Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.

Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas
mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa 1 jurusan keperawatan Fakultas Kedokteran da Ilmu
Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyelesaian proposal TAK ini.

Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan penyusunan proposal
TAK ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini Kedepan.

Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta
dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.

Salatiga, 25 September 2018

Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

I. Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi
merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori
persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang
diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas
Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJS Prf. Dr. Soeroyo Magelang
khususnya Wisma Harjuna sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

II. Landasan Teori

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan
pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok
dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:

1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi

2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain

4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat


III. Tujuan

3.1 Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.

3.2 Tujuan khusus

a. Klien dapat mengenal halusinasi.

b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.

e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

IV. Sesi yang digunakan

1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi

2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakapdengan orang lain

4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

V. Klien

5.1 Kriteria klien

5.1.1 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

5.1.2 Klien yang mengalami perubahan persepsi.

5.2 Proses seleksi

5.2.1 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

5.2.2 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.


5.2.3 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

5.2.4 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok

VI. Kriteria Hasil

6.1 Evaluasi Struktur

6.1.1 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan

6.1.2 Posisi tempat dilantai menggunakan tikar

6.1.3 Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

6.1.4 Alat yang digunakan dalam kondisi baik

6.1.5 Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

6.2 Evaluasi Proses

6.2.1 Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

6.2.2 Leader mampu memimpin acara.

6.2.3 Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

6.2.4 Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

6.2.5 Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.

6.2.6 Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok

6.2.7 Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

6.3 Evaluasi Hasil

Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

6.3.1 Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
6.3.2 Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

VII. Antisipasi Masalah

7.1 Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

7.1.1 Memanggil klien

7.1.2 Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain

7.2 Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

7.2.1 Panggil nama klien

7.2.2 Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

7.3 Bila klien lain ingin ikut

7.3.1 Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih

7.3.2 Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut

7.3.3 Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada
kegiatan ini

VIII. Pengorganisasian

SESI I

8.1 Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Senin, 10 September 2018

b. Waktu : Pkl. 10.00 – 10.45 WIB s.d selesai (sesi I)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Wisma Harjuna


e. Jumlah klien : 4 orang

8.2 Tim Terapi

a. Leader Sesi I : Afrilia Souhwat

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi I : Wise Awalita

Uraian tugas :

1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi I : Inel Dina Mariska Saogo

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok

d. Fasilitator Sesi I : Cristy Pasalbessy

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok


2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

8.3 Metode dan Media

a. Metode

1) Diskusi

2) Bermain peran/stimulasi

b. Media

- Papan Nama

IX. Proses Pelaksanaan

Sesi I: Mengenal halusinasi

a. Salam terapeutik

1) Salam terapeutik kepada klien

2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur

3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien

b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara
yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main

3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader

4) Lama kegiatan 45 menit

5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

a. Tahap kerja

1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara yang
didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan
klien pada saat halusinasi muncul

2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang membuat
terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard

3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar

b. Tahap terminasi

1. Evaluasi

a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK

b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2. Tindak Lanjut

Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi muncul

3. Kontrak yang akan datang

a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi

b) Menyepakati waktu dan tempat

X. Evaluasi dan Dokumentasi

10.1 Evaluasi
Formulir yang dievaluasi

Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Kemampuan Personal/Halusinasi

No Nama Menyebut Menyebutkan Menyebut Situasi Menyebut


Klien Isi Waktu terjadi Halusinasi Muncul Perasaan saat
Halusinasi Halusinasi berhalusinasi

1 Tn Edi Halusinasi Saat malam  


Penglihatan dan siang hari

2 Tn Halusinasi Saat malam  


Slamet Pendengaran hari

3 Tn Halusinasi Saat malam  


Marsidi Pendengaran hari

4 Tn uUip Halusinasi Saat malam  


Pendengaran hari

Petunjuk:

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi
dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika
klien tidak mampu.

10.2 Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap
klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.

XI. Setting Tempat

Gambar Setting Tempat


L CL

K K

F F

K K

F K F

Keterangan gambar:

L
: Tikar : Leader

CL : Co-Leader

: Observer
F : Fasilitator

: K Klien

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

XII. Pengorgnisasian

SESI II

12. 1 Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Selasa, 11 September 2018

b. Waktu : Pkl. 10.45 – 11.30 (sesi II)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Wisma Harjuna

e. Jumlah klien : 4 orang

12.2 Tim Terapi

a. Leader Sesi II : Inel Dina Mariska Saogo

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok


3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi II : Afrilia Souhwat

Uraian tugas :

1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3. Membantu memimpin jalannya kegiatan

4. Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi II : Cristy Pasalbessy

Uraian tugas :

1. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara

2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok

d. Fasilitator Sesi II : Wise Awalita

Uraian tugas :

1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

12.3 Metode dan Media


a. Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran/stimulasi

b. Media

1. Papan nama

2. Whiteboard

3. Spidol

4. Jadwal kegiatan klien

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

A. Tujuan

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

i. Salam terapeutik
ii. Klien dan terapis pakai papan nama

b. Orientasi

i. Leader menanyakan perasaan klien saat ini

ii. Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,


waktu, situasi dan perasaan

c. Kontrak

i. Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol


halusinasi dengan cara menghardik

ii. Menjelaskan aturan main

a. Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada leader

b. Lama kegiatan 45 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap keja

a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan
bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran

b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardikhalusinasi pada saat


halusinasi muncul

d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi, pergi jangan ganggu
saya, kamu suara palsu...”

e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi

f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan setiap klien
memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak Lanjut

1. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi
muncul

2. Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien

3. Kontrak yang akan datang

i. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK


berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang
lain

ii. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK


berikutnya

C. Evaluasi dan Dokumentasi

I. Evaluasi

Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Kemampuan Menghardik Halusinasi


Nama Klien
Aspek yang
No Tn Tn Tn Tn
dinilai
Ichsan Rochmat Djovani Masruri

1 Menyebutkan  x  
cara yang selama
ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi

2 Menyebutkan  x  
efektivitas cara
yang digunakan

3 Menyebutkan  x  
cara mengatasi
halusinasi dengan
menghardik

4 Memperagakan  x  
cara menghardik
halusinasi

Petunjuk:

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa digunakan
untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.

II.Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap
klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan
cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal


XIII. Pengorgnisasian

13.1Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Rabu, 12 September 2018

b. Waktu : Pkl. 12.00 – 12.45 WIB s.d selesai (sesi III)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Wisma Harjuna

e. Jumlah klien : 4 orang

13.2 Tim Terapi

a. Leader Sesi III : Wise Awalita

Uraian tugas :

1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2). Memimpin jalannya terapi kelompok

3). Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi III : Cristy Pasalbessy

Uraian tugas :

1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3). Membantu memimpin jalannya kegiatan

4). Menggantikan leader jika terhalang tugas


c. Observer Sesi III : Afrilia Souhwat

Uraian tugas :

a. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya
acara

b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok

d. Fasilitator Sesi III : Inel Dina Mariska Saogo

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untukmelaksanakan kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

13.2Metode dan Media

13.2.1 Metode

1) Diskusi dan tanya jawab

2) Bermain peran/stimulasi

13.2.2 Media

1) Jadwal kegiatan harian

2) Pulpen

3) Spidol dan papan tulis

Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal


A. Tujuan

1) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya


halusinasi

2) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

B. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

C. Alat

1. Jadwal kegiatan harian

2. Pulpen

3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart

D. Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran/ simulasi dan latihan

E. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

b. Salam dari terapis klien

c. Klien dan terapis pakai papan nama

Evaluasi/ validasi
a. Terapis menyakan keadaan klie saat ini

b. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah di pelajari

c. Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghadrik halusinasi.

Kontrak

Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasidengan melakukan kegiata

Menjelaskan aturan main berikut

v Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis

v Lama kegiatan 30 menit

v Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Tahap kerja

a. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari. Jelaskan bahwa
dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi

b. Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari


dan tulis di whiteboard

c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir yang sama


di whiteboard

d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan, dari bangun
pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir dan terapis
menggunakan whiteboard

e. Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.

f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat
jadwal kegiatan dan memperagakannya.

Tahap terminasi

Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan
memperagakanya

2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok


Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan
melakukan kegiatan.

Kontrak yang akan datang

Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap.

Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah
klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya haluasinasi.

formulir evaluasi sebagai berikut.

SESI 3 TAK

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

ASPEK YANGNAMA KLIEN


NO
DINILAI

1 Menyebutkan
kegiatan yang
biasa dilakuakan

2 Mempergakan
kegiatan yang
biasa dilakukan

3 Menyusun jadwal
kegiatan harian

4 Menyebutkan 2
cara mengontrol
halusinasi

Petunjuk:

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa
dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan
menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidsak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu
memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan
untuk mencegah halusinasi.

Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

XIV. Pengorgnisasian

14.1 Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2013

b. Waktu : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi IV)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)


d. Tempat : Ruang TAK Kutilang

e. Jumlah klien : 4 orang

14.2 Tim Terapi

a. Leader Sesi IV : Yunisya Fika Hidayat

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi IV : Rizki Marta Diana Amasda

Uraian tugas :

1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi IV : Rizky Fahrizal

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok

d. Fasilitator Sesi IV : 1. Septa Fajar Setiya


Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

14.2 Metode dan Media

a. Metode

1. Diskusi kelompok

2. Bermain peran/stimulasi

b. Media

1. Spidol dan Whiteboard

2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

A. Tujuan

1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah


munculnya halusinasi

2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

B. Setting

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

Ruangan nyaman dan tenang.


C. Alat

Spidol dan whiteboard/papan tulis

Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

D. Metode

Diskusi kelompok

Bermain peran/stimulasi

E. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III

Terapis membuat kontrak dengan klien

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Salam terapeutik

1) Salam dari terapis klien

2) Klien dan terapis pakai papan nama

Evaluasi/ validasi

1) Menayakan perasaan klien saat ini

2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah di


pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah}untuk mencegah halusinasi.

Kontrak

1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi denganbercakap-cakap.

2) Terapis menjelaskan aturan main berikut

v Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis

v Lama kegiatan 30 menit


v Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja

Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan
mencegah halusinasi

Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-
cakap.

Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan

Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul ”suster ada suara di
telinga saya pengen ngobrol sama suster saja”

Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnya

Berikan pujian atas keberhasilan klien

Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.\

4. Tahap Terminasi

Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih

3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

Tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik,


melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.

Kontrak yang akan datang

1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

2) Terapis menyepakati waktu dan tempat


F. Evaluasi dan Dokumentasi

I. Evaluasi

Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang dinilai adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi IV : TAK

Stimulasi persepsi: halusinasi

Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NO Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara

2 Memperagakan
percakapan

3 Menyebutkan tiga cara


mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:

1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2) Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara
mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tandaX jika klien tidsak mampu.
II. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien mampu
memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan
kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.

XV. Pengorgnisasian

15.1Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2013

b. Waktu : Pkl. 14.00 – 14.45 WIB s.d selesai (sesi V)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Kutilang

e. Jumlah klien : 4 orang

15.2Tim Terapi

a. Leader Sesi III : Rizki Fahrizal

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi III : Septa Fajar Setiya


Uraian tugas :

1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3. Membantu memimpin jalannya kegiatan

4. Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi III : Yunisya Fika Hidayat

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan denganwaktu, tempat dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok

d. Fasilitator Sesi V : 1. Rizki Marta Diana Amasda

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

15.3 Metode dan Media

a. Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Melengkapi jadwal harian

b. Media
1) Papan nama

2) Whiteboard

3) Spidol

4) beberapa contoh obat

Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

A. Tujuan

1. Klien memahami pentingnya minum obat

2. Klien memahami akibat tidak minum obat

3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat

B. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang.

C. Alat

1. Spidol dan whiteboard/papan tulis

2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

3. Beberapa contoh obat

D. Metode

1. Diskusi tanya jawab

2. Melengkapi jadwal harian

E. Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IV

b. Terapis membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis klien

2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

2) Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang
telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap}

c. Kontrak

1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi denganbercakap-cakap dan


minum obat.

2) Terapis menjelaskan aturan main berikut

v Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis

v Lama kegiatan 45 menit

v Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja.

a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegahkambuh karena obat
memberi perasaan tenang

b. Terapis menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.

c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu memakannya.
Buat daftar di whiteboard

d. Menjelaskan lima benar minum obat


e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat

f. Berikan pujian pada klien yang benar

g. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)

h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)

i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi/kambuh

j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu halusinasi kambuh

k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau tidak minum obat.

l. Berikan pujian bila benar.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih

3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu, menghardik,


melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap dan minum obat

c. Kontrak yang akan datang

1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrolhalusinasi

2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

F. Evaluasi

Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.aspek yang dinilai adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi V: TAK

Stimulasi persepsi : halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

Menyebutkan
Menyebutkan 5 benar Menyebutkan akibat
No Nama Klien keuntungan minum
cara minum obat tidak patuh minum obat
obat

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara minum obat,
manfaat dan akibat tidak minum obat beri tanda√ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak
mampu.

G. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi V. Klien mampu
menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan
klien minum obat dengan cara yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan

Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai