Anda di halaman 1dari 22

RAPAT KEPERAWATAN

UPT DINKES PUSKESMAS KALIBENING

AKSELERASI MENUJU
PUSKESMAS KALIBENING
YANG TERAKREDITASI PENUH
DI TAHUN 2018
Kalibening, 21 Maret 2017

Oleh : Luciana Peppy, S.Kep., Ns.


DATA PASIEN RAWAT INAP
TAHUN 2016
NO BULAN JUMLAH JUMLAH HARI JUMLAH BED
PASIEN PERAWATAN
1 JANUARI 103 204 10
2 FEBRUARI 119 197 10
3 MARET 131 241 10
4 APRIL 98 191 10
5 MEI 78 75 7
6 JUNI 69 128 7
7 JULI 88 140 7
8 AGUSTUS 81 145 7
9 SEPTEMBER 76 117 7
10 OKTOBER 75 137 7
11 NOVEMBER 74 125 7
12 DESEMBER 82 146 12
JUMLAH
3/20/2017 1074 1846 RATA2 BED = 8 2
CAPAIAN INDIKATOR PELAYANAN
RAWAT INAP PUSKESMAS KALIBENING
TAHUN 2016

INDIKATOR CAPAIAN
PELAYANAN TAHUN 2016
BOR 63,2 %
(Tinggi rendahnya pemanfaatan TT) Ideal : 60-85 %
LOS 1,7 Hari
(Rata-rata lamanya pasien dirawat) Ideal : 3-6 Hari
TOI 1,01 Hari
(Lama waktu TT kosong sampai terisi Ideal : 1-3 Hari
kembali)
BTO 134 Kali
(Frekuensi pemakaian tempat tidur) Ideal : 40-50 Kali/Thn

3
10 BESAR PENYAKIT
RAWAT INAP TAHUN 2016
180
161
160
144
140

120

100

80
59
60 51
37 32
40 28 26 25 22
20

4
UNIT
GAWAT
DARURAT
(UGD)
PENGERTIAN UGD

Unit Gawat Darurat (UGD)


merupakan salah satu unit
di Puskesmas yang
memberikan pelayanan
kepada penderita gawat
darurat
PELAYANAN UGD
1. Mencegah kematian dan
cacat penderita gawat darurat
hingga dapat hidup dan
berfungsi kembali.
2. Merunjuk penderita gawat
darurat melalui sistem
rujukan untuk memperoleh
penanganan yang memadai
3. Ikut menanggulangi korban
bencana pada masyarakat
Klasifikasi Pasien Gawat Darurat (Rijadi,1997)

1. Pasien Gawat Darurat


2. Pasien Gawat Tidak Darurat
3. Pasien Darurat Tidak Gawat
4. Pasien Tidak Gawat dan
Tidak Darurat
1. Pasien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan
gawat darurat atau akan menjadi gawat
darurat atau terancam nyawanya/badannya
(akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya
2. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada pada keadaan gawat tetapi
tidak memerlukan tindakan darurat,
misalnya pasien dengan keganasan
stadium lanjut.
3. Pasien Darurat Tidak Gawat

Pasien akibat musibah yang datang tiba-


tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya, misalnya pasien
dengan luka sayat dangkal.
4. Pasien tidak gawat tidak darurat

Keadaan pasien tidak


mengancam nyawa dan
badannya, misalnya pasien
dengan TBC, mialgia, dan
lain sebagainya.
Standarisasi Unit Gawat Darurat
(Wiyono D, 1999) :
1. Pelayanan harus diselenggarakan dalam 24 jam
2. Pelayanan pasien tidak darurat tidak boleh mengganggu
pelayanan pasien gawat darurat
3. Unit gawat darurat harus membatasi diri dalam
pelayanan gawat darurat saja
(primary emergency care)
4. UGD menyelenggarakan pendidikan
pelatihan penanggulangan gawat darurat
untuk karyawan dan masyarakat
FASILITAS DAN PERAWATAN
Fasilitas yang
disediakan harus
menjamin efisiensi
bagi pelayanan pasien
gawat darurat dalam
waktu 24 jam secara
terus-menerus.
KRITERIA FASILITAS
DAN
PERAWATAN EFISIEN

1. Susunan ruangan dan arsitektur harus dapat


menjamin efisiensi pelayanan kegawatan.
a. Letak unit gawat darurat harus diberi petunjuk jelas
b. Tempat pemutaran ambulan harus cukup luas bila
mungkin di bawah atap
c. Harus disediakan tempat untuk melakukan Triase,
Resusitasi, Tindakan dan Isolasi.
2. Alat dan instrumen harus berkualitas baik dan
selalu tersedia untuk dipakai

Peralatan yang harus tersedia dalam unit :


a. Tabung O2 dengan cukup oksigen untuk terapi dan nebulasi.
b. Alat ventilasi manual yang mampu memberikan 100 % O2
medis
c. Alat penghisap (suction)
d. Laringoskop
e. Cairan infus dan infus set
f. Obat-obatan Emergency
g. ECG dengan 12 titik pantau untuk diagnosis
h. Set bedah minor
i. Bidai dan bidai servik
j. Humidifier
k. Lemari es untuk menyimpan obat
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Harus ada kebijakan


dan prosedur
pelaksanaan tertulis di
unit yang selalu
disempurnakan dan
mudah di dapat oleh
staff.
KRITERIA STANDAR KEBIJAKAN
DAN PROSEDUR UGD
Kriteria :
1. Adanya buku petunjuk mengenai :
- Organisasi dan kebijakan - Penanganan cedera
umum - Pasien tidak dikenal
- Triase - Visum
- Rujukan - Tiba mati
- Prosedur Penerimaan Pasien - Cara penyediaan kebutuhan
- Cara Pembayaran obat, alat habis pakai di luar
- Asuransi jam kerja
- Rujukan untuk pasien - Penanganan henti jantung
psikiatri - Prosedur penanggulangan
- Kasus Kriminal bencana
- Dan lain-lain
2. Prosedur Medis Tertulis disesuaikan
dengan Kebijakan Puskesmas

a. Batas tanggungjawab dokter, perawat atau unit


terkait.
b. Batasan tindakan apa yang dikerjakan di Unit
Gawat Darurat
c. Penggunaan/Pemakaian tempat tidur
d. Protokol medis untuk pelaksanaan kasus yang
mengancam jiwa atau penyakit/ keadaan yang
sering dijumpai
e. Protokol medis untuk penyakit/ keadaan yang
jarang dijumpai seperti rabies, snake bite, dan
lainnya.
EVALUASI DAN
PENGENDALIAN MUTU
Evaluasi dan Pengendalian Mutu
dapat dilakukan berdasarkan dengan
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Data Primer : untuk mengevaluasi
kepuasan pasien dengan
menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder : untuk mengevaluasi
kinerja dan keuangan dengan cara
telaah dokumen.
REFERENSI

Nugraha, Feni, 2012, Analisis Kinerja


Unit Gawat Darurat Pelayanan
Kesehatan ST.Carolus dengan
Pendekatan Balanced Scorecard, Thesis,
FKM.UI, Jakarta.
Terimakasih .....

Anda mungkin juga menyukai