Iod
Perhitungan
𝒈𝒓
𝟏,𝟒𝟖𝟎
𝑳
= 𝟏𝟏𝟗,𝟑𝟖 𝒈𝒓/𝒎𝒐𝒍
= 12,39 mol/L
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
4. [H2O] = ×100%
𝑀𝑟
1 𝑔𝑟/𝑚𝐿
= 18 𝑔/𝑚𝑜𝑙 ×100%
= 55,56 mol/L
𝐶𝑜𝑟𝑔 12,39 𝑚𝑜𝑙/𝐿
5. D = = 55,56 𝑚𝑜𝑙/𝐿 = 0,223
𝐶𝑎𝑖𝑟
𝑉𝑎𝑖𝑟
6. A1 = [I2] (𝐷.𝑉𝑜𝑟𝑔+𝑉𝑎𝑖𝑟)1
0.03 𝐿
= 0.00066 0.033345 𝐿
= 0,000059 mol
𝑉𝑎𝑖𝑟
A2 = [I2] (𝐷.𝑉𝑜𝑟𝑔+𝑉𝑎𝑖𝑟)2
0.03𝐿
= 0.00066 0,033345
= 0,0000053 mol
G. Pembahasan
Ekstraksi atau penyarian merupakan proses pemisahan dimana suatu zat terbagi
dalam dua pelarut yang tidak bercampur. Selain itu ekstraksi juga merupakan suatu
proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang
digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan
material lainnya. Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai
daya melarutkan yang tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang tinggi
ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang akan
diekstraksi. Pelarut yang digunakan yaitu air yang bersifat polar dan pelarut organic
yaitu kloroform(CHCl3) yang bersifat non polar sehingga tidak bercampur dengan
pelarut air yang akhirnya dapat ditentukan seberapa besar bahan yang akan diekstraksi
akan terdistribusi dalam CHCl3 dan air . bahan yang akan diektraksi adalah iod. Menurut
teori menyatakan bahwa iod hanya sedikit larut dalam air dan akan larut dengan baik
pada pelarut organic salah satunya yaitu CHCl3.
Pada percobaan ini hal pertama yang dilakukan yaitu menimbang 0.005 gr Iod
dengan seksama dalam timbangan neraca analitik, Iod ini berupa butiran berwarna silver
kehitaman. Kemudian melarutkan 0.005 gr iod dengan 30 mL aquadest yang telah
diukur sebelumnya kedalam gelas kimia. Iod hanya larut sedikit dalam aquadest. Dan
menyebabkan perubahan warna larutan menjadi orange. Setelah itu campuran iod dan
aquadest dimasukkan kedalam corong pisah. Digunakan corong pisah karena sangat
berguna untuk memisahkan dua zat yang tidak saling melarutkan dan dalam corong
pisah akan terjadi kesetimbangan heterogen yakni terjadinya pembagian spesies pelarut
antara dua fasa.
Selanjutnya mengukur 15 mL CHCl3 dan menambahkannya kedalam corong pisah
yang berisi aquadest dan iod. Pada penambahan ini iod larut dan terbentuk 2 lapisan.
Lapisan bawah berwarna merah jambu, dan lapisan atas berwarna orange. Iod larut
pada penambahan CHCl3, menandakan bahwa Iod tersebut merupakan padatan yang non
polar karena dapat larut dalam CHCl3 yang merupakan larutan non polar. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut
Pada fasa air yang sebelumnya berwarna bening berubah menjadi sedikit keruh yang
disebabkan oleh adanya iod yang terdistribusi pada fasa air. sedangkan pada CHCl3
perubahan warna diketahui disebabkan oleh adanya iod yang terdistibusi pada fasa
organic. Dalam hal ini iod lebih banyak terdistribusi pada CHCl3 dibandingkan pada air.
Selanjutnya dilakukan penyarian pertama dengan memisahkan lapisan bawah (fasa
organic) dan lapisan atas (fasa air) dengan membuka kran perlahan-lahan dan hati-hati
sampai larutan tepisahkan dan menampung lapisan bawah (fasa organic) dalam
rrlenmeyer sedangkan lapisan atas (fasa air) masih tetap dalam corong pisah. Diketahui
bahwa iod sedikit terdistribusi pada fasa air maka akan dilakukan proses ekstraksi kedua
dengan menambahkan CHCl3 sebanyak 15 mL untuk memisahkan iod dari air agar
terdistribusi pada CHCl3 atau untuk mensubtitusi kembali iod yang ada pada pelarut air.
Kemudian mengocok kembali beberapa menit dan membiarkan beberapa menit.
Setelah beberapa menit terjadi dua lapisan .Lapisan atas merupakan fasa air dan lapisan
bawah merupakan fasa organic seperti yang dijelaskan di atas, fasa air di atas
dikarenakan massa jenis air lebih kecil dari massa jenis pelarut organic. Kemudian
melakukan penyarian kedua. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 3. Ekstraksi kedua
Pada penyarian kedua, memisahkan antara lapisan bawah (pelarut organik) dengan
lapisan atas (pelarut air). Membuka kran secara perlahan sampai batas lapisan dan
menutup kran setelah sudah terpisahkan, dan menampungnya dalam erlenmeyer. Untuk
hasil dari penyarian pertama dan kedua dapat dilihat pada gambar berikut
Dari hasil perhitungan untuk konsentrasi iod pada ekstraksi pertama dan kedua
didapat 0,000059 untuk ekstraksi 1 dan 0,0000053 untuk ekstraksi kedua. Dimana hasil
yang didapat pada ekstraksi kedua semakin kecil dibandingkan ekstraksi pertama,
karena pada ekstraksi pertama kandungan iod yang terdsitribusi pada CHCl3 lebih
banyak dan sebagian kecil terdistribusi pada pelarut air. yang kemudian iod pada pearut
air diekstraksi dengan CHCl3 sehingga menghasilkan hasil yang lebih kecil. Untuk
reaksi yang terjadi pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut
Persamaan reaksi yang terjadi :
2 CHCl3(l) + 3I2 2 CHI3(l) + 3Cl2(g)
4I2(s) + 2H2O(l) 2HI(g) + 2OH-(aq) + 3I2(aq)
H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstraksi merupakan
proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran berdasarkan proses distribusi
terhadap dua macam pelarut yang tidak saling bercampur. Dimana pada percobaan ini
menggunakan dua pelarut yang tidak saling campur (CHCl3 dan air) dikarenakan
perbedaan kepolaran dan perbedaan massa jenis antara keduanya. serta dapat
disimpulkan bahwa iod yang akan diektraksi lebih banyak terdistribusi pada fasa
organik (CHCl3) dibandingkan pada fasa air. ini disebabkan iod yang akan diekstraksi
lebih bersifat non polar sehingga dapat lebih mudah terdistribusi pada CHCl3 yang
bersifat non polar. Dari hasil perhitungan untuk konsentrasi iod pada ekstraksi pertama
dan kedua didapat 0,000059 untuk ekstraksi 1 dan 0,0000053 untuk ekstraksi kedua.
Perbandingan ini dikarenakan iod terdistribusi lebih banya dalam kloroform pada
ekstraksi 1 dan sebagian kecilnya pada ekstraksi kedua.
DAFTAR PUSTAKA