Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

PRNYULUHAN PESANTREN

Nama Kegiatan : Penyuluhan Pesantren

Tempat : Pesantren Darul Muttaqien

Hari, Tanggal : Sabtu, 17 November 2018

1. Laporan Kegiatan
A. Deskripsi Kegiatan

Pada hari sabtu, 17 November 2018. Saya bersama dengan empat teman saya dan ditemani
oleh salah satu petugas dari Puskesmas Pasar Kemis yaitu Pak Yanto untuk melakukan
penyuluhan di Pesantren Darul Muttaqien. Jarak puskesmas dari pesantren sekitar 4 km.
Pesantren dan puskesmas kami sebelumnya sudah sering melakukan kerjasama, sehingga
kami dipilihkan pesantren ini untuk dilakukan penyuluhan.
Sebelum kami melakukan penyuluhan, kami sudah terlebih dahulu mendatangi pesantren
yang ditemani oleh kak Lilik orang dari Puskesmas Pasar Kemis untuk berkenalan,
mengenal lebih dekat pesantren, dan melakukan identifikasi masalah apa yang ada pada
santri dan santriwati, dari identifikasi kami akhirnya kami memutuskan untuk melakukan
penyuluhan mengenai scabies. Kami memilih scabies dikarenakan menurut pengurus
pesantren bidang kemahasiswaan banyak santri dan santriwati yang terkena penyakit
tersebut, sedangkan untuk LGBT, HIV, dan NAPZA kami angkat karena di daerah
tangerang sendiri banyak sekali anak-anak usia SMP yang salah pergaulan dan dari Dinas
Kesehatan Kota Tangerang untuk tahun ini sedang menggalakkan mengenai hal tersebut
kepada anak-anak terutama SMP, dan dikarenakan Kyai dari pesantren meminta kami
untuk memberikan penyuluhan hal tersebut. maka dari itu kami mengangkat tema tersebut
para santri dan santriwati tidak salah dalam memilih pergaulan.
Pesantren Darul Muttaqien merupakan pesantren modern dimana para santri dan santriwati
setiap hari-nya diwajibkan menggunakan bahasa inggris dan bahasa arab sebagai bahasa
pengantar setiap harinya, jenjang pendidikan yang ada pada pesantren ini adalah MTS /
SMP dan MA / SMA. Total santri dan santriwati jenjang MTS di pesantren ini sekitar 849
siswa, dengan 477 santri dan 372 santriwati. Sedangkan untuk MA terdapat 247 santri dan
294 santriwati. Pesantren ini memiliki ruang kelas untuk MTS dan MA, kamar untuk santri
dan santriwati yang di setiap kamar berisi 25 orang, kamar mandi untuk bersama dan kolam
untuk mandi, 1 ruang UKS, 1 dapur kotor, 1 kantin, dan musholla serta aula yang dapat
digunakan untuk sholat ataupun belajar dan berkumpul.
Sesampainya kami disana sekitar pukul 09.00, kami bertemu dengan ustadz Ali Abdullah
sebagai koordinator kemahasiswaan, lalu ustadz Ali mengumpulkan sekitar 849 santri dan
santriwati di aula, Ustadz Ali pun sudah mempersiapkan proyektor, LCD, audio, meja kursi
serta makanan untuk kami. Sekitar pukul 10.30 kami dipanggil ke aula untuk memulai
penyuluhan, sebelum dimulai saya selaku MC membuka dengan perkenalan dan murotal
oleh salah satu santri, sebelum masuk ke materi kami melakukan ice breaking agar para
santri dan santriwati semangat.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian pre test dimana soal ditampilkan di LCD dan
dibacakan agar seluruh santri dan santriwati mendengar. Kemudian salsabila memberikan
materi mengenai scabies selama 15 menit yang diselingi dengan diskusi interaktif dengan
para santri, setelah selesai materi terdapat tanya jawab yang mana dikarenakan waktu yang
sempit hanya ada 3 penanya. Setelah itu masuk ke materi kedua yang saya sampaikan yaitu
mengenai LGBT, NAPZA, dan HIV . Di awal kami sebelum masuk materi kami
menanyakan pengetahuan anak-anak santri mengenai hal tersebut, beberapa sudah
mengetahui sedikit, lalu materi diberikan selama 15 menit dan setelah itu tanya jawab
kembali. Bagi para penanya atau aktif kami memberikan sedikit hadiah agar mereka lebih
bersemangat dan merasa ter-apresiasi.
Di akhir kami melakukan post test kembali, dan sebelum ditutup kami meminta salah
seorang untuk menyimpulkan materi yang kami berikan serta memberikan kesan pesan
mengenai kegiatan tersebut, dan terakhir kami melakukan foto bersama dengan para santri
dan santriwati, kegiatan penyuluhan selesai sekitar pukul 12.40 WIB, penyuluhan
dilakukan singkat dikarenakan kami harus menyelesaikan penyuluhan sebelum kegiatan
sholat dzuhur bersama.
B. Populasi : 849 santri dan santriwati
C. Jadwal Kegiatan :
Penanggung
Waktu Kegiatan Keterangan
Jawab

09.00-09.10 Pembukaan dan Baca Al-Quran Zata Pembaca Al-


Quran oleh
santri

09.10-09.15 Pre Test Syabil &


Iqbal

15.00-15.15 Ice Breaking Zata

15.15-15.30 Materi skabies Salsabila

15.30-15.45 Materi LGBT , AIDS , NAPZA Zata

15.45-15.50 Post Test Syabil &


Iqbal

16.00-16.10 Doa dan penutup Herlin Doa oleh


santri

16.10-16.20 Foto bersama Herlin

D. Hasil Kegiatan : para santri dan santriwati memahami mengenai scabies, yaitu cara
penularan, cara pencegahan, dan apa yang harus dilakukan bila terkena. Selain itu,
mereka dapat memahami lebih dalam mengenai LGBT, HIV, dan NAPZA hal ini di
lihat dari pencapaian post test yang melampaui dari target yang di tetapkan di awal
yaitu lebih dari 75 % nilai post test 70.
E. Tindak Lanjut : poster yang telah kami bikin, kami berikan kepada pengurus
pesantren untuk ditempel dan ditaruh baik di gedung MTS dan gedung MA, agar para
santri dan santriwati dapat mengingat kembali materi yang diberikan, dan bagi santri
dan santriwati tingkat MA yang tidak mengikut kegiatan dapat tetap mendapatkan
pengetahuan.

Laporan Refleksi Kegiatan


A. Refleksi Perbedaan Teori dan Praktik
Pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114 /MENKES/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat, agar mereka semua dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Dan dikatakan
kegiatan penyuluhan merupakan salah satu metode dalam promosi kesehatan. Metode
promosi kesehatan terdiri dari metode indvidu, metode kelompok, dan metode massa.
Sebenarnya bila dilihat dari teorinya lebih baik bila kita melakukan metode kelompok
-kelompok kecil. dikarenakan peserta lebih daripada 15 orang dan tujuan pemberian
penyuluhan ini adalah agar para santri dan santriwati lebih paham dan dapat
menjalankan materi yang telah dijabarkan. Metode kelompok ini juga terbagi menjadi
2 yaitu ceramah dan seminar, dimana yang lebih bagus adalah seminar karena sasaran
penyuluhan kami adalah anak-anak remaja.

Tindakan yang sudah saya lakukan dan dirasa cukup baik adalah kami sudah
melakukan kegiatan penyuluhan sesuai dengan tahapan proses perencanaan program
penyuluhan berdasarkan literatur yang dikemukakan oleh Model Pesson, yaitu ada 8
tahap, yang pertama pengumpulan data, analisis, identifikasi masalah, perumusan,
penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan, menentukan kemajuan kegiatan. Pada
kegiatan ini, kami mengumpulkan data dengan meminta dari Ustadz Ali mengenai
masalah kesehatan tersering apa yang terjadi pada santri dan santriwati di Pesantren
ini, setelah kami identifikasi masalah, kami menyusun acara yang akan dilakukan dan
membuat adanya pretest dan post test untuk melihat keberhasilan dari kegiatan kami.
Selain itu, sesuai dengan literatur bahwa dalam melakukan promosi kesehatan alangkah
baiknya menggunakan media baik visual maupun audio, agar lebih menarik dan lebih
dapat diingat. Yang mana kami sudah mempersiapkan slide prentasi yang menarik,
menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami. Hal tersebut sesuai dengan
teori bahwa dalam memberikan informasi harus dituangkan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh sasaran.
Selain itu, saya sebagai individu yang berlaku sebagai MC dan pembawa materi ke dua
sudah berusaha mencairkan suasana dengan pemberian ice breaking dan komunukasi 2
arah dalam menyampaikan materi.
Kami telah menyusun target keberhasilan program di awal , dan mengevaluasi nya
dengan post test untuk follow up kami menggunakan media poster.

Tindakan yang dirasa masih kurang adalah karena tempat kami melakukan
penyuluhan berada di area terbuka, maka slide yang ditampilkan tidak terlihat dengan
baik terutama oleh para santri dan santriwati yang duduk di barisan belakang, selain
itu, karena layar LCD hanya ada 1 maka bagian kanan dan kiri juga susah untuk melihat
secara jelas. Dan dikarenakan peserta sangat banyak dan kami melakukannya bukan
dengan diskusi berkelompok maka kami sedikit susah saat melakukan ice breaking, pre
test dan post test, karena tidak semua anak dapat terlihat oleh kami. Dan karena waktu
yang sangat singkat, kami tidak menampilkan video yang telah kami persiapkan
sebelumnya.

Pada kasus ini terkait dengan nilai etika kedokteran adalah prinsip Nilai
profesionalisme yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah communicator, dimana
sebagai seorang dokter yang profesional dibutuhkan kemampuan komunikasi yang
baik dan efektif, secara pendekatan personal maupun pendekatan komunitas. Sehingga
dengan kemampuan ini, informasi ataupun edukasi dapa tersampaikan dengan baik.
Adapaun dengan kemampuan ini pula, kita dapat memberikan promosi kesehatan
kepada masyarakat dimana kita bekerja nanti, karena tentunya dengan promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit, akan lebih banyak manfaat yang didapatkan dalam
hal efisiensi dan efektivitas upaya kesehatan.
selain itu, nilai preofesionalisme yang dapat diambil adalah manager, kami berlima
diharuskan untuk berkomunikasi untuk mengatur jalannya penyuluhan agar baik dan
berjalan lancar, kami mengatur siap-siapa saja-kah yang bertanggung jawab dalam
setiap-setiap tugas seperti penanggung jawab poster, materi, MC, pre dan post test.
Sehingga diharapkan kesalahan yang terjadi minimal.
Dan terakhir adalah community leader, dimana dapat menempatkan dirinya untuk
mendapatkan kepercayaan terhadap para santri dan santriwati agar mereka antusias dan
dapat mengambil manfaat dari materi yang kita sampaikan, juga pada penanggung
jawab pesantren

‫َوَﻻ ﺗُْﻠﻘُﻮا ِﺑﺄَْﯾِﺪﯾُﻜْﻢ ِإَﻟﻰ اﻟﺘﱠْﮭﻠَُﻜِﺔ‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS.


Al Baqarah: 195).

‫ﺐ اْﻟَﻜَﺮَم‬ َ ‫ﺐ اﻟﻨﱠ‬
‫ﻈﺎَﻓَﺔ َﻛِﺮﯾٌﻢ ﯾُِﺤ ﱡ‬ ‫ﻒ ﯾُِﺤ ﱡ‬ ٌ ‫ﺐ َﻧِﻈﯿ‬ َ ‫ﺐ اﻟﻄﱠﱢﯿ‬
‫ﺐ ﯾُِﺤ ﱡ‬ٌ ‫طﱢﯿ‬ ‫ِإﱠن ﱠ‬
َ ‫ﷲَ َﺗَﻌﺎﻟﻰ‬
‫ﺐ اْﻟُﺠﻮَد َﻓَﻨ ﱢ‬
(2723 :‫ﻈﻔُﻮا َأْﻓِﻨَﯿَﺘُﻜْﻢ )رواه اﻟﺘﯿﺮﻣﺪى‬ ‫َﺟَﻮاٌد ﯾُِﺤ ﱡ‬

Artinya:
Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia
menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu
dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-
tempatmu. (H.R. at –Tirmizi: 2723)
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian kesehatan RI. Panduan Petugas Kesehatan Dalam Melakukan Promosi


Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. 2011
2. Ann, M C, Daniel J. How to give good presentation. Harvard Unversity. 2015
3. Cipolla R. How to prepare and deliver a presentation. Department of Engineering
University of Cmbridge. 2015
4. Notoadmojo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007
5. Alquran kareem
Nama Mahasiswa Zata Yuda Amaniko TTD……

a. dr. Siti Aisyah Jauharoh, Ph.D


(Pembimbing Kampus) TTD…….
Nama Pembimbing
b. dr. Haniarta Gemilang Sari
(Pembimbing Puskesmas) TTD……
LAMPIRAN :
LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN KESEHATAN PESANTREN

Anda mungkin juga menyukai