KLMPK Maternitas
KLMPK Maternitas
A. Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan
pelepasan lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi
berulang setiap bulan secara periodic, kecuali pada saat hamil. Sedangkan
siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid
periode berikutnya. Siklus haid setiap perempuanm berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi pada juga
pada perempuan yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar
siklus haidnya tidak terlalu sama. Sebelum datangnya haid, setiap perempuan
mengalami sindrom bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pre-haid.
Sindrom ini sangat mengganggu aktivitas perempuan, terutama mereka ynag
aktif bekerja di luar rumah. Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi
dismenorea, hipermenorea, hipomenorea, amenorea dan masih banyak
gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh para perempuan karena
kurangnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh sebagian besar
perempuan tentang siklus haid, sindrom pre-haid, serta gangguan haid dalam
masa reproduksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan pra haid?
2. Apa saja macam-macam gangguan pra haid?
3. Apa yang dimaksud dengan gangguan haid?
4. Apa saja macam-macam gangguan haid?
5. Bagaimana contoh askep pada pasien gangguan haid?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan pra haid.
2. Untuk mengetahui macam-macam gangguan pra haid.
3. Untuk mengetahui pengertian gangguan haid.
4. Untuk mengetahui macam-macam gangguan haid.
5. Untuk mengetahui contoh askep pada pasien gangguan haid.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembagian amenorea
Evaluasi amenorea
Untuk membedakan kedua bentuk amenorea primer atau skunder, diperhatikan
kelainan anatomis. Pada beberapa keadaan amenorea primer atau skunder,
mempunyai sebab yang sama, sehingga diperlukan dasar yang pasti.
Pengambilan riwayat
Riwayat amenorea primer dan sekunder sangat penting untuk mencari
penyebabnya. Riwayat yang berkaitan dengan :
a. Kemampuan melakukan hubungan seksual.
b. Penggunaan kontra sepsi.
c. Pernah mengalami tanda kehamilan atau hamil.
SEKUNDER AMENOREA
Sekunder amenorea, adalah amenorea yang terjadi setelah berlangsung
beberapakali menstruasi normal, kemudian diikuti dengan amenorea lebih dari 3
bulan (kali) berturut-turut.
Sebagai gambaran disertakan :
a. Diagram hubungan menarch dengan pertumbuhan tanda seks skunder yang
normal :
- Pertumbuhan mama mulai dengan usia muda sekitar 9 tahun.
- Menarch mulai pada usia 12,8 tahun
- Menarch diikuti dengan anovulatoir menstruasi, untuk
memberikan kesempatan pertumbuhan tanda seks skunder.
- Menstruasi ovulatoir sekitar umur 17-18 tahun.
- Pada menstruasi anovalatoir dijumpai keadaan patologis :
Perdarahan uterus disfugsional.
d. Uterus sendiri :
- Gagal menerima rangsangan estrogen-progestron Asherman
sindorma.
- Secara phisiologis terjadi kehamilan.
e. Diluar hypothalamus, pituitary, ovarial, dan uterus aksis, terdapat penyebab
sekunder amenorea adalah :
- Faktor kelenjar tiroid
- Faktor kelenjar adrenal
Nn.N berumur 19 th, belum kawin, datang ke dokter dengan keluhan kolik
abdomen pada hari pertama, kedua dan ketiga menstruasi, mudah merasa
lelah, tekanan darah 90/60 mmHg, merasa gelisah, pada saat melakukan
aktivitas nyeri abdomen bertambah, terlihat pucat dan lemas.
B. Pengkajian
1. Keluhan utama: nyeri abdomen
2. Riwayat penyakit saat ini:
3. Riwayat menstruasi:
Menarche usia: 12 th Siklus: 28 hari
Banyaknya: normal Lamanya: 7 hari
HPHT: 2 hari yg lalu Keluhan: disminore
4. Pemeriksaan fisik
Observasi pemeriksaan fisik (ROS: Review of System): Keadaan umum,
kesadaran, TTV: TD, nadi, suhu badan, RR.
Breath
Pola nafas: teratur, Jenis: normal, Suara nafas: vesikuler, tidak terdapat
sesak nafas.
Blood
Brain
Bladder
Bowel
Bone
C. Analisis Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS: Menstruasi Nyeri akut
Penyebab timbulnya ↓
nyeri: disminore.
Regresi korpus
Nyeri dirasakan
meningkat saat
Luteum
aktivitas
Lokasi nyeri abdomen ↓
Skala nyeri
progesteron↓
menunjukkan lebih
dari
↓
Nyeri sering dan terus
– menerus Miometrium terangsang
DO: ↓
Aliran darah
ke uterus↓
Iskemia
↓
Nyeri haid
Pasien menyatakan ↓
mudah lelah
Pendarahan
DO:
↓
Nadi lemah (TD 90/60
Anemia
mmHg)
Px. terlihat pucat
↓
Sclera/ konjungtiva
anemi Kelemahan
Intoleran aktivitas
3 Menstruasi Ansietas
DS: ↓
Kurang pengetahuan
↓
DO:
Ansietas
Pucat
Memperlihatkan
kurang inisiatif
D. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi
2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemia
3. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen
E. Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi
Tujuan:
Kriteria hasil:
INTERVENSI RASIONAL
1. Beri lingkungan tenang dan 1. Meningkatkan istirahat dan
kurangi rangsangan penuh meningkatkan kemampuan
stress koping
2. Ajarkan strategi relaksasi nafas 2. Memudahkan relaksasi,
dalam terapi non farmakologi
3. Beri kompres hangat tambahan
4. Evaluasi dan dukung 3. Mengurangi rasa nyeri dan
mekanisme koping px memperlancar aliran darah
5. Kolaborasi dengan dokter 4. Penggunaan persepsi sendiri
dalam pemberian analgesic atau perilaku untuk
menghilangkan nyeri dapat
membantu mengatasinya
lebih efektif
5. Analgesik dapat
menurunkan nyeri
Tujuan:
Kriteria hasil:
INTERVENSI RASIONAL
1. Beri lingkungan tenang dan 1. Menghemat energi untuk
perode istirahat tanpa aktivitas dan regenerasi
gangguan, dorong istirahat seluler/ penyembuhan
sebelum makan jaringan
2. Tingkatkan aktivitas secara 2. Tirah baring lama dapat
bertahap menurunkan kemampuan
3. Menurunkan penggunaan
energi dan membantu
keseimbangan supply dan
3. Berikan bantuan sesuai
kebutuhan oksigen
kebutuhan
Tujuan:
Kriteria hasil:
INTERVENSI RASIONAL
1. Libatkan pasien/ orang terdekat 1. Keterlibatan akan membantu
dalam rencana perawatan pasien merasa stres
berkurang,memungkinkan
energi untuk ditujukan pada
penyembuhan
F. Implementasi
1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi
Hari/Tanggal Implementasi Respon Hasil Paraf
Rabu, 16 1. Memberi 1. Pasien menjadi
Agustus 2017 lingkungan lebih tenang
ketenangan dan
mengurangi
rangsangan penuh
stress
2. Mengajarkan 2. Pasien menjadi
strategi relaksasi lebih relaks dan
nafas dalam berkurang rasa
nyerinya
3. Memberikan
3. Nyeri pasien
kompres hangat
4. Mengevaluasi dan berkurang
dukung mekanisme 4. Pasien menjadi
koping px lebih optimis untuk
5. Berkolaborasi bisa sembuh
dengan dokter
dalam pemberian 5. Nyeri pasien
analgesik berkurang
G. Evaluasi
1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Sabtu, 19 S: Pasien mengatakan skala nyeri yang dirasakan
Agustus 2017 berada pada angka 0
O: Pasien tampak rileks
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan