Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pembiayaan Kes Kelompok 6

UNIT COST:
1. Pengertian biaya
2. Klasifikasi biaya
3. Total cost
4. Macam2 teknik perhitungan unit cost, beserta contoh
5. Kegunaan Unit cost dipelayanan kesehatan

1. Pengertian Biaya
*Berikan ilustrasi sebuah kasus untuk memahami “biaya” nanti dalam presentasi
**Kasus yang bisa diangkat yang mirip dengan contoh ilustrasi di file sumber 1

- Definisi biaya menurut Munawir (2002:307), adalah nilai kas atau setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan jasa yang diperkirakan akan memberi manfaat saat kini atau masa depan pada
organisasi atau pengorbanan yang terjadi dalam rangka untuk memperoleh barang atau jasa yang
bermanfaat.
- Definisi biaya yang lain dikemukakan oleh Mulyadi (2005:8-9), dimana biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu.
- Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2005:12), pengertian biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas
yang dikorbankan untuk mendapatkan barang ataupun jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini
atau dimasa depan.

Pada intinya ketiga definisi tersebut memiliki persamaan bahwa konsep biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomis yang dalam hal ini berwujud kas atau setara kas agar dapat memberikan manfaat tertentu. Manfaat
tertentu tersebut digunakan oleh pengguna (user) untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan informasi
yang berasal dari perhitungan biaya tersebut. Pengguna (user) dari informasi biaya tersebut dapat berasal dari
dalam perusahaan (intern) seperti manajer, atau analis keuangan, maupun berasal dari luar perusahaan (ekstern)
seperti investor maupun pemerintah.

Biaya berhubungan dengan segala macam tipe organisasi bisnis, nonbisnis, manufaktur, eceran, dan juga jasa.
Umumnya, beberapa macam biaya yang terjadi dan juga cara klasifikasi biaya tergantung pada mode
organisasinya.

(bridging to the next topic) Dalam dunia manajemen pembiayaan kesehatan, klasifikasi biayanya antara lain sbg
berikut :

2. Klasifikasi Biaya
Pengklasifikasian biaya memiliki dasar yang berbeda – beda. Hal tesebut sesuai dengan keperluan perhitungan
biaya yang diinginkan oleh penggunanya. Klasifikasi tersebut juga disesuaikan dengan tujuan dari pengguna
informasi agar dapat sejalan dengan hasil yang diinginkan sehingga apabila informasi tersebut digunakan untuk
pengambilan keputusan tidak memuat informasi yang salah nantinya.

1) Actual Cost VS Budgeted Cost


*angkat kembali ilustrasi yang pertama tadi untuk dijadikan contoh
a. Actual Cost, segala macam biaya yang sudah timbul sebelum periode waktu tertentu bagi manajemen
organisasi/perusahaan (dalam hal ini penyedia layanan kesehatan) untuk mengambil keputusan.
b. Budgeted Cost, segala macam biaya yang kemungkinan akan timbul setelah masa periode waktu
tertentu.

Actual Cost = Budgeted Cost, Actual Cost > Budgeted Cost, Actual Cost < Budgeted Cost
(masukkan ilustrasi tabel contoh)

2) Cost Object atau Obyek Biaya


*beri ilustrasi baru lagi

Cost Object adalah segala hal yang menentukan timbulnya biaya.


Horngen dkk (2015) menyatakan contoh jenis cost object pada sebuah organisasi/perusahaan bisa terdiri
dari product, service, project, customer, activity, dan department.

Ilustrasi tentang cost object sebagaimana yang dinyatakan Horngen dkk (2015) tersebut dapat
diimplementasikan pada operasional sebuah Rumah Sakit Swasta sebagai berikut :

COST OBJECT ILUSTRASI


Product/Produk Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan Paket Check Up bagi calon jamaah
haji. Produk = Paket Medical Check Up Calon Jamaah Haji PNH Plus
Service/Jasa Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pelayanan pengambilan sampel darah
pasien. Jasa = layanan pengambilan sampel darah
Project/Proyek Biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan Medical Check Up terhadap
700 calon Jamaah Haji ONH Plus yang dilakukan satu tahun sekali. Proyek =
medical check up calon jamaah haji ONH Plus
Customer/Pelanggan Biaya yang dikeluarkan untuk melayani kelompok pasien yang dirujuk oleh dokter.
Pelanggan = pasien rujukan dokter
Activity/Aktivitas Biaya yang dikeluarkan untuk menampung, dan mengelola limbah oleh pihak
ketiga. Aktivitas = pengolahan limbah
Department/Divisi Biaya yang dikeluarkan oleh program CSR untuk berkontribusi terhadap
lingkungan sekitar. Divisi = Humas.

3) Direct Cost vs Indirect Cost


Konsep cost object di atas menyebabkan timbulnya dua jenis biaya yaitu:
1) Direct Cost atau Biaya Langsung; dan
2) Indirect Cost atau Biaya Tidak Langsung.

Baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung dapat berhubungan langsung dengan cost object. Namun
pada biaya tidak langsung, jumlah finansial yang dikeluarkan tidak dapat dilacak (cost tracing) terhadap cost
object secara langsung.
Misalnya sebagaimana ilustrasi pada tabel sebelumnya, cost object dari biaya proyek MCU utk 700 calon
jamaah haji ONH Plus bisa terdiri dari pendaftaran pasien sampai pengolahan hasil pemeriksaan MCU utk
para calon jamaah haji yang dikhususkan menangani calon jamaah haji tersebut. Dengan demikian biaya gaji
petugas pendaftaran, perawat yang melakukan pemeriksaan awal, petugas lab dan radiologi, hingga dokter
yang menginterpretasikan hasil pemeriksaan adalah biaya langsung, karena berhubungan langsung dengan
cost object dan dapat dilacak secara langsung terhadap kegiatan proyek tersebut. Sementara biaya gaji
cleaning service yang membersihkan ruangan yang digunakan untuk menampung 700 calon jamaah haji
tersebut termasuk biaya tidak langsung, karena meskipun biaya ini berhubungan dengan proyek namun
kegiatan cleaning service bukan hanya membersihkan ruangan tersebut melainkan membersihkan seluruh
ruangan yang ada di Rumah Sakit Swasta tersebut sehingga secara langsung tidak dapat dilacak.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, Direct cost atau biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan
cost object dan dapat secara langsung dilacak (cost tracing) terhadap cost object. Sedangkan Indirect Cost
atau Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang berhubungan dengan cost object dan TIDAK dapat secara
langsung dilacak (cost tracing) terhadap cost object.

COST OBJECT DIRECT COST INDERECT COST


Product/Produk = Paket Biaya melakukan USG 4D Biaya utk listrik, perawatan mesin USG 4D,
USG 4D dll
Service/Jasa = Perawatan Biaya memberikan perawatan luka Biaya gaji perawat, perban, obat
Luka pendukung lainnnya yang juga digunakan
untuk penanganan medis lain.
Project/Proyek = In House Biaya menyelenggarakan IHT Biaya perawatan aula, dimana aula juga
Training diantaranya biaya sewa aula, digunakan utk kegiatan lain seperti rapat,
narasumber, katering, dll senam dll.
Customer/Pelanggan = Biaya yang dikeluarkan untuk Biaya perawatan mobil ambulan yang
Sewa ambulan mengantar pasien pulang dihitung per tidak bisa dipastikan jarak tempuhnya.
Km
Activity/Aktivitas = Biaya yang dikeluarkan utk melakukan Biaya gaji dokter expertise radiologi yang
verifikasi hasil verifikasi hasil foto rontgen bertugas bukan hanya melakukan
verifikasi hasil foto rontgen
Department/Divisi = Biaya yang dikeluarkan untuk Biaya listrik yang dikeluarkan untuk
Rekam Medis operasional di unit kerja rekam medis pengelolaan data rekam medis pasien

4) Cost Assigment, Cost Tracing, Cost Allocation


Konsep biaya langsung dan tidak langsung menghasilkan aktivitas dalam Akuntansi Biaya yang disebut
dengan Cost Assignment, yaitu aktivitas mengidentifikasi biaya langsung yang disebut dengan Cost
Tracing atau Penelusuran Biaya, dan aktivitas mengalokasikan biaya tidak langsung terhadap cost
objectnya yang disebut dengan Cost Allocation atau Alokasi Biaya.

*buat flow chart saja

Cost
Assigment

Cost Cost
Tracing Allocation

5) Variable Cost vs Fixed Cost


Dalam ilmu Akuntansi Biaya terdapat satu konsep yang disebut dengan Cost Behavior atau Perilaku Biaya.
Konsep ini menyatakan bahwa setiap biaya akan berperilaku sesuai dengan tingkat aktivitas atau jumlah
volume produk yang dihasilkan. Ada biaya yang berubah bila tingkat aktivitas atau jumlah produk
naik/turun, ada pula yang tetap. Biaya-biaya yang yang secara proporsional berubah mengikuti perubahan
tingkat aktivitas atau jumlah volume produk disebut dengan Variable Cost atau Biaya Variabel. Sedangkan
yang tidak berubah disebut dengan Fixed Cost atau Biaya Tetap.
(bridging to the next topic)
Dari penentuan biaya variabel dan biaya tetap ini maka dapat diketahui jenis biaya lain yaitu Total Cost dan Unit
Cost.

3. Total Cost
Total cost merupakan penjumlahan dari Variable Cost dan Fixed Cost
Ilustrasi :
Diketahui di sebuah klinik swasta dengan honor dokter sebesar Rp 100.000/pasien

Jumlah Biaya Honor Dokter Biaya Gaji


Total Cost
Pasien (Variabel) Perawat (Fixed)
0 Rp - Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
20 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000 Rp 6.000.000
40 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
60 Rp 6.000.000 Rp 4.000.000 Rp 10.000.000
80 Rp 8.000.000 Rp 4.000.000 Rp 12.000.000
100 Rp 10.000.000 Rp 4.000.000 Rp 14.000.000
120 Rp 12.000.000 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
140 Rp 14.000.000 Rp 4.000.000 Rp 18.000.000

(bridging to the next topic)


Setelah diketahui total cost yang harus dikeluarkan, maka dapat dilakukan penentuan unit cost yang bisa dihitung
dengan bermacam teknik.

4. Macam-macam teknik perhitungan unit cost, beserta contoh.


Penentuan Harga Pokok juga lazim disebut sebagai Unit Cost. Unit cost adalah hasil pembagian antara total cost
yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan (Hansen & Mowen (2005).

Beberapa metode perhitungan Unit Cost yang dikenal adalah :

1) Simple distribution Merupakan cara langsung membagi habis biaya diunit-unit pusat biaya ke pusat
pendapatan berdasarkan bobot tertentu.
Cara menghitungnya :
Ilustrasinya diambil dari kasus sebelumnya, bahwa diketahui di sebuah klinik swasta dengan honor dokter
sebesar Rp 100.000/pasien. Maka untuk menentukan unit cost per pasien dihitung dengan menentukan Total
Cost yang berasal dari penjumlahan variabel cost dengan fixed cost. Seperti yang ada pada tabel berikut,
maka dapat ditentukan unit cost per pasien agar setidaknya tidak terjadi bangkrut.

Biaya per
Jumlah Biaya Honor Biaya Gaji
Total Cost pasien (Unit
Pasien Dokter (Variabel) Perawat (Fixed)
Cost)
0 Rp - Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp -
20 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000 Rp 6.000.000 Rp 300.000
40 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000 Rp 200.000
60 Rp 6.000.000 Rp 4.000.000 Rp 10.000.000 Rp 166.667
80 Rp 8.000.000 Rp 4.000.000 Rp 12.000.000 Rp 150.000
100 Rp 10.000.000 Rp 4.000.000 Rp 14.000.000 Rp 140.000
120 Rp 12.000.000 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000 Rp 133.333
140 Rp 14.000.000 Rp 4.000.000 Rp 18.000.000 Rp 128.571
Dari tabel perhitungan diatas, sudah kelihatan unit cost yang dikeluarkan per pasien oleh klinik swasta
tersebut, maka untuk penentuan unit cost yang akan dikenakan kepada setiap pasien dapat diputuskan oleh
manajemen dengan target pada jumlah kunjungan tertentu, dalam hal ini ditentukan menjadi Rp
150.000/pasien maka akan menjadi seperti yang tampak pada tabel berikut :

Biaya per Omzet per bulan


Jumlah Biaya Honor Biaya Gaji
Total Cost pasien (Unit (Jlh Pasien x Laba atau Rugi Keterangan
Pasien Dokter (Variabel) Perawat (Fixed)
Cost) 150.000)

0 Rp - Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp - Rp - -Rp 4.000.000 Rugi


20 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000 Rp 6.000.000 Rp 300.000 Rp 3.000.000 -Rp 3.000.000 Rugi
40 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000 Rp 200.000 Rp 6.000.000 -Rp 2.000.000 Rugi
60 Rp 6.000.000 Rp 4.000.000 Rp 10.000.000 Rp 166.667 Rp 9.000.000 -Rp 1.000.000 Rugi
80 Rp 8.000.000 Rp 4.000.000 Rp 12.000.000 Rp 150.000 Rp 12.000.000 Rp - BEP
100 Rp 10.000.000 Rp 4.000.000 Rp 14.000.000 Rp 140.000 Rp 15.000.000 Rp 1.000.000 Laba
120 Rp 12.000.000 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000 Rp 133.333 Rp 18.000.000 Rp 2.000.000 Laba
140 Rp 14.000.000 Rp 4.000.000 Rp 18.000.000 Rp 128.571 Rp 21.000.000 Rp 3.000.000 Laba

Berdasarkan tabel di atas, maka sebaiknya jumlah kunjungan klinik swasta tersebut minimal 80 pasien per
bulan, hal ini disebabkan:
o Bila kunjungan kurang dari 80 pasien per bulan, klinik mengalami kerugian. Contoh pada tabel, jika
kunjungan 60 pasien per bulan maka kerugiannya adalah Rp 1.000.000,-
o Bila kunjungan lebih dari 80 pasien per bulan, klinik mengalami keuntungan. Contoh pada tabel, jika
kunjungan 100 pasien per bulan maka keuntungannya adalah Rp 1.000.000,- dan seterusnya.
o Titik impas atau Break Event Point (BEP) pada ilustrasi tabel di atas adalah pada jumlah pasien 80 per
bulan, karena pada titik ini Total Cost = Pendapatan.

2) Step down method Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusat pendapatan melalui beberapa
tahap, yaitu pertama alokasi antara pusat biaya (disusun dengan unit mulai dengan biaya tertinggi sebagai
unit yang memberi biaya kepusat biaya lain). Kemudian biaya yang diterima pusat biaya dibawahnya
digabung dengan biaya asli pusat. Biaya tersebut dialokasikan ke pusat pendapatan dengan dasar
pembobotan.
Cara menghitungnya :

3) Double distrtibution Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusat pendapatan, melalui
duatahap, yaitu mula-mula dilakukan alokasi antara pusat biaya ke pusat biaya lain danke pusat
pendapatan, selanjutnya dilakukan alokasi dari pusat biaya ke pusat pendapatan
Cara menghitungnya :

4) Activity-based costing Merupakan cara analisis biaya berdasarkan aktivitas.


Cara menghitungnya :

5. Kegunaan Unit cost di pelayanan kesehatan


Berikut beberapa kegunaan menentukan unit cost di pelayanan kesehatan
1) Salah satu komponen penting dalam penyusunan pola tarif,
2) Sebagai bahan negosiasi klaim/ kerjasama kepada pihak penjamin bayar pengobatan pasien (asuransi/
pemerintah),
3) Sebagai alat pengukuran efisiensi biaya/ penggunaan sumber daya,
4) Sebagai alat pengendalian biaya dan pengendalian aktivitas operasional,
5) Sebagai alat pengukuran laba operasional,
6) Bahan evaluasi produk yang paling memberikan kontribusi atau yang perlu disubsidi,
7) Dasar penyusunan perencanaan anggaran,
8) Sebagai dasar proyeksi-proyeksi keuangan dimasa datang, dan
9) Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan lainnya.

Namun perlu ditegaskan lagi bahwa :


Penentuan unit cost di pelayanan kesehatan ini hanya bertujuan agar setidaknya pelayanan kesehatan tidak
menjadi bangkrut namun tetap tidak juga menjadikannya sebagai sebuah unit profit oriented

sumber :
1. PENGERTIAN, KONSEP, DAN KLASIFIKASI BIAYA, Oleh: Ade Heryana, SST, MKM, Dosen Akuntansi Biaya
Pelayanan Kesehatan Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Esa Unggul)
2. https://nakmami.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-biaya-dan-klasifikasi-biaya
3. https://www.bastamanography.id/cara-penghitungan-unit-cost-rumah-sakit/
4. http://yasirmaulana.com/dasar-menghitung-unit-cost-rumah-sakit-dengan-activity-based-cost-system/
5. https://www.academia.edu/9715121/Tinjauan_pustaka_unit_cost
6. http://e-journal.uajy.ac.id/8681/3/2EA19226.pdf

Anda mungkin juga menyukai