Anda di halaman 1dari 1

perikop ini merupakan salah satu perikop yang Hanya dalam Kristus, kita bisa menang

terkenal dan kontroversial dalam kitab Roma. melawan cengkraman dosa. Jika kita dalam Kristus,
Seakan-akan dalam perikop ini Paulus pergumulan terhadap dosa merupakan bukti kita
memperlihatkan adanya dua kepribadian dalam telah dikuduskan Allah sehingga kita gelisah. Karena
dirinya yang saling bertolak belakang. Ia melakukan itu, jangan menyerah dan jangan putus asa. Kristus
apa yang dibencinya, bukan apa yang ada di pihak kita.
dikehendakinya. Ia memiliki kehendak tetapi bukan
apa yang baik meski ia mengetahui apa yang
seharusnya dilakukan. Ia mengalami pergumulan
untuk melakukan apa yang baik, namun di sisi lain
ia sadar bahwa dalam dirinya memikirkan apa yang
jahat.

Paulus bergumul dengan dosa bukan


karena ia berdosa, melainkan karena ia sudah
dikuduskan Allah. Dosa membuatmu mati rasa.
Orang yang berbuat dosa berulang kali lebih mudah
terpengaruh melakukan perbuatan dosa. Alasan
Paulus “bergumul” sedemikian berat karena ia tidak
terperangkap dalam jaring dosa, bukan pula karena
dirinya tidak berpengharapan sehingga ingin
menyerah ke dalam pencobaan-pencobaan yang
dihadapinya. Karena Paulus menjalani hidup yang
kudus, kepekaan terhadap Roh Allah membuat
dirinya bergairah memuliakan Allah. Itulah
sebabnya mengapa ia begitu sensitif saat
melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan
hati Allah. Ia menyadari dirinya bukan manusia
sempurna dan masih dapat jatuh dalam perilaku
keberdosaan. Dalam pergumulannya, Paulus tidak
berakhir dalam keputusasaan. Ia menyadari
sepenuhnya bahwa dirinya telah menjadi milik
Yesus Kristus.

Anda mungkin juga menyukai