Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

HUKUM INTERNASIONAL

TUJUAN MAKALAH INI AGAR DAPAT MEMAHAMI PENGETAHUAN

DAN PENGERTIAN TENTANG HUKUM INTERNASIONAL

DIBUAT OLEH :

KELOMPOK 8

1. AZMI PRIMA (1600874201274)


2. DORIS ALMANDA (1600874201315)
3. EDWIN PRATAMA (1300874201248)
4. JHONSON FRAYDI SIANTURI (1600874201037)
5. RIKO NOVRISA (1600874201048)
6. RIZKIA AMALIA NOVA (1600874201223)
7. ROMILSON SILALAHI (1600874201091)
8. THEOPARDA BINTANG PASARIBU (1600874201036)
9. YOGI UGAMA (1600874201108)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BATANGHARI

T . A 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini

Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi rekan –
rekan semua.

2
DAFTAR ISI

1. Cover............................................................................................... 1

2. Kata pengantar.............................................................................. 2

3. Daftar isi......................................................................................... 3

4. Bab I Pendahuluan........................................................................ 4

1.1 Latar Belakang........................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 5

1.3 Metode Penulisan.................................................................... 5

1.4 Tujuan Dan Manfaat.............................................................. 6

A. Tujuan ............................................................................... 6

B. Manfaat.............................................................................. 6

5. Bab II Pembahasan....................................................................... 7

2.1 Hakikat Hukum Internasional............................................... 7

2.2 Sumber Sumber Hukum Internasional................................. 8

2.3 Peranan Hukum Internasional Terhadap Ketertiban


Dunia........................................................................................ 9

6. Bab III Penutup............................................................................ 11

3.1 Kesimpulan............................................................................. 10

3.2 Saran....................................................................................... 13

7. Daftar Pustaka............................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persoalan mengenai hukum internasional selalu memberikan kesan yang
menarik untuk di bahas. Topik ini senantiasa memberikan daya tarik yang tinggi
pada setiap orang. Secara teori hukum internasional mengacu pada peraturan-
peraturan dan norma-norma yang mengatur tindakan Negara-negara dan kesatuan
lain yang pada suatu saat akan diakui mempunyai kepribadian internasional,
seperti misalnya organisasi internasional dan individu, dalam hal hubungan satu
dengan yang lainnya.

Negara-negara perlu hidup bersama-sama. Hukum internasional disusun


dan lahir karena kebutuhan dan dirancang untuk mencapai ketertiban dan
perdamaian dunia. Suatu sistem yang bertujuan untuk men-cap suatu negara
sebagai “bersalah” dan negara lain sebagai “tidak bersalah” dan partisiapasi utama
dari sistem hukum internasional yaitu negara-negara yang semuanya diperlakukan
sebagai pemilik kedaulatan yang sama.

Hubungan-hubungan internasional yang diadakan antar negara tidak


selamanya terjalin dengan baik. Seringkali hubungan itu menimbulkan sengketa di
antara mereka. Sengketa dapat bermula dari berbagai sumber potensi sengketa.
Sumber potensi sengketa antar negara dapat berupa perbatasan, sumber daya
alam, kerusakan lingkungan, perdagangan, dll. Manakala hal demikian itu terjadi,
hukum internasional memainkan peranan yang tidak kecil dalam penyelesaiannya.

Seiring perkembangan zaman, hukum internasional juga terus


berkembang. Sejak pergaulan internasional makin meningkat menjelang abad 19
hukum internasional telah menjadi suatu sistem universil dan pada abad 20 telah
merupakan suatu perluasan yang tidak ada tandingannya.

4
Upaya-upaya penyelesaian terhadapnya telah menjadi perhatian yang
cukup penting di masyarakat internasional sejak awal abad ke- 20. Upaya-upaya
ini ditujukan untuk menciptakan hubungan-hubungan antara negara yang lebih
baik berdasarkan prinsip perdamaian dan keamanan internasional.

Hal itulah yang sangat menarik untuk kita amati, bagaimana peranan yang
seharusnya dilakukan oleh hukum internasional dalam menegakkan keadilan demi
tercapainya perdamaian dunia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun inti dari permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
a. Apa itu hukum internasional?
b. Bagaimana perkembangan hukum internasional saat ini?
c. Bagaimana peran hukum internasional terhadap perdamaian dunia?

1.3 Metode Penulisan


Metode dalam makalah ini adalah metode penulisan referensi dan
pembahasan. Yang mana makalah ini menggunakan banyak literature dalam
penulisan, seperti buku-buku, internet, dan sumber-sumber lain. Dalam penulisan
makalah ini juga melakukan pembahasan mengenai apa-apa saja yang perlu di
ambil dan di jadikan referensi.

Dalam pembahasan makalah ini menyaring semua informasi yang ada dan
merangkumnya menjadi sebuah makalah yang utuh dan lengkap. Metode
penulisan yang digunakan ini memiliki kelebihan dari metode-metode yang lain
karena selain sederhana, metode ini juga paling mudah untuk di mengerti dan
diolah karena sumbernya berasal dari buku-buku.

5
1.4 Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan
Tujuan disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Pengantar Hukum Indonesia” yang diberikan kepada Penulis serta
agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat melihat bagaimana
kenyataan dari penegakan hukum internasional pada saat ini.

B. Manfaat
Sedangkan manfaat dari makalah ini diharapkan :
1. Memberikan suatu gambaran mengenai konsep dasar hukum internasional
dan peran-peran yang terdapat didalamnya,
2. Memberi gambaran bagaimana hukum internasional sekarang ini,
3. Menaruh minat dan mendorong pembaca terutama mahasiswa untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap hukum internasional.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Hukum Internasional


Pada umumnya hukum internasional diartikan sebagai himpunan
peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat serta mengatur
hubungan antara negara-negara dan subjek-subjek hukum lainnya dalam
kehidupan masyarakat internasional. Definisi hukum internasional yang diberikan
oleh para pakar-pakar hukum terkenal di masa lalu seperti oppenheim dan brierly,
terbatas pada negara sebagi satu-satunya pelaku hukum dan tidak memasukkan
subjek hukum lainnya.

Namun dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi pada


abad 20 dan pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini
kemudian meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan
perilaku organisasi internasional, kelompok-kelompok supranasional, dan
gerakan-pembebasan pembebasan nasional. Bahkan, dalam hal tertentu, hukum
internasional juga diberlakukan terhadap individu-individu dalam hubungannya
dengan negara-negara.

Sedangkan menurut pendapat Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H.


Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah – kaidah dan asas – asas hukum
dan mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas – batas negara yaitu
hubungan internasional yang tidak bersifat perdata.

Selain itu hukum Internasional dapat didefinisikan sebagai keseluruhan


hukum yang untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah
perilaku yang terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati
dan karenanya benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan
mereka satu sama lain, dan meliputi juga:

7
A. Kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembaga-
lembaga atau organisasi-organisasi internasional, hubungan-hubungan
antara mereka satu sama lain, dan hubungan mereka dengan negara-negara
dan individu-individu,

B. Kaidah-kaidah hukum tertentu yang berkaitan dengan individu-individu


dan badan-badan non-negara sejauh hak-hak dan kewajiban individu dan
badan non-negara tersebut penting bagi masyarakat internasional.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hukum


internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional atau merupakan keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara negara dengan
Negara serta negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum
bukan negara satu sama lain.

2.2 Sumber-sumber Hukum Internasional

Pada dasarnya, sumber hukum terbagi menjadi dua, yaitu: sumber hukum
dalam arti materiil dan sumber hukum dalam arti formal. Sumber hukum dalam
arti materiil adalah sumber hukum yang membahas materi dasar yang menjadi
substansi dari pembuatan hukum itu sendiri.

Sumber hukum dalam arti formal adalah sumber hukum yang membahas
bentuk atau wujud nyata dari hukum itu sendiri. Dalam bentuk atau wujud apa
sajakah hukum itu tampak dan berlaku. Dalam bentuk atau wujud inilah dapat
ditemukan hukum yang mengatur suatu masalah tertentu.

Sumber hukum internasional dapat diartikan sebagai:

a. Dasar kekuatan mengikatnya hukum internasional;


b. Metode penciptaan hukum internasional;

8
c. Tempat diketemukannya ketentuan-ketentuan hukum internasional yang
dapat diterapkan pada suatu persoalan konkrit.

Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, sumber-


sumber hukum internasional yang dipakai oleh Mahkamah dalam mengadili
perkara, adalah:

a. Perjanjian internasional (international conventions), baik yang bersifat


umum, maupun khusus;
b. Kebiasaan internasional (international custom);
c. Prinsip-prinsip hukum umum (general principles of law) yang diakui oleh
negara-negara beradab;
d. Keputusan pengadilan (judicial decision) dan pendapat para ahli yang
telah diakui kepakarannya, yang merupakan sumber hukum internasional
tambahan.

2.3 Peranan Hukum Internasional terhadap ketertiban Dunia


Pada dasarnya peran hukum internasional lebih banyak tertuju pada cara-
cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam ruang lingkup
internasional. Hubungan-hubungan internasional yang diadakan antar negara tidak
selamanya terjalin dengan baik. Seringkali hubungan itu menimbulkan sengketa di
antara mereka. Sengketa dapat bermula dari berbagai sumber potensi sengketa.
Sumber potensi sengketa antar negara dapat berupa perbatasan, sumber daya
alam, kerusakan lingkungan, perdagangan, dll. Manakala hal demikian itu terjadi,
hukum internasional memainkan peranan, yang tidak kecil dalam
penyelesaiannya.

Upaya-upaya penyelesaian terhadapnya telah menjadi perhatian yang


cukup penting di masyarakat internasional sejak awal abad ke- 20. Upaya-upaya
ini ditujukan untuk menciptakan hubungan-hubungan antara negara yang lebih
baik berdasarkan prinsip perdamaian dan keamanan internasional.

9
Dalam hal ini ada beberapa peran yang hukum internasional dapat
mainkan dalam menyelesaikan sengketa:
1. Pada prinsipnya hukum internasional berupaya agar hubungan-hubungan
antar negara terjalin dengan persahabatan (friendly relations among States)
dan tidak mengharapkan adanya persengketaan;
2. Hukum internasional memberikan aturan-aturan pokok kepada negara-
negara yang bersengketa untuk menyelesaikan sengketanya;
3. Hukum internasional memberikan pilihan-pilihan yang bebas kepada para
pihak tentang cara-cara, prosedur atau upaya untuk ditempuh dalam
menyelesaikan sengketanya; dan
4. Hukum internasional modern semata-mata hanya menganjurkan cara
penyelesaian secara damai; apakah sengketa itu sifatnya antar negara atau
antar negara dengan subyek hukum internasional lainnya. Hukum
internasional tidak menganjurkan sama sekali cara kekerasan atau
peperangan.

Perang telah digunakan negara-negara untuk memaksakan hak-hak dan


pemahaman mereka mengenai aturan-aturan hukum internasional. Perang bahkan
telah pula dijadikan sebagai salah satu wujud dari tindakan negara yang berdaulat.
Bahkan para sarjana masih menyadari adanya praktek negara yang masih
menggunakan kekerasan atau perang untuk menyelesaikan sengketa ini.
Sebaliknya, cara damai belum dipandang sebagai aturan yang dipatuhi dalam
kehidupan atau hubungan antar negara.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hukum Internasional, sebagaimana kita ketahui merupakan keseluruhan
kaidah yang sangat diperlukan untuk mengatur sebagian besar hubungan-
hubungan antara Negara-negara. Tanpa adanya kaidah ini tidak mungkin Negara-
negara didunia dapat hidup berdampingan seperti adanya saat sekarang ini.

Memang benar bahwa pada kalangan tertentu ada kecendrungan untuk


mengecilkan makna hukum internasional, bahakan hingga taraf mempersoalkan
keberadaan dan nilai hukum internasional. Terdapat dua alasan yang mendasari
pandangan ini:
a. Pada umumnya dianut pandangan bahwa kaidah-kaidah hukum
internasional hanya ditujuan untuk memelihara perdamaian,
b. Diabaikannya sejumlah besar kaidah yang berbeda dengan kaidah-kaidah
yang berkenaan dengan “politik tingkat tinggi”, yaitu masalah masalah
perdamaian atau perang hanya sedikit yang mendapat publisitas,

Pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan perang atau konflik-konflik


agresi dan ketidakberdayaan hukum internasional untuk menanggulangi
persoalan-persoalan seperti pelucutan senjata , terorisme internasional dan
perdagangan senjata-senjata konvensional cenderung mendapat perhatian yang
tidak memuaskan dan dari inilah umum mengambil kesimpulan yang keliru
mengenai tidak berfungsinya sama sekali hukum internasional. Bagaimanapun
juga eksistensi dari hukum internasional itu sendiri tidak bisa dilupakan begitu
saja.

Dari uraian sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan hukum


internasional terutama dalam penyelesaian sengketa internasional dan terciptanya
perdamaian dunia ada 4 macam yaitu antara lain :

11
1. Pada prinsipnya hukum internasional berupaya agar hubungan-hubungan
antar negara terjalin dengan persahabatan (friendly relations among States)
dan tidak mengharapkan adanya persengketaan;
2. Hukum internasional memberikan aturan-aturan pokok kepada negara-
negara yang bersengketa untuk menyelesaikan sengketanya;
3. Hukum internasional memberikan pilihan-pilihan yang bebas kepada para
pihak tentang cara-cara, prosedur atau upaya untuk ditempuh untuk
menyelesaikan sengketanya; dan
4. Hukum internasional modern semata-mata hanya menganjurkan cara
penyelesaian secara damai; apakah sengketa itu sifatnya antar negara atau
antar negara dengan subyek hukum internasional lainnya. Hukum
internasional tidak menganjurkan sama sekali cara kekerasan atau
peperangan.

Hadirnya lembaga-lembaga atau mekanisme penyelesaian sengketa yang


diciptakan oleh masyarakat internasional pada umumnya ditujukan untuk suatu
maksud utama, yakni memberi cara mengenai bagaimana seharusnya sengketa
internasional diselesaikan secara damai.

Peran hukum internasional dalam penyelesaian sengketa ini cukup penting.


Hukum internasional tidak semata-mata mewajibkan penyelesaian secara damai,
hukum internasional ternyata pula memberi kebebasan seluas-luasnya kepada
negara-negara untuk menerapkan atau memanfaatkan mekanisme penyelesaian
sengketa yang ada baik yang terdapat dalam Piagam PBB, perjanjian atau
konvensi internasional yang negara-negara yang bersengketa telah mengikatkan
dirinya. Semua ini menunjukkan dan memperkuat tujuan akhir dari hukum
internasional mengenai penyelesaian sengketa ini yaitu penyelesaian secara damai
dan tidak menghendaki penyelesaian secara kekerasan (militer).

Hukum Internasional yang bertugas mengatur segala macam interaksi tersebut


telah dituntut untuk berperan lebih aktif demi terlaksananya hubungan dan

12
kerjasama antarbangsa yang harmonis serta terpeliharanya keterlibatan,
perdamaian dan keamanan dunia.

3.2 Saran
Keberadaan hukum internasional sangat dirasakan demi tercapainya
ketertiban dunia. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa hal ini ketegasan dari
hukum internasional sudah mulai melemah seiring berkembangnya kekuatan-
kekuatan yang terpusat pada beberapa negara tertentu.

Sebagai generasi penerus yang akan menjalankan tugas-tugas


pemerintahan pada masa akan datang, sangat diharapkan keseriusan dari semua
pihak khususnya mahasiswa untuk kritis terhadap isu-isu, baik yang terjadi di
dalam maupun diluar negeri ini, apalagi menyangkut pelaksanaan dari hukum
internasional yang semakin hari semakin melemah pengimplementasiannya demi
tercapainya perdamaian dunia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Starke,J.G. 2006. Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesepeuluh. Jakarta:


Sinar Grafika
Wallace, Rebecca. 1986. Hukum Internasional Pengantar Untuk Mahasiswa.
Semarang : IKIP Semarang Press
Hamid, Sulaiman. 2002. Lembaga Suaka dalam Hukum Internasional. Jakarta:
PT. RajaGravindo
Barros, James. 1990. PBB Dulu Kini dan Esok. Jakarta: Bumi Aksara
http://khafidsociality.blogspot.com/2011/04/peranan-hukum-internasional-
dalam.html
http://www.belbuk.com/hukum-internasional-pengertian-peranan-dan-fungsi-
dalam-era-dinamika-global-p-9229.html

14

Anda mungkin juga menyukai