See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/290379562
CITATIONS READS
0 13,649
1 author:
5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Mitty Mauliana on 13 January 2016.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI FARMASI
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
NAMA
MITTY MAULIANA 260120150003
NPM
FARMASI RUMAH SAKIT
KONSENTRASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
TAHUN 2015
1
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI FARMASI
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2015
2
PEDOMAN PELAYANAN FARMASI
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan Instalasi Farmasi RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat adalah pelayanan RSUD
Al Ihsan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap yang berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Instalasi Farmasi RSUD Al Ihsan adalah wadah yang mengelola pelayanan Farmasi dan
Pengelolaan Perbekalan farmasi secara professional, bermutu serta terjangkau oleh
pasien, yang meliputi seluruh jenis-jenis pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan
perbekalan farmasi yang diperlukan dalam menunjang pelayanan kesehatan pasien yang
paripurna sesuai kemampuan RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.
RSUD Al Ihsan semula bernama RS Islam Al Ihsan dibangun pada tanggal 11 Maret 1993
bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1413 H oleh Yayasan RSI Al Ihsan dengan dana
Pembangunan Rp 45.324.798.032,- yang berasal dari BAZIS Asnaf Amilin, APBD
Pemprov Jabar dan Sumbangan Masyarakat, konsep banguanan Kampung matuh banjar
pamidangan (Vilage System) dengan Luas Lahan : 45.000 M 2 dan Luas Bangunan :
29.617,75 M2
3
Dewan Pendiri RS Islam Al Ihsan :
3. Drs.H. M. Soleh , MM
RSUD Al Ihsan Mulai 10 Maret 2005 - saat ini dibawah Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 372 K/Pid/2003 dan Berita
Acara Pengembalian Barang Bukti Asset Rumah
Sakit Islam Al Ihsan dari Kejaksaan Negeri Bandung Kepada Pemerintah Provinsi
Jawa Barat tanggal 10 Maret 2003
- Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi, rumah sakit menjadi RSUD Al Ihsan Provinsi
Jawa Barat;
- Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor : 900/Kep.921- Keu/2009
tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat
Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat telah lulus
Akreditasi sebagai berikut :
4
SMRT/42/VIII/2011 Pada Tanggal 15 Agustus 2011, RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat telah lulus Tingkat Lengkap 16 Pelayanan.
Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat adalah
rumah sakit tipe B dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 300 buah.
BAB III
Sesuai perkembangan kedepan dengan mempertimbangkan Visi dan Misi Provinsi serta
hasil kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dan daya saing, dimana
Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dituntut mempunyai keunggulan dari pesaingnya,
maka perlu adanya visi, misi dan tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan kedepan
sebagai berikut :
5
IHSAN
"Beribadah kepada Allah SWT seakan-akan kamu melihat Allah, dan bilamana kamu tidak
bisa melihat Allah pasti melihat kamu"
Dengan demikian, derajat IHSAN yang menempatkan manusia pada tingkatan ibadah
yang paling tinggi hendaknya menjadi acuan bagi seluruh pegawai RSI Al Ihsan dalam
melaksanakan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Falsafah IHSAN dapat mendorong petugas pelayanan kesehatan menjadi insan pengabdi
(abdi Allah) yang yakin bahwa penyakit itu diciptakan oleh Allah dan hanya dapat
disembuhkan karena izin Allah, serta mendorong insan kesehatan untuk menemukan obat
penangkalnya sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW / “Allah menurunkan
penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengerti dan tidak diketahui
oleh orang yang tidak mengerti” (HR. Bukhari dan Muslim).
Falsafah IHSAN dapat mencegah petugas pelayanan kesehatan dari tindakan yang
menyimpang dari kode etik dan tata cara pengobatan yang benar sebagaimana dikatakan
oleh Nabi Muhammad SAW / “Allah tidak menjadikan penyembuhan dengan apa yang
diharamkan atas kamu” (HR. Baihaqi)
Berdasarkan hal tersebut diatas, petugas pelayanan yang berpegang teguh pada falsafah
IHSAN hendaknya :
1. Yakin bahwa hanya karena ijin Allah seorang penderita dapat sembuh kembali
2. Yakin bahwa semua penyakit ada obatnya yang masih harus dicari/dipelajari
3. Allah hanya memperkenankan pengobatan dengan obat dan cara- cara yang
tidak diharamkan oleh Allah yakin bahwa pelayanan kesehatan yang
didasarkan karena Allah, akan menjadi bagian dari ibadah kepada Allah.
Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat pada periode tahun
6
2013 sampai dengan 2018 mempunyai program dan kegiatan serta kebijakan
mengarah kepada tercapainya sasaran dan indikator Sasaran , diantaranya :
Tabel. 2.1
7
% kejadian kematian di meja operasi
Waktu tunggu operasi elektif
8
Provinsi Jawa jabatan dalam struktur organisasi
Barat sesuai
kebutuhan % Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20
jam / tahun
9
Tujuan Sasaran Indikator Pencapaian Sasaran
10
BAB IV
a. Direktur
b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahkan :
1. Bagian Umum dan Hukum, membawahkan
a. Subbagian Kerumahtanggaan dan Perlengkapan
b. Subbagian Hukum, Humas dan Pemasaran
2. Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan , Membawahkan :
a. Subbagian Perencanaan
b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan..
3. Bagian Keuangan dan Akuntansi, membawahkan:
a. Subbagian Keuangan
b. Subbagian Akuntansi
c. Wakil Direktur Medik, Penunjang dan Keperawatan, membawahkan :
1. Bidang Medik dan Penunjang, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan Medik
b. Seksi Penunjang dan Rekam Medik
2. Bidang Keperawatan, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan Keperawatan
b. Seksi Pengembangan Mutu dan Logistik Keperawatan.
d. Wakil Direktur SDM dan Pendidikan, membawahkan:
11
1. Bagian Sumber Daya Manusia
a. Subbagian Administrasi dan Pengembangan Karier
Pegawai
b. Subbagian Kesejahteraan Pegawai
2. Bagian Pendidikan dan Pelatihan
a. SubbagianPendidikan dan Pelatihan
b. Subbagian Penelitian danPengembangan
12
STRUKTUR RSUD AL IHSAN TAHUN 2014
13
TAHUN 2008
URAIAN JABATAN
A. Pola Ketenagaan
Instalasi Farmasi RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat
memberlakukan pola ketenagaan sebagai berikut :
No. Jabatan Pengaturan Jadwal
B. Kualifikasi Personil
No. Jabatan Kualifikasi Personil
1. Kepala Instalasi S1, Apoteker, telah memiliki
Saat ini personel di instalasi farmasi RSUD Al Ihsan adalah sebagai berikut :
No Profesi jumlah keterangan
1 Apoteker 6 orang Ka. Inst pengalaman 12 tahun
Ka. Unit pengalaman 8 - 11 tahun
2 Sarjana Farmasi 4 orang 2 orang sedang skripsi
2 orang baru masuk kuliah
3 D3 Farmasi 27 orang 7 orang D3
20 orang sedang sekolah D3
4 SMK Farmasi 9 orang
5 Administrasi
KEGIATAN ORIENTASI
A. Organisasi
Merupakan pengenalan organisasi yang meliputi Organisasi RSUD
Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dan Instalasi Farmasi.
B. Visi, Misi Instalasi Farmasi
Merupakan pengenalan Visi dan Misi Instalasi Farmasi sebagai
bekal untuk dapat melakukan pelayanan yang efektif, efisien dan
berkualitas.
C. SDM
Memperkenalkan kualifikasi SDM yang bekerja pada Instalasi
Farmasi RSUD Al Ihsan yang meliputi latar belakang pendidikan
dan Status kepegawaian SDM.
D. Pelayanan
Memperkenalkan alur pelayanan Instalasi Farmasi sebagai
penunjang pelayanan Medis RSUD Al Ihsan.
E. Sarana dan Prasarana
Memperkenalkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam
melakukan pelayanan Kefarmasian.
F. Fisik
Memperkenalkan sarana fisik yang ada di RSUD Al Ihsan dan
menjelaskan mengenai standar fasilitas Farmasi RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PERTEMUAN/ RAPAT
1. Daftar hadir
2. Agenda Rapat
3. Notulen Rapat
Hasil Rapat
PELAPORAN
A. Laporan Harian
Berisi laporan harian mengenai kegiatan Pelayanan Farmasi
1. Laporan Transaksi
2. Laporan jumlah resep .
B. Laporan Bulanan
1. Laporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
2. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan
lembar resep
b. Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan
item obat (R/)
c. Laporan Pendapatan Instalasi Farmasi.
d. Laporan hasil stock opname
C. Laporan Triwulan
1. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan lembar
resep
b. Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan item
obat (R/)
c. Laporan Pendapatan Instalasi Farmasi.
d. Laporan hasil stock opname
2. Laporan Standar Pelayanan Minimal
a. Laporan waktu tunggu
D. Laporan Tahunan
1. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan
lembar resep
b. Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan
item obat (R/)
c. Laporan Pendapatan Instalasi Farmasi.
d. Laporan hasil stock opname
2. Laporan Standar Pelayanan Minimal
a. Laporan waktu tunggu
b. Laporan peresepan sesuai formularium
c. Laporan petugas pemberi pelayanan kefarmasian
d. Laporan kesalahan dalam pelayanan
e. Laporan survey kepuasan pasien
3. Laporan unit cost instalasi farmasi
Rumus
dasar:
Beban Kerja = Waktu Transaksi X Volume Transaksi
Beban kerja
Kebutuhan tenaga = ..................................... ...
Waktu standar pelayanan
NB. Perhitungan diatas belum memperhitungkan adanya hari besar nasional dan
standai pelayanan -
minimal pada saat peak hours.
TF = D x 365
255 xjam kerja/hari
Keterangan:
= Tenaga
TP Farmasi
D = Jumlah Jam Pelayanan Rx / 2 4 jam
365 = Jumlah hari kerja di Instalasi
255 = Hari kerja efektif / tahun
Farmasi
{365 - (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti
tahunan x 3/4) = 255 hari}
Adm
Time 45 menit
3. Distribusi obat dari gudang ke unit, masih saja terjadi kesalahan, bisa
dari jumlah barang yang salah ataupun pengetikan yang salah, sehingga
double cross chek ketika penerimaan antara petugas gudang dan petugas
unit diharapkan lebih teliti lagi. Bila ada kebutuhan cito (segera), sedapat
mungkin pengambilan tersebut beserta entry komputer, sehingga
pengontrolan stock dapat berjalan dengan baik. Kartu stock masih belum
diisi dalam hal jumlah sisa, karena pelayanan didahulukan.