Makalah Penelitian Kualitatif
Makalah Penelitian Kualitatif
DISUSUN OLEH :
NAMA : SUYONO
NIM : 201523028
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkah dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kita kirimkan shalawat
dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari lembah
kehinaan menuju lembah kemuliaan.
Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian oleh
Pengampu Ns. Fitriani Agustina, S.Kep.. Dimana di dalam makalah ini akan dibahas mengenai
“MAKALAH METODE PENELITIAN KUALITATIF”
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu dalam penugasan makalah
ini.Jika dalam makalah ini terdapat kesalahan kami memohon maaf karena kita sebagai manusia
biasa tidak luput dari kesalahan.dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN …………………………………
B. SARAN …………………………………
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuannya ialah menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang
dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengannedalikan kejaadian-kejadian dalam
lingkungan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi alat bantu?
2. Apa perbedaannya dengan kualitatif?
3. Apa karakter penelitian kualitatif?
C. Tujuan
1. mengetahui alat bantu dalam pelaksanaan penelitian kualitatif
2. menjelaskan perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitiatif
3. dapat mengetahui karakter penelitian kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN
Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan
analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Dalam penelita kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orang-
orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan
kondisi kehidupan nyata.( Patton dalam Poerwandari, 1998)
Berdasarkan Williams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan antara pendekatan
kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif positivistik) dan kualitatif. Kelima pendangan
dasar perbedaan tersebut adalah:
Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati,
dan dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk),
hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik,
percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang
realitas.
Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat sebagai
independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai
proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu
(nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan
waktu (idiographic statements).
Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal
simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan
pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi
secara simultan.
Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus
seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah
bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.
Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti
bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai
variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh
peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya
dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-
skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam
hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa
adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang
terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner
untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari
penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka,
kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep
sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau
menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan
konsep atau teori.
Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal
dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis
dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data,
kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan
kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan
observasi.
Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin
mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu
variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin
mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden
dan latar sosial yang diteliti.
Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif
ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan
menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum
pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan
data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-
awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai
sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada
informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik
bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi
dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau
informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif,
yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di
sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya
memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan
dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori,
diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian
kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan
responden.
Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian
kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi
operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif
menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik
bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan
jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan
pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
(Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan
menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan
sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau
menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir
memberi interpretasi.
Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri.
Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas
mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi
lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya
adalah angket atau kuesioner.
Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan
dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk
memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti
memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih.
Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para
responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti,
berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
Secara umum ciri-ciri penelitian dapat dilihat pandangan dari Kadir dan Dirdjosisworo.
Menurut Kadir (2009) unsur-unsur penting dalam penelitian sosial adalah sebagai berikut: –
memiliki pemikiran, yaitu kegiatan intelektual; – memiliki interpretasi, yaitu mencari makna
yang hakiki; – memiliki objek/sasaran, yaitu segala fakta dan gejala; – memiliki metode, yaitu
dengan cara refleksi, metodis, sistematis; dan – memiliki tujuan, yaitu penelitian sosial untuk
kebahagiaan masyarakat.
Tujuan penelitian sosial untuk devolepment adalah penelitian sosial tersebut dilakukan
untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu ilmu sosial atau masalah
sosial guna dipecahkan agar tercipta ilmu sosial dan masyarakat yang diinginkan.
Fungsi penelitian sosial sedikitnya memiliki kegunaan dalam tiga hal, yaitu:
1. Ilmu sosial
Kegunaan untuk pengembangan ilmu sosial yaitu penelitian itu berguna untuk
mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosial. Jika macam-macam ilmu sosial meliputi
sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, dan hukum, maka penelitian itu berguna
untuk mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi,
sejarah, dan hukum.
2. Masyarakat sasaran
Maksud kegunaan penelitian sosial bagi masyarakat (sasaran penelitian) adalah hasil
penelitian itu berguna untuk menjawab masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat
yang diteliti. Jika penelitian itu meneliti tenang masalah kemiskinan, maka fungsi penelitian itu
adalah untuk menjawab bagaimana cara dan strategi agar masyarakat itu sejahtera.
3. Peneliti
Peneliti adalah orang yang melakukan penelitian. Apakah seorang peneliti mendapatkan
kegunaan dari proses penelitian? Jawabnya, ya. Dengan proses penelitian, seorang peneliti
semakin bertambah wawasan dan pengetahuannya tentang masalah yang diteliti dan ilmu yang
dimiliki. Seorang peneliti kemiskinan, pasti akan memahami persoalan mengapa dan bagaimana
terjadi kemiskinan. Tentu peneliti ini dikemudian hari akan menjadi seorang ahli (teoritis) dalam
mengentaskan kemiskinan. Banyak juga seorang peneliti yang mendapatkan materi (harta) dari
penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada lima pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif (istilah Williams
dengan kuantitatif positivistik) dan kualitatif Berdasarkan Williams (1988), yaitu Bersifat
realitas, Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, Posibilitas generalis, Posibilitas
kausal dan Peranan nilai.
Tujuan penelitian sosial dapat dibagi menjadi tiga, yaitu Menemukan hal baru dari hasil
eksploratif, Untuk verifikasi, dan Untuk devolepment (pengembangan). Dilihat dari fungsinya
juga sebagai Ilmu sosial, Masyarakat sasaran dan peneliti.
B. SARAN
Margono, Drs. S. (2010). Metodologi penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
https://www.academia.edu/11829836/MAKALAH_PENELITIAN_KUALITATIF