Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas
mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa 1 jurusan keperawatan Fakultas Kedokteran da Ilmu
Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.
Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyelesaian proposal TAK ini.
Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan penyusunan proposal
TAK ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta
dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.
Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
I. Latar Belakang
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJS Prf. Dr. Soeroyo Magelang
khususnya Wisma Harjuna sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan
pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok
dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
V. Klien
5.2.4 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
6.1.1 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
6.2.1 Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
6.2.5 Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
6.2.6 Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
6.2.7 Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
6.3.1 Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
6.3.2 Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
7.1.2 Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
7.3.1 Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
7.3.2 Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut
7.3.3 Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada
kegiatan ini
VIII. Pengorganisasian
SESI I
8.1 Pelaksanaan
Uraian tugas :
3) Memimpin diskusi
Uraian tugas :
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
Uraian tugas :
a. Metode
1) Diskusi
2) Bermain peran/stimulasi
b. Media
- Papan Nama
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara
yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader
a. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara yang
didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan
klien pada saat halusinasi muncul
2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang membuat
terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar
b. Tahap terminasi
1. Evaluasi
2. Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi muncul
10.1 Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Kemampuan Personal/Halusinasi
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi
dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika
klien tidak mampu.
10.2 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap
klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.
K K
F F
K K
F K F
Keterangan gambar:
L
: Tikar : Leader
CL : Co-Leader
: Observer
F : Fasilitator
: K Klien
XII. Pengorgnisasian
SESI II
12. 1 Pelaksanaan
Uraian tugas :
Uraian tugas :
Uraian tugas :
1. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
Uraian tugas :
2. Bermain peran/stimulasi
b. Media
1. Papan nama
2. Whiteboard
3. Spidol
A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
i. Salam terapeutik
ii. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
c. Kontrak
a. Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada leader
3. Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan
bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi, pergi jangan ganggu
saya, kamu suara palsu...”
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan setiap klien
memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak Lanjut
1. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi
muncul
I. Evaluasi
1 Menyebutkan x
cara yang selama
ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan x
efektivitas cara
yang digunakan
3 Menyebutkan x
cara mengatasi
halusinasi dengan
menghardik
4 Memperagakan x
cara menghardik
halusinasi
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa digunakan
untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.
II.Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap
klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan
cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
13.1Pelaksanaan
Uraian tugas :
Uraian tugas :
Uraian tugas :
a. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya
acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
Uraian tugas :
13.2.1 Metode
2) Bermain peran/stimulasi
13.2.2 Media
2) Pulpen
B. Setting
C. Alat
2. Pulpen
D. Metode
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Evaluasi/ validasi
a. Terapis menyakan keadaan klie saat ini
Kontrak
v Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari. Jelaskan bahwa
dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi
d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan, dari bangun
pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir dan terapis
menggunakan whiteboard
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat
jadwal kegiatan dan memperagakannya.
Tahap terminasi
Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan
memperagakanya
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan
melakukan kegiatan.
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah
klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya haluasinasi.
SESI 3 TAK
1 Menyebutkan
kegiatan yang
biasa dilakuakan
2 Mempergakan
kegiatan yang
biasa dilakukan
3 Menyusun jadwal
kegiatan harian
4 Menyebutkan 2
cara mengontrol
halusinasi
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa
dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan
menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidsak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu
memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan
untuk mencegah halusinasi.
XIV. Pengorgnisasian
14.1 Pelaksanaan
Uraian tugas :
3) Memimpin diskusi
Uraian tugas :
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
a. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
b. Media
A. Tujuan
B. Setting
D. Metode
Diskusi kelompok
Bermain peran/stimulasi
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
Salam terapeutik
Evaluasi/ validasi
Kontrak
v Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
3. Tahap Kerja
Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan
mencegah halusinasi
Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-
cakap.
Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul ”suster ada suara di
telinga saya pengen ngobrol sama suster saja”
4. Tahap Terminasi
Evaluasi
Tindak lanjut
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
I. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang dinilai adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Sesi IV : TAK
1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara
mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tandaX jika klien tidsak mampu.
II. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien mampu
memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan
kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.
XV. Pengorgnisasian
15.1Pelaksanaan
15.2Tim Terapi
Uraian tugas :
3) Memimpin diskusi
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan denganwaktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
Uraian tugas :
a. Metode
b. Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
D. Metode
E. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IV
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ validasi
2) Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang
telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap}
c. Kontrak
v Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
3. Tahap Kerja.
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegahkambuh karena obat
memberi perasaan tenang
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu memakannya.
Buat daftar di whiteboard
i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi/kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau tidak minum obat.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.
F. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.aspek yang dinilai adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi V: TAK
Menyebutkan
Menyebutkan 5 benar Menyebutkan akibat
No Nama Klien keuntungan minum
cara minum obat tidak patuh minum obat
obat
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara minum obat,
manfaat dan akibat tidak minum obat beri tanda√ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak
mampu.
G. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi V. Klien mampu
menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan
klien minum obat dengan cara yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan