Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan kelompok 3

1. Contoh kasus, jika pada suatu tempat terdapat 5 pasien yang mengalami syok dan itu
berbeda beda, ada yang syok hipovolemik dan lain-lain. Pertanyaannya Bagaimana kalian
sebagai perawat emergency bias membedakan mana pasien yang mengalami syok
hipovolemik mana yang mengalami syok septic dan lain-lain.
Jawab:
Dalam ppt kami telah membahas mengenai tanda dari pada ke-lima syok ini, akan tetapi
akan kami ulas kembali lagi, tanda dari kelima syok tersebut diantaranya:

• Syok hipovolemik: merupakan syok yang terjadi karena banyaknya cairan yang
terbuang, tanda dan gejalanya seperti: perdarahan, pucat, nadi cepat, dan akral dingin.
• Syok neurogenik: merupakan syok yang terjadi karena neuron jantung yang
bermasalah, hal ini ditandai dengan nadi yang melemah.
• Syok septic: merupakan syok yang terjadi karena adanya infeksi, dimana ditandai
dengan takipnue dan nadi yang cepat.
• Syok kardiogenik: merupakan syok yang terjadi karena adanya trauma langsung ke
jantung yang berupa benturan. Tanda dan gejalanya ialah takipnue, nadi cepat dan
temponade jantung
• Syok anafilaktik: merupakan syok yang terjadi karena adanya reaksi alergi yang
timbul, ditandai dengan tanda – tanda alergi seperti bentol yang gatal, bengkak,
pusing dan suara mengi ketika bernapas.
Adapun tanda dan gejala yang tertera di atas merupakan tanda dan gejala yang di ulas oleh
Vincent dan De Backer dalam jurnal Circulatory shock yang di publish tahun 2013. Sehingga
dapat dikatakan bahwa dengan melihat tanda dan gejala yang pada masing – masing syok ini
dapat menambah pengetahuan kepada perawat untuk dapat membedakan pasien yang
mengalami syok hipovolemik, neurogenik, septic, kardiogenik, dan anafilaktik.

2. Kenapa pada syok anafilaktik dan syok neurologenik tindakan yang pertama harus
menentukan posisi pasien. Kenapa tidak langsung saja untuk melakukan tindakan ABCD.
Jawab:

Syok neurogenik merupakan syok yang terjadi karena neuron jantung yang bermasalah.
Tekait dengan penanganan kegawat daruratan dari pada syok ini menurut Fitria (2010) ialah
dengan pemberian posisi trendelenburg dimana kaki lebih tinggi daripada jantung. Adapun
posisi ini berfungsi untuk mengembalikan darah ke otak dengan bantuan grafitasi tubuh,
karena pada syok ini terjadi reaksi vasovagal yang berlebihan dan mengakibatkan terjadinya
vasodilatasi menyeluruh di daerah splangnikus sehingga aliran darah ke otak
berkurang. Sehingga dengan bantuan posisi trendelenburg ini bisa mengembalikan keadaan
tubuh menjadi normal kembali. Sedangkan dalam tindakan ABCD ini tetap dilakukan dengan
pemantauan airway, breathing, circulation, dan disability. Sehingga tidak hanya pemberian
posisi trendelenburg saja tetapi juga sekaligus dengan pengkajian ABCD.

Syok Anafilaktif merupakan syok yang terjadi akibat timbulnya reaksi alergi. Terkait
dengan pemberian posisi trendelenburg pada klien dengan syok ini ialah pada situasi
komplikasi syok anafilaktik, dengan tujuan untuk meningkatkan aliran darah balik dengan
upaya memperbaiki curah jantung serta menaikkan tekanan darah klien. Sedangkan untuk
tindakan ABCD tetap dilakukan bersamaan dengan pemberian posisi trendelenburg ini, untuk
mencegah adanya resiko tertutupnya airway oleh lidah yang jatuh kebelakang (Sudoyo dkk,
2007).

Dapus:

Fitria, Cemy Nur. 2010. Syok dan Penanganannya. GASTER, Vol.7 No.2
Sudoyo, Aru. W, Bambang Setyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simabrata K. 2007. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Vincent, JL., De Backer D. 2013. Circulatory shock. N Engl J Med; 369(18):1726-34

Pertanyaan kelompok 5

1. Jelaskan sesuai panduan penugsan untuk jurnal yang teman-teman temuan dalam
tindakan emergensi apakah secara teori dengan jurnal bertolakbelakang?
Jawab:
Tidak bertolak belakang, hanya saja ada tambahan dalam pemberian tindakan
seperti pemberian posisi trendelenburg.

2. Apakah untuk temuan baru hanya pada syok anafilatik saja atau seperti apa?
Karena menurut saya temuan baru yag di bahas oleh teman-teman sampaikan itu
merupakan temuan lama yang sudah di terpkan pada tindakan medis!
Jawab:
Yang kami dapati hanya pada syok anafilaktik saja, sedangkan untuk ke-empat
syok yang lain, kami belum menemukan adanya temuan baru.
Terimakasih akan kami kaji lagi mengenai penggunaan adrenalin dan
penggunaan larutan glukosa faali dimulai sejak kapan, karena kami sudah
membacanya di beberapa literature dan tidak ada yang menuliskan
penggunaannya dimulai sejak kapan. Hanya saja di literature yang kami baca
yakni Ester. 2016. Penatalaksanaan Syok Anafilaktik Medical Scheme. Medical
Lab. Surabaya disebutkan bahwa untuk penanganan tercepat melalui senyawa
kimia untuk syok anfilaktik ialah penggunaan suntikan adrenalin dan pemberian
infuse glukosa faali.

Dapus:
Ester. 2016. Penatalaksanaan Syok Anafilaktik Medical Scheme. Medical Lab.
Surabaya

Catatan: pada hasil penilitain manakah yang terdapat pada penjelasan teman-
teman (apabila bingung silhakan baca pedoman penugasan pada RPS “HASIL-
HASIL PENILITIAN”). Catatan: pada hasil penilitain manakah yang terdapat
pada penjelasan teman-teman (apabila bingung silhakan baca pedoman penugasan
pada RPS “HASIL-HASIL PENILITIAN”).
Feedback ke kelompok 5: terima kasih untuk catatannya tetapi tolong
diperhatikan juga bahwa penjelasan kami telah terlampir pada notes yang telah
ada di ppt. Terkait dengan pedoman penugasan berikut kami lampirkan
pedomannya yah teman – teman kelompok 5 (Slide berisi inti dari temuan.
Penjelasan dituliskan pada kolom notes/ direkam dalam ppt. Setiap temuan harus
menuliskan sumber dan menuliskan kesimpulan.)

Pertanyaan kelompok 6

1. Dari Semua jenis syok yang sudah dijelaskan oleh kelompok, jenis syok apa yang
paling berbahaya/yang harus ditangani terlebih dahulu? Dan tolong dijelaskan.
2. Mengapa seseorang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung dapat terkena
cardiac arrest? Bagaimana prognosis cardiac arrest?
Jawaban :
1. Menurut kelompok kami pada umumnya syok bukanlah masalah sepele yang dapat kita
putuskan mana yang lebih berbahaya dan mana yang tidak, karena syok juga salah satu
keadaan medis yang sangat gawat apa bila tidak ditangani atau lalai saja dalam tidakan
dapat mengakibatkan kematian. Kalau di tanya mana yang harus di tanganai yang mana
terlebih dahulu itu ada 3 yaitu syok hipovlemik, syok neurogenik, dan syok anafilatik.

• Syok hipovolemik : ketika terjadi perdarahan, hal pertama yang dilakukan ialah
menghentikan perdarahan dengan pemberian tekanan, memberikan cairan RL,
pemberian posisi trendelenburg, dan pemberian obat – obatan. Jangan lupa tetap kaji
ABCD.
• Syok neurogenik: hal pertama yang harus dilakukan ialah pemberian posisi
trendelenburg dimana kaki lebih tinggi daripada jantung, pertahannkan jalan napas
dengan pemberian resque breathing, serta pemberian cairan berupa RL. Hal lain yang
perlu diberikan juga ialah dengan pemberian obat – obatan seperti dopamine.
• Syok anafilaktik: ketika terjadi syok ini, penanganan tercepat ialah dengan
pemberian posisi tubuh trendelenburg, penilaian Airway (apabila penderita tidak
sadar, usahakan agar lidah tidak jatuh dan menutup jalan napas dengan cara ekstensi
kepala, dagu ditarik ke depan), breathing (pemberian napas buatan jika tidak ada
tanda bernapas), dan circulation (pemberian kompresi jantung jika nati karotis atau
femoralis tidak teraba).
2. Cardiac arrest terjadi akibat hilangnya aliran listrik di jantung dan mengakibatkan
hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba. Oleh sebab itu klien dengan kasus ini walaupun
tidak mempunyai riwayat penyakit jantung juga dapat berpotensi terserang cardiac arrest

Pertanyaan kelompok 7

1. Jelaskan pengkajian ABCD pada syok hipovolenik dan kardiogenik?


2. Apa reaksi obat pemberian adrenalin pada syok anafilatik? Apakah sesuai dengan
semua umur atau ada batasan - batasan? Jika ya, beri penjelasannya
Jawaban :
1.
Pertanyaan kelompok 8

1. Menurut kelompok, apakah bisa dilakukan atau diberikan tindakan RJP pada anak
yang sedang mengalami syok ? jika ya, tolong jelaskan penanganan mandiri seperti
apa yang kalian berikan.
2. Dalam ppt kelompok mengklasifikasikan tentang 5 syok yaitu syok hipovolemik,
syok neurogenik, syok septic, syok kardiogenik, syok anafilaktik. Sebagai perawat
emergency yang sedang bertugas di lapangan menjumpai pasien yang mengalami
kelima syok tersebut. Tolong kelompok jelaskan, manakah tindakan yang lebih
berbahaya dan yang menjadi prioritas untuk segera ditangani ?
Jawaban :
1. menurut kelompok kami, RJP bisa diberikan kepada anak yang mengalami syok
kardiogenik dan syok anafilatik dan RJP yang diberikan pada syok anafilatik juga
tergantung situasinya. Kenapa hanya bisa dilakukan kepada ke-2 syok ini saja karena
syok yang lain kemungkinan kecil untuk diberikan RJP, dikarena syok neurogenik itu
gangguannya pada saraf jantung, syok septic itu gangguan karena alergi pada jantung,
dan hipovolemik itu adanya perdarahan pada jantung,
2.

Anda mungkin juga menyukai