DNA
DISUSUN OLEH:
Kelompok 7
2016
A. Definisi
DNA adalah singkatan dari Deoxyribonucleic Acid. DNA adalah perintah genetik,
sistematika keturunan, manual regenerasi, peta biologis, cetak-biru individu dari setiap
makhluk hidup secara unik. DNA merupakan cetak biru individu karena DNA memiliki
instruksi genetik yang membentuk sel-sel dalam organisme.
B. Letak DNA
C. Struktur Kimia
DNA adalah suatu polinukleotida. Asam nukleat adalah polimer nukleotida, dan
nukleotida disusun dari cincin heterosiklik yang mengandung N, gula dan gugus fosfat
(turunan ion dari asam ortofosfat, H3PO4). Komponan heterosikliknya disebut basa
nukleotida
.
DNA terdapat dalam bentuk Heliks Ganda. DNA yang terdapat dalam sel terdiri dari dua
rantai polinukleotida yang berbeda tetapi sejenis. Kedua rantai tersebut saling terpilin
membentuk heliks ganda sedemikian rupa sehingga basa-basa kedua rantai terletak di dalam
dan saling berikatan. Dalam struktur yang stabil ini, basa-basa heterosiklik kedua rantai
disusun menumpuk berpasangan yang dapat diibaratkan seperti papan yang terbentuk dari
atom-atom cincin heterosiklik, dihubungkan dengan 2 tali yang terdiri dari rantai utama gula-
fosfat.
Asam deoksiribonukleat merupakan molekul kompleks yang dibentuk oleh 3 macam
molekul yaitu :
Fosfat (PO4-)
D. Komponen
Ada tiga komponen utama penyusun nukleotida dan asam nukleat, yaitu
a. basa nitrogen, terdiri dari dua senyawa induk yaltu purin (adenin dan guanin) dan
b. gula pentosa, dapat berupa ribosa dan deoksiribosa, atom C-1 mengikat basa nitrogen
Nukleotida memiliki karakteristik pada jenis basa dan pentosanya sehingga dikelompokkan
berdasarkan jenis komponennya tersebut. Nomenklatur (tata nama) nukleotida dan asam nukleat
Sedangkan tata nama asam nukleat yang merupakan polimer nukleotida, ditentukan oleh jenis
1) ATP
2) GTP
3) CTP
4) TTP
5) UTP
E. Fungsi Utama
a. merupakan senyawa yang kaya energi yang sangat diperlukan dalam proses
b. berperan sebagai signal kimiawi yang menghubungkan respon sel terhadap hormon
F. Replikasi
Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA. Replikasi DNA adalah proses penggandaan
Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasila pembelahan mengandung
DNA penuh dan identik seperti induknya. Dengan demikian, DNA harus secara tepat
direplikasi sebelum pembelahan dimulai.Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis
rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Proses komplementasi pasangan basa
menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai
1. Model Konservatif
Model konservatif yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan
untuk dua dua rantai DNA baru. Model konservatif DNA induk menghasilkan DNA yang baru secara
utuh.
2. Model Semikonservatif
Model semikonservatif DNA induk menjadi dua buah rantai, masing-masing rantai
membentuk DNA baru. Dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip
3. Model Dispersif
Model dispersif DNA induk menjadi rantai yang terputus-putus, masing-masing rantai
membentuk DNA baru. Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan
Model yang diakui sampai sekarang adalah model semikonservatif. Replikasi DNA
semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun eukariot. Perbedaan replikasi antara
organisme prokariot dengan eukariot adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta
kecepatan dan kompleksitas replkasi DNA.Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi
sebelum pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintesis dalam siklus pembelahan sel.
Komponen-komponen yang bekerja dalam replikasi DNA antara lain DNA, enzim helikase,
a. Diputus ikatan hidrogennya oleh helikase memenuhi aturan downstream, yaitu dari arah 3’
ke 5’ DNA awal.
2) DNA polimerase kemudian mulai membentuk salinan DNA baru dari titik promoter (awal) ke titik
a. Pada rantai bearah 3’ ke 5’, replikasi DNA berjalan kontinu/tidak terputus (leading strands).
b. Pada rantai berarah 5’ ke 3’, replikasi DNA berjalan diskontinu/terputus (lagging strands).
3) Rantai yang mengalami lagging strands menghasilkan fragmen terputus-putus yang disebut
fragmen Okazaki.
4) Fragmen Okazaki kemudian diperbaiki oleh ligase agar DNA baru dapat terbentuk seperti normal.
Daftar Pustaka
web.unair.ac.id/admin/file/f_35969_dna-2012.pdf
http://gatotciptadi.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/2012-klh5-Genetika-DNA-RNA.pdf
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/rpsin_bio4.pdf