Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di uraikan pelaksanaan tindakan yang akan


diberikan pada setiap siklus. Temuan data yang diperoleh akan dibahas sesuai
dengan tindakan yang dilakukan.

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Orientasi.
Berdasarkan hasil orientasi yang dilakukan secara khusus pada kegiatan
monitoring sekolah pada tanggal 11 Desember 2014, sebelum memasuki siklus
pertama, ditemukan beberapa masalah yang dirasakan oleh pengawas yang dalam
hal ini adalah peneliti dan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah. Adapun
permasalahan tersebut adalah ;
a. Kemampuan Kepala Sekolah memahami, dan menguasai Administrasi
sekolah belum terlihat
b. Kepala Sekolah belum menguasai keterampilan membuat administtasi
sekolah
c. Minimnya kreatifitas kepala sekolah untuk membuat administrasi sekolah
d. Kurangnya Upaya kepala sekolah dalam mencari , atau mendapatkan
referensi yang berkaitan dengan administrasi sekolah
e. Kurangnya pembinaan tentang administrasi sekolah dari pihak yang terkait
f. Tenaga khusus untuk mengelola administrasi sekolah belum tersedia
Bertolak dari hasil orientasi sebelum memasuki siklus I, maka peneliti
merasakan permasalahan-permasalahan di atas sanga mengganggu terhadap
pengelolaan sekolah. Untuk itu perlu dicarikan dan mdi upayakan solusi dari
permasalahan tersebut.
Bekerja sama dengan kepala sekolah dalam memecahkan masalah dan
persoalan tersebut, maka dilakukan tindakan sekolah, yang dimulai pada ,
17 Januari 2015 sampai 8 Mei 2015, yang terdiri dari 4 (empat) siklus. Pada

24
25

setiap siklusnya dibagi dengan tindakan kegiatan 2 (dua) kali pertemuan. Setiap
siklus tindakan terdiri dari; (1) Perencanaan, (2) , Pelaksanaan ( tindakan ), (3),
Pemantauan (observasi ), dan (4) Refleksi.

2. Siklus I
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemui pada hasil
pengamatan saat dilakukan orientasi, maka direncanakan suatu tindakan dengan
penerapan strategi pengelolaan administrasi sekolah. Dengan tindakan ini
diharapkan kepala sekolah dapat menemukan berbagai pemecahan masalah yang
dirasakan selama mengikuti kegiatan ini.
a. Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang menitik beratkan pada prosedur/
urutandan langkah-langkah dari persiapan pelaksanaan. Perencanaan yang
dilakukan adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan tindakan yang akan
dilakukan pada siklus ini.
Secara umum dalam kegiatan perencanaan ini dilakukan pertemuan umum
antara peneliti dengan kepala sekolah,dan dua orang pembantu ( 1 orang
fasilitor akademik sekolah, 1 orang pengawas SD ), guru, dan kepala sekolah
mengarahkan tenaga tata usaha sekolah, untuk membentuk kelompok
pengelola kegiatan administrasi sekolah.
Berikutnya adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan pada kegiatan tindakan sebagai upaya peningkatan
kemampuan kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi sekolah yang
berhubungan dengan ; (a) administrasi pembelajaran, (b) administrasi
kesiswaaan, (c) administrasi sarana dan prasarana, (d), administrasi
ketenagaan, (e) administrasi umum ( persuratan ), dan (f) administtrasi
keuangan, yang pada siklus ini direncanakan sebagai berikut;
1. Pada awal kegiatan dilakukan terlebih dahulu tanya jawab, diskusi , dan
curah pendapat tentang strategi kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Arahan tentang pengelolaan administrasi sekolah
3. Menegaskan kepada kepala sekolah bahwa melalui pembinaan dalam
26

kegiatan penelitian ini akan lebih bermakna, karena kagiatan ini


dilakukan secara sistematis dan komperehensip.
4. Menyampaikan kepada kepala sekolah tentang apa yang akan dilakukan
yang berkaitan dengan kegiatan ini.

b. Pelaksanaan
1. Pertemuan ke-1 ( pertama).
Pertemuan ke-1 ( pertama ) ini, dilaksanakan pada hari Kamis 17
Januari 2015, yang dimulai pada pukul 09.15. Wib. Diawal kegiatan
peneliti mengarahkan melalui bimbingan tentang tujuan , dan sekaligus
Menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh selama proses
kegiatan berlangsung.
Selanjutnya peneliti bergabung dengan kepala sekolah dan
pegawaitata usaha, dan beberapa orang guru yang hadir. Pembinaan yang
berbentuk arahan bimbingan dilakukan peneliti dalam bentuk diskusi
tentang administrasi apa yang telah tersedia, dan administrasi apa yang
belum ada, serta menanyakan apa yang menjadi dan merupakan
kendalanya. Kepala sekolah menerangkan satu persatu tentang hal
tersebut. nnnnHal ini adalah untuk mengetahui berbagai kekurangan dan
berupaya untuk mencarikan solusi dan memecahkan kendala yang ada.
Atas penjelasan dari kepala sekolah tentang kondisi administrasi
sekolah, maka dengan kesepakatan bersama antara peneliti, dengan
kepala sekolah beserta pegawai tata usaha, dan beberapa orang guru,
sesuai dengan kondisi sekolah akan berusaha meningkatkan yang telah
ada, dan berupaya dibawah bimbingan peneliti akan membenahi yang
belum tersedia.
Selanjutnya kegiatan diskusi diarahkan kepada admistrasi sekolah
yang terdiri dari ; (a) administrasi Pembelajaran, (b) administrasi
kesiswaaan, (c) admistrasi sarana dan prasasrana, (d) administrasi
ketenagaan, (e) administrasi Umum ( persuratan ), (f) administrasi
keuangan.
27

Dalam kegiatan diskusi peneliti memberikan penjelasan melalui


arahan tentang contoh pemubatan dan pengisian dari format yang telah
disediakan dan diberikan kepada kepala sekolah. Selanjutnya kepala
sekolah, dan tata usaha serta guru yang ditunjuk berusaha untuk dapat
memahami materi diskusi yang sedang berlangsung. Kemudian kepala
sekolah memberikan penugasan kepada tata usaha, dan guru yang
ditunjuk untuk dapat secara bersama-sama mengikuti petunjuk dan
pedoman yang dijadikan sebagai materi diskusi sebagai bekal dalam
menerapkan pengelolaan administrasi sekolah.
Pukul 13.10 Wib kegiatan diskusi di dalam pertemuan ke-1
(pertama ) berakhir, dan akan dilanjut dalam pertemuan ke-2.

1. Pertemuan ke-2 (dua )


Pertemuan ini, adalah pertemuan ke-2, dari siklus I, pertemuan
dilaksanakan pada pukul 09.00 Wib, hari Kamis, 24 Januari 2015.
Tindakan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai lanjutan dari
pertemuan sebelumnya, sebagai langkah awal peneliti memberikan
petunjuk berupa bimbingan berupa arahan dalam kegiatan diskusi
tentang kendala yang dirasakan, dan di alami pada pertemuan yang lalu,
dan selanjutnya peneliti menberikan kembali contoh format yang akan
dijadikan sebagai rujukan sebagai langkah dalam upaya dari solusi
serta kendala yang ditemukan.
Selanjutnya, dibawah kordinator kepala sekolah, pegawai tata
usaha, dan guru yang telah ditunjuk secara bersama-sama berdiskusi
tentang pengisian dari format yang telah terlebih dahulu disediakan.
Kemudian masing-masingnya melalui bimbingan peneliti melaksanakan
penyempurnaan hasil kegiatan pada pertemuan sebelumnya, dan
melanjutkan untuk mengerjakan format yang baru.
Pukul 12.45 Wib, Kegiatan pertemuan ke-2 ini, berakhir, dan
dilanjutkan pada pertemuan mendatang.
28

2. Pemantauan ( Observasi )
Pada bagian ini dipaparkan hasil pengamatan, dan hasil dari
pengerjaan adminstrasi yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan pada
siklus I.
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan, diperoleh hasil
pengamatan yang berkaitan dengan kesiapan kepala sekolah, tata usaha, dan
guru dalam pengelolaan administrasi pada siklus I telah menunjukan
perkembangan yang baik. Namun dalam kegiatan mereka belum dapat
menunjukan aktivitas yang memadai. Hal ini terindikasi bahwa :
1. Kepala sekolah adalah tenaga yang masih tergolong muda dan belum
banyak pengalaman.
2. Tenaga tata usaha, dan guru yang mengelola administrasi sekolah adalah
tenaga yang sehari-harinya adalah sebagian berstatus tenaga sukarela
murni.
Atas kondisi yang sebagaimana pada point 1 dan 2, di atas,
tergambar aktivitas dan motivasi dalam mengelola administrasi sekolah
masih perlu dikembangkan. Sekaitan dengan hal tersebut , pada kegiatan
tahap ini, peneliti yang dibantu oleh dua orang observer ( seorang
fasilitator akademik sekolah , dan seorang pengawas SMP),
untuk melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap proses
pelaksanaan tindakan. Pemantauan ini dilakukan dengan mempergunakan
atau mengisi format yang sesuai dengan kondisi administrasi yang
sedang diteliti. Pada saat pemantauan ini juga di iringi dengan diskusi
antara peneliti dengan kepala sekolah, dan tenaga tata usaha yang
sedang mengerjakan administrasi sekolah.

3. Refleksi.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I
diperoleh data. Adapun hasil dari analisis data yang ditemukan beberapa
permalahan dalam pelaksanaan siklus I. Permasalahan yang terlihat
selama kegiatan siklus I, adalah masih rendahnya kemampuan dari
29

kepala sekolah, dan tata usaha, guru, dalam menafsirkan dan mengerja-
kan admintrasi sekolah. Hal ini adalah disebabkan karena kepala
sekolah adalah tenaga yang diperbantukan secara sementara dalam
mengelola sekolah, dan tenaga tata usaha, guru adalah merupakan tenaga
yang berstatus sukarela murni.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka untuk pelaksanaan tindakan
siklus ke II, diperlukan perencanaan sebagai upaya untuk perbaikannya.
Hal ini peneliti yang dibantu oleh fasilitator akademik sekolah
memberikan bimbingan dan arahan untuk memperbaiki kondisi yang
ditemukan pada selama kegiatan siklus I.

3.Siklus II.
Pelaksanaan dari kegiatan siklus ke II, sesuai dengan jadwal kegiatan akan
dilaksanakan pada ; (a) Pertemuan ke-3, pada hari Kamis, tangal 31 Januari 2015,
dan (b) pertemuan ke-4, pada hari Kamis, tanggal 14 Februari 2015, atau dengan
dua kali pertemuan. Sedangkan yang menjadi materi kegitan melanjutkan materi
yang belum terselesaikan pada siklus I, dan dilanjutkan dengan materi lain yang
berkaitan dengan administrasi sekolah. Kenyataan menunjukkan bahwa pada
siklus I hasil kegiatan diskusi dan pengerjaan administrasi sekolah masih kurang
dimaknai sebagai suatu pemecahan masalah dalam pengelolaan administrasi
sekolah. Konsekwensinya, hasil yang diperoleh masih belum dapat mencapai
sasaran yang diharapkan.
Atas kondisi yang sebagaimana di uraikan di atas, , maka kegiatan siklus II
adalah sebagai berikut;
a. Perencanaan.
Sebagai perencanaan dalam kegiatan siklus II, merupakan perbaikan
tindakan yang ditemukan selama kegiatan sklus I. Pada tahap ini di awali
dengan analisis refleksi pada siklus sebelumnya, kemudian disusun sebuah
perencanaan. Perenacanaan siklus II, adalah mengkaji ulang perencanaan
yang telah dilaksanakan pada siklus I, berkaitan dengan pengelolaan
30

administrasi sekolah. Selanjutnya mempersiapkan lembaran observasi yang


berkaitan dengan proses penguasaan dari administrasi sekolah.
Pengorganisasian waktu teemasuk sesuatu yang harus direncanakan
secara baik, sehingga efektivitas kegiatan akan dapat diharapkan. Selanjutnya
mempersiapkan berbagai format administrasi yang belum ada pada sekolah.
Disamping itu, administrasi yang belum terselesaikan secara lengkap datanya
agarc dapat diselesaikan pada kegiatan siklus ini.

b. Pelaksanaan Tindakan
Pada kegiatan siklus II ini, diharapkan aktivitas dari kepala sekolah
dan tata usaha serta guru yang telah ditugaskan dalam pengelolaan
administrasi sekolah, akan dapat ditingkatkan dari siklus sebelumnya. Begitu
juga peningkatan hasil proses kegiatan sangat diharapkan dalam pelaksanaan
siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II mengupayakan secara
maksimal hasilnya.
1. Pertemuan ke-3 Siklus II
Mengawali pertemuan pertama dari siklus II ini, peneliti dan
dibantu oleh dua orang ( seorang fasilitator akademik sekolah, dan seorang
pengawas SMP) terlebih dahlu memberikan penjelasan berupa
bimbingan melalui arahan tentang langkah-langkah yang akan dilalui
atau ditempuh selama proses kegiatan pertemuan ke-3 ini. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan ;
a. Diskusi terfokus pada administtasi yang belum lengkap dan belum
sesuai demgan hasilnya pada siklus I.
b. Peneliti memberikan bimbingan melalui arahan terhadap kepala
sekolah, tata usaha, guru tentang materi konsep dan format yang
belum dapat dipahami.
c. Mengusahakan agar administrasi yang sudah ada tapi belum lengkap
dapat diselesaikan pada tahap ini.
Akhirnya pukul 13.15 Wib, kegiatan pertemuan ini di akhiri,
dan ditutup secara bersama-sama.
31

2. Pertemuan ke-4 Siklus II


Pertemuan ke-4 Siklus II, ini berlangsung pada hari kamis,
14 Pebruari 2015, Kegiatan dimulai pada pukul 08.45 Wib, dan di awal
kegiatan peneliti yang didampingi yang dibantu oleh du oarng observer
memberikan bimbingan berbentuk arahan kepada kepala sekolah, tata
usaha, dan guru. Kemudian peneliti mengarahkan bahwa dalam kegiatan
pertemuan ini, difokuskan untuk melanjutkan bengkalai dari kegiatan
sebelumnya, dan di akhir kegiatan akan didapat hasil sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun. Selanjutnya dengan didampingi peneliti
kepala sekolah dan tata usaha, guru melakukan diskusi terfokus, dan
melakukan analisa terhadap format administrasi yang menjadi rujukan.
Tata usaha, guru langsung melakukan kegiatan pembuatan format, dan
mengisinya sesuai dengan data data yang telah tersedia. Peneliti disela-
sela kegiatan tersebut melakukan pemantauan dokumen yang sedang
dikerjakan tersebut. Kemudian peneliti memberikan bimbingan terhadap
teknik pengisian nn dari format administrasi yang sedang dikerjakan.
Sasaran akhir dari kegiatan pertemuan hari ini, adalah kemampuan untuk
mengelola administrasi sekolah, yang tergambar pada dokumen
administrasi sebagai indikator keberhasilannya.
Akhirnya pukul 13.45 Wib, kegiatan pertemuan ini diakhiri
dan akan dilanjutkan pada pertemuan yang akan datang.

c. Pemantauan ( Observasi )
Kegiatan pemantauan (observasi ) ini berkaitan dengan analisis hasil
pengamatan yang berkaitan hasil kegiatan yang diperoleh selama siklus II.
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan diperoleh hasil pengamatan yang
berkaitan dengan aktivitas kegiatan dalam mengerjakan kegiatan siklus II.
Berdasarkan data pemantauan yang dilakukan pada siklus II ini, hasil
yang diperoleh telah menunjukkan banyak peningkatan. Kepala sekolah, tata
usaha, guru yang ditugaskan dalam pengelolaan administrasi sekolah telah
aktif dalam mengerjakan adaministrasi sekolah sesuai dengan yang diharap-
32

kan. Namun masih terlihat kendala motivasi kerja yang masih perlu diting-
katkan. Hal ini juga dapat dirasakan, hal ini sebagaiman telah diuraikan
sebelumnya, bahwa kepala sekolah adalah tenaga yang masih muda dan
belum berpengalaman, dan tenaga tata usaha, guru pengelola administrasi
sekolah adalah tenaga yang sebagian berstatus sukarela murni.

d. Refleksi.
Dari kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II, diperoleh data dan
berdasarkan hasil analisis, diemukan beberapa permasalahan pelaksanaan
siklus II. Permasalahan tersebut adalah ;
1. Kemampuan dari tenaga Tata usaha, dan guru sebagai pengelola adminis-
rasi belum dapat diharapkan sepenuhnya
2. Data untuk dijadikan pengolahan adminstrasi belum lengkap sesuai
dengan yang diharapkan
3. Sumber dana untuk pengadaan alat, buku untu keperluan administrtasi
sangat terbatas.
Atas kondisi yang sebagaimana di uraikan di atas,, maka disusun
strategi, dan cara sebagai perencanaan dalam kegiatan siklus berikutmya.

4.Siklus ke III.
Siklus III dilaksanakan dengan dua kali pertemuan, pertemuan ke-5 pada
tanggal 28 Pebruari 2015, dan pertemuan ke-6 dilaksanakan pada tanggal
13 Maret 2015. Kegiatan ini diawali dengan peninjauan hasil kegiatan yang
telah diperoleh selama kegiatan siklus I, dan II. Berdasarkan hasil analisis walau
banyak kendala , namun telah terjadi peningkatan yang cukup berarti pada
aktivitas yang berdampak pada pengelolaan administrasi sekolah. Namun masih
diperlukan lagi suatu perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus III.

a. Perencanaan
Perencanaan yang perlu disusun untuk dilaksanakan pada kegiatan siklus III
ini, adalah sebagai berikut;
33

1. Persiapan lembaran untuk pengamatan (observasi )


2. Berbagai contoh format adminstrasi yang belum dapat di isi atau dibuat
oleh kepala sekolah, tata usaha dan guru.
3. Menyelesaikan administrasi yang belum dapat diselesaikan pada kegiatan
siklus I, dan II. Hal ini akan diselesaikan secara bersama-sama.

b. Pelaksanaan Tindakan
Sebagai mana yang telah di uraikan di atas, pelaksanaan tindakan pada siklus
III ini, dilaksanakan melalui dua kali pertemuan, yaitu ;
1. Pertemuan ke -5
Pertemuan ke-5 ini, dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 28 Februari
2015, di mulai pukul 09, 15 Wib. Materi kegiatan adalah terdiri ;
a. Secara bersama-sama peneliti , fasilitator akademik sekolah, kepala
sekolah, tata usaha, guru berupaya memecahkan kendala-kendala
yang dihadapi selama sklus I, dan II.
b. Berdiskusi mengenai penyelesaian administrasi yang telah diketahui
cara pembuatan, dan pengisian datanya.
c. Berdiskusi tentang pengisian data, pembuatan format administrasi
yang baru diserahkan
Secara umum kepada kepala sekolah, tata usaha, guru, diberikan
motivasi agar dapat membuat dan mengisi semua data administrasi
sekolah yang ada.
2. Pertemuan ke-6
Peremuan ke-6 dari siklusIII ini, dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 13 Maret 2015. Kegiatan di mulai pada pukul 08.45 Wib.
Pertemuan ke-6 ini, adalah dengan kegiatan sebagai berikut ;
a. Mendiskusikan tentang bengkalai kegiatan yang masih ada pada
pertemuan sebelumnya.
b. Mengerjakan bengkalai kegiatan pada pertemuan sebelumnya
34

c. Mendiskusikan tentang format dan data yang dibutuhkan untuk


pengisian, dan pembuatan administrasi yang akan dikerjakan setelah
tunggakan kegitan diselesaikan.
Pada Akhir pertemuan peneliti yang di damping oleh fasilitor
akademik sekolah memberikan bimbingan melalui arahan untuk lebih
baik dan suksesnya pada kegiatan pertemuan pada siklus keIV, yang
siklus ini adalah siklus yang terakhir dalam kegiatan penelitian. Sehingga
diharapkan hasil yang diproleh akan dapat sesuai dengan yang telah
direncanakan.
c. Pemantauan ( Observasi )
Pada kegiatan observasi pada siklus ini, dilaksanakan pada saat
pelaksanaan tindakan dalam kegiatan pertemuan ke-5, dank e-6. Dalam
kegiatan pemantauan (observasi) dipergunakan format atau lembaran yang
khusus digunakan dalam kegiatan pemantauan. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan maksud untuk dapat memperoleh ;
1. Apakah masih ada ditemukan kendala dan hambatan dalam proses
kegiatan
2. Apakah kondisi administrasi sekolah telah dapat mengalami peningkatan
hasil pengelolaannya dibandingkan dengan sebelumnya.

d.Refleksi
Pada kegiatan ini, dengan data hasil pemantaua (observasi ) saat
pelaksanaan tindakan, maka dapat di refleksikan sebagai berikut;
1. Pada tahap ini disusun rencana berbentuk strategi untuk menyiapkan
pelaksanaan siklus berkutnya berdasarkan hal-hal yang terkait dengan
semua kekurangan yang menyebabkan kelemahan.
2. Kemudian disiapkan rencana untuk mensukseskan pelaksanaan kegiatan
siklus yang keIV, atau siklus yang terakhir.
3. Keberhasilan yang telah diperoleh dijadikan motivasi dalam pelaksanaan
kegiatan siklus yang berikutnya.
35

5.Siklus IV.
Siklus ke IV ini, merupakan siklus yang terakhir dalam kegiatan penelitian
tindakan sekolah ini, siklus ini juga sekaligus sebagai siklus evaluasi dalam
kegiatan penelitian. Maka dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan, pelaksanaan
atau tindakan, pemantauan serta refleksi adalah merupakan kegiatan yang
sangat memerlukan perhatian yang ekstra dari peneliti, kepala sekolah, tata
usaha, dan guru yang terkait. Berhasil atau tidaknya tercapai indikator yang
telah ditentukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah ditentukan
oleh hasil yang dicapai dalam pelaksanaan tindakan siklus ke IV ini. Maka
dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan kegiatannya dapat berjalan secara
efektif. Sekaitan dengan itu, masih diperlukan kegiatan berupa ;
a. Perencanaan.
Dalam perencanaan kegiatan pertemuan yang akan berlangsung selama
siklus IV, direncanakan hal-hal sebagai berikut;
1. Sesuai dengan perencanaan awal, maka semua administrasi sekolah
dapat diselesaikan selama tindakan siklus ini.
2. Perhatian dari peneliti, kepala sekolah, tata usaha, guru yang telah
ditugasi dalam pengelolaan administrasi, perlu perhatian yang ekstra.
3. Format contoh administrasi sekolah yang telah diberikan dapat didiskusi-
kan dengan baik
4. Semua data yang dibutuhkan dalam pengerjaan administrasi sekolah telah
tersedia
5. Siklus ke IV ini, adalah siklus yang terakhir, dan merupakan siklus
evaluasi.

b. Pelaksanaan ( Tindakan )
Siklus IV, adalah siklus yang terakhir dari pelaksanaan tindakan yang
telah direncanakan. Proses kegiatan akan berlangsung selama dua kali perte-
muan, diharapkan selama proses kegiatan tindakan akan berlangsung dengan
baik, dan juga diharpkan hasil proses tindakan akan dapat mengalami pening-
36

katan yang signifikan. Pelaksanaan tindakan dari siklus IV adalah sebagai


berikut;

1. Pertemuan ke-7.
Pertemuan ke-7 dari Siklus IV , berlangsung pada hari Kamis, tanggal
27 Maret 2015, dimulai pada pukul 08.50 Wib. Kegiatan tindakan yang
dilaksanakan pada pertemuan ini adalah ;
a. Peneliti memberikan arahan melalui diskusi sebagai petujuk dalam
melakukan kegiatan penyelesaian pembuatan administrasi sekolah
b. yang belum dapat diselesaikan pada siklus I, II dan III, dan melanjut-
kan pengerjaan yang belum dapat dibuat.
c. Kepala sekolah, tata usaha, guru, yang merupakan tenaga pengelola
administrasi sekolah mengerjakan administrasi sekolah sesuai dengan
format-format yang telah diberikan.
d. Kepala sekolah mendiskusikan dengan peneliti tentang adanya keragu
an dalam pengisian, pembuatan adaministrasi sekolah.
Sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati, dan direncanakan
tepatnya pukul 13.20 Wib, kegiatan pertemuan diakhiri, dan akan dilanjut
kan pada pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan ke-8
Peretemuan ke-8 dari siklus IV, dilaksanakan pada Kamis, tanggal
8 Mei 2015. Pertemuan ini merupakan kegiatan lanjutan dari siklus IV
yang telah dilaksanakan pada pertemuan ke-7 yang lalu. Pertemuan ini
adalah merupakan pertemuan yang terakhir dalam kegiatan penelitian,
dan sekaligus juga sebagai pertemuan yang bagian kegiatannya sebagai
kegiatan evaluasi dari pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan
pada siklus I, II, dan III.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan ini, adalah
sebagai berikut ;
37

a. Melalui bimbingan peneliti, dilakukan diskusi untuk penyelesaian


semua administrasi yang telah dijadikan sebagai target penyelesaian
selama kegiatan penelitian.
b. Kepala sekolah, tata usaha, guru yang telah ditugasi untuk mengelola
administrasi mengupayakan untuk melakukan penyelesaian semua
komponen dari administrasi sekolah.
c. Melaluin kesepakatan dalam diskusi, semua pekerjaan yang menyang
kut pengelolaan administrasi sekolah yang telah ditargetkan tidak
bias ditunda.
d. Peran peneliti dalam kegiatan ini secara maksimal untuk dapat menye
lesaikan semua pekerjaan dalam pengelolaan administrasi sekolah
Pada akhir pertemuan ke-8 dari siklus IV, masing-masing pengelo
laan administrasi sekolah, yang telah bekerja semenjak dari awal siklus I
dari penelitian ini merasakan kepuasan tersendiri atas telah dapat diselesai
kan semua administrasi sekolah.

c. Pemantauan ( Observasi )
Kegiatan pemantauan (observasi ) yang dilaksanakan pada siklus IV,
di arahkan kepada hasil tindakan yang dilaksanakan pada pertemuan-pertemu
an siklus I, II. III, dan khusus nya hasil diproloeh dalam tindakan pertemuan-
pertemuan siklus IV. Kegiatan Pemantauan (observasi ) ini, adalah untuk
mengetahui apakah ada terdapat penengkatan hasil pengelolaan administrasi
sekolah dengan membandingkan kondisi Adminstrasi sekolah sebelum
dilakukan peneltian dengan dilaksanakan penelitian melalui hasil siklus I, II,
III, dan siklus IV.
Selain itu, juga untuk mengetahui apakah semua komponen dari
administrasi yang telah ditargetkan dalam kegiatan penelitian ini dapat
mencapai hasil 90 % ( Sembilan puluh persen ) ke atas .

d. Refleksi
Bertolak dari kegiatan yang telah dilakukan selama kegiatan penelitian,
38

mulai dari siklus I sampai kepada siklus IV. Berdasarkan hasil temuan yang
telah dikemukakan, dan di uraikan pada uraian sebelumnya, maka dalam hal
ini dapat disimpulkan bahwa ;
1. Terjadi peningkatan kemampuan yang signifikan dari kepala sekolah
dalam pengelolaan administrasi sekolah
2. Terjadinya peningkatan kemampuan dari tata usaha, guru dalam menge
lola administrasi sekolah
3. Dari hasil yang diperoleh baik kepala sekolah, tata usaha, guru diharap-
kan akan dapat meningkatkan, dan menerapkannya dalam pengengelolaan
administrasi sekolah di masa mendatang.
4. Terjadi peningkatan hasil pengelolaan administtasi sekolah dari kondisi
yang belum ada pada sebelum penelitian, mengalami peningkatan pada
siklus I, dan siklus II, dan Siklus III, akhirnya hasil yang diperoleh dalam
kegiatan akhir pada siklus IV menujukkan kondisi 94,5 %.
Maka atas uraian hasil pada point 1 sampai 4 di atas, maka penelitian
tindakan sekolah ini dianggap selesai.

B. Pembahasan Hasil
Berdasarkan Uraian pada bagian terdahulu, penelitian tindakan sekolah
dilaksanakan di SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, yang
pelaksanaannya dilakukan melalui kegiatan selama empat siklus, dan delapan
kali pertemuan. Dalam pelaksanaannya peneliti dibantu oleh seorang fasilitator
akademik sekolah, dan seorang pengawas SMA, yang dalam kegiatan ini tidak
termasuk secara formal dalam kegitan penelitian, fasilitator akademik ini
adalah merupakan tenaga struktural yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Propinsi
Sumatera Barat untuk pengembangan akademiknya.
Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan penelitian tindakan sekolah
tersebut adalah sebagai berikut ;
1. Siklus I
Hasil Observasi pelaksanaan tindakan dari siklus I, dilihat dari tabel dibawah
ini;
39

Tabel 3 : Kondisi Administrasi pada SMAN 1 Luhak Nan Duo Pasaman


Barat sebagai hasil penelitian tindakan sekolah pada siklus I

Kondisi Administrasi
Jumlah Data Data
Jenis Kom Data Tidak Tersedia Tersedia
ponen Tersedia dan Tidak dan
No Administtrasi
Lengkap Lengkap
Jum % Jum % Jum %
lah lah lah
1 Adm
Pembelajaran 9 7 77,78 - - 2 22,22
2 Adm Kesiswaan 9 8 88,89 - - 1 11,11
3 Adm Ketenagaan 5 4 80.00 - - 1 20.00
4 Adm Sapras 13 10 76,92 - - 3 23,07
5 Adm Keuangan 8 4 50.00 - - 4 50.00
6 Adm Perkantoran 9 6 66,67 - 3 33,33
( Persuratan )
Jumlah 53 39 73,58 - - 14 26,42

55

Dari tabel 3, di atas dapat dilihat menurut aspek sebagai berikut ;


Data tabel 3, di atas, menunjukkan bahwa;
a. Adminstrasi Pembelajaran
Tabel di atas, menunjukkan bahwa adminstrasi pembelajaran
terdiri dari 9 komponen, pada akhir siklus I ,terdapat 7 kompo-
nen atau 77, 78 %, tidak ada atau belum tersedia data yang diharap
kan secara lengkap, dan 2 komponen atau 22,22 % yang telah
memiliki data yang lengkap dan dapat diselesaikan.
b. Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan ini terdiri dari 9 komponen, dan 8
komponen atau 88,89 % tidak tersedia datanya, 1 komponen atau
11,11 % telah diselesaikan,
c. Administrasi Ketenagaan
40

Administrasi Ketenagaan terdiri dari 5 komponen, dan 4


komponen atau 80.00 %, belum tersedia datanya, dan 1 komponen
atau 20.00 % telah diselesakan,
d. Administrasi Sarana dan Prasarana ( sapras ),
Administrasi ini terdiri dari 13 komponen, 10 komponen
atau 76,92, datanya belum tersedia, dan 3 komponen atau 23,07
% telah diselesaikan.
e. Administrasi Keuangan
Data dari administrasi ini teriri dari 8 komponen, 4 komponen
atau 50.00 % datanya belum tersedia, dan 4 komponen atau 50.00
% lag telah dapat diselesaikan.
f. Administrasi perkantoran ( persuratan ),
Komponen dari administrasi ini terdiri dari, 9 komponen, dan
6 komponen atau 66,67 % belum memiliki data yang lengkap,
sedangkan 3 komponen atau 33, 33 % telah dapat diselesaikan.
Berdasarkan hasil kegiatan observasi ataun pengamatan pada siklus yang
sebagaimana tergambar pada tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa kondisi
administrasi yang dijadikan target kegiatan adalah terdiri dari 53 komponen,
39 komponen atau 73, 58 %, masih belum memiliki data. Kondisi ini adalah
disebabkan;
1. Faktor kemampuan kepala sekolah untuk pengelolaannya sangat
rendah
2. Kemampuan tenaga tata usaha dan guru yang mengelola administrasi
juga masih rendah.
3. Tenaga administrasi dan guru pengelola administrasi terdiri dari
tenaga sukarela murni.
4. Atas hal tersebut di atas, perlu langkah- langkah perbaikan pada
siklus ke II, sesuai dengan jenis administrasi sekolah yang kondisinya
tidak, atau belum memiliki data dan tidak adanya data yang lengkap.
Secara keseluruhan penyelesaian administrasi yang dapat diselesaikan
dan hasilnya dari 53 komponen administrasi sekolah, maka 14 komponen
41

atau 26, 42 %, telah diselesaikan dalam kegiatan tindakan. Berarti hasil


kegiatan yang diperoleh selama siklus I dalam penelitian adalah 26,42 %

2. Siklus II.
Penelitian Tindakan Sekolah yang tindakannya dilaksanakan pada
siklus II, melalui kegiatan observasi hasilnya adalah sebagaimana terdapat
pada tabel 4, dibawah ini ;

Tabel 4 : Kondisi Administrasi pada SMAN 1 Luhak Nan Duo


sebagai hasil penelitian tindakan sekolah pada siklus II

Kondisi Administrasi
Jumlah Data Data
No Jenis Kom Data Tidak Tersedia Tersedia
ponen Tersedia dan Tidak dan
Administtrasi
Lengkap Lengkap
Jum % Jum % Jum %
lah lah lah
1 Adm
Pembelajaran 9 4 44,44 2 22,22 3 33,33
2 Adm Kesiswaan 9 3 33,33 2 22,22 4 44,44
3 Adm Ketenagaan 5 2 40.00 1 20.00 2 40.00
4 Adm Sapras 13 7 53,85 1 7,69 5 38,46
5 Adm Keuangan 8 3 37,50 1 12,50 5 62,50
6 Adm Perkantoran - -
( Persuratan ) 9 4 44,44 5 55,55
Jumlah 53 23 43,40 7 13,21 24 45,28

Tabel 4 di atas, merupakan tabel kondisi hasil yang diperoleh selama


tindakan dalam siklus II. Dari tabel 4 di atas dapat di uraikan bahwa ;
a. Administrasi Pembelajaran
Dari tabel 4, menunjukkan bahwa administrasi pembelajaran terdiri
dari 9 komponen, 4 komponen atau 44,44 %, sampai saat pelaksanaan
tindakan siklus II masih belum dapat disediakan datanya, yaitu ; (1)
Kurikulum, (2) Program semester, tahunan guru, (3) Silabus , (4) RPP.
Point 1, 2, 3 dan 4, di atas adalah disebabkan karena faktor kurang
nya kemampuan kepala sekolah dalam penyusunan kurikulum, dan
42

faktor kurangnya kemampuan dan kemauan dari guru untuk menyiapkan


dan menyusun silabus dan RPP.
Dari tabel 4, juga tergambar bahwa dari 9 komponen administrasi
pembelajaran, 2 komponen atau 22, 22 % , data yang yang diharapkan
telah tersedia , namun belum secara lengkap, data dimaksud adalah ;
(1). Daftar nilai hasil pembelajaran, (2) Kelender Pendidikan .
Faktor penyebabnya , adalah karena kurangnya kemampuan kepala
sekolah dan guru dalam pembuatan dan penyusunannya. Sebagai hasil
yang dapat diwujudkan selama siklus II, dalam administrasi pembelajaran
sebanyak 3 komponen atau 33,33 %.

b. Administrasi Kesiswaan
Data dari tabel 4 di atas, dapat di uraikan sebagai berikut ;
Administrasi kesiswaan terdiri 9 komponen, 3 komponen atau 33,33 %
data yang diharapkan masih belum dapat tersedia, yaitu ; (1) Buku Induk
Siswa, (2) Tata tertib siswa, dan (3) Buku bea siswa. Hal ini adalah
karena faktor kemampuan, kemauan dari kepala sekolah dalam mengelola
nya, dan tenaga yang secara khusus untuk tata usaha sebagai tenaga
pengelola belum tersedia.
Data yang tersedia namun belum lengkap terdiri dari 2 komponen
atau 22,22 %, yaitu ; (1) Buku Penyerahan hasil belajar siswa, (2) Buku
prestasi siswa. Kondisi ini sama halnya dengan faktor yang telah di
uraikan di atas. Sebagai hasil dari tindakan yang diperoleh dalam kegiatan
siklus II adalah 4 komponen atau 44, 44 %.

c. Administrasi Ketenagaan.
Dari tabel 4 di atas, menunjukkan bahwa, administrasi ketenagaan terdiri
dari 5 komponen, data yang tidak tersdia sebanyak 2 komponen atau
40.00 %, yaitu ; (1) buku induk kepegwaian, (2) Buku Mutasi. Data yang
telah tersedia namun belum lengkap sebanyak 1 komponen atau 20.00 %
43

, yaitu adalah komponen DUK. Komponen yang telah dapat


diselesaikan sebanyak 2 komponen atau 40.00 %.
d. Administrasi Sarana dan Parasarana ( sapras )
Data yang terdapat pada tabel 4 di atas, mengambarkan bahwa,
administrasi sarana prasarana (sapras) terdiri dari 13 komponen, 7 kompo
nen atau 53,85 % datanya belum tersedia, yaitu ; (1), Buku perlengkapan
barang, (2), Buku pembelian barang, (3) Buku penerimaan barang, (3)
Kartu inventaris barang ( tanah ), (4) Kartu Inventaris barang gedung, (5)
Kartu Inventaris ruangan, (6) Kartu Stock barang, (7) kartu Inventaris
barang lainnya. dan data yang telah tersedia tapi belum lengkap adalah
1 komponen atau 7,69 %, yaitu kepemilikan tanah dan gedung.
Kondisi ini juga adalah disebabkan karena faktor masih kurangnya
kemampuan dari kepala sekolah dan tata usaha beserta guru dalam
mengelola administtasi sekolah. Hasil yang telah diselesaikan selama
kegiatan tindakan dalam penelitian adalah berjumlah 5 komponen atau
38,46 %.

e. Administrasi Keuangan
Dalam tabel 4, di atas, data kondisi administrasi keuangan menunjuk
bahwa, administrasi keuangan terdiri dari 8 komponen, 5 komponen atau,
37,50 %, belum tersedia data-datanya, yaitu (1) Buku Kas, 2) Buku
harian, (3 ) RAPBS/ RKAS. Dan 1 komponen atau 12,50 % datanya
belum tersedia, yaitu SPJ dalam pengeluaran uang. Hasil yang telah
diperoleh adalah 5 komponen atau 62,50 %

f. Administrasi Perkantoran ( persuratan ).


Administrasi perkantoran ( persuratan ) terdiri dari 9 komponen, dan
4 komponen atau 44,44 % masih belum didapati datanya, yaitu ; (1)
Struktur organisasi, (2) Laporan bulan/ semester / tahunan, (3) Buku
pembinaan, (4) Buku Notulen rapat. Hasil yang dapat dikerjakan adalah
5 komponen atau 55,55 %.
44

Merujuk kepada tabel 4 diatas, maka sebagai gambaran hasil dalam


siklus II, adalah sebagai berikut ;
1. Dari 53 komponen Administrasi sekolah yang menjadi target, 23 kompo-
nen atau 43,40 % data –datanya masih belum dapat diperoleh, 7 kompo -
nen atau 13,21 % data datanya telah tersedia namun belum lengkap
2. Kemampuan kepala sekolah dan tenaga tata usaha serta guru dalam me -
ngelola administrasi sekolah masih belum dapat maksimal sesuai yang di-
harapkan, namun ada peningkatan dibandingkan pada siklus sebelumnya.
3. Hasil yang dicapai dalam siklus II, telah menunjukkan peningkatan
kendati belum sesuai dengan sasarana yang diharapkan. Hasil secara
keseluruhan telah dapat diselesaikan dari 53 komponen target akhir, maka
dapat diselesaikan sebanyak 24 komponen atau 45,28 %
Atas kondisi tersebut di atas, perlu adanya langkah-langkah perbaikan
untuk kegiatan pada siklus III, sesuai dengan jenis dan kondisi data yang
tidak atau belum memeliki data, dan belum lengakapnya data yang tersedia.

3. Siklus III
Penelitian tindakan sekolah yang telah berlangsung sebagaimana telah juga di
uraikan sebelumnya. Maka hasil observasi yang diproleh dalam pelaksanaan
tindakan selama siklus III, adalah di gambarkan melalui data pada tabel 5
sebagai berikut ;

Tabel 5 : Kondisi Administrasi pada SMAN 1 Luhak Nan Dua


sebagai hasil penelitian tindakan sekolah pada siklus III

Kondisi Administrasi
Jumlah Data Data
No Jenis Kom Data Tidak Tersedia Tersedia
ponen Tersedia dan Tidak dan
Administtrasi
Lengkap Lengkap
Jum % Jum % Jum %
lah lah lah
1 Adm
Pembelajaran 9 3 33,33 1 11,11 5 55,56
2 Adm Kesiswaan 9 2 22,22 7 77,78
3 Adm Ketenagaan 5 1 20.00 4 80.00
45

4 Adm Sapras 13 4 30,77 1 7,69 8 61,54


5 Adm Keuangan 8 1 12,50 1 12,50 6 75,00
6 Adm Perkantoran
( Persuratan ) 9 2 22,22 1 11,11 6 66,67
Jumlah 53 13 24,53 4 7,55 36 67,92

Dengan merujuk kepada data yang terdapat pada tabel 5 di atas, dapat
uraikan sebagai berikut ;
a. Administrasi Pembelajaran
Administrasi Pembelajatan yang terdiri dari 9 komponen, dan 3
komponen atau 33,33 %, masih belum terkumpulkan datanya, yaitu ;
(1) Kurikulum, (2) Program semester / tahunan guru, dan (3) RPP.
Dan 1 komponen atau 11,11 %, yaitu Silabus atanya belum lengkap.
Hasil yang diperoleh 5 komponen atau 55,56 %.
b. Adminstrasi Kesiswaan.
Komponen administrasi kesiswaan adalah 9 komponen, dan 2
komponen data-datanya belum terkumpul, yaitu, (1) Tata tertib siswa,
dan (2) Buku bea siswa. Dan 7 Komponen atau 77,78 % telah selesai.
c. Administrasi Ketenagaan
Komponen dari adminitrasi ketenagaan adalah terdiri dari 5
komponen, dan 1 komponen atau 20 % masih belum terkumpul data yang
diharapkan, yaitu buku induk kepegawaian. Dan 4 komponen atau 80 %,
telah dapat diselesai.
d. Administrasi Sarana dan prasrana ( sapras )
Komponen ini berjumlah 13 Komponen, dan 4 komponen atau
30,77 % datanya belum tersedia, yaitu ; (1), Buku perlengkapan barang,
(2), Buku pembelian barang, (3) Buku penerimaan barang, (4) Kartu
inventaris barang ( tanah ). Data yang telah tersedia tapi belum lengkap
adalah 1 komponen atau 7,69 % . Hasil yang dapat diperoleh adalah
8 komponen atau 61,54 %
46

e. Administrasi Keuangan
Administarasi keuangan terdiri dari 8 komponen, 1 komponen atau
12,50 % data tidak tersedia ( RAPBS/RKAS) , dan 1 komponen atau
12,50 % datanya ada namun tidak lengkap ( SPJ). Komponen yang dapat
diselesaikan dalam siklus ini adalah sebanyak 6 komponen atau 75 %.

f. Adminstrasi Perkantoran ( persuratan )


Administrasi terdiri dari 9 komponen, 2 komponen atau 22,22 %
tidak ada data tersedia ( Laporan bulan bulanan, dan Struktur organisasi),
dan 1 komponen atau 11,11 % datanya belum lengkap. Hasil yang
diproleh adalah 6 komponen atau 66,67 %.
Berdasarkan data pada tabel 5, dan yang telah di uraian diatas ,
maka dapat di simpulkan bahwa:
1. Hasil Penelitian Tindakan Sekolah, pada sikuls III telah menunjukkan
peningkatan dan sasaran yang diharapkan, tetapi masih belum sesuai
dengan harapan karena hasil yang diperoleh selama kegiatan siklus III,
dari 53 komponen target hasil yang diharapkan untuk selama kegiatan
penelitian, maka 13 komponen atau 24, 53 % data yang diharapkan
masih belum diperoleh, dan 4 komponen atau 7, 55 % datanya masih
belum lengkap. Hasil yang telah dapat diselesaikan adalah sebanyak
36 komponen atau 67,92 %.

2. Atas kondisi tersebut di atas, perlu langkah-langkah perbaikan pada siklus


IV, karena siklus IV adalah siklus yang terakhir dalam penelitian, dan
sekaligus sebagai siklus evaluasi sesuai dengan jenis dan komponen
administrasi yang berketagori yang belum tersedianya data yang diharap
kan, dan melengkapi data yang belum lengkap.

4. Siklus IV.
Siklus IV adalah merupakan siklus terakhir, dan sekaligus sebagai siklus
evaluasi atas hasil tindakan yang dilaksanakan selama kegiatan penelitian
47

Dalam siklus IV , berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diperoleh


hasil sebagaimana yang terdapat pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6 : Kondisi Administrasi pada SMAN 1 Luhak Nan Duo


sebagai hasil penelitian tindakan sekolah pada siklus IV.

Kondisi Administrasi
Jumlah Data Data
No Jenis Kom Data Tidak Tersedia Tersedia
ponen Tersedia dan Tidak dan Lengkap
Administtrasi
Lengkap
Jum % Jum % Jum %
lah lah lah
1 Adm
9 2 22,22 7 77,78
Pembelajaran
2 Adm Kesiswaan 9 9 100.00
3 Adm Ketenagaan 5 5 100.00
4 Adm Sapras 13 1 7,69 12 92,31
5 Adm Keuangan 8 8 100,00
6 Adm Perkantoran 9 9 100,00
( Persuratan )
Jumlah 53 - - 3 5,66 50 94,34

Sebagaimana digambarkan pada tabel 6 di atas, hasil yang telah di


peroleh dalam kegiatan tindakan siklus IV, adalah ;
1. Administrasi Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran, adalah terdiri dari 9 komponen,
2 komponen atau 22,22 % sampai tindakan terkahir dilaksanakan masih
belum bisa diperdapat data yang lengkap untuk semua guru, yaitu ;
(1 ) Silabus, ( 2) RPP, dari seluruh guru yang ada. Hasil yang diperdapat
adalah 7 komponen atau 77,78 %.
2. Administrasi Kesiswaan.
Dari tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa data dari administrasi
Kesiswaan terdiri dari 9 komponen yang menjadi target tindakan, maka
berdasarkan hasil observasi atau pemantauan siklus IV, telah dapat disele-
saikan seluruhnya, yaitu 9 komponen atau 100 %.
3. Administrasi Ketenagaan
48

Dengan merujuk data tabel 6, dari hasil sikluys IV, menunjukkan


bahwa target penyelesaian dari administrasi ketenagaan yang berjumlah
5 komponen, maka melalui obeservasi atau pengamatan target yang
diharapkan tersebut tercapai dengan kondisi hasil 5 komponen atau
100 %.
4. Administrasi Sarana dan Prasarana ( Sapras ).
Tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa 13 komponen administrasi
sarana dan prasarana ( sapras ) , merupakan target yang diharapkan dapat
di selesaikan selama siklus IV dalam penelitian tindakan sekolah, ternyata
sesuai dengan kondisi dan kemampuan, hasilnya hanya 12 komponen
atau 92,31 %.1 komponen atau 7,69 % yaitu komponen buku perlengka-
pan barang, sampai saat berakhirnya siklus IV datanya tidak dapat
dilengkapi.
5. Administrasi Keuangan
Sesuai dengan data pada tabel 6 di atas, administrasi keuangan yang
terdiri dari target penyelesaian 8 komponen, maka berdasarkan hasil
pemantauan atau Observasi kesemuanya dapat diselesaikan. Yaitu
8 komponen atau 100 %
6. Administrasi Perkantoran ( persuratan )
Target dari penelitian tindakan sekolah dalam siklus IV, adalah
menyelesaikan 8 komponen dari administrasi keuangan. Maka hasil yang
diperoleh melalui observasi atau pengamatan tindakan telah mencapai
penyelesaian ke 8 komponennya, yaitu 100 %.
Atas kondisi yang sebagaimana di atas, indikator keberhasilan yang
diharapkan pada akhir siklus IV, adalah administrasi sekolah harus ada
data secara lengkap mencapai kondisi 90. %. Berdasarkan data tabel 6,
dan uraian di atas, menenunjukkan bahwa 53 jenis jumlah komponen
administrasi sekolah yang di observasi atau di pantau dalam pelaksanaan
penelitian tindakan sekolah ada 3 jenis komponen atau 5, 66 % yang
telah tersedia datanya,namun belum lengap, yaitu ;
49

a. Administrasi Pembelajaran; (1) Silabus pembelajaran dari semua


guru, (2).RPP dari semua guru.
b. Administrasi Sarana dan prsarana (sapras), yang dalam hal ini adalah
buku perlengkapan barang.
Berdasarkan hasil obeservasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan
penelitian tindakan sekolah dari siklus I, II, III, dan siklus IV yang merupakan
siklus terakhir dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil Penelitian Tindakan sekolah pada siklus IV atau siklus
evaluasi dapat mencapai sasaran atau telah sesuai dengan target
atau harapan karena administrasi sekolah pada SMAN 1 Luhak
Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, telah berketagori ada data
dan lengkap mencapai 94,34 %.
2. Atas kondisi ini, perlu adanya penelitian lanjutan dari pihak lain
dengan memperhatikan masalah-masalah lain yang ikut mempe-
ngaruhi kinerja sekolah.

C. Pengujian Hipotesis
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), yang berawal dari rencana
hipotesis yang akan di uji adalah “ Pembinaan berkelanjutan akan dapat mening-
katkan kemampuan Kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi disekolah “.
Maka berdasarkan hasil kegiatan observasi atau pengamatan pada siklus I, II,
III, dan IV yang sebagaimana telah di uraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa;
Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS) Melalui Pembinaan
Berkelanjutan terbukti dapat meningkatan kemampuan kepala sekolah dalam
pengelolaan Administrasi di sekolah.
50

Anda mungkin juga menyukai