Anda di halaman 1dari 28

Dalam mengajarkan pasien hipertensi tentang mengontrol kondisi, maka hal yang harus

diketahu oleh perawat adalah:

Select one:
a. pasien tidak perlu mengurangi garam pada makanan jika mengkonsumsi obat diuretik
b. mereka yang obesitas harus bisa mengontrol berat badan agar tekanan darah stabil
c. semua pasien dengan tekanan darah meningkat membutuhkan obat

d. perubahan gaya hidup dibutuhkan oleh semua orang yang terdiagnosa hipertensi

Feedback
The correct answer is: perubahan gaya hidup dibutuhkan oleh semua orang yang terdiagnosa
hipertensi

Question 2
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Dalam mengajarkan pasien hipertensi tentang mengontrol kondisi, maka hal yang harus
diketahu oleh perawat adalah:

Select one:
a. semua pasien dengan tekanan darah meningkat membutuhkan obat

b. perubahan gaya hidup dibutuhkan oleh semua orang yang terdiagnosa hipertensi
c. pasien tidak perlu mengurangi garam pada makanan jika mengkonsumsi obat diuretik
d. mereka yang obesitas harus bisa mengontrol berat badan agar tekanan darah stabil

Feedback
The correct answer is: perubahan gaya hidup dibutuhkan oleh semua orang yang terdiagnosa
hipertensi

Question 3
Incorrect
Mark 0.00 out of 1.00
Flag question

Question text
Kasus I: Seorang pria, 55 tahun, datang ke poli paru dengan keluhan sesak nafas, batuk yang
tidak berhenti-henti dan adanya nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik awal ditemukan bunyi nafas
abnormal pada pernafasan klien.Pengkajian lanjutan yang dapat dilakukan oleh perawat
tentang batuk pasien adalah, kecuali:

Select one:
a. Terjadinya batuk seperti pagi hari atau bangun tidur
b. Warna sputumnya
c. Batuk tersebut produktif atau tidak

d. Sejak kapan batuk terjadi


e. Apakah berkaitan dengan aktifitas

Feedback
The correct answer is: Warna sputumnya

Question 4
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Kasus I: Seorang pria, 55 tahun, datang ke poli paru dengan keluhan sesak nafas, batuk yang
tidak berhenti-henti dan adanya nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik awal ditemukan bunyi nafas
abnormal pada pernafasan klien. Berdasarkan pernyataan pasien diatas, ternyata sputum
pasien berwarna hijau. Hal ini menandakan bahwa di saluran pernafasan pasien telah terjadi:

Nyeri dada biasanya berkaitan dengan masalah jantung dan paru. Untuk menentukan bahwa
nyeri klien tersebut berasal dari paru, maka nyeri paru biasanya bersifat:
{
= Nyeri tajam
~ Nyeri tumpul
~ Nyeri alihan
~ Nyeri kronik
~ Nyeri intermitten
}

Berdasarkan jenis kelamin klien yaitu laki-laki, pengkajian lebih spesifik yang dapat dilakukan
oleh perawat pada pasien laki-laki yang menderita Ca Paru antara lain:
{
~ Riwayat pekerjaan
= Riwayat merokok
~ Riwayat tinggal serumah
~ Riwayat imunisasi
~ Riwayat aktivitas
}

Kasus I: Seorang pria, 55 tahun, datang ke poli paru dengan keluhan sesak nafas, batuk yang
tidak berhenti-henti dan adanya nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik awal ditemukan bunyi nafas
abnormal pada pernafasan klien. Ketika perawat harus mengkaji tentang riwayat keluarga klien
yang berguna untuk:
{
~ Menilai kemampuan ekonomi klien
= Penyakit turunan yang berkaitan dengan sistem pernafasan
~ Mencari sumber penyakit menular di lingkungan
~ Mengkaji support sistem untuk spiritual pasien
~ Mengkaji penanggung jawab tunjangan kesehatan klien
}

Pada pengkajian fungsional gordon terkait persepsi dan manajemen kesehatan klien dengan
Ca Paru, yang harus dikaji perawat adalah, kecuali:
{
~ Bagaimana klien mengatasi masalah kesehatannya
~ Bagaimana klien mengontrol lingkungan allergen
~ Apakah menggunakan O2, kapan, berapa banyak digunakan
~ Bagaimana klien mengontrol lingkungan seperti pasang masker atau penghisap debu
= Kapan terakhir periksa darah dan memperoleh imunisasi MMR
}

Untuk membantu menegakkan diagnosa keperawatan, maka perawat melakukan pemeriksaan


fisik pada klien. Alat yang digunakan untuk menilai bunyi nafas adalah:
{
~ Tounge spatel
~ Nasal spekulum
~ Penlight
= Stateskop
~ Tensimeter
}

Pada pemeriksaan bunyi nafas klien ditemukan bunyi vesikuler dengan ciri khas yaitu:
{
= Lembut dan didengar diatas area paru
~ inspirasi sama panjang dengan ekspirasi
~ terdengar pada area bronkhus utama
~ didengar pada bagian depan diatas bronkhus utama kiri/kanan sternum
~ ekspirasi > panjang dari inspirasi
}

Perawat juga melakukan pemeriksaan pada hidung, untuk menilai, kecuali


{
~ Adanya deviasi septum
~ Adanya pernafasan cuping hidung
~ Inspeksi mukosa hidung terhadap kemerahan, infeksi, sekret purulen
~ Adanya polip pada hidung
= Adanya riwayat epistaksis pada hidung
}

Pada pemeriksaan thoraks klien, perawat menemukan ratio antara diameter anteroposterior
(AP) dengan diameter lateral/tranversal (T) berkisar 1 : 2. Berdasarkan hasil tersebut maka
toraks klien adalah
{
~ Normochest
= Barrel chest
~ Funnel Chest (Pectus Excavatum)
~ Pigeon Chest (Pectus Carinatum)
~ Kyphoscoliosis
}

Penyakit yang dapat menyebabkan bentuk dada klien seperti yang diatas adalah
{
~ Astma
~ Bronkitis akut
= Emfisema
~ Tuberkulosa
~ Efusi pleura
}

Selain itu, perawat menginspeksi adanya retraksi abnormal ruang interkostal selama inspirasi,
yang merupakan indikasi terjadinya
{
~ penekanan jantung dan pembuluh darah besar
~ tidak adekuatnya ekspansi dada
= obstruksi jalan nafas
~ Penurunan elasitas paru
~ Peningkatan tekanan intratorakal
}

Selanjutnya perawat melakukan palpasi pada dinding torak dengan cara:


{
~ Klien disuruh membungkuk dan dilihat tulang vertebranya
~ Klien disuruh menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan
= Klien disuruh mengucapkan kata tujuh-tujuh dengan tangan perawat di dinding dada
~ Klien di suruh tidur dan diperiksa adakah lesi, massa atau tumor pada dinding dada
~ Klien disuruh membaui sesuatu dengan mata tertutup
}
Pada saat perawat melakukan perkusi, maka normalnya dinding dada akan menghasilkan bunyi
{
~ Fremitus
~ Vesikuler
~ Sonor
= Dullnes
~ Flatness
}

Pada auskultasi, kemungkinan terdapat bunyi tambahan whezing dengan karakterisiknya yaitu:
{
~ suara terdengar perlahan, nyaring, suara mengorok terus-menerus
= suara nyaring, musikal, suara terus menerus yang berhubungan dengan aliran udara melalui
~ jalan nafas yang menyempit
~ suara kasar, berciut, suara seperti gesekan
~ suara meletup, terpatah-patah akibat udara melewati daerah yang lembab
~ suara lemah, kasar, suara gesekan yang terpotong
}

Seorang klien, laki-laki, 45 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas yang makin bertambah dengan aktivitas, nyeri dada bagian kanan. Pada
pemeriksaan tanda vital ditemukan TD 120/100 mmhg, nadi 102x/menit, suhu 37.5C dan
pernafasan 32x/menit dengan karakteristik, dangkal, cepat tapi teratur. BB klien 45 kg dengan
TB 178 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. Hasil rontgen menunjukkan
bahwa ada paru kolaps, pleural line, daerah avascular, hiper radio lusen, sela iga melebar,
tanda-tanda pendorongan. Pasien didiagnosa medis dengan pneumothoraks. Berdasarkan data
yang didapat kemungkinan klien mengidap penyakit pneumotorak tipe
{
= spontan primer
~ spontan sekunder
~ ventil/tension
~ katamenial
~ Iatrogenik
}

Seorang klien, laki-laki, 45 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas yang makin bertambah dengan aktivitas, nyeri dada bagian kanan. Pada
pemeriksaan tanda vital ditemukan TD 120/100 mmhg, nadi 102x/menit, suhu 37.5C dan
pernafasan 32x/menit dengan karakteristik, dangkal, cepat tapi teratur. BB klien 45 kg dengan
TB 178 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. Hasil rontgen menunjukkan
bahwa ada paru kolaps, pleural line, daerah avascular, hiper radio lusen, sela iga melebar,
tanda-tanda pendorongan. Pasien didiagnosa medis dengan pneumothoraks. Keadaan klien
yang dapat meningkatkan distensi/regangan dari alveoli sehingga memicu terjadinya
pneumothorak adalah:
{
~ Usia
~ Jenis kelamin
~ Pekerjaan
= Kurus
~ Perokok
}
Pada pengkajian inspeksi dada atau thorak papa pasien Pneumothorak, biasanya perawat akan
menemukan:
{
~ Bentuk dada barrel chest
= Daerah paru yang terkena akan tertinggal pada pergerakan napas
~ Bentuk dada cembung bilateral
~ Sela iga terdorong ke dalam
~ Adanya otot bantu pernafasan bagian sternocleidomastoid
}

Jenis pola pernafasan klien dengan jumlah pernafasan 32x/menit dengan karakteristik, dangkal,
cepat tapi teratur adalah:
{
= Takipnoe
~ Bradypnoe
~ Biot
~ Cheyne stoke
~ Kussmaul
}

Berdasarkan hasil rontgen pada pasien penumothoraks dimana Hasil rontgen menunjukkan
bahwa ada paru kolaps, pleural line, daerah avascular, hiper radio lusen, sela iga melebar,
tanda-tanda pendorongan. Maka perawat harus waspada dengan komplikasi tanda dorongan
yaitu tanda, kecuali:
{
~ Leher dan wajah membengkak seperti udem hebat
~ klien akan berusaha inspirasi lebih dalam
= Klien akan memperlihatkan posisi membungkuk
~ Terdapat bunyi krepitasi dibagian subkutis torak klien
~ Terdapat udara yang masuk ke jaringan lunak/subkutis
}

Seorang klien, laki-laki, 45 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas yang makin bertambah dengan aktivitas, nyeri dada bagian kanan. Pada
pemeriksaan tanda vital ditemukan TD 120/100 mmhg, nadi 102x/menit, suhu 37.5C dan
pernafasan 32x/menit dengan karakteristik, dangkal, cepat tapi teratur. BB klien 45 kg dengan
TB 178 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. Hasil rontgen menunjukkan
bahwa ada paru kolaps, pleural line, daerah avascular, hiper radio lusen, sela iga melebar,
tanda-tanda pendorongan. Pasien didiagnosa medis dengan pneumothoraks.Menurut dokter,
pasien hanya diobservasi. Tindakan keperawatan utama yang berkaitan dengan advise tersebut
adalah:
{
= Monitor terapi oksigen yang diberikan
~ Persiapkan klien untuk rotgen ulang beberapa hari lagi
~ Monitor tanda-tanda pneumotoraks tension
~ Lakukan fisoterapi dada
~ Ajarkan klien nafas dalam
}

Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan batuk yang tidak sembuh-sembuh lebih dari 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan TD 110/100 mmhg, nadi 79x/menit, suhu 38C dan pernafasan 24x/menit.
BB klien 65 kg dengan TB 168 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. klien
didiagnosa medis dengan bronkitis kronik.Beberapa kondisi klien yang dapat mencetuskan
terjadinya bronkitis kronis yaitu, kecuali:
{
~ Usia
= Jenis kelamin
~ Pekerjaan
~ Lingkungan alergen
~ Riwayat merokok
}

Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan batuk yang tidak sembuh-sembuh lebih dari 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan TD 110/100 mmhg, nadi 79x/menit, suhu 38C dan pernafasan 24x/menit.
BB klien 65 kg dengan TB 168 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. klien
didiagnosa medis dengan bronkitis kronik.Badan klien yang gemuk, diduga disebabkan oleh:
{
~ Infeksi pneumokokus
= Penyakit jantung menahun
~ Status nutrisi yang baik
~ Polisitemia
~ Hopksemia
}

Pada riwayat kesehatan dahulu pasien bronkhitis kronis, perawat harus mengkaji kemungkinan
adanya:
{
~ Penyakit paru menahun seperti tuberkulosa
= Riwayat infeksi sinus dan rongga mulut
~ Penggunaan antibiotika yang tidak terkontrol dalam jangka panjang
~ Adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama
~ Riwayat konsumsi alkohol
}

Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan batuk yang tidak sembuh-sembuh lebih dari 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan TD 110/100 mmhg, nadi 79x/menit, suhu 38C dan pernafasan 24x/menit.
BB klien 65 kg dengan TB 168 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. klien
didiagnosa medis dengan bronkitis kronik. Manajemen dan intervensi keperawatan pada klien
ini berfokus pada:
{
~ Mengobati infeksinya
= Menyiapkan untuk prosedur pembedahan
~ Pemberian bronkodilator
~ Berikan posisi drainage
~ Kolaborasi pemberian terapi nebulizer
}

Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas. Pada penampilan, ditemukan klien kurus, warna kulit pucat, dan flattened
hemidiafragma, tidak ada tanda CHF. Pada pengkajian fisik ditemukan napas pendek persisten
dengan peningkatan dispnea, penurunan suara napas meskipun dengan napas dalam, wheeing
ekspirasi tidak ditemukan dengan jelas, batuk (+), sputum (-). Tanda vital ditemukan TD
110/100 mmhg, nadi 100x/menit, suhu 37.5C dan pernafasan 20x/menit.Klien mempunyai
riwayat merokok sampai sekarang. klien didiagnosa medis dengan COPD. Edukasi utama yang
harus dilakukan perawat pada klien adalah
{
= Berhenti merokok
~ Patuh terhadap terapi obat - obatan
~ Monitor terapi oksigen
~ Lakukan manajemen nutrisi
~ Laksanakan rehabilitasi sedini mungkin
}

Jika klien menderita COPD derajad berat, maka pendidikan kesehatan oleh perawat lebih
ditujukan pada
{
~ Penyebab dan pola penyakit COPD yang ireversibel
~ Mencegah penyakit menjadi berat dengan menghindari pencetus, antara lain berhenti
merokok
~ Segera berobat bila timbul gejala
~ Menggunakan obat dengan tepat
= Penyesuaian aktivitas dengan keterbatasan
}

Pemberian edukasi tentang terapi oksigen dirumah pada pasien COPD yang sifatnya
mencegah hipoksia waktu tidur adalah
{
= Pemberian oksigen sebaiknya apabila dalam keadaan stabil
~ Lama pemberian terapi oksigen adalah 15 jam dalam sehari
~ Pemberian dengan nasal kanul 1-2 l/menit
~ Dapat dikombinasikan dengan masker rebreathing
~ Pemberian oksigen dihentikan apabila saturasi oksigennya <90%
}

Pada pasien COPD manajemen nutrisi yang dapat dilakukan perawat yaitu, kecuali:
{
~ Monitor pemberian nutrisi secara terus menerus
~ Kolaborasi pemasangan pipa nasogaster apabila klien tidak mau makan
~ Berikan nutrisi yang seimbang dapat berupa tinggi lemak rendah karbohidrat dan protein
= Berikan nutrisi tinggi kalori dengan tinggi protein
~ porsi kecil dengan waktu pemberian yang lebih sering
}

Program aktivitas fisik yang dapat direkomendasikan kepada pasien COPD adalah:
{
= Jogging
~ Renang
~ Lari marathon
~ Senam aerobik
~ yoga
}

Heart Rate jantung yang berasal dari Natural Pacemaker berada pada rentang frekuensi:
{
= 60 – 100/menit
~ 40 – 60/menit
~ 100 – 200/menit
~ 20 – 40/menit
~ <40/menit
}

Sistem konduksi jantung yang menghasilkan Heart Rate 40 – 60/menit adalah:


{
~ SA Node
~ AV Node
~ Bachmann Bundle
~ Bundel HIS
= Serabut Purkinje
}

Gelombang pada EKG yang mewakili depolarisasi ventrikel adalah:


{
~ Gelombang P
~ Gelombang T
~ PR Interval
= Kompleks QRS
~ Gelombang U
}

Gelombang pada EKG yang mewakili depolarisasi atrium adalah:


{
~ Gelombang U
~ Gelombang T
~ PR Interval
~ Interval QT
= Gelombang P
}
EKG tidak dapat menilai fungsi dibawah ini:
{
~ Aritmia jantung
~ Hipertropi atrium dan ventrikel
~ Iskemik dan infark miokard
= Kelainan katup Jantung
~ Hyperkalemia
}

Pada EKG, Lead Sadapan Unipolar estremitas adalah:


{
~ Lead I
~ Lead II
~ Lead II
= Lead aVR
~ Lead V1
}

Pada EKG, Sadapan lead II merekam aktifitas listrik jantung di:


{
~ Tangan kanan ke tangan kiri
~ Tangan kiri ke kaki kiri
= Tangan kanan ke kaki kiri
~ Pusat tubuh ke tangan kanan
~ Pusat tubuh ke tangan kiri
}

Pada EKG, Elektroda V4 dipasang di:


{
~ ICS IV garis sternal kanan
~ ICS IV garis sternal kiri
= ICS V midklavikula
~ ICS V aksilaris anterior
~ ICS V mid aksilaris
}

Saat kecepatan mesin EKG di setting 50mm/s makan nilai dari 1 kotak kecil ke kanan adalah:
{
~ 0.04 s
= 0.02 s
~ 0.06 s
~ 0.08 s
~ 0.10 s
}

Ketika menemukan gelombang P lebih dari 0,3 mV pada gambaran EKG, maka hal ini
mengindikasikan:
{
= Pembesaran atrium
~ Pembesaran ventrikel
~ Iskemik miocard
~ Gangguan irama
~ Gangguan elektrolit}

Gambaran Q patologis pada EKG menunjukkan adanya:


{
~ Pembesaran atrium
~ Pembesaran ventrikel
~ Iskemik miocard
~ Gangguan irama
= Nekrosis miocard
}

PR interval yang memanjang pada rekaman EKG menunjukkan adanya:


{
= Irama blok
~ Adanya nerosis miocard
~ Iskemik miocard
~ Hyperkalemia
~ Irama junctional
}

Ketika menemukan gambaran EKG pasien ventrikular fibrilasi seperti di atas maka
kemungkinan hasil pemeriksaan nadi adalah:
{
~ Hanya nadi karotis yang teraba
~ Semua nadi teraba tapi lemah
~ Nadi teraba tidak teratur
~ Frekuensi nadi <40x/menit
= Sudah pasti nadi tidak teraba
}

Seorang laki-laki (52 tahun) dibawa ke rumah saki karena mengalami nyeri dada. Nyeri dada
dirasakan sejam 5 jam yang lalu, seperti terhimpit benda berat dan menjalar ke tangan sebelah
kiri. Hasil pengkajian didapatkan skala nyeri 6 lebih dari 20 menit dan tidak hilang dengan
istirahat, diaphoresis (+), mual (+), muntah (-), frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
27x/menit, TD: 140/90 mmHg.Masalah keperawatan utama kasus diatas adalah:
{
~ Nyeri akut
= Defisit Nutrisi
~ Penurunan curah jantung
~ Perfusi jaringan jantung tidak efektif
~ Defisit volume cairan
}

Pada penatalaksanaan awal, stelah dilakukan pemeriksaan EKG, maka tindakan berikutnya
yang harus dilakukan perawat adalah:
{
~ Kaji ABCD
~ Tirah baring
~ Pasang O2
= Pasang IV line
~ Kolaborasi pemberian morfine
}

Dari kasus di atas, ketika perawat tidak menemukan ST Elevasi di EKG dan pemeriksaan
enxzym jantung negatif, maka kesimpalan pasien tersebut adalah:
{
~ STEMI
~ NSTEMI
= UAP
~ Angina Stabil
~ Pleuritis
}
Hal yang harus dipantau perawat saat memberikan nitrogliserin adalah, Kecuali:
{
~ Tekanan Darah
~ Takikardi
~ Bradikardi <50x/menit
~ Frekuensi Napas
= EKG
}
Dosis oksigen yang diberikan pada pasien ACS adalah:
{
= 2 – 4 L/menit
~ 6 – 8 L/menit
~ 9 - 10 L /menit
~ tidak lebih dari 6 L/menit
~ 4 – 6 L/menit
}
Manifestasi klinis gagal jantung kanan adalah:
{
~ Pernafasan Cheyne-Stokes
~ Pulsus alternans
~ Peningkatan HR
~ Hipertropi ventrikel kiri
= Edema perifer, terlokalisis, anasarca
}
Manifestasi gagal Jantung kiri adalah:
{
~ Peningkatan BB
= Bunyi jantung S3 dan S4
~ Asites
~ Distensi vena jugularis
~ Hepatomegali
}

Pasien merasakan sesak saat berisitirahat, Klasifikasi NYHA pasien tersebut adalah:
{
~ Kelas I
~ Kelas II
~ Kelas III
= Kelas IV
~ Kelas V
}

Seorang wanita (40 tahun) diantar ke rumah sakit karena sesak napas. Pasien mengeluh sesak
napas yang memberat dan dipengaruhi oleh aktifitas. Saat pasien berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi napas meningkat, nadi meningkat dan mengeluh sesak. Hasil pengkajian
didapatkan, TD: 100/60 mmHg, HR: 84x/menit, RR: 26x/menit. Masalah keperawatan utama
pasien pada kasus tersebut adalah:
{
~ Gangguang pertukaran gas
~ Pola napas tidak efektif
= Intoleransi aktifitas
~ Penurunan curah jantung
~ Hambatan mobilitas fisik
}

Seorang wanita (40 tahun) diantar ke rumah sakit karena sesak napas. Pasien mengeluh sesak
napas yang memberat dan dipengaruhi oleh aktifitas. Saat pasien berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi napas meningkat, nadi meningkat dan mengeluh sesak. Hasil pengkajian
didapatkan, TD: 100/60 mmHg, HR: 84x/menit, RR: 26x/menit. Target kriteria hasil yang ingin
dicapai pada pasien pada kasus tersebut adalah:
{
= Kardiopulmonal berespon dengan baik pada aktifitas pasien
~ Napas pasien kembali normal
~ Asam basa normal
~ TD dipertahankan
~ Pasien mampu bergerak dengan baik
}

Seorang wanita (40 tahun) diantar ke rumah sakit karena sesak napas. Pasien mengeluh sesak
napas yang memberat dan dipengaruhi oleh aktifitas. Saat pasien berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi napas meningkat, nadi meningkat dan mengeluh sesak. Hasil pengkajian
didapatkan, TD: 100/60 mmHg, HR: 84x/menit, RR: 26x/menit. Intervensi keperawatan yang
paling tepat pada pasien tersebut adalah:
{
~ Manajemen cairan
~ Pemantauan Hemodinamik
= Terapi aktivitas
~ Ambulasi
~ Manajemen Nutrisi
}

Tn.S, berusia 45 tahun mempunyai riwayat hipertensi. Pada hasil pemeriksaan bulan lalu,
didapatkan TD 180/120 mmHg. Dokter memberikan obat serta menganjurkan pasien untuk
mengatur gaya hidup. Saat ini, pasien sedang bersama perawat. Tindakan keperawatan yang
HARUS dilakukan oleh perawat adalah:
{
= mengkaji pengetahuan pasien terkait gaya hidup
~ meminta pasien segera merubah gaya hidup
~ memastikan pasien merubah gaya hidup
~ menyarankan untuk banyak olahraga
~ meminta pasien untuk banyak istirahat
}

Select one:
a. Iritasi bronkus
b. Penyempitan bronkus
c. Infeksi jamur
d. Edema paru
e. Infeksi bakteri

Feedback
The correct answer is: Infeksi bakteri

Question 5
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Ny. M, 56 tahun, didiagnosa dengan hipertensi sekitar 3 bulan yang lalu. berdasarkan hasil
pengkajian didapatkan data: TD: 160/100 mmHg, pasien mengeluh sering pusing dan tidak bisa
melihat dengan jelas atau pandangan kabur. Dari hasil pemeriksaan EKG terjadi hipertropi
ventrikel kiri. Serum kreatinin meningkat. Pasien menyatakan diet selama ini masih sama
dengan diet dan tidak mengubah pola makan pasien sebelum terdiagnosa hipertensi. Masalah
keperawatan yang ada pada pasien adalah:

Select one:
a. gangguan nutrisi kurang

b. kurang pengetahuan penatalaksanaan penyakit


c. resiko nutrisi berlebih
d. kurang motivasi
e. tidak terpaparnya pada sumber informasi

Feedback
The correct answer is: kurang pengetahuan penatalaksanaan penyakit

Question 6
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Ny. M, 56 tahun, didiagnosa dengan hipertensi sekitar 3 bulan yang lalu. berdasarkan hasil
pengkajian didapatkan data: TD: 160/100 mmHg, pasien mengeluh sering pusing dan tidak bisa
melihat dengan jelas atau pandangan kabur. Dari hasil pemeriksaan EKG terjadi hipertropi
ventrikel kiri. Serum kreatinin meningkat. Pasien menyatakan diet selama ini masih sama
dengan diet dan tidak mengubah pola makan pasien sebelum terdiagnosa hipertensi. Masalah
keperawatan yang ada pada pasien adalah:

Select one:
a. tidak terpaparnya pada sumber informasi

b. kurang pengetahuan penatalaksanaan penyakit


c. kurang motivasi
d. resiko nutrisi berlebih
e. gangguan nutrisi kurang

Feedback
The correct answer is: kurang pengetahuan penatalaksanaan penyakit

Question 7
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Pada pasien hipertensi yang belum melakukan penatalaksanaan diet, maka informasi
kesehatan yang dapat diajarkan kepada pasien terkait diet adalah:

Select one:
a. pembatasan jumlah dan jenis diet
b. kemungkinan pilihan diet
c. ketidaktahuan pasien terkait pilihan diet
d. pilihan menu makanan

e. Pentingnya diet, tujuan dan jumlah dan jenis diet

Feedback
The correct answer is: Pentingnya diet, tujuan dan jumlah dan jenis diet

Question 8
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Pada pasien hipertensi yang belum melakukan penatalaksanaan diet, maka informasi
kesehatan yang dapat diajarkan kepada pasien terkait diet adalah:

Select one:
a. pilihan menu makanan

b. Pentingnya diet, tujuan dan jumlah dan jenis diet


c. kemungkinan pilihan diet
d. ketidaktahuan pasien terkait pilihan diet
e. pembatasan jumlah dan jenis diet

Feedback
The correct answer is: Pentingnya diet, tujuan dan jumlah dan jenis diet

Question 9
Incorrect
Mark 0.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan batuk yang tidak sembuh-sembuh lebih dari 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan TD 110/100 mmhg, nadi 79x/menit, suhu 38C dan pernafasan 24x/menit.
BB klien 65 kg dengan TB 168 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. klien
didiagnosa medis dengan bronkitis kronik.Beberapa kondisi klien yang dapat mencetuskan
terjadinya bronkitis kronis yaitu, kecuali:

Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan batuk yang tidak sembuh-sembuh lebih dari 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan TD 110/100 mmhg, nadi 79x/menit, suhu 38C dan pernafasan 24x/menit.
BB klien 65 kg dengan TB 168 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. klien
didiagnosa medis dengan bronkitis kronik.Badan klien yang gemuk, diduga disebabkan oleh:
{
~ Infeksi pneumokokus
= Penyakit jantung menahun
~ Status nutrisi yang baik
~ Polisitemia
~ Hopksemia
}

Pada riwayat kesehatan dahulu pasien bronkhitis kronis, perawat harus mengkaji kemungkinan
adanya:
{
~ Penyakit paru menahun seperti tuberkulosa
= Riwayat infeksi sinus dan rongga mulut
~ Penggunaan antibiotika yang tidak terkontrol dalam jangka panjang
~ Adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama
~ Riwayat konsumsi alkohol
}

Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan batuk yang tidak sembuh-sembuh lebih dari 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan TD 110/100 mmhg, nadi 79x/menit, suhu 38C dan pernafasan 24x/menit.
BB klien 65 kg dengan TB 168 cm. Klien mempunyai riwayat merokok sampai sekarang. klien
didiagnosa medis dengan bronkitis kronik. Manajemen dan intervensi keperawatan pada klien
ini berfokus pada:
{
~ Mengobati infeksinya
= Menyiapkan untuk prosedur pembedahan
~ Pemberian bronkodilator
~ Berikan posisi drainage
~ Kolaborasi pemberian terapi nebulizer
}

Seorang klien, laki-laki, 65 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, dirawat di rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas. Pada penampilan, ditemukan klien kurus, warna kulit pucat, dan flattened
hemidiafragma, tidak ada tanda CHF. Pada pengkajian fisik ditemukan napas pendek persisten
dengan peningkatan dispnea, penurunan suara napas meskipun dengan napas dalam, wheeing
ekspirasi tidak ditemukan dengan jelas, batuk (+), sputum (-). Tanda vital ditemukan TD
110/100 mmhg, nadi 100x/menit, suhu 37.5C dan pernafasan 20x/menit.Klien mempunyai
riwayat merokok sampai sekarang. klien didiagnosa medis dengan COPD. Edukasi utama yang
harus dilakukan perawat pada klien adalah
{
= Berhenti merokok
~ Patuh terhadap terapi obat - obatan
~ Monitor terapi oksigen
~ Lakukan manajemen nutrisi
~ Laksanakan rehabilitasi sedini mungkin
}

Jika klien menderita COPD derajad berat, maka pendidikan kesehatan oleh perawat lebih
ditujukan pada
{
~ Penyebab dan pola penyakit COPD yang ireversibel
~ Mencegah penyakit menjadi berat dengan menghindari pencetus, antara lain berhenti
merokok
~ Segera berobat bila timbul gejala
~ Menggunakan obat dengan tepat
= Penyesuaian aktivitas dengan keterbatasan
}

Pemberian edukasi tentang terapi oksigen dirumah pada pasien COPD yang sifatnya
mencegah hipoksia waktu tidur adalah
{
= Pemberian oksigen sebaiknya apabila dalam keadaan stabil
~ Lama pemberian terapi oksigen adalah 15 jam dalam sehari
~ Pemberian dengan nasal kanul 1-2 l/menit
~ Dapat dikombinasikan dengan masker rebreathing
~ Pemberian oksigen dihentikan apabila saturasi oksigennya <90%
}

Pada pasien COPD manajemen nutrisi yang dapat dilakukan perawat yaitu, kecuali:
{
~ Monitor pemberian nutrisi secara terus menerus
~ Kolaborasi pemasangan pipa nasogaster apabila klien tidak mau makan
~ Berikan nutrisi yang seimbang dapat berupa tinggi lemak rendah karbohidrat dan protein
= Berikan nutrisi tinggi kalori dengan tinggi protein
~ porsi kecil dengan waktu pemberian yang lebih sering
}

Program aktivitas fisik yang dapat direkomendasikan kepada pasien COPD adalah:
{
= Jogging
~ Renang
~ Lari marathon
~ Senam aerobik
~ yoga
}

Heart Rate jantung yang berasal dari Natural Pacemaker berada pada rentang frekuensi:
{
= 60 – 100/menit
~ 40 – 60/menit
~ 100 – 200/menit
~ 20 – 40/menit
~ <40/menit
}

Sistem konduksi jantung yang menghasilkan Heart Rate 40 – 60/menit adalah:


{
~ SA Node
~ AV Node
~ Bachmann Bundle
~ Bundel HIS
= Serabut Purkinje
}
Gelombang pada EKG yang mewakili depolarisasi ventrikel adalah:
{
~ Gelombang P
~ Gelombang T
~ PR Interval
= Kompleks QRS
~ Gelombang U
}

Gelombang pada EKG yang mewakili depolarisasi atrium adalah:


{
~ Gelombang U
~ Gelombang T
~ PR Interval
~ Interval QT
= Gelombang P
}
EKG tidak dapat menilai fungsi dibawah ini:
{
~ Aritmia jantung
~ Hipertropi atrium dan ventrikel
~ Iskemik dan infark miokard
= Kelainan katup Jantung
~ Hyperkalemia
}

Pada EKG, Lead Sadapan Unipolar estremitas adalah:


{
~ Lead I
~ Lead II
~ Lead II
= Lead aVR
~ Lead V1
}

Pada EKG, Sadapan lead II merekam aktifitas listrik jantung di:


{
~ Tangan kanan ke tangan kiri
~ Tangan kiri ke kaki kiri
= Tangan kanan ke kaki kiri
~ Pusat tubuh ke tangan kanan
~ Pusat tubuh ke tangan kiri
}

Pada EKG, Elektroda V4 dipasang di:


{
~ ICS IV garis sternal kanan
~ ICS IV garis sternal kiri
= ICS V midklavikula
~ ICS V aksilaris anterior
~ ICS V mid aksilaris
}

Saat kecepatan mesin EKG di setting 50mm/s makan nilai dari 1 kotak kecil ke kanan adalah:
{
~ 0.04 s
= 0.02 s
~ 0.06 s
~ 0.08 s
~ 0.10 s
}

Ketika menemukan gelombang P lebih dari 0,3 mV pada gambaran EKG, maka hal ini
mengindikasikan:
{
= Pembesaran atrium
~ Pembesaran ventrikel
~ Iskemik miocard
~ Gangguan irama
~ Gangguan elektrolit}

Gambaran Q patologis pada EKG menunjukkan adanya:


{
~ Pembesaran atrium
~ Pembesaran ventrikel
~ Iskemik miocard
~ Gangguan irama
= Nekrosis miocard
}

PR interval yang memanjang pada rekaman EKG menunjukkan adanya:


{
= Irama blok
~ Adanya nerosis miocard
~ Iskemik miocard
~ Hyperkalemia
~ Irama junctional
}

Ketika menemukan gambaran EKG pasien ventrikular fibrilasi seperti di atas maka
kemungkinan hasil pemeriksaan nadi adalah:
{
~ Hanya nadi karotis yang teraba
~ Semua nadi teraba tapi lemah
~ Nadi teraba tidak teratur
~ Frekuensi nadi <40x/menit
= Sudah pasti nadi tidak teraba
}

Seorang laki-laki (52 tahun) dibawa ke rumah saki karena mengalami nyeri dada. Nyeri dada
dirasakan sejam 5 jam yang lalu, seperti terhimpit benda berat dan menjalar ke tangan sebelah
kiri. Hasil pengkajian didapatkan skala nyeri 6 lebih dari 20 menit dan tidak hilang dengan
istirahat, diaphoresis (+), mual (+), muntah (-), frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
27x/menit, TD: 140/90 mmHg.Masalah keperawatan utama kasus diatas adalah:
{
~ Nyeri akut
= Defisit Nutrisi
~ Penurunan curah jantung
~ Perfusi jaringan jantung tidak efektif
~ Defisit volume cairan
}

Pada penatalaksanaan awal, stelah dilakukan pemeriksaan EKG, maka tindakan berikutnya
yang harus dilakukan perawat adalah:
{
~ Kaji ABCD
~ Tirah baring
~ Pasang O2
= Pasang IV line
~ Kolaborasi pemberian morfine
}

Dari kasus di atas, ketika perawat tidak menemukan ST Elevasi di EKG dan pemeriksaan
enxzym jantung negatif, maka kesimpalan pasien tersebut adalah:
{
~ STEMI
~ NSTEMI
= UAP
~ Angina Stabil
~ Pleuritis
}

Hal yang harus dipantau perawat saat memberikan nitrogliserin adalah, Kecuali:
{
~ Tekanan Darah
~ Takikardi
~ Bradikardi <50x/menit
~ Frekuensi Napas
= EKG
}
Dosis oksigen yang diberikan pada pasien ACS adalah:
{
= 2 – 4 L/menit
~ 6 – 8 L/menit
~ 9 - 10 L /menit
~ tidak lebih dari 6 L/menit
~ 4 – 6 L/menit
}
Manifestasi klinis gagal jantung kanan adalah:
{
~ Pernafasan Cheyne-Stokes
~ Pulsus alternans
~ Peningkatan HR
~ Hipertropi ventrikel kiri
= Edema perifer, terlokalisis, anasarca
}
Manifestasi gagal Jantung kiri adalah:
{
~ Peningkatan BB
= Bunyi jantung S3 dan S4
~ Asites
~ Distensi vena jugularis
~ Hepatomegali
}

Pasien merasakan sesak saat berisitirahat, Klasifikasi NYHA pasien tersebut adalah:
{
~ Kelas I
~ Kelas II
~ Kelas III
= Kelas IV
~ Kelas V
}

Seorang wanita (40 tahun) diantar ke rumah sakit karena sesak napas. Pasien mengeluh sesak
napas yang memberat dan dipengaruhi oleh aktifitas. Saat pasien berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi napas meningkat, nadi meningkat dan mengeluh sesak. Hasil pengkajian
didapatkan, TD: 100/60 mmHg, HR: 84x/menit, RR: 26x/menit. Masalah keperawatan utama
pasien pada kasus tersebut adalah:
{
~ Gangguang pertukaran gas
~ Pola napas tidak efektif
= Intoleransi aktifitas
~ Penurunan curah jantung
~ Hambatan mobilitas fisik
}

Seorang wanita (40 tahun) diantar ke rumah sakit karena sesak napas. Pasien mengeluh sesak
napas yang memberat dan dipengaruhi oleh aktifitas. Saat pasien berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi napas meningkat, nadi meningkat dan mengeluh sesak. Hasil pengkajian
didapatkan, TD: 100/60 mmHg, HR: 84x/menit, RR: 26x/menit. Target kriteria hasil yang ingin
dicapai pada pasien pada kasus tersebut adalah:
{
= Kardiopulmonal berespon dengan baik pada aktifitas pasien
~ Napas pasien kembali normal
~ Asam basa normal
~ TD dipertahankan
~ Pasien mampu bergerak dengan baik
}

Seorang wanita (40 tahun) diantar ke rumah sakit karena sesak napas. Pasien mengeluh sesak
napas yang memberat dan dipengaruhi oleh aktifitas. Saat pasien berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi napas meningkat, nadi meningkat dan mengeluh sesak. Hasil pengkajian
didapatkan, TD: 100/60 mmHg, HR: 84x/menit, RR: 26x/menit. Intervensi keperawatan yang
paling tepat pada pasien tersebut adalah:
{
~ Manajemen cairan
~ Pemantauan Hemodinamik
= Terapi aktivitas
~ Ambulasi
~ Manajemen Nutrisi
}

Tn.S, berusia 45 tahun mempunyai riwayat hipertensi. Pada hasil pemeriksaan bulan lalu,
didapatkan TD 180/120 mmHg. Dokter memberikan obat serta menganjurkan pasien untuk
mengatur gaya hidup. Saat ini, pasien sedang bersama perawat. Tindakan keperawatan yang
HARUS dilakukan oleh perawat adalah:
{
= mengkaji pengetahuan pasien terkait gaya hidup
~ meminta pasien segera merubah gaya hidup
~ memastikan pasien merubah gaya hidup
~ menyarankan untuk banyak olahraga
~ meminta pasien untuk banyak istirahat
}

Select one:
a. Riwayat merokok
b. Pekerjaan
c. Lingkungan alergen

d. Usia
e. Jenis kelamin

Feedback
The correct answer is: Jenis kelamin

Question 10
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Tn. M, 10 th, tangannya terluka, saat membuang pecahan gelas kaca. Karakteristik perdarahan
saat itu yang mencerminkan terjadinya perdarahan arteri antara lain:

Seorang laki-laki, 55 th mengalami perdarahan bagian kaki akibat adanya kecelakaan saat
mengendarai motor dan terjatuh hingga motornya menimpa kaki. Apakah tindakan manajemen
perdarahan diatas:
{
~ Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang
cedera
~ Tindakan Ice artinya kompres bagian cedera dengan es atau sesuatu yang dingin
~ Tindakan Compress artinya tekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan
perban khusus (Ace Bandage)
~ Tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di
atas jantung
= Lakukan semuanya
}
Pada peripheral arterial insufficiency, nyeri kaki yang muncul saat istrirahat dapat dikurangi
dengan:
{
= menaikkan kaki diatas jantung
~ menurunkan kaki
~ mengurut kaki yang terkena dengan balsem
~ meletakkan kaki pada bidang horizontal dari tubuh
~ menjemur kaki dibawah terik matahari
}

Pernyataan berikut yang benar antara arteri dengan vena antara lain:
{
~ Vena memiliki dinding yang tebal, arteri tipis
~ Arteri meninggalkan jantung, vena menuju organ
~ Arteri pulmonalis mengandung O2
= Vena memiliki banyak katup, arteri tidak ada
~ Arteri seirama dengan denyut jantung, vena seirama dengan pernafasan
}

Tekanan darah tertinggi dapat ditemukan pada:


{
= Aorta
~ Kapiler
~ Arteriol
~ Siklus Willis
~ Venul
}

Ny. K, 55 th, didiagnosa gagal jantung dan penyakit vaskuler perifer. Dari pemeriksaan kaki kiri
hingga pertengahan betis udem +4. Saat ini pasien duduk disamping tempat tidur dengan kaki
menjuntai. Manakah tujuan utama keperawatan dengan kondisi saat ini?
{
~ Hasil respirasi normal
~ Kurangi beban kerja jantung
~ Cegah injuri pada ekstremitas bawah
= Turunkan bendungan vena
~ Kebutuhan terpenuhi
}
Seorang wanita, 50 tahun, dengan BB 95 kg dan memiliki riwayat merokok (+), memiliki
tekanan darah tinggi dan jarang beraktivitas. Apakah faktor risiko penyakit arteri perifer dari
pasien tersebut yang bisa dimodifikasi?
{
~ BB dan diet
= Aktivitas dan diet
~ Penggunaan tembakau dan TD tinggi
~ Gaya hidup jarang beraktivitas dan TD tinggi
~ Usia dan BB
}
Seorang wanita, 35 tahun, masuk ke IGD dengan kondisi anemis pasca melahirkan dibidan.
Dari pemeriksaan ditemukan perdarahan sudah tidak muncul, namun bibir pucat, badan lemah,
TD 110/90 mmHg, Nadi 72x/mnt, RR 18 x/mnt, Hb 6,2 gr/dl. Apakah prioritas masalah
keperawatan dari kasus tersebut?
{
~ Penurunan cardiac output
~ Kurang cairang elektrolit
~ Risiko perdarahan ulang
~ Intoleransi aktivitas
= Perfusi perifer tidak efektif
}
Seorang laki-laki berusia 48 tahun, dirawat diruang neurologis dengan Stroke. Pada pengkajian
hari ini didapatkan nyeri tidak ada,Tekanan darah 150 mmHg, Pernafasan 22 x/mnt, Nadi
88x/mnt. Saat ini perawat sedang memotivasi dan mengajarkan pasien latihan kaki dan
ambulasi sesuai dengan rencana perawatan. Apakah tujuan dilakukannya aktivitas tersebut?
{
= Mencegah kekakuan dan kelumpuhan
~ Mencegah DVT (Deep Vein Thrombosis)
~ Mencegah terjadinya konstipasi
~ Mencegah tingginya tekanan darah selanjutnya
~ Mencegah terjadinya luka tekan
}
Seorang laki-laki baru saja melakukan pemeriksaan IVUS (intravascular ultrasound).
Didapatkan terjadi pengendapan zat kapur atau lemak di area jantung pasien. Apakah penyakit
yang diderita pasien tersebut?
{
= Atherosclerosis
~ Hipertensi
~ Stroke
~ Gagal jantung
~ Infark miocard
}
Pernyataan berikut yang benar dalam masalah vaskuler antara lain:
{
~ Emboli merupakan bendungan pada pembuluh darah
~ Emboli hanya menyumbat pembuluh darah kapiler
~ Trombus merupakan hasil dari bekuan darah pada atherosklerosis
~ Emboli cairan berasal dari overload IVFD
= 99% emboli disebabkan oleh thombo emboli
}
Seorang perawat mengkaji adanya kondisi hipoksia kronik pada pasien. Apakah data yang
menunjukkan kondisi tersebut?
{
~ Sianosis
~ CRT 5 det
~ Hb 8g/dl
= Clubbing finger
~ Penggunaan otot bantu
}
Pasien berikut yang beresiko terjadinya emboli antara lain:
{
= Pasien fraktur femur dengan luka terbuka
~ Pasien fraktur mandibula
~ Pasien pasca op Saecar anak 1
~ Pasien edema paru
~ Pasien yang memiliki DM dan hipertensi
}
Pulsus magnus dan pulsus palpus dapat kita perhatikan saat mengkaji karakteristik nadi pasien
berikut:
{
~ Kualitas nadi
~ Frekwensi nadi
~ Irama nadi
= Volume nadi
~ Kekuatan nadi
}
Seorang perawat hendak melakukan pemeriksaan JVP (Jugular Venous Pressure). Manakah
prosedur yang tepat dilakukan perawat tersebut?
{
= Posisikan pasien dengan sudut 450 , leher disangga agar otot leher rileks, putar kelateral, cek
pulsasi vena julgularis
~ Posisikan pasien fowler, leher perlu diputar kelateral, cek pulsasi vena julgularis
~ Posisi pasien telentang, Observasi perbatasan otot sternokleidomastoideus dengan klavikula
~ Posisi pasien semi fowler, perhatikan alur vena jugularis, lihat pulsasinya.
~ Posisikan pasien head tilt chin lift, leher disangga agar otot leher rileks, cek pulsasi vena
julgularis
}

Select one:
a. Darah yang keluar mengalir lambat
b. Darah berwarna merah gelap

c. Perdarahan sesuai dengan denyut nadi


d. Darah mengandung karbon dioksida
e. Perdarahan umumnya lebih mudah dikendalikan

Feedback
The correct answer is: Perdarahan sesuai dengan denyut nadi
Question 11
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Tn. R, berusia 47 tahun, mempunyai riwayat keluarga ayah meninggal dunia saat berusia 60
tahun karena stroke, ibu didiagnosa hipertensi. saat ini pasien menyatakan tidak merasakan
keluhan apapun dan merasa baik-baik saja. Tn. R mempunyai kebiasaan minum minuman
alkohol dan merokok. Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Tindakan yang
harus dilakukan perawat adalah:

Select one:
a. menjelaskan pada pasien pentingnya pemeriksaan kesehatan

b. mengkaji persepsi pasien terkait dengan penanganan kesehatan


c. menjelaksan pada pasien tentang resiko dan faktor resiko hipertensi
d. mengkaji trauma masa lampau
e. menjelaskan bahaya minum alkohol

Feedback
The correct answer is: mengkaji persepsi pasien terkait dengan penanganan kesehatan

Question 12
Correct
Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text
Tn. R, berusia 47 tahun, mempunyai riwayat keluarga ayah meninggal dunia saat berusia 60
tahun karena stroke, ibu didiagnosa hipertensi. saat ini pasien menyatakan tidak merasakan
keluhan apapun dan merasa baik-baik saja. Tn. R mempunyai kebiasaan minum minuman
alkohol dan merokok. Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Tindakan yang
harus dilakukan perawat adalah:

Select one:
a. mengkaji trauma masa lampau
b. menjelaskan pada pasien pentingnya pemeriksaan kesehatan
c. menjelaskan bahaya minum alkohol
d. menjelaksan pada pasien tentang resiko dan faktor resiko hipertensi

e. mengkaji persepsi pasien terkait dengan penanganan kesehatan

Feedback
The correct answer is: mengkaji persepsi pasien terkait dengan penanganan kesehatan

Finish review

Anda mungkin juga menyukai