173 PMK.05 2016per
173 PMK.05 2016per
Disusun Oleh
K012181003
Kelas B
2018
Daftar Isi
A. Pendahuluan ................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................... 14
B. Saran............................................................................................. 14
1
Bab I
Pendahuluan
A. Pendahuluan
Tim kerja adalah strategi penting yang bisa meningkatkan
keuntungan, meningkatkan kualitas, inovasi dan kepuasan konsumen.
Dalam pengembangan pengetahuan ekonomi, pengetahuan diakui
sebagai sumber daya yang paling penting untuk meningkatkan atau
mempertahankan keunggulan kompetisi. Ini juga merupakan faktor
kunci untuk mempertahankan keberhasilan jangka panjang organisasi.
Awal dan tahap penting dari manajemen pengetahuan adalah berbagi
pengetahuan yang merupakan kunci untuk penciptaan organisasi,
kemampuan belajar dan kinerja dari suatu tim (Chan, Pearson &
Entrekin, 2003).
2
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Huang, 2013)
menyatakan bahwa kepemimpinan bersama secara signifikan dan
positif mempengaruhi pembelajaran tim. Kelompok dengan anggota
yang memiliki pengaruh kepemimpinan yang lebih tinggi akan memiliki
kinerja yang tinggi juga. Namun, dibutuhkan berbagai pengetahuan
dalam memediasi kepemimpinan bersama dan pembelajaran tim.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Menggambarkan contoh permasalahan yang terjadi dalam
suatu organisasi
2. Menggambarkan perubahan yang mungkin dilakukan
dengan menggunakan pendekatan leadership organization
3
Bab II
Telaah Pustaka
A. Visi Bersama
Selama hampir tiga dekade, para ahli berpendapat bahwa visi
itu penting bagi kepemimpinan, implementasi strategi, dan perubahan.
Pembangunan visi dimaksudkan untuk menciptakan fundamental,
ambisius rasa tujuan, yang harus dikejar selama bertahun-tahun. Visi
bisnis yang kuat memiliki semuanya tujuh karakteristik - keringkasan,
kejelasan, abstrak, tantangan, orientasi masa depan, stabilitas, dan
keinginan atau inspirasi. Karakteristik visi ini sangat terkait dengan
usaha pertumbuhan melalui pengaruhnya pada komunikasi visi.
Kesungguhan sebuah visi ditunjukkan oleh apakah pernyataan visi itu
singkat; visi efektif mengandung antara 11-22 kata, membuatnya
mudah dikomunikasikan dan diingat. Visi yang jelas langsung
mengarah pada tujuan utama. Mereka dapat dipahami tanpa
diperpanjang presentasi dan diskusi, seringkali dalam lima menit
(Kantabutra & Avery, 2010).
Satu hal yang sangat perlu dipahami dari suatu organisasi yang
telah mempertahankan keberhasilannya dalam kondisi tidak adanya
sasaran, nilai-nilai, dan misi yang menjadi begitu tersebar di seluruh
organisasi. Bila terdapat suatu visi yang bertentangan dengan seluruh
pernyataan visi yang umum, orang mengatasinya dan belajar, bukan
karena mereka diindroktinasi tetapi karena mereka ingin melakukan.
Suatu visi bersama dalam organisasi terjadi karena karisma dari
seorang pemimpin atau karena krisis yang melengkapi setiap orang
sementara waktu (Senge, 1996)
4
menjaga keseimbangan antara inovasi / transformasi dan relaksasi /
pemulihan (Martin, McCormack, Fitzsimons, & Spirig, 2014).
5
Semakin orang berbicara, visinya menjadi tumbuh lebih jelas. Semakin
visi menjadi lebih jelas, tumbuhlah antusiasme akan keuntungan-
keuntungannya. Visi tersebut kemudian akan mulai menyebar dalam
suatu spiral yang menguatkan dari komunikasi dan kegairahan.
Antusiasme dapat juga diperkuat oleh sukses awal dalam mengejar
visinya (Senge, 1996).
B. Pembelajaran Tim
Pembelajaran tim merupakan proses dari menyarahkan dan
pengembangan kapasitas sebuah tim untuk menciptakan hasil yang
mana para anggotanya benar-benar inginkan. Hal tersebut dibangun di
atas disiplin dari mengembangkan visi bersama. Hal itu juga dibangun
diatas penguasaan pribadi, karena tim berbakat terbentuk dari individu
yang berbakat (Senge, 1996).
6
apa yang sedang dilakukan oleh tim, sementara kerja tim
menggambarkan bagaimana mereka melakukannya. Kerja tim
mengacu pada pembelajaran berbagai proses perilaku interaktif dan
interdependen diantara anggota tim yang mengubah input ke dalam
hasil (Hildebrand & Marsick, 2015).
7
Sesi-sesi dialog memungkinkan suatu tim bersatu untuk melatih
dialog dan mengembangkan keterampilan yang dituntut. Kondisi dasar
dalam sesi dialog adalah sebagai berikut:
8
penekanan yang berbeda pada rantai sebab-akibat. Pada akhirnya
menjadi tak mungkin untuk suatu gambaran sistem sebagai suatu
keseluruhan yang muncul dalam pembicaraan normal.
Permasalahan ini membutuhkan suatu pembahasan tim. Jika
pembahasan tim tidak dapat dilaksanakan, maka pembelajaran tim
akan terbatas. Seorang anggota dari suatu tim melihat suatu masalah
secara lebih sistematis daripada yang lainnya, wawasan orang
tersebut akan terputus kalua bukan lagi karena alasan bias intrinsic
terhadap pandangan linear dalam bahasa normal sehari-hari kita.
Pembelajaran Bahasa ini akan mempermudah tim dalam
berkomunikasi dan mengungkapkan pendapatnya masing-masing
(Senge, 1996).
9
Bab III
Hasil dan Pembahasan
Suatu visi dalam organisasi dikatakan benar apabila setiap anggota
memiliki gambaran yang sama dan mempunyai komitmen satu sama lain
untuk memilikinya, tidak hanya diri kita amsing-masing atau secara
individual memilikinya. Pada tingkat yang paling sederhana, visi bersama
adalah jawaban terhadap apa yang ingin dicapai dalam sebuah
organisasi. Visi dalam sebuah organisasi sangat penting dikarenakan visi
memberikan fokus dan energy untuk belajar bagi setiap anggota (Senge,
1996).
Bila proses dalam mencapai visi tidak terganggu, hal itu akan
mengarah pada berlanjutnya pertumbuhan dalam kejelasan dan komitmen
bersama kea rah visi, diantara sejumlah orang yang semakin meningkat.
Tetapi berbagai ragam dari factor penghambat dapat ikut berperan untuk
memperlambat siklus ini. Visi yang muncul juga dapat mati karena orang
menjadi terlalu sibuk dengan tuntutan dari realitas saat ini dan kehilangan
fokus mereka terhadap visi (Senge, 1996).
10
orang menjadi tidak terpengaruh dengan visi dan memvisi. Masalahnya
terletak tidak didalam visi bersama itu sendiri, masalahnya terletak
didalam orientasi reaktif kita terhadap realita ini (Senge, 1996).
11
pertama adalah melatih dan mengembangkan kerja tim dengan
pemberian pendidikan kepada anggota tim dalam pengaturan kelas
seperti memberi kuliah tentang pentingnya memberikan dukungan social
dalam tim atau mempromosikan cara-cara untuk mengelola konflik
interpersonal diantara rekan tim. Pendekatan kedua adalah dengan
pelatihan tim dengan metode lokakarya yang lebih interaktif, dimana
anggota tim mengambil bagian dalam berbagai kegiatan kelompok seperti
berdiskusi tentang tujuan dan sasaran tim. Pendekatan ketiga adalah
dengan simulasi, dimana tim secara eksperimental melakukan berbagai
keterampilan kerja tim, seperti komunikasi dan koordinasi interpersonal
dalam lingkungan yang meniru tugas tim yang akan dating. Pendekatan
yang terakhir adalah dengan memungkinkan tim untuk memantau atau
meninjau kualitas kerja tim mereka secara berkelanjutan (Hildebrand &
Marsick, 2015).
12
menghasilkan sesuatu yang bernilai, sehingga kriteria efektivitas tim yang
paling banyak diuji adalah kinerja tim. Selain itu, dilakukan juga penilaian
terhadap pengaruh dari pelatihan kerja tim yang dilakukan. Apakah
penelitian mampu meningkatkan kinerja atau tidak ?. Kriteria evaluasi dari
penilaian pelatihana dalah dengan menggunakan laporan diri angota
organisasi (kuisioner tentang dukungan social yang dirasakan antara
anggota tim) dan penilaian pihak ketiga (penilaian ahli perilaku tim)
(Hildebrand & Marsick, 2015).
13
Bab IV
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Pembelajaran tim merupakan proses dari menyarahkan dan
pengembangan kapasitas sebuah tim untuk menciptakan hasil yang
mana para anggotanya benar-benar inginkan. Hal tersebut dibangun
di atas disiplin dari mengembangkan visi bersama. Hal itu juga
dibangun diatas penguasaan pribadi, karena tim berbakat terbentuk
dari individu yang berbakat (Senge, 1996).
B. Saran
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam mempertahankan
visi bersama dan pembelajaran dalam sebuah tim adalah :
14
Daftar Pustaka
Martin, J., McCormack, B., Fitzsimons, D., & Spirig, R. (2014). The
importance of inspiring a shared vision. International Practice
Development Journal.
Pearce, C. L., & Manz, C. C. (2005). The new silver bullets of leadership:
The importance of self and shared leadership in knowledge work.
Organizational Dynamics, 34(2), 130-140
15