Anda di halaman 1dari 35

Edisi Oktober 2018

APBN KITA
KINERJA DAN FAKTA

Pindai untuk unduh :


Realisasi Penerimaan Meningkat di Tengah Tekanan
Ekonomi Global
“Kalau mereka (Majalah Global Markets) menyebutkan
bahwa efektivitas dan kredibilitas dari APBN dan
juga perbaikan dari sisi belanja negara, saya rasa itu
adalah kriteria yang cukup baik, menunjukkan apa
yang selama ini Kementerian Keuangan lakukan,”
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

Menkeu Sri Mulyani sesaat setelah menerima penghargaan di Hotel Ayodya


Foto Cover: Biro KLI, Kemenkeu Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10)

2 3
Infografis

Ringkasan
Eksekutif
Rp Pendapatan Negara Belanja Negara
Rp1.312,32 triliun Rp1.512,55 triliun
Sampai dengan akhir triwulan III 2018 atau Realisasi Belanja Negara sampai dengan
akhir bulan September 2018, capaian akhir September 2018 sebesar Rp1.512,55
realisasi penerimaan pendapatan negara triliun, mencapai sekitar 68,1 persen dari
dan hibah sebesar Rp1.312,32 triliun atau pagu APBN
telah mencapai 69,26 persen dari target
penerimaan pendapatan negara dan

P
hibah pada APBN 2018.
rospek pertumbuhan pengolahan, perdagangan, konstruksi,

Rp
Penerimaan Perpajakan TKDD perekonomian global dan jasa-jasa. Pemerintah masih
Rp Rp1.024,51 Rp573,77 triliun tahun 2018 diperkirakan akan menghdapai tekanan nilai tukar
melambat dari perkiraan Rupiah, namun kondisi stabilitas
Pendapatan negara yang berasal dari Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana sebelumnya seiring dengan ekonomi tetap terjaga karena masih
penerimaan Perpajakan, PNBP, dan Desa (TKDD) sampai dengan September
Hibah berturut-turut sebesar Rp1.024,51 2018 telah mencapai Rp573,77 triliun tekanan perdagangan global terdapat cukup ruang untuk mencapai
triliun, Rp281,37 triliun, dan Rp6,45 atau 74,9 persen dari pagu APBN 2018, dan pengetatan keuangan target inflasi.
triliun, atau masing-masing telah yang meliputi Transfer ke Daerah (TKD)
mencapai 63,32 persen, 102,16 persen, sebesar Rp535,85 triliun (75,9 persen) dan global. Prospek pelambatan
dan 538,56 persen dari target Dana Desa Rp37,92 triliun (63,2 persen). pertumbuhan diperkirakan akan Sampai dengan akhir triwulan III
penerimaan yang ditetapkan pada APBN
2018. berlangsung di kawasan Eropa, 2018 atau akhir bulan September

Komponen penerimaan Perpajakan


Jepang, dan negara-negara emerging 2018, capaian realisasi penerimaan
sampai dengan 30 September 2018: - market. Proyeksi pelambatan ini pendapatan negara dan hibah
Rp900,86 triliun dari realisasi
Realisasi Defisit sesuai dengan apa yang selama ini sebesar Rp1.312,32 triliun atau telah
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

penerimaan pajak (63,26 persen target


penerimaan pada APBN 2018)
Rp123,64 triliun lainnya berasal dari 1,35 % PDB disampaikan Pemerintah terkait mencapai 69,26 persen dari target
realisasi penerimaan Kepabeanan dan kondisi perekonomian global. penerimaan pendapatan negara dan
Realisasi defisit APBN hingga September
Cukai (63,70 persen dari target Untuk mengantisipasi hal tersebut, hibah pada APBN 2018. Penerimaan
2018 mencapai Rp200,23 triliun atau
penerimaan pada APBN 2018)
sekitar 1,35 persen PDB.
Pemerintah untuk terus melakukan pendapatan negara yang berasal
penguatan fundamental dan dari penerimaan Perpajakan, PNBP,
stabilitas ekonomi sebagai landasan dan Hibah berturut-turut sebesar
pertumbuhan ekonomi ke depan. Rp1.024,51 triliun, Rp281,37 triliun,
Tingkat inflasi yang terkendali akan dan Rp6,45 triliun, atau masing-
mampu menjaga tingkat konsumsi masing telah mencapai 63,32
masyarakat dan penguatan persen, 102,16 persen, dan 538,56
infrastruktur akan mendorong persen dari target penerimaan
investasi untuk menopang yang ditetapkan pada APBN 2018.
pertumbuhan ekonomi. Dari sisi Berdasarkan pola pertumbuhannya
4 produksi, kinerja PDB nasional tetap secara year-on-year ( yoy), realisasi
5
akan ditopang oleh sektor-sektor penerimaan perpajakan dan PNBP
utama antara lain sektor industri hingga akhir Agustus 2018 tetap
tumbuh berturut-turut sebesar 16,55 Secara lebih rinci, komponen persen (yoy). Namun, kinerja PPnBM tumbuh mencapai 10,55 persen
persen dan 27,13 persen. penerimaan pajak yang berasal DN hingga akhir September 2018 (yoy). Penerimaan CHT yang secara
dari PPh nonmigas mampu tumbuh masih mengalami pertumbuhan nominal merupakan yang terbesar
Komponen penerimaan Perpajakan sebesar 16,72 persen (yoy). negatif sebesar -5,96 persen dalam komponen penerimaan cukai,
sampai dengan 30 September Masing-masing komponen utama (yoy), sedangkan realisasi PPnBM pertumbuhannya didorong oleh
2018, sebesar Rp900,86 triliun penerimaan PPh, yang terdiri dari Impor sudah mulai mengalami faktor meningkatnya produksi HT,
tercatat berasal dari realisasi PPh 25/29 Badan, PPh 25/29 OP, pertumbuhan yang positif sebesar sebagai akibat kebijakan program
penerimaan pajak, sedangkan dan PPh 22 Impor, mampu terus 7,16 persen (yoy). pemberantasan peredaran rokok
Rp123,64 triliun lainnya berasal tumbuh berturut-turut sebesar ilegal, dan kenaikan tarif efektif
dari realisasi penerimaan 25,04 persen (yoy), 21,79 persen Sementara itu, hingga akhir cukai pada produk HT yang lebih
Kepabeanan dan Cukai. Angka (yoy), dan 26,20 persen (yoy). September 2018 realisasi tinggi dibandingkan kenaikan rata-
capaian dari penerimaan pajak dan Faktor yang mendorong tumbuhnya komponen penerimaan perpajakan rata tarifnya di 2018. Sementara
penerimaan kepabeanan dan cukai penerimaan komponen utama PPh yang berasal dari penerimaan itu, realisasi penerimaan dari
masing-masing telah memenuhi tersebut antara lain meningkatnya Kepabeanan dan Cukai realisasi cukai minuman mengandung etil
63,26 persen dan 63,70 persen dari aktivitas perdagangan internasional penerimaannya masih terus alkohol (MMEA) tercatat tumbuh
target penerimaan pada APBN dan kinerja sektor usaha industri, melanjutkan tren pertumbuhan sebesar 18,67 persen (yoy), dimana
2018. Dari sisi pertumbuhannya, perdagangan, pertambangan, dan yang signifikan sejak awal tahun merupakan prosentase pertumbuhan
realisasi penerimaan pajak masih pertanian. Selain itu, penerimaan 2018. Komponen penerimaan tertinggi dari komponen penerimaan
tumbuh sebesar 16,87 persen (yoy), PPh Pasal 26 yang tercatat tumbuh dari Cukai tercatat masih cukai.
dan jika tidak memperhitungkan sebesar 26,64 persen (yoy), akibat tumbuh sebesar 11,17 persen
penerimaan dari uang tebusan pengaruh depresiasi rupiah terhadap (yoy), penerimaan BM tumbuh Lebih lanjut, realisasi komponen
tax amnesty pada tahun 2017 dollar Amerika, juga menjadi salah mencapai 15,50 persen (yoy), penerimaan BM pertumbuhannya
maka penerimaan pajak tercatat satu faktor yang ikut mendorong dan penerimaan BK, merupakan masih didorong utamanya oleh
mampu tumbuh 18,73 persen (yoy). pertumbuhan penerimaan PPh komponen penerimaan dengan faktor peningkatan aktivitas impor
Kinerja positif dari penerimaan nonmigas. Dari sisi penerimaan tingkat pertumbuhan tertinggi, yang didukung oleh program PIBT.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

PPh nonmigas, PPh migas, serta PPh migas, tercatat realisasi tumbuh signifikan mencapai Pertumbuhan impor yang didominasi
penerimaan PPN dan PPnBM yang penerimaannya mampu tumbuh 96,80 persen (yoy). FFaktor oleh aktivitas impor dari sektor
tumbuh cukup signifikan menjadi secara signifikan sebesar 23,31 yang mendorong pertumbuhan industri pengolahan (manufaktur)
faktor pendorong pertumbuhan persen (yoy), dimana pertumbuhan penerimaan Kepabeanan dan Cukai menunjukkan indikasi aktivitas
penerimaan pajak, dimana pada penerimaan PPh migas tersebut diantaranya yaitu peningkatan industri dalam negeri yang masih
periode Januari-September 2018 utamanya masih didorong oleh faktor aktivitas perdagangan internasional, terus tumbuh dan berkembang. Di
merupakan yang tertinggi dalam meningkatnya harga ICP. dampak positif kebijakan sisi yang lain, pertumbuhan aktivitas
empat tahun terakhir. Lebih lanjut, Kepabeanan dan Cukai melalui ekspor minerba akibat relatif
penerimaan dari komponen Cukai, Komponen penerimaan pajak yang program Penertiban Importir stabilnya harga komoditas mineral
Bea Masuk (BM), dan Bea Keluar (BK) lain berasal dari penerimaan PPN Berisiko Tinggi (PIBT) dan Penertiban dan masih tingginya permintaan
juga masih tumbuh secara signifikan, dan PPnBM, dimana realisasinya Cukai Berisiko Tinggi (PCBT), serta dari mitra dagang Indonesia,
dan mampu mendorong realisasi tumbuh mencapai 14,43 persen peningkatan harga komoditas masih menjadi faktor utama yang
penerimaan Kepabeanan dan Cukai (yoy). Faktor kinerja aktivitas impor internasional. mendorong pertumbuhan positif dari
6 secara keseluruhan tumbuh positif dan pertumbuhan konsumsi dalam realisasi penerimaan BK hingga akhir
7
mencapai 14,24 persen (yoy). Capaian negeri, masih menjadi pendorong Secara lebih detil, pertumbuhan Triwulan III 2018.
tersebut juga merupakan capaian pertumbuhan penerimaan PPN realisasi penerimaan Cukai yang
pertumbuhan realisasi yang tertinggi Impor dan PPN DN, masing-masing berasal dari komponen penerimaan
dalam tiga tahun terakhir. sebesar 27,52 persen (yoy) dan 8,22 cukai hasil tembakau (CHT) mampu
Realisasi PNBP sampai dengan realisasi penerimaan SDA Non Migas realisasi Belanja Pemerintah Pusat Realisasi Transfer ke Daerah
akhir September 2018 mencapai tersebut. Penerimaan dari kekayaan tersebut utamanya dipengaruhi dan Dana Desa (TKDD) sampai
Rp281,37 trilliun atau 102,16 negara yang dipisahkan sampai oleh realisasi Belanja Bantuan Sosial dengan September 2018 telah
persen dari target APBN 2018. dengan September 2018 mencapai yang sudah mencapai Rp62,77 mencapai Rp573,77 triliun atau
Capaian Realisasi PNBP ini Rp41,12 triliun atau 92,00 persen dari triliun (tumbuh 46,9 persen) dan 74,9 persen dari pagu APBN 2018,
mengalami pertumbuhan sebesar target APBN 2018. Pada periode yang Subsidi yang mencapai Rp123,41 yang meliputi Transfer ke Daerah
27,13 persen dibandingkan dengan sama, PNBP Lainnya telah mencapai triliun (tumbuh 33,6 persen). (TKD) sebesar Rp535,85 triliun (75,9
periode yang sama pada tahun 95,25 persen dari target APBN 2018. Membaiknya kinerja belanja bansos persen) dan Dana Desa Rp37,92
2017. Peningkatan ini terutama Sementara itu, pendapatan BLU tersebut antara lain dipengaruhi triliun (63,2 persen), Secara lebih
disebabkan meningkatnya mencapai sebesar Rp39,50 triliun, oleh percepatan pembayaran PBI rinci, realisasi TKD terdiri dari Dana
penerimaan Sumber Daya Alam atau 91,22 persen dari target APBN program JKN. Sementara itu, realisasi Perimbangan Rp514,56 triliun (76,1
karena masih berlanjutnya kenaikan 2018 atau tumbuh sebesar 17,14 belanja subsidi sampai dengan akhir persen), Dana Insentif Daerah
harga komoditas minyak bumi persen dibandingkan periode yang September 2018 tersebut di atas (DID) Rp7,24 triliun (85,2 persen),
dan batu bara sepanjang periode sama tahun sebelumnya. meliputi subsidi energi Rp92,54 serta Dana Otonomi Khusus dan
Januari-September 2018. Realisasi triliun dan subsidi non energi Keistimewaan DIY Rp14,04 triliun
penerimaan SDA Migas tumbuh Realisasi Belanja Negara sampai Rp30,87 triliun. Lebih tingginya (66,7 persen). Realisasi TKD sampai
sebesar 53,90 persen dibandingkan dengan akhir September 2018 realisasi belanja subsidi sampai dengan September 2018 tersebut
periode yang sama tahun sebesar Rp1.512,55 triliun, dengan bulan September 2018 lebih tinggi Rp8,91 triliun atau
sebelumnya. Kenaikan penerimaan mencapai sekitar 68,1 persen dibandingkan realisasi periode yang sekitar 1,7 persen bila dibandingkan
SDA Migas tersebut terutama dari pagu APBN, atau meningkat sama di tahun 2017 dipengaruhi oleh realisasi TKD pada periode yang
disebabkan adanya tren peningkatan 10,00 persen jika dibandingkan pergerakan harga minyak mentah sama tahun 2017. Tingginya realisasi
harga ICP. Sampai dengan akhir realisasi pada periode yang sama Indonesia (ICP) dan nilai tukar rupiah TKD sampai dengan September
September 2018, rata-rata harga ICP tahun sebelumnya. Realisasi Belanja (kurs), serta pembayaran sebagian 2018 tersebut terutama disebabkan
tercatat sebesar USD68,24/barel. Negara tersebut meliputi Belanja kurang bayar belanja subsidi oleh: (1) meningkatnya realisasi
Sementara itu, realisasi penerimaan Pemerintah Pusat sebesar Rp938,78 tahun-tahun sebelumnya sebagai Dana Transfer Khusus (DAK Fisik
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

SDA Non Migas mencapai Rp26,81 triliun dan Transfer ke Daerah dan bentuk komitmen Pemerintah dan Non Fisik) yang lebih tinggi
triliun atau 114,95 persen terhadap Dana Desa sebesar Rp573,77 triliun. dalam menjaga good governance sekitar 17,6 persen dibandingkan
APBN 2018 atau mampu tumbuh Pemerintah terus mendorong upaya dan kinerja keuangan BUMN. dengan periode sebelumnya, karena
sebesar 32,20 persen dibandingkan perbaikan kinerja penyerapan Sampai dengan akhir tahun 2018, proses penyaluran dana yang
bulan yang sama pada tahun 2017. anggaran agar pelaksanaan APBN Pemerintah akan secara konsisten relatif lebih cepat dibandingkan
Peningkatan kenaikan rata-rata harga dapat memberikan manfaat yang menjaga alokasi kebutuhan subsidi periode sebelumnya; (2) Realisasi
batubara acuan (HBA) pada periode optimal bagi masyarakat. Upaya yang sangat penting dalam upaya DAU yang lebih tinggi 0,6 persen
Januari–September 2018 yang perbaikan tersebut tercermin antara menjaga daya beli masyarakat, dibandingkan periode sebelumnya
mencapai USD99,58 per ton, lebih lain dari realisasi Belanja Pemerintah dengan memperhatikan pergerakan karena penyaluran DAU yang cukup
tinggi dibandingkan HBA periode Pusat hingga bulan September parameter dan asumsi makro APBN, meningkat hingga triwulan 3 tahun
Januari–September 2017 sebesar 2018 yang tumbuh 16,12 persen serta kesinambungan pengelolaan 2018; dan (3) Tingginya realisasi
USD83,13 per ton merupakan salah dibandingkan periode yang sama keuangan Negara. Dana Otonomi Khusus dan Dana
satu faktor utama peningkatan tahun sebelumnya. Pertumbuhan Keistimewaan DIY yang disebabkan
8 9
karena penyaluran dananya yang sehat dan berkelanjutan antara lain
relatif meningkat pada triwulan melalui negatif keseimbangan primer
3 tahun 2018. Sementara itu, yang semakin mengecil dan menuju
realisasi Dana Desa sampai dengan ke arah positif. Realisasi pembiayaan
September 2018 lebih rendah Rp1,71 yang dilakukan Pemerintah hingga
triliun (4,3 persen) dibandingkan September 2018 mencapai Rp292,83
realisasi Dana Desa pada periode triliun, terutama bersumber dari
yang sama tahun 2017. Hal tersebut pembiayaan utang yaitu sebesar
dipengaruhi oleh lambannya realisasi Rp304,94 triliun, atau mencapai 76,4
penyerapan DD yang terjadi di persen dari APBN 2018. Realisasi
beberapa desa karena keterlambatan pembiayaan utang tersebut terdiri
dalam memenuhi beberapa dari penerbitan SBN (neto) sebesar
persyaratan dokumen penyaluran. Rp308,76 triliun atau mencapai 74,5
persen dari APBN 2018 dan pinjaman
Keberlanjutan fiskal di tahun (neto) sebesar negatif Rp3,82 Halaman Kosong
2018 diharapkan akan tetap triliun atau sekitar 25,0 persen dari
terjaga. Realisasi defisit APBN rencana Pemerintah di tahun 2018.
hingga September 2018 mencapai Pertumbuhan pembiayaan utang
Rp200,23 triliun atau sekitar 1,35 menunjukkan tren yang menurun
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

persen PDB. Realisasi defisit tersebut apabila dibandingkan dengan periode


lebih rendah dari realisasi defisit yang sama tahun 2017 yaitu turun
di periode tahun sebelumnya, baik sebesar 25,14 persen. Hal ini seiring
secara nominal maupun persentase dengan komitmen Pemerintah untuk
terhadap PDB. Sementara itu, posisi tetap mendorong pengelolaan utang
keseimbangan primer per September yang prudent dan produktif antara
2018 berada pada posisi negatif lain dengan menjaga rasio utang
Rp2,40 triliun, tetapi masih jauh lebih dalam batas aman, meningkatkan
baik dibandingkan tahun sebelumnya efisiensi atas pengelolaan utang,
yang mencapai negatif Rp99,24 mendorong pemanfaatan utang
triliun. Kondisi ini sejalan dengan untuk kegiatan produktif, serta
upaya Pemerintah yang senantiasa menjaga keseimbangan pengelolaan
menjaga pengelolaan APBN yang utang.
10 11
Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional dan
Kelompok Bank Dunia (IMF-WBG Annual Meetings) mendorong pertumbuhan inklusif, pertumbuhan, inovasi pembiayaan

2018 Membawa Dampak Yang Positif Bagi Indonesia adaptasi dan mitigasi perubahan infrastruktur, pengelolaan urbanisasi,
iklim, skema pembiayaan dan penanganan isu-isu perubahan iklim
asuransi bencana alam, investasi termasuk mendorong investasi swasta
pada sumber daya manusia, dalam perubahan iklim, penanganan
pembangunan infrastruktur, bencana alam dengan mengembangkan
pengelolaan urbanisasi, pengentasan mekanisme pembiayaan dan asuransi
kemiskinan dan pengurangan yang tepat dan pengembangan
kesenjangan, peningkatan keuangan syariah dalam rangka
peran kaum wanita, serta isu-isu pendalaman sektor keuangan. Isu-isu
institusional pada IMF dan WB. tersebut dibahas dalam beberapa
flagship diskusi yang menghasilkan
IMF-WBG AMs 2018 juga menjadi rekomendasi-rekomendasi kebijakan
agenda yang sangat penting bagi yang bermanfaat bagi semua negara di
negara-negara di dunia untuk dunia, khususnya Indonesia.
mewujudkan tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs) 2030, Adapun kesepakatan yang dihasilkan
terutama dalam membebaskan dalam IMF-WBG AMs 2018, yang dikenal
dunia dari kelaparan dan kemiskinan. dengan Bali Initiative adalah sebagai
Dalam mewujudkan tujuan SDGs, berikut :
diperlukan pembiayaan yang sangat
besar, sekitar USD6 trilyun per 1. Penanganan Ketidakstabilan

P
tahun. Untuk itu, kemitraan dan kerja Ekonomi Global dengan merilis
emerintah Indonesia negara ASEAN yang telah terpilihnya sama yang erat melibatkan semua World Economic Outlook October
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

bertindak sebagai tuan rumah sebelumnya adalah Philipina pada pihak, termasuk pelaku swasta dan 2018 :
penyelenggaraan Sidang tahun 1976, Thailand pada tahun philantropies, sangat diperlukan
Tahunan Dana Moneter 1991 dan Singapura pada tahun 2006. untuk memobilisasi sumber daya dan • IMF merevisi ke bawah
Internasional dan Kelompok Bank Kesempatan menjadi tuan rumah sumber dana. proyeksi pertumbuhan global
Dunia (IMF-WBG Annual Meetings) IMF-WBG AMs 2018 merupakan untuk tahun 2018 dan 2019
yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali momentum yang sangat baik bagi Berbagai isu yang dibahas dalam sebanyak 0.2 percentage
pada tanggal 8-14 Oktober 2018. Indonesia untuk menunjukkan IMF-WBG AMs 2018 tersebut points menjadi 3.7%, atau
Indonesia terpilih sebagai tuan rumah leadership Indonesia di kawasan sangat relevan dengan agenda pada tingkat yang sama
IMF-WBG AMs 2018 setelah melalui ASEAN sekaligus sebagai satu-satunya dan kepentingan nasional. Setelah dengan realisasi tahun 2017.
proses seleksi dan evaluasi yang negara ASEAN di Forum G20. melalui proses negosiasi yang cukup Meskipun demikian tingkat
cukup panjang, sebelum akhirnya alot, IMF dan Bank Dunia dapat pertumbuhan tersebut masih
diputuskan oleh para Governor IMF Agenda yang dibahas dalam mengakomodasi usulan Indonesia lebih tinggi dibanding periode
dan WB. pertemuan tersebut meliputi untuk membahas isu-isu yang 2012-2016.
12 perkembangan ekonomi dunia menjadi prioritas nasional dalam
13
Indonesia merupakan negara berikut tantangan dan upaya sidang tahunan tersebut, antara 2. Penanganan Urbanisasi dengan
ASEAN ke-4 yang terpilih sebagai untuk mengatasinya, pemanfaatan lain terkait dengan isu investasi pengelola yang difokuskan pada
tuan rumah IMF-WBG AMs. Tiga perkembangan teknologi untuk pada human capital, pemanfaatan tiga tujuan utama :
teknologi untuk mendorong
• Mempertemukan dan Kementerian Keuangan untuk mereduksi hambatan 6. Penanganan Perubahan Iklim kesenjangan. Untuk meningkatkan
memperluas layanan dasar yang timbul dari ketimpangan akses keuangan. dengan penciptaan peluang layanan dimaksud, negara anggota
untuk memastikan bahwa Prinsip FinTech tersebut antara lain: (1) Pemanfaatan bisnis dan pertumbuhan yang menyepakati kenaikan modal IBRD
penduduk Indonesia bisa teknologi FinTech, (2) Penggunaan teknologi baru memprioritaskan pendanaan dan IFC yang dikemas dalam capital
menikmati pendidikan, untuk meningkatkan penyediaan jasa keuangan, dan program climate-smart package. Negara-negara anggota telah
kesehatan, air bersih dan (3) Penyesuaian kerangka peraturan dan pengawasan development menyepakati resolusi capital package
sanitasi yang bermutu untuk untuk menjaga stabilitas sistem keuangan untuk IBRD dan mendorong segera
mengurangi ketimpangan. 7. Prakarsa Pembiayaan tercapainya resolusi capital package
5. Indonesia meluncurkan Strategi Pembiayaan dan Infrastruktur dengan untuk IFC.
• Menghubungkan dan Asuransi Bencana (Disaster Risk Financing and meluncurkan prakarsa SDG
mengintegrasikan Insurance – DRFI) untuk mewujudkan masyarakat Indonesia One (SIO) yang Selain manfaat dari sisi substansial, IMF-WBG
jaringan transportasi baik Indonesia yang tangguh bencana dan terjaminnya telah menghasilkan komitmen AMs 2018 tersebut juga membawa keuntungan
dalam kota maupun dari keberlangsungan pembangunan berkelanjutan. sebesar USD 2,34 miliar untuk ekonomi dan sosial bagi Indonesia. Keuntungan ini
daerah sekitarnya untuk dengan lima strategi utama sebagai berikut : penyiapan proyek, mitigasi risiko, sudah didapat sejak persiapan penyelenggaraan
menghindari konsentrasi pembiayaan dan investasi. SIO sidang tahunan. Dalam hal ini, Pemerintah telah
penduduk di perkotaan. • Kombinasi instrumen keuangan untuk melibatkan lembaga keuangan membelanjakan anggaran untuk pembangunan
mendapatkan skema pembiayaan yang efisien internasional, lembaga donor infrastruktur yang meliputi bandar udara, jalan
• Meningkatkan ketersediaan dan efektif. multilateral dan bilateral, raya, jembatan dan pembangkit listrik. Proses
perumahan yang layak huni kalangan perbankan, asuransi, pembangunan tersebut telah menyerap banyak
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

dan terjangkau. • APBN untuk menanggung atau menyerap (retain) filantropis lokal dan internasional, tenaga kerja dan membuka lapangan usaha
risiko bencana dengan frekuensi kejadian tinggi dan lembaga terkait perubahan baru. Belanja Pemerintah ini akan berkontribusi
3. Investasi pada Human Capital namun dengan dampak kerugian rendah sampai iklim, selain itu Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh lagi,
ditandai dengan launching dengan sedang. juga telah menerbitkan green keuntungan ekonomi yang lebih besar diperoleh
Human Capital Indeks (HCI) sukuk pertama di dunia untuk dari sektor pariwisata dan belanja konsumsi
yang diinisiasi oleh Bank Dunia. • Pembiayaan kontijensi sebagai komplementer memitigasi climate change yang meliputi akomodasi, transportasi, makan-
HCI berpotensi untuk dapat APBN untuk menanggung atau menyerap (retain) minum, souvenir dan belanja lain-lain dari para
dijadikan platform dalam risiko bencana dengan tingkat kerugian sedang 8. Kesepakatan Capital Package delegasi yang diperkirakan berjumlah lebih dari
penyusunan arah dan strategi sampai dengan tinggi. 34.000 orang. Dalam jangka panjang, tentunya
percepatan peningkatan kualitas • Kelompok Bank Dunia keuntungan yang akan diperoleh adalah hasil
human capital di Indonesia ke • Skema pooling fund. terus berusaha untuk dari kesepakatan perdagangan dan investasi para
depan. meningkatkan layanan delegasi dengan pelaku domestik
• Asuransi untuk mengalihkan (transfer) risiko terbaik bagi anggotanya
14 4. Prakarsa Bali Fintech Agenda bencana dengan frekuensi yang rendah namun dalam memberantas
15
dengan Inisiasi 12 prinsip dengan tingkat kerugian sedang-tinggi. kemiskinan dan
FinTech oleh IMF, WB, BI, dan
Peluncuran Human
Capital Project

B
ank Dunia pada tanggal Salah satu kelebihan HCI adalah utamanya dipengaruhi oleh indikator Pintar (PIP) dengan sasaran 20,1 juta
11 Oktober 2018 dalam tidak hanya mengukur pendidikan stunting yang masih berada di siswa, Bidikmisi sasaran 471,8 ribu
acara 2018 IMF-WB Annual di suatu negara dari aspek kuantitas bawah rata-rata stunting rate negara mahasiswa, Bantuan Operasional
Meeting telah meluncurkan saja tetapi juga aspek kualitas lower middle income. Sejauh ini, Sekolah (BOS) untuk 57 juta siswa,
Human Capital Index sebagai salah dengan digunakannya indikator permasalahan stunting di Indonesia dan program bea siswa LPDP untuk
satu Bali Iniatives. HCI adalah harmonized test scores. Indikator ini sudah menjadi komitmen bersama sebanyak 6 juta penerima bea siswa.
indeks bernilai 0-1 untuk mengukur mengkombinasikan berbagai program untuk diatasi. Presiden memimpin
keterkaitan beberapa outcome hasil penilaian mutu pembelajaran yang langsung penanganan stunting Upaya perbaikan di bidang
pembangunan sumber daya manusia ada di dunia saat ini yang tentunya secara nasional. Sebagai bagian dari pendidikan, antara lain dengan: (i)
seperti pendidikan dan kesehatan dan bervariasi antar negara, baik dari data itu, pemerintah juga menjalankan meningkatkan kualitas guru melalui
dikaitkan dengan tingkat produktivitas yang digunakan maupun dari score- Program for Results (PforR) program sertifikasi dan redistribusi
tenaga kerja generasi mendatang. nya. Penanganan Stunting yang melibatkan guru antardaerah, (ii) meningkatkan
Komponen yang digunakan dalam berbagai kementerian/ lembaga efektivitas BOS, (iii) meningkatkan
perhitungan HCI adalah sebagai HCI Indonesia berada di level 0,53 terkait, pemerintah daerah hingga ke ketepatan sasaran PIP dan perluasan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

berikut: atau masih relatif jauh di bawah level pemerintah desa, dan lembaga beasiswa afirmasi/Bidikmisi, (iv)
• Survival, indikator yang Singapura yang menempati urutan internasional yang dikoordinasikan pembangunan/rehabilitasi sarana &
digunakan adalah probabilita pertama dengan index 0,88. HCI oleh Wakil Presiden dan Menko PMK. prasarana sekolah dan universitas, (v)
hidup hingga umur lima tahun Indonesia cukup menggembirakan Hal ini dilakukan untuk memastikan meningkatkan sinergi dengan Pemda,
(probality of survival to age 5) karena berada di atas rata-rata negara bahwa penanganan stunting yang (vi) link and match pendidikan vokasi,
lower middle income. Namun angka multisektor dapat dilakukan secara dan (vii) penguatan LPDP sebagai
• Pendidikan, indikator yang ini sedikit lebih rendah dibandingkan efektif dan dengan menggunakan Sovereign Wealth Fund (SWF) dana
digunakan adalah expected years rata-rata HCI negara upper middle basis pengetahuan/pengalaman pendidikan.
of schooling dan harmonized test income. Jika dibandingkan dengan terbaik di dunia.
scores untuk mengukur tidak beberapa kawasan, posisi HCI Di bidang Kesehatan, Pemerintah juga
hanya kuantitas tapi juga kualitas Indonesia relatif lebih baik dari rata- Di bidang pendidikan, Pemerintah berkomitmen untuk mengalokasikan
pendidikan. rata negara kawasan Subsahara Afrika konsisten menjaga anggaran anggaran kesehatan minimal 5
dan Asia Selatan tetapi sedikit lebih pendidikan minimal 20 persen dari persen, yang dalam RAPBN 2019
16 • Kesehatan, indikator yang rendah dibanding rata-rata negara Belanja Negara. Dalam RAPBN 2019 dialokasikan sebesar Rp122 trilun -
17
digunakan adalah survival rate kawasan Timur Tengah dan Afrika dialokasikan sebesar Rp487,9 triliun, diarahkan untuk meningkatkan akses
(age 15-60) dan fraction of children Utara. diarahkan untuk meningkatkan akses, dan kualitas layanan kesehatan,
under 5 not stunted distribusi, dan kualitas pendidikan, keberlanjutan program JKN, serta
Belum optimalnya HCI Indonesia antara lain melalui: Program Indonesia penguatan penanganan stunting.
Upaya perbaikan di bidang Kesehatan telah berlangsung beberapa tahun,
antara lain melalui: (i) peningkatan namun dampaknya dirasa tidak
kualitas dan ketersediaan tenaga optimal terhadap peningkatan
kesehatan, (ii) perbaikan pelayanan human capital di Indonesia. Salah
dan ketersediaan fasilitas kesehatan, satu faktor yang mengurangi
(iii) penguatan program promotif efektivitas program adalah kurangnya
dan preventif antara lain mendorong koordinasi antarprogram dan antar-
pola hidup sehat dan peningkatan K/L dan Pemerintah Daerah. Hal ini
nutrisi ibu hamil dan menyusui serta menjadi PR besar Pemerintah apabila
balita, (iv) efektifitas program JKN ingin mengakselerasi peningkatan
melalui bauran kebijakan, dan (v) Human Capital ke depan. Untuk
meningkatkan sinergi antara Pusat itu, koordinasi yang kuat dan Halaman Kosong
dan Daerah. komprehensif baik antarprogram
maupun antar-stakeholders perlu
Selain itu, Pemerintah terus terus diperkuat. Setiap stakeholder
mendorong efektivitas program harus fokus pada pencapaian
perlindungan sosial antara lain outcome, tidak hanya output.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

peningkatan besaran bantuan PKH Selain itu, komitmen yang kuat


dengan sasaran 10 juta keluarga tidak hanya berasal dari eksekutif
penerima manfaat (KPM), mendorong namun juga legislatif. Satu lagi hal
efektivitas Bantuan Pangan Non Tunai yang terpenting, peran serta swasta
(BPNT) dengan sasaran 15,6 juta KPM, perlu terus didorong agar terlibat
meningkatkan akses pembiayaan langsung memikul tanggung jawab
ultra-mikro mencapai 1,4 juta debitur, untuk mengembangkan human
dan pemberian bantuan iuran untuk capital. Partisipasi bersama ini, akan
program JKN sebanyak 96,8 juta jiwa. mampu menyiapkan generasi yang
berkualitas, yang siap menghadapi
Berbagai kebijakan di sektor dinamika ekonomi global yang sangat
pendidikan dan kesehatan di atas dinamis.

18 19
Perkembangan Makroekonomi 2018

Perkembangan
Makroekonomi
World Economic Outlook International Monetary Fund (WEO
IMF) bulan Oktober 2018 memperkirakan bahwa prospek
perekonomian global hingga akhir tahun 2018 akan mengalami
pelambatan sejalan dengan peningkatan ketegangan
perdagangan dan pengetatan pasar keuangan global.

akan terus berupaya menjaga inflasi komponen inti, perlambatan diperkirakan akan terus berlanjut

N
ormalisasi kebijakan moneter tingkat konsumsi masyarakat inflasi administered price, penurunan hingga akhir tahun namun terjadi
yang diterapkan Amerika dan meningkatkan Pembentukan komponen volatile food karena moderasi. Per 15 Oktober 2018,
Serikat telah mengakibatkan Modal Tetap Bruto (PMTB) untuk penurunan kenaikan harga komoditas nilai tukar Rupiah tercatat sebesar
pembalikan arus modal mendorong pertumbuhan ekonomi peternakan dan hortikultura (cabai, Rp15.246 per dolar Amerika Serikat,
kembali ke Amerika Serikat yang nasional. Secara sektoral, sektor bawang, sayuran). Deflasi yang terjadi atau terdepresiasi sebesar 12,58
menimbulkan pengetatan likuiditas industri pengolahan, perdagangan, di bulan September 2018 dipengaruhi persen (ytd), sementara Nilai tukar
global dan menekan nilai tukar konstruksi, dan jasa-jasa perlu untuk oleh penurunan harga produk bahan Rupiah rata-rata Januari-September
mata uang terutama di negara- diperkuat sehingga mampu mampu makanan, kelompok transportasi, 2018 tercatat sebesar Rp14.048 per
negara emerging market terhadap mendorong pertumbuhan ekonomi komunikasi, dan jasa keuangan. dolar Amerika Serikat, lebih tinggi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

dollar Amerika Serikat. Ketegangan nasional. Dengan pencapaian laju inflasi hingga dari asumsi APBN 2018 sebesar
perdagangan dunia antara Amerika bulan September 2018, Pemerintah Rp13.400 per dolar Amerika Serikat.
Serikat dengan Tiongkok dan Stabilitas ekonomi nasional masih optimis bahwa target inflasi sebesar Kondisi ini juga sedikit berimbas
partner dagang lainnya telah tetap terjaga dimana selama 2 3,5 persen dapat tercapai, namun kepada rata-rata tingkat SPN 3
meningkatkan risiko penurunan bulan berturut-turut (Agustus- akan tetap mewaspadai risiko-risiko bulan dimana pada lelang terakhir
prospek pertumbuhan global. September) terjadi deflasi sebesar yang berpotensi meningkatkan laju (9 September 2010), yield yang
Prospek penurunan perekonomian masing-masing 0,05 persen dan inflasi, seperti faktor depresiasi nilai dimenangkan sebesar 5,79 persen,
global tahun 2018 tersebut juga 0,18 persen, meskipun terdapat tukar Rupiah, kenaikan harga pangan sehingga rata-rata Januari-September
akan berimbas ke negara-negara tekanan terhadap nilai tukar karena faktor pergantian musim, 2018 tercatat sebesar 4,75 persen.
di kawasan Eropa, Amerika Latin, Rupiah. Inflasi kumulatif hingga serta peningkatan permintaan di
dan ASEAN. Proyeksi pelambatan September 2018 mencapai 1,94 akhir tahun (Natal dan Liburan).  Laju pertumbuhan ekspor
ini sesuai dengan apa yang selama persen (ytd) atau sebesar 2,88 Indonesia relatif baik yang
ini selalu disampaikan Pemerintah persen (yoy). Realisasi ini lebih Nilai tukar rupiah masih didorong kinerja sektor
20 terkait kondisi perekonomian rendah dibandingkan periode sama mengalami tekanan hingga pnonmigasdan pada bulan
21
global. Oleh karena itu, guna pada tahun lalu yang mencapai September 2018 menyusul September 2018 neraca
mengantisipasi kondisi global 2,63 persen (ytd) atau 3,72 persen kebijakan The Federal Reserve perdagangan mengalami surplus
tersebut dan untuk mencapai (yoy). Terkendalinya laju inflasi (The Fed) menaikkan tingkat sebesar USD0,23 miliar. Nilai
target pertumbuhan, Pemerintah ini didukung oleh relatif stabilnya suku bunga. Tekanan tersebut ekspor kumulatif untuk periode
Januari-September 2018 tercatat sebesar USD134,99 miliar
meningkat sebesar 9,41 persen dibanding periode yang
sama di tahun 2017 yang tercatat sebesar USD 123,38
miliar. Sementara itu, nilai impor kumulatif periode
Januari-September 2018 tercatat sebesar USD138,77 miliar
lebih tinggi dari impor periode yang sama tahun 2017
sebesar USD112,52 miliar, atau meningkat sebesar 14,18
persen. Kondisi perkembangan ini mengakibatkan tekanan
pada neraca perdagangan periode Januari-September 2018
yang mengalami defisit sebesar USD3,78 miliar.

Dalam merespon dinamika perekonomian global,


Pemerintah tetap berupaya mengantisipasi risiko-
risiko yang ada dan memperkuat fundamental Halaman Kosong
ekonomi ke depan. Penguatan posisi Transaksi Berjalan
tetap akan memperoleh perhatian yang besar. Pemerintah
juga tetap berkomitmen untuk melakukan reformasi
struktural di sektor riil yang diarahkan untuk meningkatan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

daya saing, perbaikan iklim investasi, dan pembangunan


infrastruktur strategis untuk menopang pertumbuhan
ekonomi.

22 23
Pendapatan Negara

PENERIMAAN
PAJAK
Sampai Dengan Triwulan III 2018,
Penerimaan Pajak Tumbuh 18,72
persen (di luar Tax Amnesty), tertinggi
selama empat tahun terakhir

(dalam triliun Rupiah) Pertumbuhan Penerimaan Pajak tahun 2017. Pertumbuhan yang

Realisasi Januari s.d. September (y-o-y) Januari - September 2018 positif ini tidak lepas dari tingginya
APBN pertumbuhan PPh dan PPN & PPnBM,
Uraian
2018 ∆% % thd
Rp
2017 - 2018 APBN yang keduanya tumbuh double
digit. Apabila dirinci lebih lanjut, PPh
Pajak Penghasilan 855,13 535,58 17,28 62,63
Non Migas tumbuh sebesar 16,72
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

- Migas 38,13 47,59 23,31 124,80


persen, PPh Migas tumbuh sebesar
- Non Migas 817,00 487,99 16,72 59,73
23,31 persen, PPN & PPnBM tumbuh
PPN & PPnBM 541,80 351,51 14,35 64,88
sebesar 14,35 persen, sedangkan
PBB & Pajak Lainnya 27,06 13,77 104,83 50,90
PBB & Pajak Lainnya tumbuh sebesar
Jumlah 1.424,00 900,86 16,87 63,26
104,83 persen.

R
ealisasi penerimaan pajak Apabila penerimaan uang tebusan Secara umum pertumbuhan
untuk periode Januari sampai dari program Pengampunan Pajak penerimaan pajak tidak lepas dari
dengan September 2018 (Tax Amnesty/TA) yang sifatnya tidak pertumbuhan jenis-jenis pajak
adalah sebesar Rp900,86 berulang (one-off) selama bulan utama yang menunjukkan kinerja
triliun. Apabila dibandingkan dengan Januari – Maret 2017 sebesar Rp.12,03 cukup menggembirakan. PPh Pasal
periode yang sama tahun 2017, terjadi triliun tidak dimasukkan dalam 25/29 mampu melanjutkan trend
pertumbuhan sebesar 16,87 persen penghitungan pertumbuhan, realisasi pertumbuhan di atas 20 persen
24 secara year-on-year, yang merupakan penerimaan periode Januari sampai sepanjang 2018, dimana PPh Pasal
25
pertumbuhan tertinggi pada periode dengan September 2018 mengalami 25/29 Badan mampu tumbuh hingga
Januari sampai dengan September pertumbuhan sebesar 18,73 persen 25,04 persen sedangkan PPh 25/29
selama empat tahun terakhir. dibandingkan periode yang sama Orang Pribadi tumbuh 21,79 persen.
PPh Pasal 21 tumbuh 16,92 persen,
growth y-o-y growth y-o-y Kepatuhan Meningkat, Penerimaan
Jenis Pajak
Jan-Sep 2017 Jan-Sep 2018
PPh Pasal 25/29 WP OP Januari –
PPh Pasal 21 3,30% 16,92%
September 2018 Melampaui Total
PPh Badan 17,21% 25,04%
Capaian Tahun 2017
PPh OP 44,84% 21,79%

PPN Dalam Negeri 12,15% 8,22% Kinerja penerimaan PPh Pasal 25/29
Pajak atas Impor 17,92% 26,79% dari Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP)
- PPh 22 Impor 16,02% 26,20% terlihat mengalami pertumbuhan yang
- PPN Impor 19,71% 27,52% cukup signifikan periode ini. Ini tercermin
- PPnBM Impor -12,83% 7,16% dari peningkatan setoran PPh Pasal
25/29 OP sampai dengan September
jauh lebih tinggi dibandingkan lebih tinggi dibandingkan periode 2018 yang telah mencapai Rp8,11
periode yang sama tahun 2017 yang sama tahun 2017 yang tumbuh triliun, jauh lebih besar dibandingkan
sebesar 3,30 persen. Pertumbuhan 17,92 persen. penerimaan pada periode yang sama
paling signifikan dicatatkan oleh tahun 2017 sebesar Rp6,66 triliun,
pajak-pajak atas impor, melanjutkan Terjaganya kinerja positif penerimaan terlebih apabila dibandingkan dengan
trend pertumbuhan tahun 2017. PPh pajak juga tercermin dari penerimaan penerimaan sebelum pelaksanaan TA,
Pasal 22 Impor tumbuh 26,20 persen sektor-sektor usaha utama yang yang berada di kisaran Rp3,54 – Rp4,64
(naik dari 16,02 persen), PPN Impor tumbuh cukup bagus. Beberapa triliun. Bahkan, saat ini penerimaan PPh
tumbuh 27,52 persen (naik dari 19,71 industri tumbuh double digits, seperti OP sampai dengan September (9 bulan)
persen) serta PPnBM Impor tumbuh Industri Pengolahan yang tumbuh telah melebihi pencapaian realisasi total
7,16 persen setelah di tahun 2017 11,94 persen, Perdagangan yang PPh OP setahun pada tahun lalu (2017),
mengalami pertumbuhan negatif tumbuh 28,76 persen, Pertambangan yang mencapai Rp7,81 triliun.
(-12,83 persen). Secara umum, pajak yang tumbuh 70,14 persen dan
atas impor tumbuh 26,79 persen, Pertanian yang tumbuh 30,18 persen Secara kewilayahan, data penerimaan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

PPh Pasal 25/29 WP OP menunjukkan


adanya peningkatan setoran PPh Pasal
25/29 WP OP sesudah Tax Amnesty
dibandingkan dengan sebelum program
dilaksanakan, dan umumnya terjadi
di provinsi-provinsi dengan kota-kota
besar, misalnya DKI Jakarta, Surabaya
(Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), dan
Medan (Sumatera Utara). Hal ini sejalan
dengan hasil Tax Amnesty Juli 2016 –
Maret 2017 dimana provinsi-provinsi
tersebut mendominasi jumlah peserta
maupun besarnya uang tebusan yang
26 dibayarkan.
27
Jatuh Tempo Pembayaran Oktober sebesar Rp920,75 miliar. Hal
Bertepatan Hari Libur, Sebagian ini disebabkan tanggal jatuh tempo
Penerimaan PPN Bulan September pembayaran PPN Dalam Negeri
Bergeser ke Bulan Oktober (30 Setember) bertepatan dengan
hari Minggu. Sesuai dengan Pasal 9
Kinerja penerimaan PPN Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Negeri periode Januari – September 242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara
2018 yang tumbuh 8,22 persen Pembayaran dan Penyetoran Pajak
salah satunya dipengaruhi oleh bahwa dalam hal tanggal jatuh tempo
adanya pergeseran pembayaran pembayaran bertepatan dengan hari
setoran, terutama pergeseran dari libur, pembayaran atau penyetoran Halaman Kosong
yang seharusnya pada akhir bulan dapat dilakukan paling lambat pada
September menjadi awal bulan hari kerja berikutnya.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

28 29
Pemerintah Beri Keringanan
Pajak untuk Wajib Pajak di
Donggala dan Palu

wilayah Donggala, Palu dan sekitarnya pada tanggal 28


September sampai dengan 31 Desember 2018. Untuk itu,
kepada Wajib Pajak yang berdomisili, bertempat kedudukan
dan/atau memiliki tempat kegiatan usaha di Donggala, Palu
dan sekitarnya diberikan keringanan pajak berupa:

1. Pengecualian pengenaan sanksi administrasi, atas


keterlambatan:
• pembayaran pajak/utang pajak;
• pelaporan SPT Tahunan; dan

B
• pelaporan SPT Masa;
elum surut pujian dunia
terhadap Indonesia untuk yang jatuh tempo pada tanggal 28 September 2018 sampai Halaman Kosong
penyelenggaraan pesta dengan 31 Januari 2019. Pembayaran dan pelaporan pajak
olah raga negara-negara dapat dilakukan paling lambat tanggal 31 Maret 2019.
Asia, Asian Games 2018, di Jakarta,
dan di tengah persiapan sebagai tuan 2. Pemberian perpanjangan batas waktu untuk pengajuan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

rumah penyelenggara perhelatan permohonan:


akbar internasional, Asian Para Games • keberatan;
2018 serta World Bank – IMF Annual • pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi;
Meeting 2018, datang berita duka dan
dari bumi Sulawesi. Pada tanggal 28 • pengurangan atau pembatalan SKP atau STP yang
September 2018, musibah gempa kedua;
bumi diikuti tsunami dan likuifaksi sampai dengan 28 Februari 2019, berlaku untuk permohonan
yang melanda Kabupaten Donggala yang batas waktu pengajuannya mulai tanggal 28 September
dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Untuk 2018 sampai dengan 31 Januari 2019.
meringankan beban Wajib Pajak
di Donggala dan Palu, Pemerintah Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal
memberikan kebijakan keringanan Pajak Nomor KEP-271/PJ/2018 tentang Kebijakan Perpajakan
pajak untuk Wajib Pajak yang terkena Sehubungan dengan Bencana Alam Gempa Bumi dan
30 dampak bencana di Donggala, Palu Tsunami di Wilayah Donggala, Palu, dan Sekitarnya.
31
dan sekitarnya. Sebelumnya, Pemerintah juga telah memberikan keringanan
serupa kepada Wajib Pajak yang menjadi korban gempa di
Direktorat Jenderal Pajak menetapkan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)
keadaan Kahar (Force Majeure) untuk
KEPABEANAN
DAN CUKAI

Program Penguatan Reformasi


Kepabeanan dan Cukai (PRKC)
meningkatkan penerimaan
kepabeanan dan cukai di semua
komponen

(dalam triliun Rupiah)


Target Realisasi Realisasi Pertumbuhan (y-o-y)
No. Jenis Penerimaan % Capaian
APBN 2018 2017 Nominal % 2018 % 2017

1 BEA MASUK 35.70 28.46 79.71 24.64 3.82 15.50 7.80

2 CUKAI 155.40 90.01 57.92 80.96 9.05 11.17 2.96


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

3 BEA KELUAR 3.00 5.18 172.63 2.63 2.55 96.80 19.19

  TOTAL 194.10 123.64 63.70 108.23 15.41 14.24 4.37

  PPN Impor   133.83 104.95 28.88 27.52 19.71

  PPn BM Impor   3.17 2.96 0.21 7.16 -12.83

  PPh Pasal 22 Impor 40.58 32.15 8.42 26.20 16.02

  Total PDRI lainnya 177.58 140.06 37.52 26.79 17.92

TOTAL DJBC + PERPAJAKAN 301.22 248.29 52.93 21.32 11.60

P
enerimaan kepabeanan dan cukai hingga bulan
September 2018 masih memberikan sinyal positif,
hal tersebut nampak dari kinerja penerimaan
32 yang konsisten tumbuh double digit. Pertumbuhan
33
penerimaan sampai dengan bulan September 2018,
mengindikasikan bahwa performa penerimaan kepabeanan
dan cukai terus membaik dibandingkan 3 tahun
Kinerja penerimaan Bea Keluar oleh minuman mengandung etil alkohol
(BK) masih yang terbaik, dimana (MMEA) dan etil alkohol (EA).
Pertumbuhan BM hingga bulan pertumbuhannya merupakan yang
September 2018, meneruskan tren tertinggi dibandingkan komponen Penerimaan CHT sebagai penyumbang
positif penerimaan BM selama 3 tahun penerimaan lainnya. Alhasil, dengan penerimaan tertinggi cukai, didorong
yang selalu lebih baik dibandingkan pertumbuhan yang luar biasa tersebut oleh kenaikan tarif efektif sebesar
periode yang sama tahun penerimaan BK telah berhasil 10,79 persen atau lebih tinggi
sebelumnya. Capaian penerimaan melampaui target yang ditetapkan dibandingkan kenaikan rata-rata tarif
ini terdiri dari penerimaan rutin dan pada APBN 2018. yang 10,04 persen. Program PCBT
extra effort, yang masing-masing turut berpengaruh positif terhadap
tumbuh sebesar 15,38 persen dan Performa penerimaan BK tidak penerimaan CHT, dimana mampu
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

14,90 persen. Aktifitas impor yang lepas dari kenaikan volume ekspor mengurangi peredaran rokok ilegal.
tumbuh sebesar 15,01 persen yang pada komoditas minerba yang Indikasi positif terlihat dari peningkatan
didukung program PIBT, menjadi pertumbuhannya mencapai 161,72 produksi hasil tembakau (HT)
faktor utama tumbuhnya penerimaan persen. Relatif stabilnya harga sebesar 2,18 persen, sebagai dampak
sebelumnya yang hanya mampu tumbuh 1 digit bahkan komoditas terutama mineral di pemenuhan permintaan pasar yang
BM meskipun masih terus dibayangi
sempat mengalami pertumbuhan negatif selama 2 tahun pasar internasional dan tingginya sebelumnya dipenuhi produk rokok
oleh peningkatan utilisasi Free Trade
berturut-turut. permintaan mitra dagang utama, ilegal.
Agreement (FTA) sebesar 2,1 persen.
Peningkatan perdagangan internasional dan berbagai menjadi faktor utama pendorong
perbaikan kebijakan kepabeanan dan cukai seperti Pertumbuhan impor yang pertumbuhan penerimaan dari Sama halnya dengan HT, dampak
penertiban impor, cukai dan ekspor berisiko tinggi (PICE- menjadi pendorong penerimaan komoditas minerba. positif PCBT juga terjadi pada MMEA
BT) yang merupakan bagian dari program PRKC, turut BM, didominasi oleh importasi yang mengalami peningkatan produksi
berkontribusi pada capaian tersebut. Pertumbuhan positif untuk sektor Industri Pengolahan Perolehan penerimaan cukai hingga baik yang berasal dari dalam negeri
penerimaan juga didukung oleh kebijakan tarif yang (manufaktur) yang tumbuh 13,51 bulan September 2018, merupakan maupun impor. Peningkatan produksi
efektif, membaiknya kegiatan ekspor dan impor, serta persen. Tumbuhnya impor pada perolehan penerimaan yang terbesar MMEA yang masing-masing tumbuh
34 membaiknya harga komoditas internasional. dibandingkan komponen penerimaan sebesar 8,36 persen dan 36,48 persen, 35
sektor yang produktif tersebut
memberi indikasi bahwa aktifitas lain. Penerimaan cukai, kontributor merupakan indikasi pemenuhan
Penerimaan Bea Masuk (BM) tumbuh positif dengan terbesarnya berasal dari cukai hasil permintaan konsumsi yang sebelumnya
industri nasional masih berlanjut.
nilai pertumbuhan double digit, dibanding tahun lalu. tembakau (CHT) disusul kemudian dibanjiri oleh MMEA ilegal.
“Kerja Cerdas, Berintegritas,
sektor fasilitasi, pengawasan dan Peran sebagai Industrial Assistance
Menuju Lepas Landas” pelayanan turut membentuk institusi dan Trade Facilitator, ditempuh

Dirgahayu Bea Cukai ke-72 ini menjadi lebih kredibel dan


terpercaya di mata masyarakat.
DJBC melalui serangkaian terobosan
seperti pengembangan Pusat Logistik
Berikat (PLB), perluasan penerima
Program PIBT, merupakan genderang fasilitas Authorized Economic
perang yang ditabuh DJBC kepada Operator (AEO), pembentukan
para importir “nakal”, mampu Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
memberikan dampak yang signifikan (KITE) untuk Industri Kecil dan
terhadap kinerja institusi maupun Menengah, serta simplifikasi aturan
kepatuhan pengguna jasa. Indikasinya perizinan di bidang kepabeanan dan
adalah membaiknya tax base dan cukai. Langkah-langkah tersebut
pajak dalam rangka impor (PDRI), dilakukan agar Indonesia mampu
yang diikuti turunnya aktivitas menjawab tantangan perekonomian
importasi berisiko tinggi hingga saat global, sekaligus turut mendorong
ini. pertumbuhan industri dalam negeri
dan perekonomian nasional.
Terobosan program sinergi DJBC
– DJP, dilakukan dalam rangka Peran Community Protector,
peningkatan kepatuhan pelaku usaha dilaksanakan dengan kegiatan
serta optimalisasi penerimaan. Sinergi pemberantasan perdagangan ilegal
dilaksanakan melalui kegiatan joint yang semakin gencar. Penindakan

T
analisis, joint audit, joint collection, atas penyelundupan pada kegiatan
anggal 1 Oktober, pada 72 dilanjutkan kemudian dengan dan joint investigation. Alhasil, impor, peredaran rokok dan minuman
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

tahun yang lalu telah dibentuk penguatan reformasi pada tahun program sinergi ini telah mampu keras ilegal, hingga narkotika yang
suatu organisasi dengan nama 2016. menghasilkan tambahan penerimaan mengancam generasi penerus bangsa.
“Pejabatan Bea dan Cukai”. sebesar lebih dari Rp11 triliun dari
Selang 2 tahun kemudian, tepatnya Dikatakan sebagai era lepas target sebesar Rp20 triliun, sampai Upaya-upaya yang dilakukan di atas,
tahun 1948 organisasi tersebut diubah landas, karena DJBC diyakini telah dengan bulan September 2018. baik dari sisi penertiban, pengawasan,
namanya menjadi “Jawatan Bea dan mendapatkan momentum yang tepat pemberian fasilitasi, hingga terobosan
Cukai”, yang hingga saat ini dikenal untuk benar-benar terlepas dari Setelah berhasil mencapai target berupa kemudahan dan percepatan
dengan nama Direktorat Jenderal Bea stigma negatif yang ada di masa lalu, penerimaan pada tahun 2017 lalu, layanan, merupakan pesan DJBC
dan Cukai (DJBC). dan momentum untuk mendapatkan kinerja penerimaan DJBC terus kepada masyarakat bahwa “Legal Itu
kepercayaan penuh dari masyarakat melanjutkan tren positif di tahun Mudah”.
Perjalanan panjang transformasi akan kredibilitas institusi DJBC. 2018. Kontribusi DJBC dalam
organisasi telah membawa DJBC pada mendukung APBN 2018 hingga Dirgahayu DJBC, doakan kami agar
pintu gerbang sebuah era, yaitu era Penertiban Impor/Ekspor/Cukai bulan September 2018 adalah sanggup untuk terus menjaga
36 lepas landas pada tahun 2019 menuju Berisiko Tinggi (PICE BT), Program sebesar Rp301,22 triliun atau komitmen yang tinggi, bekerja cerdas
37
DJBC yang modern. Perjalanan yang Sinergi dengan Direktorat Jenderal hampir 30 persen dari penerimaan dan berintegritas demi mewujudkan
dimulai dengan program reformasi Pajak (DJP), serta program-program perpajakan nasional, yang didapat Bea Cukai Makin Baik, Kementerian
birokrasi pada tahun 1995, yang lain dalam rangka pembenahan di dari penerimaan Bea Masuk (BM), Bea Keuangan makin baik, dan bangsa
Keluar (BK), Cukai dan PDRI lainnya. Indonesia yang makin baik.
PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK (PNBP)

Capaian PNBP hingga September


2018 Telah Mencapai 102,16 persen
dari Target Didorong oleh Kenaikan
Harga ICP dan HBA.

S
ampai dengan tanggal 30 Januari - September 2018 sebesar Realisasi pendapatan dari kekayaan triliun, sejalan dengan peningkatan
September 2018, realisasi USD 68,25 per barel, dibandingkan negara dipisahkan mencapai HBA dan kenaikan Pendapatan
PNBP mencapai Rp281,37 rata-rata realisasi ICP bulan bulan Rp41,12 triliun atau 92,01 persen dari Penggunaan Spektrum dan Frekuensi
triliun atau 102,16 persen dari Desember 2016 - September target APBN tahun 2018. Realisasi Radio yang mencapai Rp13,56 triliun,
APBN tahun 2018. Realisasi tersebut 2017, yaitu sebesar USD 49,09 per tersebut lebih tinggi 5,82 persen jika lebih tinggi dibandingkan periode
mengalami pertumbuhan sebesar barel atau periode bulan Januari - dibandingkan dengan periode yang yang sama tahun 2017 yaitu sebesar
27,13 persen jika dibandingkan September 2017 sebesar USD 48,86 sama tahun 2017 yang mencapai Rp3,96 triliun, yang disebabkan
dengan realisasi periode yang sama per barel. Rp38,86 triliun. Peningkatan ini perubahan kebijakan (re-profiling)
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

tahun 2017. Kenaikan ini antara lain diantaranya disebabkan perbaikan waktu pembayaran Biaya Hak
disebabkan meningkatnya harga Realisasi penerimaan SDA Non kinerja BUMN. Penggunaan pita frekuensi dari bulan
komoditas, khususnya harga minyak Migas mencapai Rp26,81 triliun Desember menjadi bulan September.
bumi dan batu bara pada tahun 2018. atau 114,95 persen dari target APBN Realisasi penerimaan PNBP Lainnya
Realisasi penerimaan SDA Migas tahun 2018. Realisasi tersebut lebih mencapai Rp79,78 triliun atau Untuk pendapatan BLU, hingga 30
mencapai Rp94,15 triliun atau 117,17 tinggi 32,21 persen jika dibandingkan 95,26 persen dari target APBN September 2018 terealisasi sebesar
persen dari targetnya dalam APBN dengan periode yang sama tahun tahun 2018. Realisasi tersebut Rp39,50 triliun, atau mencapai 91,22
tahun 2018. Realisasi tersebut 2017 yang mencapai Rp20,28 meningkat sebesar 18,58 persen persen dari target APBN tahun 2018,
mengalami pertumbuhan sebesar triliun. Peningkatan ini diantaranya jika dibandingkan dengan periode meningkat 17,14 persen dari realisasi
53,90 persen dibandingkan periode disebabkan oleh kenaikan rata- yang sama tahun 2017 sebesar periode yang sama tahun 2017 yaitu
yang sama tahun 2017. Kenaikan rata harga batubara acuan (HBA) Rp67,28 triliun. Peningkatan realisasi sebesar Rp33,72 triliun.
penerimaan SDA Migas tersebut pada periode Januari - September penerimaan PNBP Lainnya ini antara
antara lain disebabkan karena 2018 yang mencapai USD 99,58 per lain disebabkan kenaikan realisasi
38 lebih tingginya rata-rata realisasi ton, lebih tinggi dibandingkan HBA Penjualan Hasil Tambang yang
39
ICP periode bulan Desember 2017 - periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp13,97 triliun, lebih tinggi
September 2018, yaitu sebesar USD yaitu sebesar USD 83,13 per ton. dibandingkan realisasi periode yang
67,53 per barel atau periode bulan sama tahun 2017 sebesar Rp11,45
(dalam miliar Rupiah)

2018 Realisasi
REALISASI PNBP
% Growth
TAHUN ANGGARAN 2018 APBN s.d. 30 Sept % thd APBN
(yoy)
s.d Akhir September 2018
I. Penerimaan Negara Bukan Pajak 275.427,92 281.368,27 102,16 27,13
A. Penerimaan SDA 103.674,80 120.961,27 116,67 48,50
1 Migas 80.349,00 94.147,39 117,17 53,90
a Minyak Bumi 59.582,70 94.147,39 158,01 53,90
b Gas Alam 20.766,30 - - -
2 Non Migas 23.325,80 26.813,88 114,95 32,21
a Pertambangan Minerba 17.858,52 22.078,57 123,63 32,28
b Kehutanan 4.166,71 3.309,38 79,42 22,79
c Perikanan 600,00 281,72 46,32 (22,06)
d Pend. Per. Panas Bumi 700,59 1.144,21 163,32 114,32
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

B Pendapatan dari KND 44.695,40 41.123,81 92,01 5,82


C. PNBP Lainnya 83.753,12 79.780,55 95,26 18,58
D. Pendapatan BLU 43.304,60 39.502,65 91,22 17,14

40 41
BEL ANJA NEGARA

Belanja
Pemerintah Pusat
Persentase penyerapan Belanja Pemerintah
Pusat (BPP) hingga akhir September 2018
utamanya dipengaruhi oleh percepatan pelayanan kepada masyarakat, pelaksanaannya, dan pencairan
penyaluran belanja Bantuan Sosial. perluasan perlindungan sosial, dana cadangan program JKN, serta
peningkatan kedaulatan pangan penanggulangan pasca bencana alam
dan energi, serta percepatan di Lombok.
pembangunan infrastruktur.
Realisasi BPP pada bulan September Selama bulan September 2018 terdapat
2018 telah mencapai Rp136,61 triliun pengeluaran BPP yang relatif besar,
atau sekitar 9,39 persen dari pagu antara lain untuk penanggulangan
(dalam triliun Rupiah) alokasi APBN 2018. Sedangkan pasca bencana alam, yaitu gempa
2018
realisasi BPP sampai dengan 30 bumi Lombok 5 Agustus 2018
Belanja Pemerintah Pusat
(triliun Rupiah) Realisasi s.d. % Growth September 2018 telah mencapai yang berkekuatan 7 Mw, sehingga
APBN % thd APBN
30 September ( yoy)
Rp938,78 triliun atau 64,54 persen Pemerintah harus memberikan
Belanja K/L 847,44 511,46 60,35 13,62 dari pagu alokasi APBN 2018. bantuan dan perlindungan kepada

Belanja Pegawai 227,46 164,85 72,47 9,71 Realisasi BPP tersebut lebih tinggi masyarakat terdampak. Pemerintah
dibandingkan dengan periode yang telah menyiapkan anggaran dan
Belanja Barang 338,83 194,00 57,25 16,45
sama tahun 2017. melakukan pencairan dana untuk
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

Belanja Modal 203,88 89,85 44,07 (0,82)


penanggulangan pasca bencana
Bantuan Sosial 77,26 62,77 81,24 46,93
Realisasi anggaran BPP dikelompokan alam. Penanggulangan bencana
Belanja Non K/L 607,06 427,32 70,39 19,27 dalam dua bagian, terdiri atas alam tersebut dipergunakan untuk
al. Pembayaran Bunga Utang 238,61 197,84 82,91 14,05 (1) realisasi belanja K/L sebesar memberikan bantuan stimulan
Subsidi 156,23 123,41 78,99 33,61 Rp511,46 triliun atau 60,35 persen rumah bagi bagi 42.115 unit rumah di

1.454,49 938,78 64,54 16,12


dari pagu alokasi APBN tahun 2018; Lombok, terdiri atas 23.347 unit rumah
Jumlah
dan (2) realisasi belanja non-K/L rusak berat, 4.478 unit rumah rusak

P
sebesar Rp427,32 triliun atau 70,39 sedang, dan 14.392 unit rumah rusak
emanfaatan BPP senantiasa efektivitas, perbaikan tata kelola persen dari pagu alokasi APBN ringan. Selain itu, untuk menangani
terus dioptimalkan baik dalam pemerintahan (good governance) tahun 2018. Kinerja realisasi BPP bencana di Lombok, Pemerintah
mendukung pelaksanaan dan peningkatkan kualitas pelayanan tersebut menunjukkan perbaikan melalui kementerian/lembaga telah
program pembangunan kepada masyarakat. Untuk itu, apabila dibandingkan dengan kinerja merealisasikan bantuan logistik,
maupun penyelenggaraan Pemerintah telah melaksanakan realisasi pada periode yang sama santunan ahli waris, paket sembako,
42 kegiatan pemerintahan. Dalam berbagai kebijakan melalui BPP tahun 2017. Hal tersebut dipengaruhi dapur umum, logistik kesehatan
43
mendukung penyelenggaraan guna mendorong tercapai hal antara lain: kemajuan implementasi lingkungan, obat-obatan, logistik gizi
kegiatan pemerintahan tersebut yang diwujudkan melalui program-program yang dilaksanakan bantuan, guru, pembelajaran, serta
tersebut perlu dilaksanakan pertumbuhan ekonomi, peningkatan oleh K/L, yang dalam tahun menyediakan saran umum sementara.
prinsip-prinsip, yaitu: efisiensi, kualitas SDM, perbaikan kualitas 2018 terus didorong percepatan
CAPAIAN BEBERAPA OUTPUT STRATEGIS K/L TAHUN 2018

Kementerian/Lembaga Target Realisasi


s.d Agustus s.d. September
Anggaran
Output Strategis Fisik Keuangan
(Miliar Rp) Fisik Fisik
(Miliar Rp)
KEMEN PUPR
Pembangunan Jalan Baru 6.539,1 811,5 335,6 1.935,8 358,3
(km)
Pembangunan Jalan Tol (km) 2.183,9 33,1 18,6 2.999,2 20,5
Pembangunan Jembatan (m) 3.631,7 9.708,9 4.399,2 1.010,0 4.883,3
Pembangunan Fly Over/Un- 658,4 2.420,4 1.185,3 357,7 1.281,1
derpass (m)

GRAFIK PENYERAPAN BELANJA 10 K/L


DENGAN PAGU TERBESAR KEMENHUB
Pembangunan Bandara 45,4 4 3 24,1 4
Pembangunan Rel KA (km’sp) 16.513,5 366,6 236,2 8.704,0 298,6

Catatan:

REALISASI BELANJA K/L TAHUN non-tunai dan menyediakan pusat *) Empat Bandara sudah dapat beroperasi, namun realisasi keuangannya hanya sebesar 53% karena
layanan sebagai counterparts bagi masih terdapat pekerjaan lanjutan
2018
K/L dalam konsultasi revisi anggaran,
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

Realisasi pada Belanja K/L sampai serta pelaksanaan beberapa agenda


dengan 30 September 2018 mencapai strategis seperti Pilkada serentak,
Rp511,46 triliun atau 60,35 persen pertemuan tahunan IMF dan World sistem akuntansi pencatatan aset modal tahun 2018 tersebut lebih
dari pagu alokasi APBN 2018. Bank di Bali, dan pelaksanaan Asian yang belum/tidak diserahkan kepada tinggi bila dibandingkan periode
Realisasi belanja K/L tersebut Games dan Para Games tahun 2018. Pemerintah Pusat, maka pengeluaran yang sama tahun 2017, namun pagu
lebih tinggi dibandingkan dengan tersebut akan dicatat dalam belanja anggaran belanja modal mempunyai
realisasi belanja K/L pada periode Realisasi penyerapan belanja barang barang sehingga terjadi pergeseran pertumbuhan tidak positif tahun
yang sama tahun 2017. Faktor-faktor sampai dengan 30 September 2018 dari belanja modal kepada belanja 2018. Hal tersebut disebabkan oleh
yang diindikasikan memengaruhi telah mencapai Rp194,00 triliun barang, antara lain belanja barang sistem pencatatan akuntansi seperti
penyerapan belanja K/L antara lain: atau mencapai 57,25 persen dari yang diserahkan kepada masyarakat/ yang dijelaskan di atas. Meskipun
kelanjutan kebijakan percepatan alokasi APBN tahun 2018. Realisasi Pemda, dan belanja dekonsentrasi/ penyerapan anggaran belanja modal
pelaksanaan kegiatan melalui penyerapan belanja barang tersebut tugas pembantuan. relatif lambat, namun perkembangan
lelang dini terutama pada K/L yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan fisiknya tidak selalu sama dengan
44 memiliki belanja modal yang besar, periode yang sama tahun 2017. Selain Realisasi penyerapan belanja modal perkembangan penyerapan
45
kepatuhan dalam pengajuan tagihan itu, terjadi kenaikan pagu APBN untuk sampai dengan 30 September 2018 anggaran. Sebagai contoh,
ke kas negara sesuai norma waktu, belanja barang tahun 2018 lebih mencapai Rp89,85 triliun atau 44,07 perkembangan fisik untuk proyek-
perbaikan mekanisme penyaluran besar daripada tahun sebelumnya. persen dari alokasi APBN tahun proyek pada Kementerian PUPERA
bantuan sosial melalui penyaluran Kenaikan tersebut disebabkan 2018. Realisasi penyerapan belanja dan Kementerian Perhubungan relatif
REALISASI BELANJA DI 15 K/L DENGAN PAGU TERBESAR

(dalam triliun Rupiah)


No. KEMENTERIAN NEGARA/ 2017 2018
LEMBAGA
APBNP Realisasi s.d. % thd APBNP APBN Realisasi s.d. % thd APBN
30 Sept 30 Sept
1 KEMENHAN 114,82 67,91 59,15 114,82 67,91 59,15

2 KEMEN PU PERA 104,24 54,81 52,58 104,24 54,81 52,58


3 POLRI 98,22 53,25 54,21 98,22 53,25 54,21
4 KEMENAG 63,49 37,91 59,71 63,49 37,91 59,71
5 KEMENKES 55,86 38,52 68,95 55,86 38,52 68,95
6 KEMENHUB 44,64 21,91 49,07 44,64 21,91 49,07
7 KEMENKEU 40,54 27,58 68,03 40,54 27,58 68,03
8 KEMENDIKBUD 17,32 12,60 72,76 17,32 12,60 72,76
9 KEMENRISTEK DIKTI 39,49 22,81 57,76 39,49 22,81 57,76
10 KEMENTAN 37,97 25,10 66,10 37,97 25,10 66,10
11 KEMENSOS 24,15 12,99 53,78 24,15 12,99 53,78
12 KEMENKUMHAM 11,21 6,16 54,95 11,21 6,16 54,95
13 KKP 8,18 5,84 71,37 8,18 5,84 71,37
14 MA 9,14 2,66 29,06 9,14 2,66 29,06
15 KEMENLU 7,17 4,24 59,22 7,17 4,24 59,22
15 K/L dengan Pagu Terbesar 676,43 394,26 58,29 676,43 394,26 58,29
K/L Lainnya 122,16 55,47 45,41 122,16 55,47 45,41
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

JUMLAH 798,59 449,73 56,32 798,59 449,73 56,32

lebih cepat daripada perkembangan mendukung hal tersebut, Pemerintah instrumen fiskal dapat secara lebih sepuluh K/L yang memiliki kinerja
penyerapan anggarannya. Hal ini mengedepankan konsep value optimal menstimulasi perekonomian penyerapan belanja di atas rata-
memberikan indikasi bahwa sampai for money (VFM) sebagai bentuk meskipun di tengah keterbatasan rata nasional sebesar 60,35 persen,
akhir tahun 2018, diperkirakan tanggung jawab Pemerintah dalam ruang fiskal Pemerintah. yaitu: (1) Kementerian Pertahanan,
Kementerian PUPERA dan membelanjakan anggarannya. (2) Kepolisian RI, (3) Kementerian
Kementerian Perhubungan dapat Diharapkan dalam setiap rupiah Realisasi penyerapan anggaran pada Agama, (4) Kementerian Kesehatan,
memenuhi target output-nya. anggaran belanja yang dikeluarkan 15 K/L dengan pagu terbesar sampai (5) Kementerian Keuangan, (6)
Pemerintah, diupayakan dapat dengan 30 September 2018 mencapai Kementerian Sosial, (7) Kementerian
Untuk mendukung penguatan belanja menghasilkan output yang lebih Rp435,66 triliun atau mencapai 61,79 Riset Teknologi dan Pendidikan
yang lebih produktif, Pemerintah berkualitas, dan lebih penting persen dari alokasi pagu alokasi APBN Tinggi, (8) Kementerian Hukum dan
46 konsisten melakukan kebijakan adalah masyarakat dapat merasakan 2018. Realisasi penyerapan anggaran HAM, (9) Mahkamah Agung, dan (10)
47
capping belanja barang dengan manfaatnya dari pengeluaran tersebut lebih baik dibandingkan Kementerian Luar Negeri.
tetap menjaga pencapaian target anggaran tersebut. Dengan dengan realisasi pada periode yang
output dan kualitas pelayanan pelaksanaan capping belanja barang sama tahun 2017. Dari 15 K/L dengan Berdasarkan uraian di atas, dapat
kepada masyarakat. Untuk tersebut, diharapkan APBN sebagai pagu terbesar tersebut terdapat diketahui faktor-faktor yang
berpengaruh besar terhadap akuntabilitas; (2) beberapa paket REALISASI BELANJA NON K/L
penyerapan belanja K/L, antara lain: multiyears contract baru dalam TAHUN 2018
percepatan penyaluran beberapa proses lelang; (3) masih menghadapi
komponen program perlindungan permasalahan dalam pembebasan Kinerja realisasi pada belanja non-
sosial, seperti alokasi untuk penerima lahan untuk beberapa proyek, serta K/L sampai dengan 30 September
bantuan iuran dalam rangka jaminan (4) belum selesainya proses verifikasi, 2018 mencapai Rp427,32 triliun
kesehatan nasional. Meskipun analisis validasi, dan administrasi untuk atau mencapai 70,39 persen dari
secara kinerja menunjukkan tingkat beberapa kegiatan di K/L. pagu alokasi APBN tahun 2018.
optimisme dalam pencapaian target Realisasi belanja non-K/L tersebut
output maupun target penyerapan Selain capaian penyerapan anggaran, lebih tinggi dibandingkan dengan
anggaran, namun dalam pelaksanaan kinerja K/L juga dapat dilihat dari periode yang sama tahun 2017.
masih terdapat beberapa hal yang capaian output strategis di beberapa Peningkatan kinerja penyerapan
bisa memengaruhi penyerapan K/L. Berikut ini menunjukkan capaian belanja non-K/L dipengaruhi, antara
belanja K/L, antara lain: (1) perubahan output strategis beberapa K/L di lain: (1) realisasi pembayaran bunga
prosedur dan mekanisme lelang bidang Pembangunan Manusia dan utang yang dipengaruhi depresiasi
dalam rangka meningkatkan Kebudayaan, sebagai berikut. nilai tukar rupiah terhadap mata
uang US dolar, dan kenaikan yield
s.d. September 2018 SBN; (2) realisasi pembayaran
belanja pegawai untuk pembayaran
Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para
Kementerian Lembaga Target Realisasi
pensiunan; serta (3) realisasi program
Anggaran Anggaran
Output Strategis Output Output pengelolaan subsidi sebagai dampak
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

(Juta Rupiah) (Juta Rupiah)


KEMENDIKBUD peningkatan ICP dan depresiasi nilai
tukar rupiah terhadap mata uang
Penyaluran KIP (siswa) 9.646.127,0 17,9 juta 6.609.407 12,7 juta
US dolar, serta pembayaran kurang
Rehab/bangun ruang kelas 1.269.051,0 24,7 ribu 1.362.557 20,2 ribu
bayar untuk subsidi energi tahun
KEMENAG
sebelumnya dilakukan pada Semester
Penyaluran KIP (siswa) 1.181.191,0 1,7 juta 446.464 593.540
I Tahun 2018. Meskipun demikian,
Penyaluran BOS (siswa) 46.695.530,0 8,7 juta 7.321.667 6.245.561 perkembangan belanja subsidi selama
Penyaluran Bidik Misi (mahasiswa) 319.999,5 32 ribu 193.290 12.601 periode 2014 – 2017 menunjukkan
KEMENRISTEKDIKTI penurunan terutama dipengaruhi
Penyaluran Bidik Misi (mahasiswa) 3.764.798,3 368.961 3.032.696 277.115 oleh pelaksanaan reformasi kebijakan
KEMENKES subsidi energi, misalnya perbaikan
Penyaluran JKN-KIS (jiwa) 25.502.400,0 92,4 juta 25.474.000 92,3 juta skema penyaluran subsidi agar lebih

KEMENSOS tepat sasaran (penerima manfaat


48 subsidi) dan pemberian subsidi
49
Penyaluran PKH (KPM) 19.251.754,9 10,0 juta 15.890.051 9,9 juta
terbatas untuk minyak solar.
Bantuan Pangan 20.831.137,9 15,6 juta 11.649.5307 15,2 juta
Transfer Ke Daerah
Dan Dana Desa

Penyaluran TKDD hingga akhir


Triwulan III 2018 on-track,
yang didorong oleh kinerja
penyaluran DAK Fisik maupun
DAK Nonfisik

A
lokasi Transfer ke Daerah dan atau 88,31 persen dari keseluruhan penopang utama penyelenggaraan dipengaruhi oleh adanya penundaan
Dana Desa (TKDD) pada APBN alokasi TKDD. Dana Perimbangan pemerintahan daerah dan layanan penyaluran DAU, yakni: (i) sebesar
Tahun Anggaran 2018 yang terdiri atas Dana Transfer Umum umum daerah. Sampai dengan 30 Rp256,36 miliar terhadap 43 daerah
ditetapkan sebesar Rp766,16 (DTU) sebesar Rp490,71 triliun, dan September 2018, realisasi Dana yang belum menyampaikan laporan
triliun, telah terealisasi sebesar Dana Transfer Khusus (DTK) sebesar Transfer Umum (DTU) mencapai informasi keuangan daerah (IKD),
Rp573,77 triliun (74,89 persen dari Rp185,89 triliun. Sampai dengan Rp391,38 triliun, atau 79,76 persen (ii) sebesar Rp1,64 miliar terhadap 1
pagu alokasi TKDD) sampai dengan tanggal 30 September 2018, realisasi dari pagu anggaran DTU yang daerah yang belum menyampaikan
30 September 2018. Realisasi Dana Perimbangan mencapai ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar laporan belanja infrastruktur, dan (iii)
penyaluran ini lebih tinggi Rp7,20 Rp514,56 triliun atau 76,05 persen Rp490,71 triliun. Capaian tahun ini sebesar Rp 151,45 miliar terhadap 15
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

triliun jika dibandingkan dengan dari pagu dalam APBN TA 2018. sedikit menurun jika dibandingkan daerah yang belum menyampaikan
penyaluran TKDD pada periode Realisasi tersebut lebih tinggi sebesar tahun sebelumnya yang mencapai komitmen pengalokasian Alokasi
yang sama tahun 2017 sebesar Rp10,04 triliun dibandingkan dengan 80,95 persen dari pagu alokasi. Dana Desa (ADD). Selain itu,
Rp566,57 triliun (73,93 persen dari realisasi pada periode yang sama realisasi penyaluran DAU tersebut
pagu alokasi). Secara umum, capaian tahun sebelumnya yang mencapai Dana Alokasi Umum (DAU) juga telah memperhitungkan : (i)
tersebut dipengaruhi oleh realisasi Rp504,53 triliun, atau 74,35 persen penyelesaian kewajiban tunggakan
Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) dari pagu alokasi APBNP TA 2017. Kinerja realisasi penyaluran DAU iuran jaminan kesehatan kepada
dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik relatif sama dari tahun ke tahun, Badan Penyelengaran Jaminan Sosial
(DAK Nonfisik) yang mengalami Dana Transfer Umum (DTU) karena disalurkan secara rutin (BPJS) oleh 16 daerah sebesar Rp20,18
peningkatan cukup signifikan sebesar 1/12 setiap bulannya. Sampai miliar, dan (ii) penyaluran kembali
dibandingkan realisasi tahun 2017. DTU terdiri dari Dana Bagi Hasil dengan 30 September 2018, realisasi DAU sebesar Rp144,51 miliar kepada
(DBH) dan Dana Alokasi Umum penyaluran DAU telah mencapai 29 daerah yang telah menyampaikan
(DAU). Dinamakan sebagai transfer Rp334,16 triliun, lebih tinggi sebesar laporan IKD.
50 Dana Perimbangan 51
umum karena sifatnya yang relatif Rp1,85 triliun bila dibandingkan
Komponen terbesar dari TKDD bebas digunakan oleh daerah sesuai dengan realisasinya pada periode Dana Bagi Hasil (DBH)
adalah Dana Perimbangan, yang kebutuhan dan prioritas daerah. DTU yang sama tahun 2017 sebesar
pada APBN Tahun Anggaran (TA) 2018 mempunyai peranan yang sangat Rp332,31 triliun. Realisasi penyaluran Berbeda dengan kinerja realisasi
dianggarkan sebesar Rp676,60 triliun penting bagi APBD karena merupakan DAU hingga 30 September 2018 penyaluran DAU yang relatif stabil,
kinerja realisasi penyaluran DBH atau Lebih Bayar DBH yang harus ini, kegiatan di bidang kesehatan triliun, atau 66,27 persen dari pagu dalam
seringkali berfluktuasi antar-tahun. diselesaikan pada tahun anggaran menempati urutan pertama APBN TA 2018. Realisasi tersebut lebih
Hal ini terutama disebabkan adanya berikutnya. anggaran terbesar yaitu sebesar tinggi Rp18,49 triliun bila dibandingkan
mekanisme penyelesaian Kurang 62,01 persen dari pagu anggaran dengan realisasi periode yang sama tahun
Bayar dan/atau Lebih Bayar DBH. Terdapat penundaan penyaluran pembinaan lingkungan sosial. Di sebelumnya sebesar Rp104,69 triliun, atau
Pada APBN tahun 2018, pagu DBH SDA Kehutanan triwulan III 2018 bidang kesehatan ini, penyediaan/ 53,38 persen dari pagu APBNP TA 2017.
anggaran DBH ditetapkan sebesar untuk 249 daerah sebesar Rp304,7 peningkatan/pemeliharaan sarana
Rp89,22 triliun, atau Rp6,15 triliun miliar, karena belum memenuhi prasarana Fasilitas Kesehatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
lebih rendah bila dibandingkan persyaratan penyaluran DBH triwulan merupakan pendanaan yang paling
pagu alokasi tahun sebelumnya III berupa laporan penggunaan dominan yaitu sebesar 72,52 Realisasi penyaluran DAK Fisik per 30
sebesar Rp95,38 triliun. Hingga 30 DBH Dana Reboisasi (DR) semester persen dari pagu anggaran bidang September 2018 mencapai Rp35,65
September 2018, realisasi penyaluran I, sebagaimana diatur dalam PMK kesehatan, sementara anggaran triliun atau 57,11 persen dari pagu alokasi
DBH mencapai Rp57,21 triliun, Nomor 230/PMK.07/2017 tentang untuk pembayaran iuran Jaminan tahun 2018 yang sebesar Rp62,44 triliun.
atau 64,12 persen dari pagu alokasi Penggunaan, Pemantauan, dan Kesehatan (bagi penduduk yang Realisasi DAK Fisik tersebut lebih tinggi
dalam APBN 2018. Menurun jika Evaluasi DBH SDA Kehutanan DR. didaftarkan oleh pemerintah daerah Rp2,53 triliun apabila dibandingkan
dibandingkan dengan realisasi tahun dan/atau pembayaran iuran jaminan dengan realisasi pada periode yang sama
lalu yang sebesar 70,79 persen dari Ketentuan penyampaian laporan kesehatan bagi pekerja yang terkena tahun 2017 (Rp33,13 triliun, atau 47,64
pagu alokasi dalam APBNP 2017, hal penggunaan DBH DR dimaksud pemutusan hubungan kerja) sebesar persen dari pagu). Realisasi tersebut terdiri
tersebut antara lain dipengaruhi oleh: pada tahun 2017 belum menjadi Rp308,33 miliar atau setara dengan dari : (i) DAK Reguler sebesar Rp18,23
persyaratan penyaluran DBH 22,53 persen dari pagu anggaran triliun, (ii) DAK Penugasan sebesar Rp13,76
Adanya penyaluran Kurang Bayar Kehutanan. bidang kesehatan. triliun, dan (iii) DAK Afirmasi sebesar
DBH TA 2015 sebesar Rp10,85 triliun Rp3,67 triliun. Kenaikan outlook realisasi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

yang disalurkan pada bulan Februari Dalam Undang-Undang Nomor 15 Dana Transfer Khusus (DTK) penyaluran DAK Fisik tahun 2018 tersebut
2017, sehingga realisasi penyaluran Tahun 2017 tentang APBN 2018 antara lain disebabkan karena adanya :
DBH tahun 2017 relatif besar; dan disebutkan bahwa Penerimaan DTK mempunyai peran yang sangat
DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT) strategis karena dalam komponen 1. perbaikan mekanisme penyaluran
Perubahan pola Penyaluran DBH digunakan untuk mendanai program transfer khusus inilah Pemerintah yang difokuskan untuk menjamin
triwulan I dan triwulan II 2018, yang sesuai Undang-undang nomor 39 Pusat akan mempunyai peranan ketercapaian target output yang telah
semula sebesar 25 persen dari pagu, tahun 2007 tentang Cukai dengan untuk mempengaruhi pola belanja direncanakan secara nasional, antara
sebagaimana diatur dalam Peraturan prioritas pada bidang kesehatan daerah dalam upaya mengurangi lain melalui percepatan penyampaian
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50/ yang mendukung Program kesenjangan layanan antar-daerah. daftar kontrak kegiatan DAK Fisik yang
PMK.07/2017, diubah menjadi sebesar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini dilakukan melalui earmarking pada tahun sebelumnya disampaikan
20 persen dari pagu, sebagaimana Berdasarkan laporan realisasi (pengarahan/penentuan) penggunaan paling lambat 31 Agustus 2017, diubah
diatur dalam PMK Nomor 112/ penggunaan DBH CHT semester dari DTK. Dalam APBN 2018, DTK menjadi paling lambat 23 Juli 2018
PMK.07/2017. I 2018, program pembinaan dianggarkan sebesar Rp185,89 triliun, dalam pelaksanaan penyaluran DAK
52 lingkungan sosial menempati alokasi terdiri atas DAK Fisik sebesar Rp62,44 Fisik tahun 2018. Perbaikan batas
53
Penurunan besaran penyaluran pada terbesar yaitu sebesar 85,47 persen triliun dan DAK Nonfisik sebesar waktu penyampaian daftar kontrak
triwulan I dan triwulan II tersebut yang bertujuan untuk mengatasi Rp123,45 triliun. Sampai dengan tersebut telah mendorong percepatan
bertujuan untuk mengurangi potensi dampak kesehatan/sosial akibat tanggal 30 September 2018, realisasi kegiatan DAK Fisik di daerah.
terjadinya Kurang Bayar dan/ konsumsi rokok. Dalam program penyaluran DTK mencapai Rp123,18
2. percepatan penyaluran tahap 1, APBN 2018. Secara nominal, realisasi triliun atau 85,16 persen dari pagu triliun. Lebih rendahnya realisasi penyaluran Dana
antara lain dengan mendorong/ tersebut lebih tinggi Rp15,96 triliun alokasi. Realisasi tersebut lebih Otsus dan DTI disebabkan karena belum dipenuhinya
memberitahukan kepada bila dibandingkan dengan realisasi rendah jika dibandingkan dengan persyaratan penyaluran DTI Tahap II oleh Pemerintah
daerah untuk segera memenuhi pada periode yang sama tahun 2017 realisasinya dalam periode yang sama Provinsi Papua dan Papua Barat sesuai dengan PMK No.
persyaratan penyaluran sebesar Rp71,56 triliun. tahun lalu sebesar Rp7,50 triliun, 50 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah
melalui surat, SMS Blast, dan atau 100 persen. Lebih rendahnya dan Dana Desa.
sosialisasi bekerja sama dengan Pada tahun 2018 telah dilakukan realisasi penyaluran DID tersebut
kementerian negara/lembaga perbaikan penyaluran DAK terutama disebabkan karena adanya Sementara itu, dari pagu Dana Keistimewaan pada
teknis (K/L) dan Kementerian Nonfisik, terutama Dana Pelayanan perubahan pola penyaluran DID Provinsi DI Yogyakarta (DIY) sebesar Rp1,00 triliun,
Dalam Negeri. Administrasi Kependudukan yang mensyaratkan adanya kinerja realisasinya sampai dengan 30 September 2018
(Adminduk) dan Dana Tunjangan penyerapan dalam penyaluran tahap mencapai Rp0,80 triliun, atau 80,0 persen. Secara
Sampai akhir Juli 2018, dari daftar Khusus Guru (TKG), yang sebelumnya II, yang pada tahun sebelumnya nominal realisasi tersebut lebih tinggi Rp160 miliar
kontrak yang telah disampaikan oleh disalurkan secara sekaligus, atau tidak dipersyaratkan. Sebagaimana dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama
Pemda, jumlah kegiatan DAK Fisik sesuai besaran persentase tertentu diketahui bahwa penyaluran DID tahun sebelumnya sebesar Rp0,64 triliun.
yang telah dikontrakkan oleh daerah yang ditetapkan per triwulan, diubah tahun 2018, dilakukan dalam 2 (dua)
nilainya mencapai 93,52 persen dari penyalurannya menjadi berdasarkan tahap, yakni tahap I, paling cepat pada Dana Desa
pagu total sebesar Rp62,44 triliun. kinerja pelaksanaan. Dengan bulan Februari sebesar 50 persen,
Berdasarkan data kontrak tersebut, demikian penyaluran kedua jenis DAK dan tahap II paling cepat bulan Juli Sampai dengan tanggal 30 September 2018, realisasi
diperkirakan outlook penyaluran Nonfisik tersebut hanya dilaksanakan sebesar 50 persen setelah Pemda penyaluran Dana Desa Tahap I, Tahap II, dan Tahap III
DAK Fisik tahun 2018 akan lebih apabila daerah yang telah memenuhi menyampaikan laporan realisasi dari RKUN ke RKUD telah mencapai Rp37,92 triliun, atau
besar dibanding dengan realisasi kinerja penyerapan dana dan penyerapan dana tahap I yang 63,20 persen dari pagu alokasi sebesar Rp60,00 triliun.
penyaluran DAK tahun 2017 sebesar persyaratan pelaporan. menunjukkan penyerapan minimal 70 Realisasi tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan
87,6 persen (tidak memperhitungkan persen, paling lambat bulan Agustus. dengan realisasinya pada periode yang sama tahun
DAK carry over 2016). Angka outlook Untuk meningkatkan realisasi 2017 sebesar Rp39,63 triliun atau 66,06 persen dari
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

penyaluran DAK Fisik yang lebih penyaluran DAK Nonfisik, Dana Otonomi Khusus (OTSUS) pagu alokasi. Lebih rendahnya realisasi penyaluran
besar tersebut menunjukkan adanya Kementerian Keuangan telah dan Dana Keistimewaan D.I. Dana Desa disebabkan karena belum dipenuhinya
perbaikan perencanaan DAK Fisik di melakukan berbagai upaya, antara Yogyakarta persyaratan penyaluran Dana Desa Tahap III oleh
daerah pada tahun 2018. lain berkoordinasi dengan K/L Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan PMK No.
pengampu untuk mendorong daerah Dalam APBN 2018, pagu anggaran 225 Tahun 2017 Tentang Perubahan Kedua Atas PMK
Dana Alokasi Khusus (DAK) segera menyampaikan laporan Dana Otsus pada Provinsi Aceh, serta No. 50 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Transfer Ke
Nonfisik melalui aplikasi pelaporan DAK Dana Otsus dan Dana Tambahan Daerah Dan Dana Desa.
Nonfisik yang dilakukan melalui Infrastruktur pada Provinsi Papua
Dengan alokasi anggaran DAK kegiatan sosialisasi, rekonsiliasi data, dan Papua Barat ditetapkan sebesar Selanjutnya dalam rangka mempercepat penyaluran
Nonfisik sebesar Rp123,45 triliun pemberitahuan melalui surat kepada Rp20,06 triliun. Sampai dengan 30 Dana Desa Tahap III, Kementerian Keuangan akan
pada APBN 2018, diharapkan dapat daerah, dan kegiatan lainnya. September 2018, realisasi penyaluran meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/
meringankan beban masyarakat dan Dana Otsus dan Dana Tambahan Lembaga lain guna mendorong daerah untuk segera
mempermudah akses masyarakat DANA INSENTIF DAERAH (DID) Infrastruktur (DTI) mencapai Rp13,24 menyampaikan laporan realisasi penyaluran Dana
54 terhadap layanan publik. Sampai triliun, atau 66,03 persen dari pagu. Desa dan laporan konsolidasi penggunaan Dana Desa
55
dengan tanggal 30 September 2018, Pada APBN 2018, anggaran pagu DID Realisasi tersebut lebih rendah sampai dengan Tahap II sebagai syarat penyaluran
realisasi penyaluran DAK Nonfisik ditetapkan sebesar Rp8,50 triliun. Rp1,02 triliun dibandingkan dengan Tahap III. Disamping itu, KPPN juga diminta untuk
mencapai Rp87,53 triliun, atau 70,90 Hingga 30 September 2018, realisasi realisasi pada periode yang sama terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam
persen dari pagu alokasi dalam penyaluran DID mencapai Rp7,24 tahun sebelumnya sebesar Rp14,26 rangka pelaksanaan penyaluran Dana Desa Tahap III.
REALISASI TKDD
TAHUN ANGGARAN 2017 dan 2018 (YoY)
Tanggal : 1 Januari s.d. 30 September 2018

(dalam miliar rupiah)

Uraian 2017 2018


Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %
Transfer ke Daerah dan Dana Desa 766.339,33 502.605,46 65,59 766.162,58 573.769,35 74,89
Transfer ke Daerah 706.339,33 466.063,08 65,98 706.162,58 535.847,98 75,88
A. Dana Perimbangan 678.596,04 449.532,40 66,24 676.602,99 514.564,79 76,05
1. Dana Transfer Umum 493.959,54 350.965,08 71,05 490.714,92 391.379,80 79,76
a. Dana Bagi Hasil 95.377,22 51.054,26 53,53 89.225,34 57.214,61 64,12
b. Dana Alokasi Umum 398.582,31 299.910,82 75,24 401.489,58 334.165,19 83,23
2. Dana Transfer Khusus 184.636,50 98.567,32 53,38 185.888,07 123.184,99 66,27
a. Dana Alokasi Khusus Fisik 69.531,50 27.659,05 39,78 62.436,26 35.654,97 57,11
b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 115.105,00 70.908,27 61,60 123.451,81 87.530,02 70,90
B. Dana Insentif Daerah 7.500,00 7.500,00 100,00 8.500,00 7.238,50 85,16
C. Dana Otsus dan Dana 20.243,29 9.030,67 44,61 21.059,58 14.044,69 66,69
Keistimewaan DIY
1. Dana Otsus 19.443,29 8.390,67 43,15 20.059,58 13.244,69 66,03
a. Provinsi Papua dan Papua Barat 7.971,65 4.993,90 61,89 8.029,79 6.022,34 75,00
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

b. Provinsi Aceh 7.971,65 2.406,78 30,19 8.029,79 6.022,34 75,00


c. Dana Tambahan Infrastruktur 3.500,00 1.050,00 30,00 4.000,00 1.200,00 30,00
2. Dana Keistimewaan D.I.Y 800,00 640,00 80,00 1.000,00 800,00 80,00
Dana Desa 60.000,00 36.542,38 60,90 60.000,00 37.921,38 63,20

56 57
PEMBIAYAAN

PEMBIAYAAN
UTANG
Pertumbuhan Pembiayaan Anggaran
dalam 2 Tahun Terakhir Menurun
(Negatif), Sejalan dengan Penurunan
Pertumbuhan SBN sebesar negatif
19,12 persen (yoy)

(dalam miliar Rupiah) Pinjaman telah terealisasi sebesar luar negeri lebih banyak dibandingkan dengan
Rp3,82 triliun atau mencapai 24,95 penarikannya.
2018 Realisasi
pesen dari target dalam APBN 2018.
s.d. 30 Sept % Growth Hingga akhir September 2018 pinjaman luar
APBN % APBN
2018 (yoy)
Instrumen pembiayaan Pinjaman negeri telah terealisasi sebesar minus Rp4,32
Pembiayaan Utang 399.219,4 304.940,3 76,38 (21,62) tersebut terdiri atas pinjaman dalam triliun atau sebesar 23,42 persen dari target
1. Surat Berharga Negara (Neto) 414.520,7 308.758,2 74,49 (19,12) negeri dan pinjaman luar negeri. APBN. Adapun penarikan pinjaman luar negeri
2. Pinjaman (Neto) (15.301,3) (3.817,9) 24,95 (152,22) Untuk pinjaman dalam negeri yang periode ini telah dilakukan sebesar Rp46,15
a. Pinjaman Dalam Negeri(Neto) 3.137,7 499,9 15,93 73,82 ditetapkan sebesar Rp3,14 triliun triliun, sementara pembayaran cicilan pokoknya
sampai dengan akhir September 2018 sebesar Rp50,46 triliun atau masing-masing
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

i. Penarikan Pinjaman Dalam Negeri(Bruto) 4.000,0 1.012,9 22,51 64,43


ii. Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman DN (1.362,1 (513,0) 37,66 56,21 realisasinya telah mencapai Rp499,90 sebesar 89,87 persen dan 72,31 persen dari

b. Pinjaman Luar Negeri(Neto) (18.439,3) (4.317,8) 23,42 (161,48) miliar atau 15,93 persen APBN, target APBN.
dengan rincian penarikan pinjaman
i. Penarikan Pinjaman Luar Negeri(Bruto) 51.345,9 46.146,5 89,87 (5,17)
dalam negeri sebesar Rp1,01 triliun Pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitas
ii. Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman LN (69.785,2) (50.464,3) 72,31 21,19
sementara pembayaran cicilan pokok APBN, antara lain dengan mengoptimalkan
pinjaman dalam negeri sebesar Rp513 pembiayaan proyek dalam APBN. Saat ini
miliar. Pemerintah sedang mensosialisasikan
pembiayaan program SDG (Sustainable

H
Pada APBN 2018, pinjaman luar negeri Development Goals) yang mengajak keterlibatan
ingga akhir September 2018, mengalami pertumbuhan negatif secara neto antara penarikan dan swasta baik secara individu melalui para donatur
realisasi pembiayaan utang 21,62 persen. pelunasan ditetapkan sebesar negatif philanthropist maupun badan usaha seperti
telah mencapai Rp304,94 Surat Berharga Negara (SBN) sebagai Rp18,44 triliun, dimana pembayaran melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan
triliun dari Rp399,22 triliun salah satu sumber pembiayaan yang cicilan pokok pinjaman luar negeri Usaha (KPBU), pinjaman lunak, maupun blended
58 yang ditetapkan pada APBN 2018 ditetapkan sebesar Rp414,52 triliun ditetapkan sebesar Rp69,79 triliun finance. Kedepannya diharapkan semakin banyak
59
atau telah mencapai sebesar 76,38 dalam APBN 2018 telah terealisasi dan penarikan pinjaman luar negeri infrastruktur yang dapat terbangun dan semakin
persen APBN. Jika dibandingkan sebesar Rp308,76 triliun atau 74,49 diproyeksikan sebesar Rp51,35 triliun. berkurangnya beban APBN untuk pembangunan
dengan periode yang sama tahun persen dari target APBN. Sedangkan Dengan demikian, untuk APBN tahun proyek infrastruktur yang pada akhirnya akan
2017, realisasi pembiayaan utang sumber pembiayaan lainnya, 2018 pembayaran cicilan pinjaman meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia.
Posisi Utang hingga akhir September 2018
Dari segi komposisi utang, pinjaman Selain berasal dari Pinjaman,
September -17 September -18 luar negeri yang berasal dari pembiayaan kegiatan produktif

  Nominal Komposisi Nominal Komposisi kreditur Multilateral mengalami Pemerintah juga bersumber dari SBN
peningkatan 17,57 persen yoy, dari yang saat ini semakin diminati oleh
Total Utang Pemerintah Pusat 3.866,45 100,00% 4.416,37 100,00%
Rp375,00 triliun di akhir September investor karena kondisi fundamental
a. Pinjaman 737,99 19,09% 823,11 18,64%
2017 menjadi Rp440,89 triliun ekonomi Indonesia yang kuat. Peran
    1. Pinjaman Luar Negeri 732,46 18,94% 816,73 18,49% pada akhir bulan September 2018. SBN sebagai sumber pembiayaan
Bilateral 311,86 8,07% 328,35 7,43% Secara nominal maupun persentase, semakin dominan karena demand
Multilateral 375,00 9,70% 440,89 9,98% pinjaman luar negeri Multilateral SBN di pasar keuangan yang

44,65 1,15% 45,98 1,04% mengalami peningkatan yang tinggi cukup besar, dimana hingga akhir
Komersial
dibandingkan jenis pinjaman luar September 2018 SBN telah berjumlah
Suppliers 0,96 0,02% 1,51 0,03%
negeri lainnya. Hal ini menunjukkan Rp3.593,26 triliun.
    2. Pinjaman Dalam Negeri 5,53 0,14% 6,38 0,14%
pengelolaan utang yang semakin
b. Surat Berharga Negara 3.128,46 80,91% 3.593,26 81,36% pruden dari Pemerintah untuk Pemerintah terus menerus

1. Denominasi Rupiah 2.279,65 58,96% 2.537,16 57,45% mencapai pemanfaatan utang yang melakukan inovasi di bidang
efisien. Pemerintah mengutamakan pembiayaan melalui SBN, diantaranya
Surat Utang Negara 1.911,39 49,44% 2.123,35 48,08%
pinjaman Multilateral yang biayanya dengan pembiayaan kreatif, sehingga
Surat Berharga Syari’ah
368,26 9,52% 413,81 9,37% relatif lebih murah dibandingkan ketergantungan akan pinjaman
Negara
dengan jenis pinjaman lainnya. luar negeri semakin berkurang.
    2. Denominasi Valas 848,81 21,95% 1.056,10 23,91%
Selain itu, pinjaman Multilateral juga Untuk itu, Pemerintah melakukan
Surat Utang Negara 680,16 17,59% 824,70 18,67% membawa lebih banyak benefit bagi pendalaman pasar domestik seperti
Surat Berharga Syari’ah negara seperti adanya alih teknologi penerbitan Savings Bond Ritel
168,65 4,36% 231,40 5,24%
Negara serta sharing knowledge dan expertise (SBR) seri SBR003 dan SBR004 yang
Pendapatan Domestik Bruto** 14.495,85 yang diberikan oleh lembaga-lembaga diterbitkan dengan sistem online
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

Rasio Utang thd PDB 30,47% kreditur Multilateral. Keuntungan maupun Obligasi Negara Ritel seri
** Asumsi PDB hingga Akhir September 2018 yang diperoleh ini masih dibutuhkan ORI015 yang diterbitkan dengan
oleh Indonesia dalam menangani melibatkan agen penjual. Pemerintah
isu-isu pembangunan di bidang mengelola pembiayaan secara hati-
Ekonomi Indonesia yang tumbuh dan Rasio tersebut masih jauh di bawah struktural dan sektoral, sejalan hati dan terukur, dimana penerbitan
didorong oleh tengah dijalankannya batas 60 persen terhadap PDB dengan agenda lembaga Multilateral SBN maupun pengadaan Pinjaman
paket-paket kebijakan perekonomian sebagaimana ketentuan Undang- tersebut dalam menjalankan program dilakukan berdasarkan strategi
serta reformasi struktural yang undang Keuangan Negara Nomor 17 pembangunan global. Program pembiayaan yang ditetapkan dalam
berkelanjutan telah menempatkan Tahun 2003. Capaian ini menunjukkan pembangunan global tersebut jangka tahunan dan menengah serta
Produk Domestik Bruto (PDB) bahwa Pemerintah telah melakukan secara langsung terkait juga dengan manajemen risiko.
Indonesia pada akhir September 2018 pengelolaan utang dengan serius program-program pembangunan di
diperkirakan mencapai Rp14.495,85 secara pruden dan akuntabel. Jumlah Indonesia yang produktif, antara lain
triliun. Dengan jumlah PDB tersebut, utang Pemerintah tersebut masih program pembangunan di bidang
60 rasio utang Pemerintah per akhir terjaga pada level yang aman. infrastruktur, kesehatan, pendidikan,
61
Agustus menjadi 30,47 persen. dan perlindungan sosial.
Dana Cadangan
Penanggulangan Bencana
Alam

B
encana alam gempa bumi serta hibah kepada pemda untuk
berkekuatan 7 Mw yang kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
melanda Lombok, NTB Sisa alokasi dana cadangan sebesar
pada 5 Agustus 2018 telah Rp1.887,9 miliar, yang sampai akhir
mengakibatkan korban jiwa dan tahun 2018 berpotensi memerlukan
kerusakan yang luar biasa di berbagai tambahan dana cadangan untuk
aspek kehidupan masyarakat dan penangan bencana alam di Lombok Rp25 juta/rumah (total Rp111,95 dengan anggaran sebesar
pemerintahan. Korban jiwa akibat dan Sulawengi Tengan (Palu dan miliar) Rp11,4 miliar.
bencana ini mencapai 555 jiwa Donggala). (iii) 14.392 rumah rusak ringan III. Kementerian PURR telah
meninggal dan 390.529 penduduk dengan bantuan masing-masing memobilisasi bantuan berupa
mengungsi. Wilayah yang terkena Pada proses penanggulangan Rp10 juta/rumah (total Rp143,92 tangki air, mobil sanitasi,
dampak bencana alam gempa bumi bencana gempa di Lombok NTB, miliar) dumptruck, toilet cabin, genset,
sangat mendesak untuk segera Pemerintah telah memberi bantuan dan tenda hunian darurat,
ditangani, guna mengembalikan malalui BNPB dengan melalukan Selain itu, terdapat beberapa dengan anggarann sebesar
kondisi psikologis penduduk, operasi dan logistik bencana, serta kementerian/lembaga telah Rp176,2 miliar.
kehidupan sosial ekonomi dan bantuan stimulan rumah, dengan merealisasi anggaran untuk IV. Kemendikbud telah memberi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

pemerintahan melalui usaha-usaha anggaran sebesar 1.075,1 miliar. Dari penanganan bencana di Lombok, bantuan guru, pembelajaran,
rehabilitasi dan rekonstruksi. anggaran tersebut sebaian besar antara lain: peralatan mobile dan school
digunakan untuk bantuan stimulan kit, dengan anggaran sebesar
Untuk menangani dampak rumah sebesar Rp976,62 miliar bagi I. Kementerian Sosial telah Rp285,8.
bencana alam, Pemerintah telah 42.217 unit rumah, dengan rincian merealisasikan bantuan logistik, V. Kementerian ESDM melalui
mengalokasikan dana cadangan sebagi berikut: santunan ahli waris, paket kegiatan pembuatan sumur
bencana alam, yang diperuntukan sembako, serta dapur umum, tanggap darurat di lokasi
untuk tanggap darurat, serta kegiatan (i) 23.347 rumah rusak berat dengan anggaran sebesar 235,0 pengungsian, dengan
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca dengan bantuan masing-masing miliar. anggaran Rp2,1 miliar.
bencana. Pada tahun 2018 telah Rp50 juta/rumah (total Rp720,75 II. Kementerian Kesehatan
dialokasikan dana cadangan bencana miliar) (tahap awal sebagain telah merealisasikan logistik Dengan demikian bantuan yang
alam sebesar Rp4.000,0 miliar. baru menerima bantuan kesehatan lingkungan, obat- telah disalurkan untuk menangani
Realiasasi dana cadangan melalui sebesar masing-masing Rp25 obatan, logostik gizi, orthopedic bencana di Lombok NTB, melalui
62 SABA dan Hibah sebesar Rp2.112,1 juta/rumah set, tenda pos kesehatan, anggaran kementerian/lembaga
63
miliar, yang digunakan untuk tanggap (ii) 4.478 rumah rusak sedang logostik persalinan dan sebesar Rp1.786,6 miliar.
darurat, stimulan perbaikan rumah, dengan bantuan masing-masing peralatan kesehatan lainnya,
Realisasi APBN s.d. September 2017 dan 2018
(dalam miliar rupiah)

2017 2018
URAIAN
APBNP Realisasi s.d. % thd APBN Realisasi s.d. % thd
30 Sep APBNP 30 Sep APBN

A. PENDAPATAN NEGARA 1.736.060,1 1.102.966,4 63,53% 1.894.720,4 1.312.319,8 69,3%

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.732.952,0 1.100.347,5 63,50% 1.893.523,5 1.305.874,0 69,0%

1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.472.709,9 879.030,1 59,69% 1.618.095,5 1.024.505,7 63,3%

a. Pajak Dalam Negeri 1.436.730,9 851.762,3 59,28% 1.579.395,5 990.870,8 62,7%

b. Pajak Perdagangan Internasional 35.979,0 27.267,8 75,79% 38.700,0 33.634,9 86,9%

2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 260.242,1 221.317,4 85,04% 275.428,0 281.368,3 102,2%

II. HIBAH 3.108,1 2.618,9 84,26% 1.196,9 6.445,8 538,5%

B. BELANJA NEGARA 2.133.295,9 1.375.001,0 64,45% 2.220.657,0 1.512.553,6 68,1%

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.366.956,6 808.433,3 59,14% 1.454.494,4 938.784,2 64,5%

1. Belanja K/L 798.585,3 450.157,8 56,37% 847.435,2 511.462,9 60,4%

2. Belanja Non /L 568.371,3 358.275,5 63,04% 607.059,2 427.321,3 70,4%

II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 766.339,3 566.567,7 73,93% 766.162,6 573.769,4 74,9%

1. Transfer ke Daerah 706.339,3 526.934,0 74,60% 706.162,6 535.848,0 75,9%

2. Dana Desa 60.000,0 39.633,7 66,06% 60.000,0 37.921,4 63,2%


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

C. KESEIMBANGAN PRIMER (178.039,4) (99.240,2) 55,74% (87.329,5) (2.395,9) 2,7%

D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (A-B) (397.235,8) (272.034,6) (325.936,6) (200.233,8)

% Surplus / (Defisit) Anggaran thd PDB (2,92) (2,02) (2,19) (1,35)

E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I+II+III+IV+V) 397.235,8 391.155,4 98,47% 325.936,6 292.832,7 89,8%

I. PEMBIAYAAN UTANG 461.343,6 389.038,1 84,33% 399.219,4 304.940,3 76,4%

II. PEMBIAYAAN INVESTASI (59.733,8) (350,0) 0,59% (65.654,3) (13.861,1) 21,1%

III. PEMBERIAN PINJAMAN (3.668,7) 2.291,3 -62,46% (6.690,1) 1.639,5 -24,51%

IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (1.005,4) - 0,00% (1.121,3) - 0,0%

V. PEMBIAYAAN LAINNYA 300,0 176,0 58,67% 183,0 114,0 62,3%

KELEBIHAN (KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN - 119.120,8 - 92.598,9

64 65
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

66
Halaman Kosong

67
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i O k t o b e r 2 0 1 8

68

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

Anda mungkin juga menyukai