175 620 1 PB PDF
175 620 1 PB PDF
1, Januari 2014
Letifa Shintawaty1)
Abstrak : Sistem proteksi tenaga listrik adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk
mengatasi apabila terjadi sesuatu gangguan yang akan mengurangi kontinuitas pelayanan
terhadap konsumen.
Salah satu peralatan listrik (PMT) yaitu untuk mengisolasi daerah yang mengalami
gangguan dimana gangguan pada generator jarang terjadi namun gangguan tersebut akan
mengakibatkan kerusakan yang serius.
Salah satu jenis gangguan arus listrik yang mengalir menuju generator dari dalam sendiri
maupun dari luar generator sendiri. Maka untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan cara
memproteksi gangguan hubung singkat akibat arus listrik yang menuju belitan generator,
sehingga gangguan tersebut dapat segera terisolir.
Abstract : Protection system of electric power is an electric tool which function to overcome
the conslite which elimate the continuation of client service.
One of electrical to tools is to isolate the conslite happened in electric generator if it
happened it will make serious damaged.
One of electric conslite which how to one generator from internal and external. So to
overcome the problem is to protect the relation of conflict because of electrict current to
generator it will isolate the conslite.
Keyword : Protection
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
konsumen gangguan tersebut dapat juga
Jika dalam operasi pelayanan tenaga menimbulkan kerusakan dalam peralatan
listrik pada system tenaga mengalami berbagai tenaga listrik, seperti generator, transformator,
gangguan, maka akan mengurangi kontinuitas motor, saluran transmisi dan lain sebagainya.
pelayanan terhadap konsumen. Gangguan- Diperlukan suatu system proteksi yang
gangguan seperti hubung singkat sambaran akan mengontrol pemutus tenaga (PMT) untuk
petir, kawat putus dan sebagainya dapat terjadi mengisolasi daerah yang terganggu tersebut
didaerah beban, didaerah saluran transmisi atau pada bagian-bagian yang tidak terganggu,
di daerah pembangkitan. Selain dapat sehingga kerusakan yang lebih serius pada
mempengaruhi kontinuitas pelayanan terhadap peralatan dapat dihindari.
1 1
osen Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang
1
Letifa Shintawaty
2
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang
ini dengan tidak mengurangi sensitifitas dari terbakarnya isolasi yang pada akhirnya
rele, maka dipakailah rele differensial menimbulkan kerusakan yang fatal pada mesin.
peresentase. Besarnya arus gangguan ini tidak saja
Pada saat terjadi gangguan didaerah yang dipengaruhi oleh besarnya reaktansi-reaktansi
diamankan maka arus I1, tidak sama dengan generator tetapi juga oleh impedansi dari
arus I2 sehingga I1 ≠ I2, jika gangguan mengalir system tenaga.
lewat CT, melalui I1 maka Id = I1 dan I2 = 0.
Karena arus differensial ini cukup besar maka 2.2.2.Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa
arus lewat kumparan kerja rele tersebut akan (antar fasa)
membuka pemutus tenaga memisahkan alat Dengan menggunakan teori komponen
yang diamankan terhadap system. simetris, gangguan hubung singkat antar fasa
tersebut pada suatu generator yang
2.2. Gangguan Hubung Singkat pada diketanahkan melalui suatu impedensi Zn,
Generator. hubungan jala-jala urutan untuk tiap-tiap
Sesuai dengan reaktansi-reaktansi diatas, komponen adalah paralel.
maka arus-arus pun ada 3 macam :
I. Arus hubung singkat mantap (steady state), 2.2.3.Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa
yaitu arus mantap setelah bagian peralihan Tanah
hilang karena redaman. Jenis Gangguan ini adalah yang paling
sering terjadi sering terjadi, baik pada
I’’ =
pembangkit maupun saluran tranmisi.
Oa E Generator gangguan ini dapat terjadi akibat
= I’. Arus hubung singkat peralihan (transient)
2 X kerusakan isolasi sehingga terjadi hubung
yaitu arus selama keadaan peralihan,
singkat antar kawat fasa dengan ground.
beberapa saat setelah hubung singkat terjadi
dan belum termasuk arus-arus komponen
arus searah.
3. FAKTOR PENGARUH DAN
PENENTU RELE
Ob E
I’ = =
2 X' 3.1. Penentuan Peralatan Pengaman
Differensial
I’’. Arus sub peralihan (sub transient) yaitu arus
maksimum pada saat terjadinya hubung Didalam menentukan peralatan
singkat, belum termasuk komponen arus pengamanan differensial untuk generator maka
searah. sebelum menginjak masalahnya lebih
lanjut,maka data sfesipikasi dari generator yang
Oc E
I’’ = = diamankan tersebut harus diketahui atau
2 X '' dimengerti terlebih dahulu, adapun data-data
yang penting diperlukan tersebut antara lain :
2.2.1. Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa - kapasitas daya
Simetris - tegangan nominal generator
Terjadinya gangguan hubung singkat 3 - bentuk hubung belitan stator generator
fasa simetris akan menyebabkan kenaikan arus - reaktansi generator
pada generator. Arus gangguan mengakibatkan
3
Letifa Shintawaty
4
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang
3.3. Menghitung beban rangkaian sekunder yang menyebabkan rele bekerja dengan
(burden) besarnya arus yang mengalir pada kumparan
Dengan menghitung tahanan dari kabel penahan.
penghubung (Re) sekunder transformator arus % harga Pick Up =
(I1 - I2 ) 100%
sampai rele differensial maka, jika burden (I1 - I2 ) / 2
nominal adalah P Volt-Ampere pada arus
sekunder nominal I s Ampere. Maka, Uraian tersebut adalah prinsif garis besarnya,
impedansidakam (tahanan kabel) dapat tetapi didalam kenyataannya karena rele
dihitung : differensial ini dibuat oleh bermacam-macam
pabrik, maka kemungkinan-kemungkinan
P
Zb = Ohm akan dijumpai hal-hal sebagai berikut :
I sn
¥ Penyetelan io minimum
Tahanan dalam dari sekunder - Dapat distel dan dinyatakan dalam % inom
transformator arus, atau jika tidak ada maka atau dalam satuan Ampere.
perlu diadakan pengukuran. Tahanan dalam - Tidak dapat distel dan mempunyai harga
rele, biasanya tahanan dalam rele tidak yang tepat untuk semua penyetelan (%id)
diberikan datanya, tetapi dinyatakan dalam / ir
pemakaian dayanya dalam VA (Pt) sehingga - Tidak dapat distel tetapi mempunyai
tahanan kabel nominal (Isn). Maka : harga tertentu untuk semua penyetelan
P = Isn2 – Rr . VA (%id)/ir
¥ Persentase id / ir (%id / ir)
Sehingga total burden :
Pr = P + Pt . VA - Hanya berlaku untuk I, tertentu, sedang
yang lebih besar dari harga tertentu
Dimana Pr adalah total burden rangkaian
tersebut kecuramannya tidak dapat
sekunder transformator arus termasuk kabel,
diatur dan mempunyai harga tetap untuk
tahanan dalam transformator.
semua penyetelan (% id) / ir
- Setelah harga Ir tertentu kemudian
3.4. Setting Differensial pada Generator
kecuraman dari (% id)/ir adalah tetap
Rele Diferensial persentase mempunyai sesuai dengan yang dinyatakan oleh
dua prinsip penyetelan, yaitu setting kumparan penyetelannya.
kerja dan setting penahan. - (% id)/ir dicapai atau didekati setelah
a. Setting Kumparan Kerja (Setting dasar) harga ir tertentu.
Didefinisikan sebagai perbandingan antara ¥ Cara menyatakan
arus terkecil pada kumparan kerja pada arus
- ir adalah harga yang terbesar dari ir1 dari
restrain sama dengan nol dan arus kerja
ir2
nominal kumparan tersebut :
- ir adalah harga yang terkecil dari ir1 dari
I 0 min ir2
% setting dasar = 100%
I nominal - ir dinyatakan dalam x ir1 dari in atau
dalam ampere.
b. Setting Kumparan Penahan (harga pic up)
Didefinisikan sebagai suatu perbandingan Daerah batas dari I min ke karakteristik
antara besarnya arus pada kumparan kerja 5id / ir atau dari % id / ir ke daerah kecuraman
id/ir yang tidak dapat di tel, tidak pada harga
5
Letifa Shintawaty
6
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang
• Pengaturan arus kerja minimum dan Beda waktu koordinasi dipakai adalah
kelambatan waktu kerja. sebesar 0,5 detik. Disamping beda waktu
koordinasi yang lebih kecil misalnya 0,4 atau
2. Pengaturan pick-up dan reset 0,5 detik bias dipergunakan untuk rele dan
Pada umumnya rele arus lebih mempunyai peralatan-peralatan proteksi yang mempunyai
daerah penyetelan yang dapat disesuaikan ketelitian yang cukup tinggi. Untuk jenis rele
dengan pemakaian yang lebih luas. static dengan pemutus daya cepat, beda waktu
Bagaimanapun juga daerah penyetelan ini koordinasi yang dipakai dapat lebih kecil lagi
terbatas karena kemampuan kumparan yang (0,2 detik) karena ketelitiannya lebih tinggi
digunakan pada rele tersebut dan juga daripada rele elektromagnetik yang biasa
kesederhanaan rele itu sendiri. Oleh sebab dipakai.
itu rele ini terdiri dari bermacam-macam dan Setelah pemadaman dalam waktu yang
masing-masing mempunyai daerah cukup lama jaringan penutupan pemutus daya
penyetelan sendiri atau berbeda-beda. Untuk mungkin akan mengalami kesukaran. Hal ini
rele arus lebih, rele elektromagnetik sering disebabkan inrush current yang tinggi dan tidak
digunakan dalam sistem tenaga listrik, sebab normal yang disebabkan oleh jaringan telah
sangat sederhana dan pengaturannya mudah. kehilangan diversitas beban. Umumnya arus
Sedangkan untuk rele induksi penyetelan current minimum rele tidak dapat diset diatas
dilakukan dengan mengatur tap besar arus transient ini tanpa mengakibatkan
kumparannya. Jadi untuk rele arus lebih mengurangi sensitivitasnya. Oleh karena itu
penyetelan pick-up dan resetnya diatur sesuai penentuan setting rele harus memperhatikan hal
dengan kegunaannya, sehingga besarnya tersebut.
arus yang diperlukan untuk pengerjaan
setting rele juga dapat diatur. 3.4. Menentukan setting Arus dan Waktu
Rele.
3. Beda Waktu Koordinasi 1. Setting arus kerja rele (Ipp)
Agar diperoleh selektifitas yang baik Untuk menentukan arus kerja dari suatu
dibutuhkan beda waktu kerja minimum antar rele, sebaiknya arus hubung singkat minimum
dua buah rele yang berdekatan atau maupun maksimum dapat ditentukan dengan
berurutan. Beda waktu kerja minimum yang persamaan :
biasa dikenal dengan beda waktu koordinasi
(coordinating time interval – CTT) I hs maks
Ipp = ks
dimaksudkan agar rele utama dan pemutus
dayanya dapat memisahkan gangguan yang Dimana:
terjadi pada daerah proteksinya sebelum rele Ipp = arus kerja rele
yang berfungsi sebagai protksi back-up Ihs maks = arus hubung singkat maksimum
bekerja pemutus daya. Ihs min = arus hubung minimum
Ks = Konstanta selektivitas (1,5 – 2,0) ,
Faktor kerja yang mempengaruhi beda diasumsikan ks = 1,5
waktu koordinasi : Sedangkan untuk arus nominal rele (In)
- Waktu kerja pemutus daya (tpd) dirumuskan :
- Waktu over travel dari rele (tot)
- Waktu pengaman Iin = Ipp . 1/CT
7
Letifa Shintawaty
8
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang
Ifg = I tg
I set =
Ifg = 14,286 Ampere Ks
0
Tabel. 4.1. Besar arus gangguan pada I set = 0 Ampere
1,5
g generator
Untuk CT = 700/5 Ampere
Kasus In D I fg
(Ampere) (%) (Ampere) In = Iset . Ratio transformator
1 0 0 In(1) = (5/700) . 0
2 5 0,893 = 0 Ampere
3 618,59 10 3,571 Untuk CT = 600/5 Ampere
4 15 8,0357 In = Iset . Ratio transformator
5 20 14,286 In(2) = (5/600) . 0
= 0 Ampere
Id = In rele(2) - In rele(1)
4.3. Setting Rele Differensial Saat Terjadi =0–0
Gangguan
(0,2)2 . 618,59
Setting rele juga digunakan dalam Kasus 2.
3 Ifg = 0,893 Ampere
mengatasi terjadinya gangguan-gangguan
singkat yang menuju ke lilitan generator.
Data rele differensial : 0,893
I set = = 0,595 Ampere
Rele : Differensial Relay 1,5
Jenis : Elektromagnetik Untuk CT = 700/5 Ampere
Type : IDT8N In = Iset . Ratio transformator
Pabrik : turbomach SA In(2) = (5/700) . 0,595
Rated Curent : 5 Ampere = 0,00425 Ampere
Setting : 20% Untuk CT = 600/5 Ampere
Setting range : 10-20% In = Iset . Ratio transformator
Perbandingan : In(2) = (5/600) . 0,595
Transformator : 700/5 Ampere ; 600/5 = 0,00496 Ampere
Ampere Id = In rele(2) - In rele(1)
Arus nominal : 665 Ampere = 0,00496 - 0,00425
Arus setting : = 0,0007 Ampere
I tg Kasus 3.
I set =
Ks Ifg = 3,57 Ampere
Dalam hal ini : 3,57
I set = = 2,38 Ampere
Ks = faktor sensitivitas = 1,5 1,5
In = Iset. Radio Transformator
9
Letifa Shintawaty
Kasus 5. = 0%
Ifg = 14,286 Ampere
2. Untuk α = 5%
14,286
I set = = 9,524 Ampere
1,5
% setting =
Untuk CT = 700/5 Ampere
In(1) = (5/700) . 9,524 = 0,03%
= 0,068 Ampere
Untuk CT = 600/5 Ampere 3. Untuk α = 10%
In(2) = (5/600) . 9,524
= 0,08 Ampere % setting =
Id = In rele(2) - In rele(1)
= 0,11%
=
0,08 - 0,068
= 0,012 Ampere
4. Untuk α = 15%
% setting =
= 0,26%
10
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang
11
Letifa Shintawaty
12