DAN PENANGGULANGAN
BENCANA
LEMBAR PENGESAHAN
TENTANG
Menetapkan :
Ditetapkan di : Kraksaan
Pada tanggal : 14 Februari 2017
dr. Kertodinoto
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Graha Sehat
Nomor : 057/RSGS/Per/II/2017
Tanggal :14 Februari 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan panduan bagi staf dan seluruh komponen yang berada di lingkungan
Rumah Sakit untuk melakukan perencanaan penyiagaan bencana dan untuk
meningkatkan kesiap-siagaan dalam menghadapai bencana internal dan eksternal
di Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan identifikasi terjadinya bencana internal dan eksternal di Rumah
Sakit
b. Mengantisipasi korban massal serta menyiapkan manajemen yang tanggap dan
efektif
c. Memberikan informasi dan prosedur tentang kewaspadaan bencana dan
evakuasi kepada seluruh staf dan komponen di lingkungan Rumah Sakit .
d. Menetapkan dan menyusun langkah-langkah yang perlu dilakukan bila terjadi
bencana dan melakukan proses evakuasi
e. Memahami dan dapat mengaplikasikan/uji coba tindakan nyata secara berkala
sesuai prosedur untuk menjaga segala kemungkinan bila terjadi bencana.
f. Menekan timbulnya cedera, pendeeritaan dan kematian yang diakibatkan
bencana dan memberikan pelayanan berkualitas berkesinambungan bagi
pasien rumah sakit.
B. DEFINISI
1. Bencana adalah setiap kedaruratan yang merusak fungsi masyarakat normal yang
membangkitkan tanggapan atas kemanan masyarakat termasuk nyawa dan
kepemilikan
2. Kejadian bencana masal adalah semua kejadian yang berkakibat terjadinya korban
dalam jumlah besar
3. Kedokteran bencana adalah ilmu bagaimana manusia menyesuaikan diri dengan
kejadian (alam maupun ulah manusia) yang secara serius mengurangi fungsi
masyarakat normal dan membangkitkan tanggapan untuk memeleihara kemanan
(termasuk kesehatan masyarakat)
4. Kebakaranadalah suatu peristiwa yang disebabkan dari api yang tidak dapat
dikendalikan atau dikuasai baik besar maupun kecil, disengaja atau tidak dan
menimbulkan kerugian harta benda, cacat bahkan korban jiwa.
5. Ancaman Bom adalah
6. Kejadian luar biasa (KLB) penyakit adalah
7. Gempa bumi adalah
8. Zat berbahaya adalah
9. Titik berkumpul adalah lokasi yang ditetapkan sebagai area yang aman bagi proses
evakuasi bila terjadinya kebakaran dan keadaan darurat lainnya.
10. Penanggulangan kebakaran adalah segala upaya untuk mencegah timbulnya
kebakaran dengan berbagai upaya atau pengendalian setiap perwujudan energi,
pengadaan sarana, proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta
pembentukan organisasi tanggap darurat untuk menanggulangi bahaya
kebakaran.
11. Pos Komando bencana adalah tempat / area yang menjadi pusat komando
penanganan bila terjadinya bencana
BAB II RUANG LINGKUP
A. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomer 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
3. Undang-undang Nomer 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
4. Undang-undang Nomer 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
5. UU tentang Pemeritahan Daerah No. 32/2004
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 448/Menkes/SK/VI/1993 tentang
Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana disetiap Rumah
Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 29/Menkes/SK/I/1995 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 205/Menkes/SK/II/1999 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Permintaan dan Pengiriman Bantuan Medik dari Rumah
Sakit Rujukan saat Bencana
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomer 979/Menkes/SK/IX/2001 tentang
Prosedur Tetap Pelayanan Kesehatan Penanggulangan Bencana dan Penanganan
Pengungsi.
C. PENANGGUNG JAWAB
1. Pimpinan Rumah Sakit / Direktur
2. Semua kepala instalasi
3. Semua kepala unit dan struktural terkait
4. Semua Ketua dan staf medis terkait.
D. KOORDINASI
1. Pimpinan Instansi Pemerintah terkait
2. Badan Penanggulangan Bencana
3. Semua Rumah Sakit
4. Semua perusahaan obat dan alat-alat kesehatan
2. Area dekontaminasi
a. Menetapkan area dekontaminasi sesuai standar dan ketentuan yang berlaku
b. Memberikan arahan dan bimbingan serta instruksi kerja yang jelas bagi semua
staf untuk dapat melakukan proses dekontaminasi
3. Area berkumpul (assembly area)
a. Menetapkan area berkumpul yang aman bagi korban dan staf medis terkait
b. Memberikan instruksi dan arahan kepada seluruh staf dan para medis terkait
untuk melakukan dan penanganan dan pengobatan korban
c. Memantau dan mengkontrol area berkumpul pada periode tertentu untuk
memastikan tempat/are berkumpul masih layak dan aman untuk evakuasi
korban.
B. DOKUMENTASI EVALUASI
dr. Kertodinoto