Anda di halaman 1dari 9

SIKLUS HIDUP Drosophyla melanogaster

Mahdalena mh
1206103010011
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh
e-mail:mahdalena.mahmud@gmail.com

ABSTRAK

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 November 2014 di Laboratorium


Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini berjudul “siklus hidup
Drosophyla melanogaster” praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui sklus
hidup dari lalat buah, siklus hidup lalat buah dimulai dari lalat buah jelasnya yaitu lalat
betina dibuahi oleh lalat jantan, lalat betina bertelur,setelah bertelur telur tersebut
berkembang menjadi embrio, embrio tersebut berkembang lagi menjadi larva instar I,
larva instar I berlanjut menjadi larva instar II, larva instar II melanjut menjadi larva
instar III, larva instar III berkembang menjadi pupa, pupa berkembang menjadi imago
menjadi lalat Drosophyla melanogaster yang baru dan siap untu berkembangbiak lagi.

Kata kunci : Siklus hidup, Embrio, Larva, Pupa, dan Drosophyla melanogaster
PENDAHULUAN

Daur hidup merupakan proses-proses dimana suatu organisme menghasilkan

organisme lain sesamanya. Kromosom memegang peranan utama dan penting dalam

daur hidup. Oogenesis menghasilkan satu sel telur fungsional ( Crowder, 2006 : 19 ).

Pada siklus pembelahan sel embrio ini terungkap adanya pengurangan sistem

pengendalian siklus sel dan penyerderhanaan sampai dengan pada batas minimum yang

masih diperlukan untuk memenuhi pencapaian syarat-syarat dasar yang umum. Yang

dimaksudkan dengan syarat-syarat dasar umum yaitu harus ada pengadaan molekul

DNA yang menyusun genom dan pemisahanya kedalam dua anak sel.

( Subowo, 2007 : 281 ).

Kebuntingan ( kehamilan/pregnansi ) akan terjadi apabila ovum yang

diovulasikan dapat dibuahi oleh sperma, serta mengalami perkembangan lebih lanjut

melalui tahap blastula, gastrula, dan seterusnya. Jika ovum dibuahi di luar tubuh induk

juga. Dalam keadaan demikian, embrio memperoleh seluruh makanan yang diperlukan

dari cadangan makanan yang telah tersedia didalam ovum/telur. ( Isnaeni, 2006 : 273 ).
METODELOGI

Waktu dan tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah


Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 21 November 2014.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan di dalam praktikum kali ini yaitu medium yang terbuat dari
pisang, gula merah, aquades, anti jamur dan ragi. Untuk alat pada praktikum kali ini
menggunakan alat yakni botol biakan, kertas buram dan busa penutup botol.

Metodelogi Penelitian

Metodelogi penelitian pada praktikum kali ini menggunakan metode observasi dan

survey, pada praktikum ini mengamati siklus hidup dar lalat buah yang diamati didalam

botol biakan yang berisi medium. Untuk pembuatan medium bahan yang digunakan

yaitu pisang, gula merah, aquades, anti jmaur dan ragi. Keseluruhan bahan tersebut

diamsak dan didinginkan dan dimsukkan kedalam botol biakan. Dalam pengmatan selam

sembilan hari. Kita mengamati siklus hidupnya apakah berkembang biak atau tidak dan

bagaimana dengan mutan dari lalat tersebut. Dan digambarkan siklus hidupnya.
Skema

Siklus hidup

Medium

Botol biakan
Disterilkan

Masukkan lalat 2 pasang


atau lebih kedalam botol
biakan

Tutup dengan busa


penutup

Diamati selama sembilan


hari

Digambar pengamatan dan


diberi keterangan
HASIL PENGAMATAN

Nama preparat : Lalat buah Keterangan


Nama ilmiah : Drosophyla melanogaster
a. Lalat jantan
b. Lalat betina
c. Embrio
d. Larva instar I
e. Larva instar II
f. Larva instar III
g. Pupa
h. Imago
i. Lalat betina
PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa siklus

hidup Drosophyla melanogaster sangat singkat. Untuk mengamati siklus hidup

drosophyla kita memerlukan lalat buah tersebut untuk dipelihara, jadi kita membutuhkan

drosophyla agar tidak susah untuk diamati maka kita memelihara drosophyla didalam

botol biakan, kita masukkan beberapa pasang lalat buah yang botol biakan telah

disterilkan dan diisi medium.

Pada hari pertama dimasukkan lalat buah masih belum bertelur, pada hari

kedua lalat buah betina telah bertelur dan menghasilkan larva yang kemudian akan

menjadi pupa, setelah menjadi pupa maka drosophyla keluar dari pupa dan bertelur

kembali. Jumlah telur lalat buah lebih kuarangnya 50-75 butir dalam sehari, sedangkan

jumlah maksimumnya bisa mencapai 400-500 butir dalam 10 hari. Telur drosophyla

berbentuk lonjong, panjangnya kira-kira 0,5 mm. Pada pengamatan selama 9 hari lalat

buah yang semula diisi dengan 4 buah betina dan 2 buah jantan kini menjadi kuarng lebi

75-100 lalat buah. Dalam hal ini membuktikan bahwa lalat buah tersebut mengalami

perkembangbiakan dalam siklus hidupnya. Siklus hidup dari lalat buah jelasnya yaitu

lalat betina dibuahi oleh lalat jantan, lalat betina bertelur,setelah bertelur telur tersebut

berkembang menjadi embrio, embrio tersebut berkembang lagi menjadi larva instar I,

larva instar I berlanjut menjadi larva instar II, larva instar II melanjut menjadi larva

instar III, larva instar III berkembang menjadi pupa, pupa berkembang menjadi imago

menjadi lalat buah yang baru dan siap untu berkembangbiak lagi.
Untuk bentuk morfologi telur lalat buah yaitu terdapat pada ujung anterior

telur dua tungkai kecil seperti sendok, pada spesies lain dapat dijumpai sampai empat

tonjolan. Pertumbuhan dimulai setelah fertilisasi yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu

periode embrionik dan periode postiembrionik. Periode embrionik didalam telur mulai

dari saat fertilisasi hingga menetas. Priode post-embrionik dibagi dalam tiga tahap yaitu

larva, pupa dan imago.

Lama pertumbuhan lalat buah bervariasi, pada suhu 250c siklus hidup

diselesaikan kira-kira 10 hari tetapi suhu 200c dapat mencapai 15 hari. Pada pemanasan

terus menerus diatas suhu 300c dapat menyebabkan lalat steril.

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat kita ambil beberapa

kesimpulan yaitu pertumbuhan lalat buah dimulai dari setelah fertilisasi. Pertumbuhan

dimulai setelah fertilisasi yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu periode embrionik dan

periode postiembrionik. Periode embrionik didalam telur mulai dari saat fertilisasi

hingga menetas. Priode post-embrionik dibagi dalam tiga tahap yaitu larva, pupa dan

imago.Lama pertumbuhan dari lalat buah bervariasi yaitu tergantung pada suhu tempat

ia berkembangbiak.

Jumlah telur lalat buah lebih kuarangnya 50-75 butir dalam sehari, sedangkan

jumlah maksimumnya bisa mencapai 400-500 butir dalam 10 hari. Siklus hidup dari lalat

buah jelasnya yaitu lalat betina dibuahi oleh lalat jantan, lalat betina bertelur,setelah

bertelur telur tersebut berkembang menjadi embrio, embrio tersebut berkembang lagi

menjadi larva instar I, larva instar I berlanjut menjadi larva instar II, larva instar II
melanjut menjadi larva instar III, larva instar III berkembang menjadi pupa, pupa

berkembang menjadi imago menjadi lalat buah yang baru dan siap untu berkembangbiak

lagi. Lama pertumbuhan lalat buah bervariasi, pada suhu 250c siklus hidup diselesaikan

kira-kira 10 hari tetapi suhu 200c dapat mencapai 15 hari. Pada pemanasan terus

menerus diatas suhu 300c dapat menyebabkan lalat steril. Morfologi telur lalat buah

yaitu terdapat pada ujung anterior telur dua tungkai kecil seperti sendok. Diketahui

bahwa siklus hidup Drosophyla melanogaster sangat singkat. Telur berbentuk lonjong.
X. Daftar pustaka

Crowder, L. V. 2006. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : UGM press.


Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.
Subowo. 2007. Biologi Sel. Bandung : Angkasa

Anda mungkin juga menyukai