Mahdalena mh
1206103010011
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh
e-mail:mahdalena.mahmud@gmail.com
ABSTRAK
Kata kunci : Siklus hidup, Embrio, Larva, Pupa, dan Drosophyla melanogaster
PENDAHULUAN
organisme lain sesamanya. Kromosom memegang peranan utama dan penting dalam
daur hidup. Oogenesis menghasilkan satu sel telur fungsional ( Crowder, 2006 : 19 ).
Pada siklus pembelahan sel embrio ini terungkap adanya pengurangan sistem
pengendalian siklus sel dan penyerderhanaan sampai dengan pada batas minimum yang
masih diperlukan untuk memenuhi pencapaian syarat-syarat dasar yang umum. Yang
dimaksudkan dengan syarat-syarat dasar umum yaitu harus ada pengadaan molekul
DNA yang menyusun genom dan pemisahanya kedalam dua anak sel.
diovulasikan dapat dibuahi oleh sperma, serta mengalami perkembangan lebih lanjut
melalui tahap blastula, gastrula, dan seterusnya. Jika ovum dibuahi di luar tubuh induk
juga. Dalam keadaan demikian, embrio memperoleh seluruh makanan yang diperlukan
dari cadangan makanan yang telah tersedia didalam ovum/telur. ( Isnaeni, 2006 : 273 ).
METODELOGI
Bahan yang digunakan di dalam praktikum kali ini yaitu medium yang terbuat dari
pisang, gula merah, aquades, anti jamur dan ragi. Untuk alat pada praktikum kali ini
menggunakan alat yakni botol biakan, kertas buram dan busa penutup botol.
Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian pada praktikum kali ini menggunakan metode observasi dan
survey, pada praktikum ini mengamati siklus hidup dar lalat buah yang diamati didalam
botol biakan yang berisi medium. Untuk pembuatan medium bahan yang digunakan
yaitu pisang, gula merah, aquades, anti jmaur dan ragi. Keseluruhan bahan tersebut
diamsak dan didinginkan dan dimsukkan kedalam botol biakan. Dalam pengmatan selam
sembilan hari. Kita mengamati siklus hidupnya apakah berkembang biak atau tidak dan
bagaimana dengan mutan dari lalat tersebut. Dan digambarkan siklus hidupnya.
Skema
Siklus hidup
Medium
Botol biakan
Disterilkan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa siklus
drosophyla kita memerlukan lalat buah tersebut untuk dipelihara, jadi kita membutuhkan
drosophyla agar tidak susah untuk diamati maka kita memelihara drosophyla didalam
botol biakan, kita masukkan beberapa pasang lalat buah yang botol biakan telah
Pada hari pertama dimasukkan lalat buah masih belum bertelur, pada hari
kedua lalat buah betina telah bertelur dan menghasilkan larva yang kemudian akan
menjadi pupa, setelah menjadi pupa maka drosophyla keluar dari pupa dan bertelur
kembali. Jumlah telur lalat buah lebih kuarangnya 50-75 butir dalam sehari, sedangkan
jumlah maksimumnya bisa mencapai 400-500 butir dalam 10 hari. Telur drosophyla
berbentuk lonjong, panjangnya kira-kira 0,5 mm. Pada pengamatan selama 9 hari lalat
buah yang semula diisi dengan 4 buah betina dan 2 buah jantan kini menjadi kuarng lebi
75-100 lalat buah. Dalam hal ini membuktikan bahwa lalat buah tersebut mengalami
perkembangbiakan dalam siklus hidupnya. Siklus hidup dari lalat buah jelasnya yaitu
lalat betina dibuahi oleh lalat jantan, lalat betina bertelur,setelah bertelur telur tersebut
berkembang menjadi embrio, embrio tersebut berkembang lagi menjadi larva instar I,
larva instar I berlanjut menjadi larva instar II, larva instar II melanjut menjadi larva
instar III, larva instar III berkembang menjadi pupa, pupa berkembang menjadi imago
menjadi lalat buah yang baru dan siap untu berkembangbiak lagi.
Untuk bentuk morfologi telur lalat buah yaitu terdapat pada ujung anterior
telur dua tungkai kecil seperti sendok, pada spesies lain dapat dijumpai sampai empat
tonjolan. Pertumbuhan dimulai setelah fertilisasi yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu
periode embrionik dan periode postiembrionik. Periode embrionik didalam telur mulai
dari saat fertilisasi hingga menetas. Priode post-embrionik dibagi dalam tiga tahap yaitu
Lama pertumbuhan lalat buah bervariasi, pada suhu 250c siklus hidup
diselesaikan kira-kira 10 hari tetapi suhu 200c dapat mencapai 15 hari. Pada pemanasan
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat kita ambil beberapa
kesimpulan yaitu pertumbuhan lalat buah dimulai dari setelah fertilisasi. Pertumbuhan
dimulai setelah fertilisasi yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu periode embrionik dan
periode postiembrionik. Periode embrionik didalam telur mulai dari saat fertilisasi
hingga menetas. Priode post-embrionik dibagi dalam tiga tahap yaitu larva, pupa dan
imago.Lama pertumbuhan dari lalat buah bervariasi yaitu tergantung pada suhu tempat
ia berkembangbiak.
Jumlah telur lalat buah lebih kuarangnya 50-75 butir dalam sehari, sedangkan
jumlah maksimumnya bisa mencapai 400-500 butir dalam 10 hari. Siklus hidup dari lalat
buah jelasnya yaitu lalat betina dibuahi oleh lalat jantan, lalat betina bertelur,setelah
bertelur telur tersebut berkembang menjadi embrio, embrio tersebut berkembang lagi
menjadi larva instar I, larva instar I berlanjut menjadi larva instar II, larva instar II
melanjut menjadi larva instar III, larva instar III berkembang menjadi pupa, pupa
berkembang menjadi imago menjadi lalat buah yang baru dan siap untu berkembangbiak
lagi. Lama pertumbuhan lalat buah bervariasi, pada suhu 250c siklus hidup diselesaikan
kira-kira 10 hari tetapi suhu 200c dapat mencapai 15 hari. Pada pemanasan terus
menerus diatas suhu 300c dapat menyebabkan lalat steril. Morfologi telur lalat buah
yaitu terdapat pada ujung anterior telur dua tungkai kecil seperti sendok. Diketahui
bahwa siklus hidup Drosophyla melanogaster sangat singkat. Telur berbentuk lonjong.
X. Daftar pustaka