Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR MATA KULIAH GEOGRAFI SUMBER DAYA

Disusun Oleh :

NAMA : INDRI ARSAN

NIM : 1515140004

PRODI : GEOGRAFI SAINS

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017
Soal Pilihan Ganda

1. Usaha perlindungan SDA hayati beserta Ekosistemnya yang ada bumi dengan bertujuan
untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian SDA hayati serta keseimbangan ekosistemnya,
sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan manusia dinamkaan dengan ...
a. Konservasi
b. Reboisasi
c. Reklamasi
d. Degradasi

2. Tujuan utama pengelolaan SDA yang yaitu ...


a. memusnahkan dan memperluas kawasan reboisasi
b. meningkatkan mutu kehidupan
c. memperbanyak dan mengurangi resiko bencana
d. melestarikan dan menjamin resiko ketersediaan

3. SDA perlu dipelihara kelestariannya karena …


a. SDA banyak yang tidak berguna
b. SDA sangat berlimpah
c. SDA semakin bertambah
d. SDA jumlahnya terbatas

4. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari factor lingkungan. Hal tersebut mendorong
manusi untuk …
a. mengurangi tingkat penagguran dan kemiskinan
b. memperluas lapangan pekerjaan
c. menjaga kelestarian alam
d. meningkatkan kemakmuran masyarakat

5. Berdasarkan sifatnya, Sumber Daya Alam dibagi menjadi dua yaitu...


a. Sumber Daya Alam yang melimpah dan yang terbatas
b. Sumber Daya Alam materi dan hayati
c. Sumber Daya Alam dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui
d. Sumber Daya Alam energi dan waktu
6. Semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang di miliki oleh suatu
daerah atau Negara yang dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia biasanya di
sebut…
a. Sumber daya manusia
b. Sumber daya alam hayati
c. Sumber daya alam energy
d. Masyarakat

7. Di bawah ini adalah arti penting lingkungan bagi manusia, kecuali…


a. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia, berada, tumbuh, dan berkembang di
atas bumi sebagai lingkungan
b. Lingkungan tidak memberi sumber-sumber penghidupan
c. Lingkungan tidak member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia
d. Lingkungan tidak mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia

8. Degrasi lingkungan akan terjadi apabila ...


a. pengambilan SDA dan pemanfaatan SDa berimbang dengan kemampuan memperbaiki diri
b. pemanfaatan SDA kurang dari kemampuan SDA memperbaiki diri
c. pengembangan SDA terus menerus sehingga kemampuan reproduksi bertambah
d. pemanfaatan SDA melebihi kecepatan maksimal SDA memperbaiki diri

9. di bawah ini adalah beberapa pendekatan geografi, kecuali...


a. pendekatan keruangan
b. pendekatan kelingkungan
c. pendekatan manusia
d. pendekatan kewilayahan

10. Cabang geografi non-fisik disebut juga dengan…


a. Biogeografi
b. Antropogeografi
c. Geomofologi
d. hidrologi
Soal Essay

1. jelaskan macam-macam pendekatan geografi?


Jawaban :
a. pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena
geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran
penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk daerah
permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi terhadap
wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini kaitannya dengan banjir,
longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat
adaptasi manusia yang akan menempatinya.
b. Pendekatan kelingkungan
Pendekatan kelingkungan adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap
interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan organisme hidup yang lain. Di
dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi,
Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (huÂman ecology) yang mempelajari interaksi antar
manusia serta antara manusia dan lingkungan.
c. Pendekatan kewilyahan
Pendekatan kewilayahan ini mengkaji bahwa fenomena geografi yang terjadi di setiap wilayah
berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik wilayah. Perbedaan inilah yang
mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan wilayah lain untuk saling memenuhi
kebutuhannya. semakin tinggi perbedaannya maka interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi.

2. Apa yang di maksud dengan sumber daya manusia?


Jawaban :
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu
organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset
sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Pengertian sumber daya manusia makro
secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada
di sebuah wilayah, dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada sebuah
institusi atau perusahaan.
3. Sumber Daya Alam berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2, sebutkan dan jelaskan!
Jawaban :

- SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya
tidak dieksploitasi berlebihan.

- SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat
daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.

4. Apa yang dimaksud dengan pelestarian In Situ dan Ex Situ?


Jawaban :

- Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya.

- Pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat
lain.

5. Sebutkan beberapa contoh hasil dari minyak bumi!


Jawaban :

- Aspal untuk bahan pembuat jalan

- Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang

- Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor

- Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak

- Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel

- LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas


Teori Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Lingkungan.

1. Teori tentang Pengetahuan Lingkungan

 Menurut Miller (1986), pengertian dari pengetahuan lingkungan adalah sekumpulan atau
sejumlah kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan individu organisme atau
populasi.
 Menurut Lincoln (1985), pengertian dari pengetahuan lingkungan adalah kondisi fisik,
kemis, dan biologis disekitar organisme pada waktu tertentu.
 Menurut Johnson (1977), pengetahuan lingkungan bertujuan untuk mengukur dan menilai
perubahan dan dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem, sedemikian rupa sehingga
manusia dapat mengelola ekosistem tersebut demi kehidupannya sendiri.
 Menurut Notoatmodjo (1993), pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga).
Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran dan penglihatan.
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-
beda.
 Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh
dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi.

2. Teori tentang Sikap Lingkungan

 Menurut Calhoun (1990:315) sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan


yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek
tersebut dengan cara tertentu. Thurston (1993) sikap itu dipengaruhi oleh piskologis secara
objektif. Sedangkan Thomas dan Znaniecki (dalam Ramdhani, 2009) merumuskan sikap
sebagai predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu.
 Thurstone (dalam Azwar, 1995:5) memformulasikan sikap sebagai derajat afek
positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis. Pendapat serupa diungkapkan oleh
ahli psikologi lain seperti Berkowitz.Berkowitz (dalam Azwar, 1995:5) mengatakan bahwa
sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.
 Definisi terbaru dari Philip Zimbardo & Michael Leippe menunjukkan sikap
sebagai “evaluation disposition toward some object, based on cognitions, affective reactions,
behavioral intentions, and past behaviors, that can influence cognitions, affective responses,
and future intentions and behaviors” atau landasan dalam evaluasi terhadap objek tertentu,
berdasarkan pada kognisi, reaksi afektif, niat dalam berperilaku, & perilaku dari masa lalu,
yang dapat berperngaruh terhadap kognisi, respons afektif, & niat dalam berperilaku,
sekaligus terhadap perilaku di masa depan (Werder dalam Littlejohn & Foss, 2009: 56).
 Icek Ajzen menjelaskan attitude adalah kecenderungan untuk merespons dengan suka
(favorably) atau dengan tidak suka (unfavorably) terhadap objek, orang, institusi, atau
kejadian. Menurut Ajzen, walaupun ada banyak definisi dari attitude, kebanyakan psikolog
sosial setuju tentang karakter utama dari attitude adalah adanya sifat evaluatifnya (pro atau
kontra, suka atau tidak suka) terhadap objek attitude. Teknik pengukuran attitude juga
ditunjukkan dengan cara memberikan skor evaluatif atas kesukaan atau ketidaksukaan
individu terhadap objek attitude (Ajzen, 2005: 3).
 William Thomas & Florian Znaniecki pada 1918 mendefinisikan sikap sebagai “..a
mental and neural state of readiness, organized through experience, exerting a directive or
dynamic influence on the individual’s response to all objects and situations with which it is
related” atau keadaan bersiap secara mental & dalam syaraf, terorganisir melalui pengalaman,
menghasilkan perintah atau pengaruh dinamis dalam respons individu terhadap semua objek
& situasi yang terkait dengan sikap tersebut (Werder dalam Littlejohn & Foss, 2009: 56)

3. Teori tentang Perilaku Lingkungan

 Menurut Green dan Kreuter (2000), perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan tindakan. Perilaku dibentuk melalui suatu proses dan berlangsung dalam
interaksi manusia dan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya
perilaku dibedakan menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup
pengetahuan, kecerdasan, emosi, inovasi. Faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik
fisik maupun non fisik seperti iklim, sosial ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.
 Skinner (cit Notoatmodjo, 2005), menyatakan bahwa perilaku merupakan respons atau
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
 Menurut Sarwono (2004),Perilaku merupakan respon seseorang terhadap stimulus yang
berasal dari dalam maupun luar dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif atau tanpa tindakan
seperti berpikir, berpendapat, bersikap maupun aktif atau melakukan tindakan.
 Menurut Thoha (2005), perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak faktor. Adakalanya perilaku
seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya, adapula karena kebutuhannya dan ada juga
yang dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya.
 Menurut David Purpel (1989), mengemukakan bahwa kelangsungan hidup manusia
tergantung pada perilaku yang efektif karena menghasilkan perilaku responsif yang kreatif
atau 'adaptif'. Perilaku adaptif tergantung pada evaluasi akurat perubahan lingkungan.
Tingkat akurasi tergantung pada tingkat pengembangan pribadi yang merupakan fungsi
dari pengalaman pribadi atau pendidikan. Pendidikan yang efektif memungkinkan
kebebasan secara naluriah membuat arti dari kompleksitas belajar memaknai lingkungan
yaitu rangsangan atau pengalaman belajar yang merupakan fungsi tanggapan terhadap
perubahan untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Kemampuan beradaptasi tergantung
pada kreativitas seseorang, dimana untuk beradaptasi dengan lingkungan, seseorang harus
belajar mengontrol, mengevaluasi persepsi, menyarikan informasi yang diperlukan agar
dapat bertahan hidup, juga untuk meningkatkan intelektualitas dan spiritual. Seseorang
tidak dapat diharapkan untuk mulai beradaptasi jika mereka merasa tidak aman. Salah
satunya yaitu harus dapat mengubah ide-ide seseorang dalam menghadapi bukti baru, yang
memberikan kesadaran yang beralasan dan realistis dari kekuatan seseorang menilai diri
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai