Tujuan Pengukuran
Untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik
yang diukur diatas permukaan bumi, maka perlu
dilakukan pengukuran mendatar yang disebut
dengan istilah “Pengukuran Kerangka Dasar
Horisontal”
Kerangka dasar horizontal adalah sejumlah tititk
yang telah diketahui koordinatnya dalam suatu
sistem koordinat tertentu. Koordinat disini adalah
sistem koordinat kartesian dimana bidang datarnya
adalah sebagian kecil permukaan bumi.
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Contoh Poligon
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Komponen Theodolit
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Komponen Theodolit
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Peralatan Survey
Unting-unting
Surveying Vest Statif/Tripot
Theodolit
Surveying
Helmet Payung
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Tahapan Pengukuran
1. Lakukan pematokan pada titik-titik yang memungkinkan untuk dilakukan
pengukuran dengan baik (lokasi bebas, antar patok terlihat dan cukup
pencahayaan).
2. Dalam pematokan, sedapat mungkin mencari informasi tentang letak BM
disekitar lokasi pengukuran.
3. Setelah dilakukan pematokan, lakukan pengukuran jarak (secara manual)
dengan menggunakan pita ukur
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Tahapan Pengukuran
4. Lakukan pembidikan, letakkan theodolite pada titik BM (atau titik referensi
lainnya) dan setting-lah alat ukut tersebut.
5. Bila kondisi tofografi relative datar, usahakan setting sudut vertikan sebesar
90O dan kuncilah.
Pengukuran Poligon
Tahapan Pengukuran
6. Tentukan azimuth, missal arah utara kompas, arah jalan atau referensi
lainnya. Setting arah azimuth ini pada sudut horizontal 0O00’00’’
7. Arahkan bidikan theodolite pada pato yang terdekat dan mudah dilakukan
pembacaan
8. Catatlah hasil pembacaan pada patok terdekat. Misal theodolite berada
pada titik A dan patok berada pada titik B dengan sudut vertikal 0O00’00’’
dan sudut horizontal 0O00’00’’ . Lalu arahkan pembacaan (searah jarum jam)
ke titik B, kebudian diperoleh sudut horizontal 60O30’40’’ . Nilai sudut
tersebut adalah nilai sudut dalam titik A.
Sudut
dalam
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Tahapan Pengukuran
9. Pada setiap titik, lakukan pencatatan untuk bacaan benang atas (BA)
benang tengah (BT) dan benang bawah (BB). Kontrol hasil pembacaan
apakah sesuai dengan syarat berikut :
BA BB
BT
2
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Contoh Pengukuran Poligon
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Perhitungan Pengukuran Poligon
Polygon Measurement Calculation
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Perhitungan Pengukuran Poligon
Tahap 1 : Perhitungan besar sudut terkoreksi
f a kh i r a w a l n 1 8 0 o
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Perhitungan Pengukuran Poligon
Tahap 3 : Perhitungan sudut jurusan terkoreksi
i a w a l i 1 8 0 o
i i i 1 8 0 o
1 1
Dalam perhitungan azimuth, setiap titik sebaiknya selalu memperhatikan sketsa dari polygon
tersebut, untuk mempermudah penentuan formula, apakan menggunakan tanda tambah (+) atau
tanda kurang (-), sehingga tidak perlu menghafal perumusan
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Perhitungan Pengukuran Poligon
Tahap 4 : Perhitungan koreksi koordinat X dan Y
n
fx X a kh i r X a w a l d i si n i
i 1
fy Y a kh i r Y a w a l d i cos i
i 1
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Perhitungan Pengukuran Poligon
Tahap 5 : Perhitungan koreksi koordinat X dan Y
d
X i n i f x d i si n i
d
i 1
d
Y i n i f y d i cos i
d
i 1
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Perhitungan Pengukuran Poligon
Tahap 6 : Perhitungan koordinat X terkoreksi dan Y terkoreksi
X i 1
X i
X i
Y i 1 Y i Y i
f i n
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Perhitungan Pengukuran Poligon
Tahap 7 : Perhitungan toleransi pengukuran
b. Toleransi Jarak
fx
2
fy
2
1
Bila jarak diukur dengan pita ukur
D 2500
Note :
Untuk memudahkan perhitungan, buatlah perumusan-perumusan diatas dalam
bentuk tabel (gunakan Microsoft Excell).
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology
Pengukuran Poligon
Polygon Measurement
Pengukuran Poligon
Perhitungan Pengukuran Poligon
Riyan B. Sukmara, ST., MT. | Dept. of Civil Engineering | Kalimantan Institute of Technology