STERILISASI
1 Keterangan:
2 1. Pengatur suhu
2. Indikator
3 3. Rak
4. Ganggang penutup
4
B. Sterilisasi Basah
Tabel 1.5.2 Data pengamatan sterilisasi basah
2. Nutrisi agar
Warna : Coklat keruh Warna : Coklat susu
Bau : Bau agar-agar dan Bau : Bau agar-agar
daging Kondisi : Mulai padat
Kondisi : Kental
3. Toge agar
Warna : Kuning kecoklatan Warna : Coklat kuning keruh
Bau : Toge dan agar-agar Bau : Bau agar-agar
Kondisi : Kenyal (mulai Kondisi : Padat
padat)
4. KFL
Warna : Bening Warna : Hijau bening
Bau : Daging (kaldu) Bau : Daging (kaldu)
Kondisi : Cair (larutan) Kondisi : Cair
1.6 Pembahasan
A. Strerilisasi Kering
- Alat - alat dicuci terlebih dahulu menggunakan sabun dengan tujuan untuk
menghilangkan kotoran yang menempel pada alat - alat tersebut.
- Alat - alat dikeringkan mengunakan lap bersih atau tissue dengan tujuan agar
alat - alat dipakai dalam keadaan kering, sebab air merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan mikroba.
- Pembungkusan alat - alat yang akan disterilisasikan menggunakan kertas
perkamen dengan tujuan agar saat dilakukan sterilisasi pada suhu tinggi, alat
tersebut terhindar dari retak, pecah dan menjadi merata suhunya karena kertas
perkamen mengandung lapisan lilin.
- Pemanasan dalam Hot Air Oven pada suhu 180 °C selama 90-120 menit
dengan tujuan agar mikroba patogen mati, sehingga alat - alat tersebut benar -
benar steril.
- Keuntungan sterilisasi kering yaitu tidak menggunakan uap air tapi
menggunakan udara panas sehingga tidak ada air yang dapat menyebabkan
pertumbuhan mikroba.
- Kerugian dari sterilisasi kering adalah waktu yang digunakan relatif lama,
menggunakan suhu yang tinggi sehingga tidak bisa digunakan untuk
mensterilkan alat yang tidak tahan panas. Selain itu, tidak semua alat atau
bahan dapat disterilisasi dengan cara ini.
B. Sterilisasi Basah
- Media yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam beakerglass, lalu ditutup
dengan menggunakan plastik dan isolasi, dengan maksud agar uap air tidak
masuk ke dalam media. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi, karena apabila ada air yang masuk maka dapat menumbuhkan
mikroorganisme lain yang tidak diinginkan.
- Media dalam beakerglass dimasukkan ke dalam Autoklaf dan dilakukan
pemanasan pada suhu 121°C selama 20 menit dengan tujuan agar mikroba mati
sehingga media menjadi steril.
- Keuntungan dari sterilisasi basah adalah adanya uap air yang mempunyai daya
tembus yang lebih besar dari pada udara panas, sehingga mikroba lebih cepat
mati.
- Kerugian sterilisasi basah adalah uap air yang dihasilkan oleh Autoklaf
kemungkinan bisa menyebabkan kontaminasi bila masuk kedalam media, karena
air merupakan media pertumbuhan mikroba.
1.7 Kesimpulan
- Teknik sterilisasi kering dengan menggunakan Hot Air Oven pada suhu 1800C
selama 2 jam untuk sterilisasi alat-alat yang terbuat dari glass (kaca) dan
logam.
- Teknik sterilisasi basah dengan menggunakan Autoklaf 121oC selama 20 menit
digunakan untuk sterilisasi media.
1.8 Saran
- Ketika melakukan percobaan dengan alat-alat yang digunakan harus disterilkan
terlebih dahulu, supaya tidak ada yang mengganggu (sesuatu yang tidak
diinginkan) dalam percobaan tersebut.
- Penambahan alat Autoklaf sehingga tidak membuat mengantri untuk
melakukan sterilisasi basah.
DAFTAR PUSTAKA