Pemanfaatan Limbah Cair Produksi Pati Kasava PDF
Pemanfaatan Limbah Cair Produksi Pati Kasava PDF
tabung reaksi dan peremajaan kultur setiap 2-3 bulan. Komposisi media HBA
adalah sebagai berikut: sukrosa 10%, (NH4)2SO4 0,6 g/L, K2HPO4 5,0 g/L,
ekstrak khamir 2,5 g/L 2 % asam asetat glasial, agar difco 15 g/L. Media HBA
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan disterilkan dalam autoclave 121oC,
2 atm, selama 15 menit. Media dalam tabung reaksi masih panas diletakkan
miring hingga membeku untuk menghasilkan media agar miring. Peremajaan
dapat dilakukan dengan cara menggoreskan 1 ose kultur ke dalam media agar
miring yang telah dipersiapkan. Kultur baru diinkubasi pada suhu kamar,
selama 2-3 hari. Kultur akan tumbuh pada media HBA miring dengan bentuk
sesuai alur goresan. Kultur yang telah diremajakan siap untuk kultur kerja, dan
sebagian disimpan untuk kultur simpan atau kultur stok (Stock Culture).
Penyiapan Starter
Starter adalah bibit A. xylinum yang telah ditumbuhkan dalam substrat
pertumbuhan kultur tersebut sehingga populasi bakteri A. xylinum mencapai
karapatan optimal untuk proses pembuatan nata, yaitu 1 x 109 sel/ml.
Karapatan ini akan dicapai pada pertumbuhan kultur tersebut dalam substrat
selama 48 jam (2 hari).
Penyiapan starter adalah sebagai berikut: substrat disterilkan dengan
outoclave atau dengan cara didihkan selama 15 menit. Setelah dingin kira-kira
suhu 40 oC, sebanyak 300 ml dimasukkan ke dalam botol steril volume 500
ml. Substrat dalam botol steril diinokulasi (ditanami bibit bakteri A. xylinum)
sebanyak 2 ose (kira-kira 2 pentol korek api), bibit A. xylinum. Substrat digojog,
sebaiknya menggunakan shaker dengan kecepatan 140 rpm (Masaoka, et al.,
1993) ( secara manual digojog setiap 2-4 jam). Starter ditumbuhkan selama 2
hari, pada suhu kamar.
Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses pengubahan senyawa yang terkandung di
dalam substrat oleh mikroba (kulture) misalkan senyawa gula menjadi bentuk
Badan Litbang Pertanian Edisi 18-24 Mei 2011 No.3406 Tahun XLI
14 AgroinovasI
lain (misalkan selulosa /Nata
de Cassava), baik merupakan
proses pemecahan maupun
proses pembentukan dalam
situasi aerob maupun anaerob.
Jadi proses fermentasi bisa
terjadi proses katabolisme
maupun proses anabolisme.
Fermentasi substrat yang
telah dipersiapkan sebelumnya
prosesnya sebagai berikut;
substrat disterilkan dengan
menggunakan autoclave
pada suhu 121oC, 2 atm,
selama 15 menit atau dengan
cara didihkan selama 15
menit. Substrat didinginkan
hingga suhu 40oC. Substrat
dimasukkan pada nampan Gambar 2. Produk Nata de Cassava, memiliki
atau baskom steril dengan kenampakan putih bersih
permukaan yang lebar, dengan kedalaman substrat kira-kira 1,5 cm. Substrat
diinokulasi dengan menggunakan starter atau bibit sebanyak 10 % (v/v).
Substrat kemudian diaduk rata, ditutup dengan menggunakan kain kasa/
kertas koran. Nampan diinkubasi atau diperam dengan cara diletakkan pada
tempat yang bersih, terhindar dari debu, ditutup dengan menggunakan kain
bersih untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Inkubasi dilakukan selama
7–8 hari, pada suhu kamar. Pada tahap fermentasi ini tidak boleh digojog/
diguncang. Pada umur 7-8 hari nata dapat mencapai ketebalan > 1 cm, dapat
dipanen.
Edisi 18-24 Mei 2011 No.3406 Tahun XLI Badan Litbang Pertanian
AgroinovasI 15
agent lain untuk menghasilkan flavour yang diinginkan. Potongan Nata de
Cassava bentuk dadu dimasukkan ke dalam air bergula selanjutnya direbus
hingga mendidih selama 15 menit. Nata de Cassava didinginkan dan siap untuk
dikonsumsi.
Pengemasan
Kemasan merupakan aspek penting dalam rangka menghasilkan produk
Nata de Cassava untuk keperluan komersial. Dengan demikian proses
pengemasan perlu dilakukan secara teliti dan detail prosesnya sehingga
menghasilkan nilai tambah yang optimal dari manfaat dan tujuan pengemasan
tersebut. Kemasan terhadap produk Nata de Cassava memiliki tujuan sebagai
berikut:
a. Mengawetkan produk agar bertahan lama tidak rusak.
b. Memberikan sentuhan nilai estetika terhadap produk sehingga memiliki
daya tarik yang lebih tinggi.
c. Meningkatkan nilai tambah secara ekonomi terhadap produk.
d. Memudahkan proses penyimpanan dan distribusi produk.
Pengemasan dapat dilakukan dengan kemasan yang sederhana dengan
menggunakan kantung plastik kemasan dengan ukuran bervariasi ½ kg, 1
kg sesuai dengan keperluan pasar. Kemasan dapat pula dilakukan dengan
menggunakan kemasan cup plastik, ukuran aqua cup atau yang lebih besar.
Ragam bentuk dan ukuran sangat ditentukan oleh kebutuhan pasar. Untuk
menghasilkan kemasan yang baik dengan mempertimbangkan keawetan
produk yang dihasilkan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Misgiyarta
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Jl. Tentara Pelajar 12, Bogor
Cover r
ve
Co
Cover Cover
Cover
Edisi 18-24 Mei 2011 No.3404 Tahun XLI Badan Litbang Pertanian