MPG2
MPG2
OLEH :
IKRA AMELIA
1615141008
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini (Era Globalisasi) secara mendunia, para pebisnis
berlomba-lomba menggeluti usaha/bisnis ritel modern. Hal ini dapat dilihat dari
adanya berbagai toko yang tergolong dalam bisnis (Alfamart, Supermarket,
indomart, dan lain sebagainya). (Anggraeni,2017.)
(1)
Di Indonesia bisnis Ritel diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu bisnis
ritel tradisional, yang sudah ada sejak tahun 1960-an dan di tandai dengan adanya
department store (SARINAH), Dan (2) bisnis ritel modern, yang muncul sejak tahun
2002 sampai saat ini, hal ini ditandai dengan banyaknya jenis toko seperti Alfamart,
Supermarket, Indomart, dan lain sebagainya. (Annugrah,2009). Seiring berjalannya
waktu usaha ritel mulai berkembang pesat, hal tersebut dapat di lihat dari
munculnya bisnis ritel, seperti Supermarket di berbagai kota atau kabupaten, seperti
di Kabupaten Gowa. Dengan munculnya berbagai bisnis ritel mampu meningkatkan
intensitas persaingan di berbagai kalangan pebisnis, Sehingga persaingan ini
menuntut perusahaan agar selalu mengintai keperluan (kebutuhan) dan Keinginan
para konsumen, selain kebutuhan dan keinginan para konsumen perusahaan juga
perlu memperhatikan kepuasan konsumen. (Liem, 2013)
Selain fasilitas, trand harga juga merupakan sebuah daya pikat konsumen.
Sehingga untuk merebut minat konsumen, perusahaan harus inteleg dalam
meratifikasi trend harga, dan jauh lebih menarik lagi jika sebuah perusaan
menerapkan promo harga atas barang dan jasa yang di pasarkan, Sebab promo harga
merupakan perihal yang amat diminati bagi konsumen, terkhusus bagi seorang ibu
rumah tangga. Harga diinterpretasikan sebagai nilai jual terhadap suatu barang dan
jasa, perihal utilitas yang di berikan kepada konsumen atau pemakai. Tjiptono
(2014) mengemukakan bahwasanya, apabila mutu yang dirasakan pelanggan
semakin besar, maka akan memanifestasikan kepuasan pelanggan yang maksimum.
Strategis atau tidaknya suatu lokasi toko, jua sebagai promotor akan daya
pikat konsumen agar senantiasa berkunjung ke toko tersebut. Karna apabila lokasi
suatu toko mudah untuk dijangkau dengan berjalan kaki ataupun menaiki kendaraan
umum/khusus, hingga konsumen akan tertarik untuk memberi barang/jasa di toko
tersebut dan sebaliknya, jika lokasi toko tersebut sulit untuk dijangkau, maka
konsumen akan enggan untuk berbelanja di toko tersebut.
C. Tujuan Penelitian
Bagi Masyarakat :
A. Tinjauan Pustaka
1. Supermarket
2. Pelayanan
3. Harga
Yang dimaksud dengan Harga ialah jumlah atau nilai yang diberikan oleh
konsumen untuk mendapatkan sebuah keuntungan karena telah memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa.
Sedangkan Basu Swastha (2005:185), mengemukakan bahwa harga ialah
jumlah uang yang dibutuhkan untuk meperoleh berbagai jenis barang dan juga
pelayanannya.
4. Lokasi
Lokasi ialah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan. Hal
ini dikemukakan oleh (Swastha, 2002:24) .
B. Kerangka Berpikir
Supermarket
Loyalitas Konsumen
Kesimpulan
https://malangtoday.net/rubrik/opini/era-globalisasi-indonesia-bisnis-modern-vs-
bisnis-tradisional/
Anonim, 2015. Pengertian Lokasi Definisi Tempat dalam Menentukan Usaha Bisnis.
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-lokasi-definisi-tempat-
dalam.html. Diakses pada tanggal 1 April 2018.
Laksono Adityo Susilo M, 2015. Gudang Ilmu: pengertian kepuasan pelanggan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya Menurut para Ahli.
http://adityolaksono26.blogspot.com/2015/03/pengertian-kepuasan-pelanggan-
dan.html.
Liem sumanto novanda rendy, 2013. Strategi Pelaku Bisnis Ritel Dalam
Mengembangkan Produk Private Label. Surabaya: Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya
Prayoga Putra Bayu, dkk. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan
Loyalitas Pelanggan Pada Ramayana Department Store Di Kota Denpasar.
Bali:Universitas Udayana