Anda di halaman 1dari 9

BIOLOGI UMUM II

DNA

DISUSUN OLEH:

Kelompok 7

Arum Setyaning Tyas 16312244043

Gandi Sudewa 16312241044

Risha Kurnia Dwi Hartanti 16312241039

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016
A. Definisi

DNA adalah singkatan dari Deoxyribonucleic Acid. DNA adalah perintah genetik,
sistematika keturunan, manual regenerasi, peta biologis, cetak-biru individu dari setiap
makhluk hidup secara unik. DNA merupakan cetak biru individu karena DNA memiliki
instruksi genetik yang membentuk sel-sel dalam organisme.

B. Letak DNA

DNA hanya dapat ditemukan di dalam nukleus, yaitu di dalam kromosom,

mitokondria, plastida, dan sentriol.

C. Struktur Kimia

DNA adalah suatu polinukleotida. Asam nukleat adalah polimer nukleotida, dan

nukleotida disusun dari cincin heterosiklik yang mengandung N, gula dan gugus fosfat

(turunan ion dari asam ortofosfat, H3PO4). Komponan heterosikliknya disebut basa

nukleotida

.
DNA terdapat dalam bentuk Heliks Ganda. DNA yang terdapat dalam sel terdiri dari dua
rantai polinukleotida yang berbeda tetapi sejenis. Kedua rantai tersebut saling terpilin
membentuk heliks ganda sedemikian rupa sehingga basa-basa kedua rantai terletak di dalam
dan saling berikatan. Dalam struktur yang stabil ini, basa-basa heterosiklik kedua rantai
disusun menumpuk berpasangan yang dapat diibaratkan seperti papan yang terbentuk dari
atom-atom cincin heterosiklik, dihubungkan dengan 2 tali yang terdiri dari rantai utama gula-
fosfat.
Asam deoksiribonukleat merupakan molekul kompleks yang dibentuk oleh 3 macam

molekul yaitu :

 Gula pentosa (deoksiribosa)

 Fosfat (PO4-)

 Basa nitrogen yang terdiri dari:

a) Purin: guanin (G) dan adenin (A)

b) Pirimidin: timin (T) dan sitosin (C).

D. Komponen

1. Nukleotida dan asam nukleat

Ada tiga komponen utama penyusun nukleotida dan asam nukleat, yaitu
a. basa nitrogen, terdiri dari dua senyawa induk yaltu purin (adenin dan guanin) dan

pirimidin (timin, sitosin dan urasil)

b. gula pentosa, dapat berupa ribosa dan deoksiribosa, atom C-1 mengikat basa nitrogen

dengan ikatan glikosil

c. gugus fosfat, teresterifikasi pada atom C-5 pentosa.

2. Nomenklatur Nukleotida dan Asam Nukleat

Nukleotida memiliki karakteristik pada jenis basa dan pentosanya sehingga dikelompokkan

berdasarkan jenis komponennya tersebut. Nomenklatur (tata nama) nukleotida dan asam nukleat

seperti terlihat pada tabel.


penyusunnya, memiliki gugus fosfat. Beberapa nukleotida mengikat fosfat secara spesifik.

Sedangkan tata nama asam nukleat yang merupakan polimer nukleotida, ditentukan oleh jenis

nukleotidanya. Jenis nukleotida ada 5 macam yakni:

1) ATP

2) GTP

3) CTP

4) TTP

5) UTP

E. Fungsi Utama

DNA memiliki beberapa fungsi yaitu :


a) Sebagai pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi lainnya
b) Mengontrol aktifitas dalam sel, baik secara langsung maupun tidak langsung
c) Menentukan proses pembentukan protein (sintesis protein)
d) Membentuk RNA
Nukeotida mempunyai beberapa peranan yaitu:

a. merupakan senyawa yang kaya energi yang sangat diperlukan dalam proses

metabolisme (ATP, ADP)

b. berperan sebagai signal kimiawi yang menghubungkan respon sel terhadap hormon

maupun menangkap stimulus dan luar sel (cAMP)

c. komponen struktural dan beberapa koenzim (NAD, NADH)

F. Replikasi

Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA. Replikasi DNA adalah proses penggandaan

DNA baru menggunakan DNA yang telah ada.

Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasila pembelahan mengandung

DNA penuh dan identik seperti induknya. Dengan demikian, DNA harus secara tepat

direplikasi sebelum pembelahan dimulai.Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis

rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Proses komplementasi pasangan basa

menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai

cetakan. Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga model :

1. Model Konservatif

Model konservatif yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan

untuk dua dua rantai DNA baru. Model konservatif DNA induk menghasilkan DNA yang baru secara

utuh.
2. Model Semikonservatif

Model semikonservatif DNA induk menjadi dua buah rantai, masing-masing rantai

membentuk DNA baru. Dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip

komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut.

3. Model Dispersif

Model dispersif DNA induk menjadi rantai yang terputus-putus, masing-masing rantai

membentuk DNA baru. Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan

untuk sintesis rantai DNA baru

Model yang diakui sampai sekarang adalah model semikonservatif. Replikasi DNA

semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun eukariot. Perbedaan replikasi antara

organisme prokariot dengan eukariot adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta
kecepatan dan kompleksitas replkasi DNA.Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi

sebelum pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintesis dalam siklus pembelahan sel.

Komponen-komponen yang bekerja dalam replikasi DNA antara lain DNA, enzim helikase,

enzim topoisomerase, enzim DNA polimerase, dan enzim ligase.

Proses replikasi DNA menurut model semikonservatif:

1) DNA yang akan direplikasi:

a. Diputus ikatan hidrogennya oleh helikase memenuhi aturan downstream, yaitu dari arah 3’

ke 5’ DNA awal.

b. Diluruskan oleh topoisomerase.

2) DNA polimerase kemudian mulai membentuk salinan DNA baru dari titik promoter (awal) ke titik

terminator (akhir), memenuhi aturan downstream.

a. Pada rantai bearah 3’ ke 5’, replikasi DNA berjalan kontinu/tidak terputus (leading strands).

b. Pada rantai berarah 5’ ke 3’, replikasi DNA berjalan diskontinu/terputus (lagging strands).

3) Rantai yang mengalami lagging strands menghasilkan fragmen terputus-putus yang disebut

fragmen Okazaki.

4) Fragmen Okazaki kemudian diperbaiki oleh ligase agar DNA baru dapat terbentuk seperti normal.
Daftar Pustaka

Campbell, Neil. A. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Saefudin. 2007. Hand Out Genetika. Diunduh dari

file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI...IPA/.../GENETIKA_saefudin-BIOUPI.pdf pada tanggal 3

Maret 2017 pukul 12.40 WIB

web.unair.ac.id/admin/file/f_35969_dna-2012.pdf

http://gatotciptadi.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/2012-klh5-Genetika-DNA-RNA.pdf

https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/rpsin_bio4.pdf

Anda mungkin juga menyukai

  • Artikel Tari Saman
    Artikel Tari Saman
    Dokumen6 halaman
    Artikel Tari Saman
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kerja Praktek
    Laporan Kerja Praktek
    Dokumen22 halaman
    Laporan Kerja Praktek
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Ad-Art Rev1
    Ad-Art Rev1
    Dokumen18 halaman
    Ad-Art Rev1
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Cover Ertiga
    Cover Ertiga
    Dokumen4 halaman
    Cover Ertiga
    Andri
    Belum ada peringkat
  • Proposal Usaha TOKO AUDIO
    Proposal Usaha TOKO AUDIO
    Dokumen7 halaman
    Proposal Usaha TOKO AUDIO
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Sonak Malela
    Sonak Malela
    Dokumen1 halaman
    Sonak Malela
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Anova
    Anova
    Dokumen20 halaman
    Anova
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Anova
    Anova
    Dokumen20 halaman
    Anova
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Makalah PKN
    Makalah PKN
    Dokumen12 halaman
    Makalah PKN
    Dani Julius Napitupulu
    Belum ada peringkat