Resume Pip
Resume Pip
Petrokimia adalah bahan-bahan atau Salah satu sifat sifat yang membedakan senyawa
produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi. dengan campuran yaitu senyawa memiliki susunan
Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat yang tetap. Hal ini diungkapkan oleh Joseph Louis
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetis, karet Proust seorang ahli kimia Perancis yang kini
sintetis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dikenal sebagai hukum perbandingan tetap atau
berbagai jenis obat maupun vitamin. Hukum Proust, berbunyi: “perbandingan massa
Industri petrokimia adalah industri yang unsur-unsur dalam senyawa adalah selalu tetap
menghasilkan produk-produk industri kimia walaupun berasal dari daerah yang berbeda dan
organik yang merupakan bahan baku industri dibentuk dengan cara yang berbeda”.
polymer, dengan bahan baku dasar bersumber dari
hasil pengolahan minyak dan gas bumi (gas alam), 3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA =
produk pencairan batubara, bahkan sekarang HUKUM DALTON
sedang dikembangkan oleokimia berbasis
biomassa. Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus
Basis bahan baku dari industri petrokimia kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua unsur
adalah kandungan senyawa hidrokarbon yang bergabung masing-masing menyumbangkan
didapat dari hasil pengolahan minyak dan gas sejumlah atom tertentu untuk membentuk suatu
bumi, maupun pencairan batu bara, dengan senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa
kandungan utama unsur kimia atom C dan H senyawa dengan perbandingan berbeda-beda.
beserta turunannya, termasuk senyawa hidro- MIsalnya, belerang dengan oksigen dapat
karbon dengan ikatan gugus fungsional senyawa membentuk senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur
tersebut. hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O
Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dan H2O2. Dalton menyelidiki perbandingan
dalam industri petro-kimia, yaitu olefin, unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan
aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut
dinyatakan sebagai hukum Perbandingan Berganda
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM yang bunyinya:
LAVOISIER “Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau
“Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi lebih senyawa untuk massa salah satu unsur
adalah tetap”. yang sama banyaknya maka perbandingan massa
unsur kedua akan berbanding sebagai
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum
yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup 4. hukum gay lussac
akan konstan meskipun terjadi berbagai macam
proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem Dari berbagai eksperimen yang dilakukan, Gay
tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi Lussac menyimpulkan “pada temperatur dan
adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas
umum digunakan untuk menyatakan hukum yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi
kekekalan massa adalah massa dapat berubah merupakan perbandingan bilangan bulat dan
bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau sederhana”. Kesimpulan ini yang kemudian
dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dikenal
dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan
harus sama dengan massa produk.
sebagai hukum perbandingan volum atau Hukum
Hukum Gay Lussac.
pabrik Styrene Monomer yang direkayasa Reaksi oksidasi dengan HNO3 dari ethylene
glikol menjadi asam oksalat adalah sebagai berikut :
menggunakan teknologi Lummus/UOP.
1. Proses pencampuran
Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) merupakan 2. Proses pemanasan
3. Proses reaksi oksidasi
pabrik Butadiene pertama di Indonesia yang 4. Proses penguapan ( Evaporator )
5. Proses kristalisasi
menghasilkan Butadiene untuk memenuhi
6. Proses filtrasi
kebutuhan pasar regional. Pabrik tersebut 7. Proses pengeringan
Butadiene adalah Mixed C4 yang merupakan Proses kontinu Esterifikasi dengan katalis
produk turunan dari pabrik Naphtha Cracker. asam sulfat.
di dalam produksi karet sintetis yang merupakan Dengan proses Uhde, dimana dilakukan
dengan mereaksikan gas Amoniak dan Asam Nitrat di
bahan baku utama dalam produksi ban.
dalam reactor bubling dengan reaksi netralisasi pada
suhu mendekati 200oC dan tekanan 1-5 bar.
Polivinil Chloride (PVC)
Asam Asetat
a. Teknologi CHisso Corp : Diproduksi secara batch
b. Teknologi Vinnolit : Menggunakan reactor performa a. Proses BASF : campuran gas yang terdiri dari
tinggi baru yang tersedia dalam ukuran sampai 150m3 90%-95% CO, 0-5% H2 dan 5% methanol dengan
menggunakan katalis cobalt Iodine
Etilen Glikol
b. Proses Monsato : Prosesnya sama, tetapi
dengan penggunaan katalis lain, yaitu Rhodium Iodine,
a. Proses kawabe : Bahan baku etilen oksida, CO2
yang menyebabkan perbedaan suhu operasi.
dan H2O. diabsorbsikan. Suhu 200oC dan tekanan
dibawah 10 atm Plastik Polietilen (PE)
b. Proses Bhise : dengan cara mengekstraksikan
etilen oksida dari larutan yang mengandung air Melalui proses polimerisasi etilena Jenis PE :
dengan karbon dioksida. Suhu 200oC dan tekanan
100 atm. 1. LDPE
c. Proses Scientific Design : Pada suhu 145oC dan 2. HDPE
tekanan 14-16 atm. Bahan baku etilen oksida dan 3. LLDPE
air.
Ethyl Acetat (CH3COOC2H5) dan Ethyl Alcohol
Carbon Black
Sebagai solvent, flavor, dan pemberi rasa. 3. Kode 3 : V, jenis plastic yang sulit didaur ulang.
Merupakan senyawa ester produk turunan dari asam Dihindari pada makanan dan minuman, contohnya
asetat adalah bahan bangunan, mainan anak anak, dll
4. Kode 4 : LDPE, sulit dihancurkan tetapi bisa didaur
a. Proses Batch Esterifikasi dengan katalis asam sulfat ulang. Tetap baik untuk mengemas bahan makanan
b. Proses Kontinu Esterifikasi dengan katalis asam 5. Kode 5 : PP. jenis plastic terbaik. Digunakan untuk
sulfat botol minuman bayi.
c. Proses Esterifikasi dengan Reactive Destillation 6. Kode 6 : PS, pada Styrofoam, tempat minum sekali
pakai, dll. Sekali pakai dan sulit didaur ulang.
Methanol 7. Kode 7 : OTHER
SAN dan ABS baik untuk kemasan makanan dan
Kegunaan Produk :
minuman
a. Sebagai Bahan Bakar PC dan Nylon tidak baik untuk kesehatan.
b. Sebagai bahan dasar formalin
c. Sebagai bahan utama zat antiseptic
d. Sebagai zat anti bekau
e. Bahan utama plastic
f. Bahan Peledak
Pemilihan proses :
Deskripsi Proses :
EDC
polimerisasi PET
Polyethylene
hidrasi LDPE, LDPE, DPE
Ethylene oxide Ethylene glycol
oksidasi
Ethylene oksidasi
Acetaldehyde Asam asetat
alkilasi dehidrogenasi polimerisasi
Ethylbenzene Styrene EPS, PS
klorinasi Vinyl Chloride polimerisasi
Dichloroethylene PVC
Monomer Plastik
polimerisasi SAN (Styrene-
PP Acrylonitrile)
oksidasi Propylene oxide ABS (Acrylonitrile
Propylene ammoksidasi Butadiene
Acrylonitrile
Olefin
Styrene)
hidrasi dehidrogenasi polimerisasi
Isopropyl alcohol Acetone PAN
Gas Cracking Acrylic acid
Kilang
Acrylic ester
MTBE
Butadiene Butanol
Py-gas
polimerisasi
SBR Karet Sintetik
Bensin
mentah hidrogenasi dehidrogenasi
Cyclohexane Caprolactam Nylon-6 Serat Sintetik
Benzene Phenol
disproporsionasi
Maleic Anhydride
dealkilasi
Steam
Aromatics
reforming Pelarut
Toluene
Nafta
diisocyanate
Toluene
Minyak TNT
Kilang
disproporsionasi
Mentah p-PTA Bahan Pelembut/
c-PTA
oksidasi Plasticizer
DMT
Xylene 2-etil-heksanol
Phtalic anhydride
Bahan pembersih
H2 + CO
Methanol Oxo-alcohol
Oksidasi
Residue
Syn-gas
parsial CO
Formic Acid Acetic acid Ethyl acetate
Steam
reforming N2
Ammonia Pupuk
Gas Bumi
pirolisis Butandiol
Acetylene
Acrylic acid