuk di bawah dagu
7. Memasang bengkok di bawah dagu
8. Membuka mulut dengan sudip lidah yang di bungkus kasa
9. Membasahi sikat gigi yang telah di beri pasta gigi atau kasa dengan air matang atau
NaCl/ Perhidrol
10. Membersihkan gusi, bagian dalam gigi, bagian luar gigi, lidah dan langit-langit.
11. Menyemprotkan air dengan spuit kepermukaan gigi
12. Membersihkan sisa air yang ada dengan suction atau kasa
13. Mengoleskan pelembab bibir dengan kapas lidi
14. Melepas sarung tangan
Daftar Pustaka

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/perawatan-rongga-mulut-oral-hygiene.html

http://widyaningrum-dyah.blogspot.co.id/2013/03/oral-hygine.html

https://latifaakitty.wordpress.com/2016/11/07/oral-hygiene/

Anda mungkin juga menyukai