Fajar Natal d3tl3d PTPJB
Fajar Natal d3tl3d PTPJB
Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah otomasi industri yang di bimbing oleh
Anang D.N, B.TECH.,MMT
Oleh:
Fajar Natal Kristian
1631120022/08
D3 TL – 3D
Tentang Perusahaan
1.1. Sejarah Perusahaan
PJB memfokuskan tahun 2016 sebagai “Year of Human Capital”
sebagai bentuk penyiapan dalam menghadapi tantangan Program 35.000 MW
yang dicanangkan oleh Pemerintah. Berbagai strategi dan program
pengembangan
kompetensi SDM dilakukan dalam rangka menjaga kelangsungan usaha di
masa depan. Hal itu dibuktikan pula dengan peraihan beberapa penghargaan di
bidang Pengelolaan Human Capital.
1995 : PJB didirikan denganaset 6 unit pembangkitlistrik dengan total
kapasitas 6.500 MW
1996 : Mulai menata sebagai sebuah Perseroan Terbatas
1997 : Perusahaan pembangkit listrik pertama di Indonesia yang
menerapkan SistemInformasi Terpadu (SIT) Mincom Information
Management System (MIMS
1998 : Mendapatkan pelimpahan asset PLTA Cirata Unit 5-8 &
PLTGU Muara Tawar, sehingga total kapasitas PJB menjadi 6.469 MW
1999 : Melakukan restrukturisasi organisasi untuk penguatan O&M
2000 : Melakukan pemisahan fungsi pelayanan pemeliharaan internal
dan eksternal
2001 : Mendirikan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang jasa
O&M pembangkit, yaitu PT PJB Services (PJBS)
2002 : PJB melakukan pergeseran paradigm perusahaan dari operator
menjadi entrepreneur, Menerapkan Maintenance Optimization Program
(MOP)
2003 : Penyertaan saham di PT Rekadaya Elektrika (RE), perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa engineering, procurement and construction
(EPC) untuk industri kelistrikan
berikut:
Gambar 4.
Jasa O&M yang dikelola oleh PT PJB Services di luar Jawa sebesar 1.076 MW tersebar
di 17 (tujuh belas) lokasi sebagai berikut:
Jasa O&M yang dikelola oleh perusahaan joint venture adalah PLTU Tanjung Jati B
Unit #3 dan #4 dengan kapasitas 2 x 660 MW yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah.
Pengelolaan jasa O&M tersebut dilakukan oleh PJB berpartner dengan perusahaan asal
Korea yakni Korea Midland Power dengan mendirikan perusahaan joint venture
bernama PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali (KPJB).
Power Procedure (IPP) Pembangkit yang dikembangkan PJB sebagai IPP melalui
perusahaan joint venture sebesar 4.660 MW:
EAM adalah sebuah konsep tentang bagaimana cara mengelola sebuah aset perusahaan
secara optimal agar mendapatkan hasil yang maksimal. Ruang lingkup pekerjaan ini
yaitu:
a. Mengimplementasikan EAM IBM Maximo minimal versi 7.5 sebagai Sistem EAM
Pembangkitan PLN untuk pemeliharaan aset pembangkit pada PT PLN (Persero)
dengan modul-modul sebagai berikut tapi tidak terbatas pada:
c. Mengintegrasikan Sistem EAM Pembangkitan PLN dengan sistem ERP PLN secara
near real-time, termasuk melakukan konfigurasi, modifikasi dan pengujian sampai
Bisnis jasa stockist PJB dilakukan dengan melayani pengadaan critical part untuk
pembangkit-pembangkit. PJB dipercaya oleh PT PLN (Persero) untuk menjadi
penyedia material cadang pembangkit seluruh pembangkit program 10.000 MW tahap
1 (Fast Track Program-1) di Jawa sebesar 7.520 MW yang tersebar di 22 lokasi sebagai
berikut
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
PT PLN & YKP
Direktur Utama
Satuan
Bidang Pengawasan
Administrasi Internal
DIV DIV
DIV DIV Pembinaan Afiliasi DIV Performance
Lingkungan dan k3 Lingkungan dan k3 Akuntansi Management & Sistem
Informasi Human Cap.
DIV
DIV Bussines Solution
Asset Management
Contact
Unit Unit Unit pelayanan Unit Bisnis Unit Proyek BP Waduk c Anak Unit Unit PJB
Pembangkitan pemeliharaan Jasa O&M CNG & LNG Perusahaan & Pengembangan Academy
PLant Cirata Usaha Usha
Patungan
Proyek LNG dan CNG : Unit PJB Academy: Pengelola Waduk Cirata :
Manajer Teknik
Aset Lancar
Aset Lancar terdiri dari: Kas dan Setara Kas; Deposito Berjangka; Piutang Usaha;
Piutang Lain-Lain; Persediaan; Pajak Dibayar Dimuka; Piutang Pihak Berelasi; Biaya
Dibayar Dimuka dan Uang Muka. Aset Lancar PJB pada tahun 2016 menurun sebesar
4,31% menjadi Rp21.600,00 miliar dari nilai tahun 2015 sebesar
Aset Tetap
Aset Tetap terdiri dari tanah; Bangunan Umum, Waduk, dan Prasarana; Instalasi dan
Mesin Pembangkit; Peralatan Transmisi dan Penyaluran; Perlengkapan Pengolahan
Data dan Telekomunikasi; Peralatan Umum; Kendaraan Bermotor.Aset Tetap dihitung
Sehingga total ada sekitar kurang lebih 50 unit pembangkitan yang menjadi bagian
dari bidang usaha PT Pembangkitan Jawa-Bali yang tersebar diseluruh Indonesia.
dll.
Bahan bakar yang digunakan dapat berupa gas bumi atau minyak HSD (High
Speed Diesel) dialirkan ke dalam rumah pompa bahan bakar. Bahan bakar berupa
HSD kemudian di pompa lagi dengan pompa bahan bakar (main fuel oil pump) yang
akan dialirkan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Jika menggunakan
bahan bakar gas, gas langsung dialirkan ke ruang bakar (combustion chamber) tanpa
melalui pompa bahan bakar. Pada saat bahan bakar dan udara atomizing yang berasal
dari kompresor bercampur di dalam combustion chamber, secara bersamaan busi
(igniter) memercikkan api untuk menyulut pembakaran. Gas panas yang dihasilkan
dari proses pembakaran inilah yang akan digunakan sebagai penggerak turbin gas,
sehingga listrik dapat dihasilkan oleh generator. Karena tegangan yang dihasilkan
dari generator tidak sama dengan jaringan, maka pada tahap selanjutnya tegangan ini
akan disalurkan ke transformator utama untuk dinaikkan menjadi 150 kV atau 500
kV.
Pada area pembangkit listrik tidak hanya terdapat transformator utama namun
juga ada transformator auxiliary yang berfungsi sebagai pemakain listrik pada area
pembangkit itu sendiri, transformator eksitasi yang berfungsi sebagai supply arus
eksitasi yang belum disearahkan, dan transformator station service yang berfungsi
sebagai pemback-up ketika generator atau pembangkit masih dalam keaadaan off. Pada
unit generator Gas Turbine (GT), generator menghasilkan tegangan sebesar 10.5 kV
transmisi sebesar 150kV. Sedangkan pada unit generator Steam Turbine menghasilkan
Turbine (GT) memiliki kapasitas daya sebesar 150 MW. Sedangkan masing-masing
unit generator Steam Turbine (ST) memiliki kapasitas daya sebesar 250MW.
mejadi bagian GT (Gas Turbin) dan, dan ST (Steam Turbine). Komponen utama yang
terdapat dibagian GT adalah kompresor, ruang bakar, turbin gas, dan generator.
Komponen utama yang terdapat di bagian ST yaitu HRSG, turbin uap, generator,
PLTGU juga dibagi mejadi bagian GT (Gas Turbin) dan ST (Steam Turbine).
Komponen pendukung yang terdapat dibagian GT yaitu ACWC (Air Cooling Water
dibagian ST yaitu auxiliary plant yang terdiri dari CWP (Cooling Water Pump), H2
CWP digunakan untuk memompa air laut menuju tube-tube condensor yang
digunakan untuk mengkondensasikan uap keluaran LP Turbin sedangkan H2 plant
merupakan tempat dimana H2 (Hydrogen) diproduksi. Di dalam sistem ST juga
membutuhkan air tawar, sedangkan sumber air yang tersedia adalah air laut, maka
dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengubah air laut menjadi air tawar yang disebut
Desalination Plant.
Pada PLTGU dibagi 2 jenis mesin pembangkit yaitu GT (Gas Turbin)
150 MW.
250 MW.
Selain memproduksi listrik PT. PJB UP Gresik juga mengonsumsi listrik. Hal
tersebut digunakan untuk mensupply beban-beban yang membantu proses
pembangkitan seperti penerangan dan motor, yang didistribusikan dengan bantuan
switchgear.
Secara umum switchgear dapat digolongkan berdasarkan jenis pemadaman
yang digunakan dan level tegangan pengoprasian switchgear itu sendiri. Berdasarkan
level tegangan pengoprasiannya, Switchgear yang ada di PT PJB Unit gresik ini
terdapat 2 jenis, yaitu:
a. Switchgear Tegangan Menengah (6 kV)
b. Switchgear Tegangan Rendah (380 V)
1. Power Distribution Center (PDC)
2. Motor Control Center (MCC)