Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal
di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1
sampai kelas 6. Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Peranan guru
sangat penting, terutama guru SD selain berperan mentransfer ilmu pengetahuan
ke peserta didik, guru SD juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan
menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya.
Dalam hal ini, di Sekolah Dasar yang merupakan jenjang paling dasar
pada pendidikan kerap kali banyak ditemui masalah dalam sistem administrasi
sekolah, manajerial sekolah, minim teknologi dan bahkan kerap dijumpai guru-
guru yang kurang professional.
Untuk itu, magang merupakan kegiatan penting yang harus diikuti
mahasiswa sebagai suatu prakondisi dari sistem penyiapan guru profesional.
Kegiatan magang merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa dalam
meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan keterampilan dibidang keguruan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, serta
upaya untuk membentuk sikap dan keterampilan sebagai calon guru yang
profesional. Pada kegiatan magang 1 mahasiswa hanya melakukan pengamatan
terhadap kultur sekolah, kompetensi kepribadian, social dan pedagogik yang
dilaksanakan di SDN 4 Bumirejo.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tujuan umum
mata kuliah Magang Program Studi PGSD Pendidikan Profesi Guru

1
Terintegrasi (PGSD PPGT) adalah menghasilkan calon guru yang memiliki
kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2. Tujuan khusus
a. Untuk memenuhi nilai tugas akhir pada mata kuliah Profesi
Kependidikan.
b. Sebagai sarana pengetahuan kepada penulis mengenal lingkungan
sekolah dan lingkungan profesinya serta pengelolaan sistem pendidikan
di Sekolah Dasar.

C. Manfaat
1. Bagi Sekolah
a. Membangun kesadaran warga sekolah untuk lebih memperhatikan keadaan
lingkungan sekolah yang kondusif agar proses pembelajaran terlaksana
dengan baik, efektif dan efisien
b. Mempersiapkan kesempatan pada sekolah untuk menyiapkan calon guru
yang profesional.

2. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pemahaman mahasiswa tentang keadaan lingkungan sekolah.
b. Mahasiswa memperoleh pengalaman dengan lingkungan sekolah.
c. Mahasiswa lebih mengembangkan daya nalar dalam melakukan observasi.
d. Bahan persiapan menjadi guru profesional.

2
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Profil SDN 4 BUMIREJO

1. Identitas Sekolah
 Nama Sekolah : SD Negeri 4 Bumirejo
 Nomor Induk Sekolah : 1010305120018
 Nomor Statistik Sekolah : 100130
 Propinsi : 05
 Otonoomi Daerah : 13
 Kecamatan : Kebumen
 Desa / Kelurahan : Bumirejo
 Jalan dan Nomor : Cemara Kebumen Nomor: 29
 Kode Pos : 54316
 Telepon :KodeWilayah (0287) nomor (5506035)
 Daerah : Perkotaan
 Status sekolah : Negeri
 Kelompok Sekolah : Imbas
 Akreditas :B
 Surat keputusan / SK : Nomor: BASN Tgl : 22-12-2006
 Penerbit SK ( ditandatangani oleh ): Gub.KDH TK 1 Jawa Tengah

3
 Tahun Berdiri : 1910
 Tahun Perubahan : 1 Agustus 1981
 Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
 Bangunan Sekolah : MilikSendiri
 Jarak ke Pusat Kecamatan : 1 KM
 Jarak ke Pusat Kota : 1 KM
 Terletak Pada Lintasan : Kecamatan
 Organisasi Penyelenggara : Pemerintah

2. Visi dan Misi


VISI
“Unggul dalam prestasi, santun dan berbudi”
MISI
a. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianut siswa
b. Menjadikan sekolah sebagai wiyata mandala dalam rangka mewujudkan
pelayanan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efisien
c. Mengusahakan wahana pendidikan hidup dibidang ta didik seni, olahraga,
iman dan taqwa serta kesehatan
d. Melaksanakan pembelajaran Aktif, Kraetif, dan menyenangkan
e. Mengembangkan rasa peduli terhadap lingkungan
f. Mengadakan pembinaan pendidikan keagamaan melalui pembiasaan

Tujuan Sekolah
Secara khusus tujuan pendidikan di SD Negeri 4 Bumirejo diarahkan agar :
a. Siswa dapat mengamalkan ajaran agama dari hasil proses pembelajaran
dan pembiasaan
b. Siswa menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
c. Siswa dapat meraih prestasi akademik maupun non akademik di tingkat
Kecamatan maupun yang lebih tinggi

4
d. Menjadikan sekolah yang diminati di masyarakat

Sasaran Sekolah
a. Siswa memiliki kebiasaan untuk berani mengungkapkan ide, gagasan, dan
pemikiran
b. Meningkatkan keagamaan kelas 1 sampai dengan kelas VI
c. Meningkatkan penguasaan KBM guru kelas dan guru mata pelajaran
d. Siswa memiliki bakat dan minat bidang seni, olahraga, iptek dan kesehatan
e. Berperilaku sopan dan berbahasa santun
f. Mampu berbahasa jawa dengan benar
g. Mencapai Kriteria Metuntasan minimal (KKM)
h. Bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya
dalam kehidupan sehari-hari

3. Tata Tertib
 Hadir disekolah paling lambat 15 menit sebelum pelajaran dimulai
 Berbaris sebelum masuk ruang kelas dengan tertib dan dipimpin secara
berigilir
 Bila terlambat datang, ketuk pintu atau salam, mohon maaf pada guru
 Bila keluar kelas mohon ijin pada guru
 Memimpin doa secara bergilir baik masuk maupun pulang
 Orang tua/wali harus memberitahukan ke sekolah/wali kelas secara lisan
atau tulisan ketika berhalangan hadir
 Siswa wajib memakai seragam sekolah yang sudah ditentukan sesuai
harinya, bertutur dan berperilaku baik, benar, dan sopan
 Patuh dan hormat kepada seluruh guru dan pegawai sekolah
 Saling menghargai antar sesama teman
 Dilarang meninggalkan sekolah tanpa seizing guru piket/wali kelas
 Dilarang memakai perhiasan yang berlebihan dan alat komunikasi ke
sekolah

5
 Ikut bertannggungjawab dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan
ketertiban sekolah
 Ikut menjaga nama baik sekolah
 Wajib menghormati dan menjalankan tata tertib sekolah dengan
sungguh-sungguh.

4. Sarana Prasarana
a. Bangunan Sekolah/SD
SD Negeri 4 Bumirejo memiliki bangunan gedung yang tidak cukup luas
namun bersih dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sekolah
dengan gedung sekolah berjumlah 3. Bangunan SDN 4 Bumirejo
letaknya jauh dari jalan raya. Sehingga menimbulkan dampak negative
dan positif. Dampak negatifnya sekolah ini agak sulit untuk
ditemukan,dan agak susah mencari alat transportasi. Dampak positifnya
yaitu letak bangunan yang jauh dari bibir jalan yang membuat suasana
lingkungan nyaman untuk belajar dan memperkecil terjadinya
kecelakaan,( bahaya ). Ada juga fasilitas pendukung pembelajaran seperti
Ruang Perpustakaan. Namun SD Negeri 4 Bumirejo ini belum memiliki
ruang laboratorium komputer, Laboratorium IPA, Bahasa Dan Musholah.
b. Lapangan Sekolah
Lapangan sekolahnya tidak terlalu besar. Di lapangan ini biasanya warga
sekolah SD Negeri 4 Bumirejo melakukan kegiatan Upacara Bendera,
senam, dan kegiatan Olah Raga.
c. Perpustakaan
Kondisi perpustakaan SD 4 Bumirejo masih sangat sederhana dan belum
memiliki ruang perpustakaan sendiri, namun keadaan perpustakaannya
bersih dan rapi. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran belum cukup
memadai dan lengkap, tapi cukup dapat membuat siswa-siswi
mempermudah mencari bahan belajar.
d. Kantin Sekolah

6
Kantin terletak di antara ruang kelas IV dan kelas V sekolah sehingga
siswa mudah untuk berbelanja makanan ringan. Kebersihan cukup bagus
tetapi kantin tidak berbentuk bangunan atau ruangan melainkan penjual
luar yang masuk untuk berjualan.
e. WC / Toilet Sekolah
Terdapat lima ruang WC yang digunakan pada SD Negeri 4 Bumirejo.
WC-nya cukup bersih dan terjaga sehingga cukup nyaman. Dua yang
dipergunakan untuk kepala sekolah dan guru, dan 3 WC lainnya
digunakan untuk siswa-siswi.
f. Ruang Kelas
Ruang kelas yang bersih dan rapi membuat siswa nyaman untuk belajar.
Di SD Negeri 4 Bumirejo ini terdapat 6 ruang kelas yang terdiri dari
kelas 1-6 masing-masing 1 kelas. Dimana setiap kelas memiliki satu
papan tulis dan tata tertib yang disusun dan disepakati bersama oleh
semua siswa dan guru .
g. Ruang Kantor
Ruang kantor rapi dan bersih, meja guru ditata secara teratur dan
dipasang papan nama guru-guru. Dan semua barang-barang ditata dengan
rapi.
h. Ruang Tata Usaha
SD Negeri 4 Bumirejo memiliki satu ruang tata usaha, namun ruang
tata usahanya belum memiliki ruangan tersendiri dan masih bersebelahan
dengan perpustakaan.
i. Meja dan kursi
Kondisi meja dan kursi sudah cukup baik. SD 4 Bumirejo memiliki
230 kursi dan 116 meja siswa, serta 13 pasang meja dan kersi guru.

5. Data Personalia Guru dan Pembagian Tugas

7
6. Struktur Organisasi Sekolah dan Pembagian Tugas Komite

Komite
Kepsek (M. Ardhani)
(Zubaedah, S.Pd.I)

URS Pendidikan URS Kesiswaan


(Robbi Cahya K.) (Mustika)

URS Pramuka URS Olahraga


(Teguh Imanto) (Sutarjo)

URS
URS Ketrampilan
URS Kesenian Kebersihan Khusus
(Maryati) (Eko Supri ) (Enny P.)

URS Keuangan URS Tabungan


(Kaminem) (Sukarningsih)

9
NO JABATAN NAMA
1 Kepala Sekolah Zubaedah
2 Ketua I M. Ardhani
3 Ketua II Djoko W.
4 Sekretaris I K.H Muntaha
5 Sekretaris II Bambang A.
6 Bendahara I Kaminem
7 Bendahara II -
8 Anggota I Cholid M.
9 Anggota II Ismangi
10 Anggota III -

7. Jumlah Siswa

NO Kelas Jumlah Siswa


1 Kelas I 24 siswa
2 Kelas II 20 siswa
3 Kelas III 25 siswa
4 Kelas IV 30 siswa
5 Kelas V 36 siswa
6 Kelas VI 35 siswa
TOTAL 170 siswa

8. Denah Sekolah SD Negeri 4 Bumirejo

10
U

Ruang Kantor

TU Perpus

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang


Kelas V Kelas VI Kelas IV Kelas I Kelas II

Ruang
Kelas III Dapur Gudang
M C K

B. Kultur Sekolah
1. Kedisiplinan Warga Sekolah
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah datang tepat waktu ke sekolah, namun ada kalanya kepala
sekolah terlambat karena ada kepentingan sekolah yang harus segera
diurus di luar sekolah. Misalnya saat siswa kelas VI akan mengikuti try out
kabupaten, kepala sekolah terlambat datang ke sekolah karena harus
mengurusi masalah try out tersebut. Untuk cara berpakaian, kepala sekolah
SDN 4 Bumirejo selalu berpakaian rapi dan sopan sehingga patut dijadikan
contoh bagi guru dan siswa.

11
b. Guru
Guru datang tepat waktu ke sekolah dan segera memasuki ruang kelas
ketika bel tanda masuk berbunyi. Cara berpakaian guru di SDN 4
Bumirejo juga terlihat rapi dan sopan.
c. Karyawan
Karyawan yang datang lebih awal biasanya petugas kebersihan. Mereka
langsung melaksanakan tugasnya masing-masing. Petugas kebersihan
segera membuka ruang kelas dan ruang lain. Kemudian membersihkan
halaman sekolah. Pustakawan segera merapikan buku-buku di
perpustakaan.
d. Siswa
Siswa yang piket biasanya datang sebelum pukul 07.00 dan langsung
membersihkan ruangan kelas. Siswa SDN 4 Bumirejo juga disiplin dalam
hal kebersihan. Hal tersebut tercermin dari beberapa hal yaitu:
 adanya rak sepatu di depan setiap ruang kelas yang selalu tertata rapi.
 Adanya pencuci tangan di depan setiap kelas yang sering digunakan
siswa ketika tangan mereka kotor.
 Parkiran sepeda siswa yang tertata rapi dengan penataan yang teratur.
 Siswa yang membuang sampah di tong sampah sesuai bahan asal
sampah.

Rak sepatu siswa yang Siswa yang membuang


tertata rapi sampah di tempatnya

12
Siswa yang mencuci tangan Parkiran sepeda siswa yang
di depan kelas tertata rapi

2. Hubungan Sosial Antar Warga Sekolah


a. Guru dengan murid
Hubungan antara guru dan murid terjalin sangat baik. Guru menyayangi
murid-muridnya dengan selalu memberikan perhatian pada murid dan
membantu murid bila mengalami kesulitan belajar maupun masalah lain.
Sedangkan murid menghormati guru sebagai orang tua kedua setelah
orang tua di rumah. Mereka saling terbuka satu sama lain dan terlihat
begitu akrab.
b. Guru dengan guru
Hubungan antar guru di SDN 4 Bumirejo tergolong baik. Bahkan mereka
terlihat seperti keluarga sendiri, karena sebagian besar guru di SD tersebut
sudah cukup lama saling mengenal dan mengajar di SDN 4 Bumirejo.
Mereka juga saling bekerjasama dalam hal pelajaran, masalah siswa dan
kegiatan sekolah lainnya.
c. Murid dengan murid
Hubungan murid dengan murid terlihat baik, walaupun kadang timbul
perselisihan atau pertengkaran kecil antar murid. Namun hal itu wajar
terjadi pada murid-murid usia SD. Pada jam istirahat murid-murid keluar
kelas dan bermain bersama di halaman sekolah dengan riang gembira.
Mereka berbaur tanpa membedakan tingkatan kelas.

13
3. Hubungan antar Sekolah dengan Komite Sekolah
Hubungan antara sekolah dengan komite sekolah terjalin baik. Komite
sekolah selalu terlibat dalam setiap kegiatan sekolah dan selalu mendukung
kegiatan sekolah yang sifatnya positif dan demi kemajuan bersama. Hal ini
dibuktikan dengan diadakannya rapat sekitar enam kali dalam setahun dengan
komite sekolah.
Rapat dengan komite antara lain:
a. PPDB ( Penerimaan Peserta Didik Baru) pada awal tahun.
b. Rapat pleno.
c. SKL
d. RAPBS Perubahan
e. Rapat pada tiap akhir semester.
f. Perpisahan pada akhir tahun.

4. Hubungan antara Warga Sekolah dan Orang Tua


Hubungan antara warga sekolah dengan orang tua siswa terjalin baik. Di
beberapa SD, hubungan antara warga sekolah dan orang tua diwujudkan
dalam sebuah paguyuban. Namun di SDN 4 Bumirejo belum terdapat
paguyuban karena beberapa kendala, antara lain:
a. Letak sekolah yang kurang strategis dan terletak di daerah perbatasan
(siswa dari Karangsari namun letak sekolah di Bumirejo).
b. Wali murid yang memiliki pekerjaan yang heterogen dan rata-rata
bekerja sebagai pedagang sehingga tidak memiliki waktu untuk
meluangkan waktunya dalam paguyuban.
Hubungan yang terjalin baik antara warga sekolah dan orang tua
dibuktikan dengan beberapa kegiatan yang melibatka orang tua murid, antara
lain:
a. Rapat wali murid dengan pihak sekolah tiga kali dalam setahun yaitu:
1) PPDB untuk wali murid kelas I.
2) Rapat pleno untuk seluruh wali murid
3) Rapat pada awal semester 2 untuk wali murid kelas VI.

14
b. Dukungan orang tua pada anak ketika mengikuti lomba.
Orang tua mendukung anak-anaknya yang mengikuti lomba dengan
memberikan izin latihan dan memberikan dukungan pada anak. Orang
tua pun ikut mendampingi anak saat mengikuti lomba.
c. Dukungan terhadap kegiatan sekolah.
Kegiatan sekolah yang sifatnya baik dan bermanfaat untuk anak-anaknya,
selalu didukung wali murid. Dukungan dari wali murid dapat berupa izin,
keikutsertaan wali murid langsung dalam kegiatan sekolah dan bantuan
dana.

5. Sikap Peserta Didik terhadap Warga Sekolah


Sikap peserta didik terhadap warga sekolah lain terlihat baik, baik kepada
guru, karyawan, kepala sekolah dan teman lain. Peserta didik patuh dan sopan
terhadap guru, baik wali kelasnya sendiri maupun guru lain. Peserta didik
juga sangat menghormati kepala sekolah. Sedangkan terhadap karyawan,
peserta didik juga terlihat sopan dan tetap bersahabat. Dan terhadap teman
lain, peserta didik terlihat akrab baik dengan teman sebaya, adik kelas
maupun kakak kelas.

6. Kegiatan Rutin Warga Sekolah


SDN 4 Bumirejo memiliki kegiatan rutin yang dilakukan dalam sepekan,
antara lain:
a. Senin pagi diadakan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh warga
sekolah SD N4 Bumirejo.
b. Jumat pagi diadakan senam SKJ dengan guru olahraga sebagai instruktur
dan siswa kelas I-VI sebagai peserta senam.
c. Jumat sore diadakan kegiatan pramuka dengan pembina guru SDN 4
Bumirejo dan peserta didik kelas III, IV dan V sebagai peserta.
Selain kegiatan rutin, ada beberapa ekstrakurikuler yang diadakan dengan
guru pembimbing dari luar sekolah yaitu:
a. Selasa sore diadakan tilawah alquran.

15
b. Rabu sore diadakan taekondo
c. Kamis sore diadakan rebana
d. Dan tari sudah tidak berjalan karena susahnya mencari pengganti
pembimbing guru yang lama.

7. Pengelolaan Kelas

Keterangan:
Warna pink : tempat duduk siswa perempuan.
Warna biru : tempat duduk siswa laki-laki.
Warna hitam : papan tulis.
Warna orange: almari.
Warna hijau : tempat duduk guru.

16
Bu Maryati memiliki kompetensi pengelolaan kelas yang cukup baik
sehingga tercipta suasana belajar yang menarik, menyenangkan untuk
mencapai tujuan pengajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru
juga mampu mengendalikan kondisi belajar yang optimal bagi terciptanya
proses belajar mengajar yang efektif, serta dapat membangun hubungan
sosio-interpersonal yang baik antara guru dengan murid kelas IV. Hal
tersebut berdampak pada daya serap dan absensi siswa yang mengalami
kenaikan dan penurunan yang stabil.

80 GRAFIK DAYA SERAP SISWA


70
60
50
40
30
20
10
0

17
8. Pengorganisasian Kelas
Pengorganisasian kelas menyangkut empat aspek, yaitu :
a. Organisasi Intrakelas dan Ekstrakelas
Di SDN 4 Bumirejo terdapat kegiatan intrakelas dan ekstrakelas.
Kegiatan intrakelas (intrakurikuler) terdiri dari kegiatan belajar mengajar
di dalam kelas. Sedangkan kegiatan ekstrakelas terdiri dari kegiatan
pelajaran di luar waktu jam sekolah atau jam pelajaran biasa, seperti:
kegiatan olahraga, kesenian, kepramukaan, PMR, latihan rebana, tari,
taekondo.
b. Organisasi Kegiatan Pelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukaan saat pelajaran IPS
berlangsung, dengan materi pokok tentang masalah sosial, guru model
menyiapkan kegiatan administratif pelajaran yang berupa:
1) Persiapan pelajaran
Dalam persiapan mengajar, guru model merumuskan aspek-aspek
sebagai berikut :
a) Tujuan bahan pelajaran, yaitu siswa dapat mengenal permasalahan
sosial di daerahnya.

18
b) Skop dan sistematika bahan pelajaran, yaitu sekitar 35 menit dengan
urutan penjelasan guru, pemberian tugas dan pemberian PR.
c) Metode pengajaran, yaitu dengan cara ceramah dan diskusi.
d) Alat peraga pelajaran, yaitu gambar kegiatan sosial (kerja bakti) dan
budaya.
e) Buku sumber pelajaran yang berupa buku IPS kelas IV dan buku
pendamping IPS kelas IV yang relevan.
f) Evaluasi pelajaran, yaitu dengan tugas yang diberikan guru untuk
mencari contoh masalah sosial di koran dan menyuruh salah satu
siswa maju membacakan hasil diskusinya dan membahasnya
bersama-sama.
2) Pelaksanaan pelajaran
a) Kegiatan pembuka: berdoa dengan nyaring yang dipimpin oleh salah
satu siswa yang mendapat giliran.
b) Kegiatan inti: guru model memberikan materi tentang masalah
sosial, guru memberikan tugas untuk mencari berita tentang masalah
sosial di koran secara berkelompok.
c) Kegiatan penutup: salah satu siswa membacakan hasil pekerjaannya
di depan kelas, kemudian guru dan siswa bersama-sama membahas
hasil tersebut.
3) Akhir pelajaran
Di akhir pelajaran dilaksanakan evaluasi yang bersifat timbal balik
antara guru dan murid dan pemberian pekerjaan rumah pada murid
untuk mencari masalah sosial di desanya. Kemudian berdoa sebelum
pulang.

c. Organisasi Personal Siswa

1) Pengorganisasian Kelas
Di dalam kelas IV, dibuat struktur organisasi yang terdiri dari ketua,
wakil ketua, sekretaris dan bendahara, yaitu:

19
KETUA KELAS
(Fabian A.P.)

WAKIL KETUA
KELAS
(Ibnu Nur R.)

BENDAHARA I SEKRETARIS I
(Irnawati K.) (Adelia Sagina)

BENDAHARA II SEKRETARIS II
(Fira Dwi Yana) (Azhar Ratna)

SISWA-SISWI

2) Penempatan Kelas
Dalam penempatan siswa di kelas IV, guru model menempatkan anak
yang berkacamata, Rahma di bangku paling depan. Sedangkan
penempatan kelas berdasarkan jenis kelamin yaitu dua baris bangku
siswa laki-laki di bagian kiri dan dua bangku siswa perempuan di
bagian kanan.
3) Penugasan Siswa
Tugas siswa yang diberikan guru model sesuai dengan kemampuan
siswa dan tidak terlalu banyak serta efektif. Misalnya: mencari contoh
masalah sosial di desanya, menggambar pola.

d. Pengaturan Fasilitas Fisik Siswa


Pengorganisasian fasilitas fisik kelas IV SDN 4 Bumirejo adalah
sebagai berikut:

20
1) Pengaturan Alat Pelajaran
 Papan tulis di letakkan didepan (permanen)
 Meja, kursi disesuaikan dengan metode pembelajaran.
 Dua buah lemari diletakkan di sudut barat dan timur kelas yang
berisi alat-alat kelengkapan kelas seperti busur, penggaris, buku
administrasi pembelajaran, buku administrasi kelas dll.
 Hasil karya anak-anak dimasukkan stopmap dan digantung di
dinding.
 Media pembelajaran berupa gambar yang di tempel di dinding.

Hasil karya siswa kelas IV Pengaturan meja dan kursi

2) Pengaturan ruangan
a. Pengaturan tempat duduk
Dalam pembelajaran biasa, pengaturan tempat duduk siswa
menggunakan basis sejajar dengan metode pembelajaran ceramah,
namun ketika dilakukan kegiatan diskusi maka menggunakan
basis berkelompok dengan satu kelompok beranggotakan 4-5
siswa.

21
Tempat duduk berbasis Tempat duduk
sejajar untuk metode Berkelompok untuk
ceramah metode diskusi

b. Pemeliharaan keindahan dan kebersihan ruangan kelas


Keindahan kelas IV terlihat kurang terpelihara, mengingat
tidak adanya artistik dalam penataan ruangan. Ruangan terlihat
monoton dan membosankan. Namun kebersihan kelas IV sangat
terjaga karena regu piket selalu menjalankan kewajibannya untuk
melakukan tugas kebersihan seperti menyapu, membersihkan meja
dan alat-alat pelajaran.

22
JADWAL PIKET KELAS VI
SDN 4 BUMIREJO

Senin Selasa Rabu


Ahmad Putra M. Andrean M. Dina Suryana
Danang F. Aprilyana Meida Dinda Hana P.
Adelina Saqina Arif Mustofa Fabian Ari P.
Alam Fajar W. Azhar Ratna R. Ferdi Billy Isnaen
Alfi Ajizah A. Dian Dwi Hastuti Hima Mukti P.

Kamis Jumat Sabtu


Ibnu Nurrohman Nurjanah Safira Dwiyana Sifi
Irnawati Kusuma Panggih Pangestu Tegar Reksanawa
Kelvin Pradtya R. Pramudita Endah Laely Muflikhah
Miftakhul Rozak Rahma Auladi Rifqi Syafiq. S
Nadia Tul’ula Randi Darmawan M. Septian Ata

23
c. Pengaturan cahaya, ventilasi, akustik, dan warna
Ruang kelas IV memiliki penataan cahaya yang baik, udara
yang segar, namun tidak ada efek warna yang menarik yang dapat
mempengaruhi psikologis anak.

3) Administrasi/Tata Usaha Kelas

Di dalam kelas IV terdapat administrasi kesiswaan, yang


merupakan suatu data yang mencatat dan melaporkan tentang
kesiswaan. Dan administrasi ini meliputi :
a. Administrasi Pembelajaran

1. Buku kurikulum 12. Jadwal pelajaran

2. Silabus 13. Kalender pendidikan

3. Program semester 14. Program ekstra kulikuler

4. RPP 15. Buku kegiatan les

5. Buku penilaian 16. Buku edaran A dan B

6. Program evaluasi 17. Buku pembinaan siswa

7. Daftar nilai 18. Buku pekerjaan

8. Analisis hasil evaluasi 19. Buku kelompok belajar

9. Buku bank soal 20. Buku penulisan soal-soal formatif

10. Buku perbaikan dan pengayaan 21. Buku pencapaian target dan daya

11. Buku bumbingan dan konseling serap kurikulum

22. Buku konsultasi

24
b. Administrasi Kelas

1. Daftar kelas 8. Buku penerimaan dan pengembalian

2. Daftar hadir siswa rapor

3. Papan absen harian 9. Daftar inventaris kelas

4. Grafik absen 10. Denah kelas

5. Buku mutasi siswa 11. Buku notulen rapat

6. Buku keuangan 12. Catatan prestasi siswa

7. Buku tamu 13. Buku klaper

14. Buku kepengurusan kelas

e. Daftar Inventaris Kelas

Alat kelengkapan kelas diantaranya:


1. Meja kursi siswa 9. Penghapus
2. Papan tulis 10. Meja kursi guru
3. Papan absen 11. Almari
4. Jadwal pelajaran 12. Buku pegangan guru
5. Daftar regu piket 13. Buku BUPENA
6. Penggaris 1 m 14. Buku guru kurikulum 2013
7. Penggaris segitiga 15. Buku penunjang
8. Jangka busur 16. LKS

9. Media Pembelajaran
Di dalam kelas IV digunakan beberapa media pembelajaran untuk membantu
mempermudah pembelajaran. Namun pasca perbaikan gedung beberapa bulan
yang lalu, media pembelajaran banyak yang tidak terorganisir dengan baik.

25
Entah itu hilang maupun belum terpasang. Media pembelajaran yang ditemui
antara lain:

Gambar Alat Musik Gambar Senjata


Tradisional Tradisional

Gambar Pakaian Gambar Pahlawan Gambar Rumah


Adat Adat

C. Kompetensi Kepribadian
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada Bu Maryati, guru kelas IV
diperoleh beberapa kompetensi kepribadian yaitu:
1. Berperilaku yang dapat Diteladani Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi, guru model senantiasa berperilaku yang dapat
diteladani peserta didik, misalnya penuh kasih sayang, menjaga kebersihan
dan kerapihan pakaian, dan ramah pada semua anak.

26
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan bijaksana.
Guru model senantiasa bersikap dewasa, arif dan bijaksana. Hal ini tercermin
dari beberapa perilaku Bu Maryati, antara lain:
a. Selalu mengingatkan jarak mata dengan bidang tulis.
b. Memperingatkan siswa yang ramai sendiri.
c. Mengingatkan siswa untuk membersihkan koran yang digunakan sebagai
media pembelajaran.
d. Menasehati siswa dengan penuh kasih sayang.

3. Menunjukan tanggung jawab dan etos kerja yang tinggi


Guru model memiliki rasa tanggung jawab dan etos kerja yang tinggi, hal ini
tercermin dari beberapa perilaku guru model, antara lain:
a. Selalu datang tepat waktu ke sekolah.
b. Tidak pernah meninggalkan siswa di kelas tanpa alasan yang jelas.
c. Selalu bersemangat dalam menyampaikan materi.

4. Bangga dan percaya diri sebagai seorang pendidik


Guru model memiliki rasa bangga dan percaya diri sebagai seorang peserta
didik, hal ini tercermin dari beberapa perilaku guru model, antara lain:
a. Menerangkan materi dengan jelas dan tegas.
b. Menjawab pertanyaan siswa dengan tepat.

5. Berperilaku jujur, tegas, adil dan manusiawi


Guru model berperilaku jujur, tegas, adil dan manusiawi. Hal tersebut
tercermin dari beberapa perilaku Bu Maryati, antara lain:
a. Tidak membeda-bedakan siswa berdasarkan latar belakang sosial dan
ekonomi, semua diperlakukan sama dan mendapat hak yang sama.
b. Guru model menolong siswa yang kesulitan dalam belajar.
c. Berkata sesuai dengan kenyataan yang ada.
d. Menegur siswa jika tidak memperhatikan penjelasan guru.

27
6. Menerapkan kode etik profesi guru
Penerapan kode etik guru tercermin dari perilaku berikut:
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila dengan menyelipkan nilai
moral pada setiap mata pelajaran.
b. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan dengan menggali informasi dari
keluarga.
c. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar-mengajar.
d. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
di sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama
terhadap pendidikan.

D. Kompetensi Sosial
1. Sikap dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku
Sikap dan perilaku Bu Maryati sesuai dengan norma yang berlaku, baik berupa
norma agama, kesopanan dan sosial. Hal tersebut tercermin dari beberapa
perilaku guru model antara lain:
a. Menunjukan sikap yang wajar dan santun
b. Selalu menunjukan sikap yang ramah dan cara berinteraksinya pun baik.
c. Selalu memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa.
d. Bersalaman dengan murid saat pulang sekolah.
e. Menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut.
f. Tidak pernah berkata kasar pada murid.

2. Menjalin hubungan baik dengan teman sejawat, peserta didik dan orang
tua
Bu Maryati sebagai guru model menjalin hubungan baik dengan semua pihak,
mulai dari teman sejawat, peserta didik dan orang tua siswa.

28
Hal tersebut tercermin dari beberpa perilaku, antara lain:
a. Hubungan baik dengan teman sejawat ditunjukkan dengan saling
berinteraksinya guru saat istirahat berlangsung, baik tentang masalah siswa,
bercerita pengalaman, maupun keluarga di rumah. Bu Maryati terlihat
akrab dan sudah seperti keluarga dengan guru-guru lain.
b. Hubungan baik dengan peserta didik ditunjukkan dengan sikap peserta
didik yang akrab namun tetap sopan terhadap Bu Maryati. Peserta didik
pun tidak sungkan untuk berbagi cerita tentang masalahnya di rumah pada
beliau. Peserta didik juga terlihat begitu menghormati dan menyayangi
beliau.
c. Hubungan baik dengan wali murid ditunjukkan dengan terpenuhinya
undangan yang diberikan pada wali murid ketika ada panggilan untuk ke
sekolah. Wali murid juga selalu mendukung kegiatan anak-anaknya dengan
memberikan izin dan semangat untuk anaknya, baik berupa kegiatan
intrakelas maupun ekstrakelas.

3. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja


Bu Maryati mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja, hal itu
tercermin dari hubungan yang baik dengan antara beliau dan guru-guru lain,
begitu pula dengan beliau dan kepala sekolah.

4. Tidak bersikap diskriminatif terhadap warga sekolah


Guru model tidak bersikap diskriminatif terhadap warga sekolah, yang
tercermin dari perilaku:
a. Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik tercermin dari perilaku
guru model yang tidak pernah membeda-bedakan siswa berdasarkan
keadaan ekonomi, jenis kelamin dan tingkat kepandaian siswa. Semua
diperlakukan sama baik di dalam proses pembelajaran maupun di luar
pembelajaran.

29
b. Tidak bersikap diskriminatif terhadap guru lain tercermin dari perilaku
guru model yang tidak membeda-bedakan ras, status sosial dan usia guru
lain.
c. Tidak bersikap diskriminatif terhadap karyawan tercermin dari perilaku
guru model yang mau bergaul dengan karyawan tanpa membedakan status
pendidikan, latar belakang sosial dan jabatan.

5. Komunikasi ilmiah secara santun, empatik dan efektif


Guru model mampu berkomunikasi ilmiah secara santun, empatik dan efektif
terhadap warga sekolah lain, yang dibedakan menjadi:
a. Komunikasi ilmiah secara santun, empatik dan efektif dengan peserta didik.
Dalam berkomunikasi secara lisan dengan peserta didik saat mengajar
dalam kelas dan di luar kelas, guru model sering memakai bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Namun guru model seringkali juga memakai bahasa
jawa ketika menegur siswa maupun menerangkan materi jika dirasa
penggunaan bahasa jawa lebih memudahkan siswa dalam menerima
pelajaran. Jika secara tulisan guru atau murid menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Guru sangat memperhatikan tata penulisan
yang benar baik tulisan di papan tulis maupun tulisan siswa di buku
masing-masing. Pada dasarnya, komunikasi antara guru model dan peserta
didik memakai bahasa yang santun dan mudah dipahami.
b. Komunikasi ilmiah secara santun, empatik dan efektif dengan para guru,
karyawan dan kepala sekolah.
Dalam berkomunikasi dengan para guru, karyawan dan kepala sekolah,
guru model sering menggunakan bahasa jawa yang baik. Guru model juga
menggunakan bahasa yang sopan, lugas dan mudah dimengerti.

6. Bersikap inklusif dan objektif terhadap warga sekolah


Sikap inklusif dan objektif guru model terhadap teman sejawat tercermin
dari perilaku guru yang memberikan masukan atau memberikan pikiran untuk
mencari solusi dari masalah yang dihadapi guru lain. Guru sama-sama saling

30
mengisi kekurangan yang ada pada diri mereka masing-masing. Misalnya
seorang guru mempunyai kesulitan dalam pembelajaran dikelas, maka guru
yang lain saling mengisi dan memberikan masukan agar guru tersebut dapat
menjalani pembelajaran yang lebih baik lagi pada siswanya.
Sikap inklusif dan objektif guru model terhadap peserta didik tercermin
dari perilaku guru yang memanggil orang tua murid yang bermasalah untuk
mencari solusi dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa
tersebut. Mereka saling berdiskusi dan mencari jalan keluar yang baik. Dalam
menilai hasil belajar pun guru model bersikap objektif dan sesuai dengan hasil
kerja siswa tersebut.

E. Kompetensi Paedagogik
1. Berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran
Guru model berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut
tercermin dari:
a. Guru model yang memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar
yang lebih variatif, seperti televisi, koran, dan lingkungan.
b. Guru model selalu belajar sebelum menyampaikan materi.
c. Guru model terus berusaha meningkatkan kualitas diri dengan berbagai
wawasan dan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang.

2. Mengomunikasikan hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi


Karena terbatasnya waktu dan kecepatan yang dimiliki maka guru model
jarang membuat inovasi belajar yang baru. Beberapa inovasi belajar juga
kurang cocok terhadap karakteristik anak didik yang masih suka bermain.
Sehingga guru model memilih untuk menggunakan metode yang sudah ada
sejak dulu, dan diberi sedikit pembaharuan. Namun hasil inovasi tersebut
jarang dikomunikasikan kepada komunitas profesi.

3. Permasalahan peserta didik yang ditemui guru

31
Permasalahan yang ditemui guru model di kelas IV tidak jauh berbeda dengan
masalah-masalah yang sering dijumpai, namun masalah yang paling dominan
di kelas 4 antara lain:
a. Siswa laki-laki yang malas.
Siswa laki-laki di kelas IV lebih pasif dibanding anak perempuan. Siswa
laki-laki sering ribut sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan guru.
Mereka juga kadang lupa mengerjakan PR dari guru.
b. Kondisi psikologis Rahmah
Rahmah merupakan siswa kelas IV yang mengalami gangguan psikologis
karena banyaknya masalah keluarga yang ia alami. Dia sering
mengasingkan diri dan kondisi mentalnya yang tidak stabil. Dia sering
marah jika merasa terganggu, bahkan ia pernah pingsan di kelas karena rasa
marah yang dipendam pada teman. Kondisi psikologis Rahmah yang
terganggu membuat proses pembelajaran terasa kurang nyaman.

4. Upaya guru dalam menangani peserta didik bermasalah


Ketika terdapat peserta didik yang bermasalah, guru model berusaha
menangani peserta didik itu sendiri. Dan berusaha mencari jalan keluar yang
paling baik. Misalnya: siswa laki-laki yang malas selalu dinasehati dan diberi
motivasi untuk terus bersemangat dan belajar. Selain itu guru memberikan PR
pada siswa dan sanksi pada siswa yang tidak mengerjakan PR. Hal ini
bertujuan agar siswa lebih rajin dan belajar di rumah, khususnya siswa laki-
laki.
Namun kadang guru model merasa kesulitan dalam menangani masalah
yang dihadapi sehingga harus dikomunikasikan dengan guru lain maupun
kepala sekolah. Dan jika perlu, wali murid anak yang bersangkutan
didatangkan ke sekolah untuk sama-sama mencari solusi terbaik dalam
menangani anak tersebut. Seperti yang terjadi pada kasus Rahma. Wali murid
Rahma diundang ke sekolah guna mencari informasi lebih lanjut tentang
Rahma dan permasalahan keluarganya.

32
5. Komitmen guru dalam mengembangkan sekolah
Bu Maryati, sebagai guru model yang mengampu kelas IV memiliki komitmen
yang tinggi dalam mengembangkan sekolah. Beliau sering mencari koneksi
guru untuk menjadi guru ekstra kulikuler SDN 4 Bumirejo, seperti pembina
pramuka, guru tari, guru rebana.

6. Memanfaatkan ICT dalam pembelajaran


Mengingat usia guru model yang sudah cukup tua dan kurangnya pengetahuan
dalam bidang tekhnologi, maka guru kurang memanfaatkan ICT dalam
pembelajaran. Guru dominan mengajar menggunakan metode ceramah dan
peralatan tradisional lainnya. Namun kadangkala guru lain yang lebih muda
yang memanfaatkan ICT ketika mengajar di kelas IV.

33
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Magang merupakan kegiatan prakondisi mahasiswa sebelum menjadi
seorang pendidik professional.
2. Magang sangat bermanfaat bagi calon pendidik sebagai sarana penambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman.
3. Pada kegiatan magang 1 yang diamati adalah kultur sekolah, kompetensi
kepribadian, sosial dan pedagogic dimana keempat elemen tersebut sangat
penting dalam profesionalitas.

B. Saran
1. Perlu dimaksimalkan lagi kegiatan magang 1baik dari pihak mahasiswa
maupun sekolah tempat obsservasi.
2. Sebagai calon pendidik hendaknya kita mengikuti dan berpartisipasi aktif
dalam magang 1 mengingat manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan
tersebut.

34
DAFTAR PUSTAKA

Nurmiswari. 2013. Contoh Laporan Magang. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Sangkang, Y. 2012. Laporan Akhir Kegiatan Magang I. Bengkulu: Universitas


Bengkulu.

Mariatul. 2014. LAPORAN HASIL OBSERVASI. Diakses dari


http://mycreativeincatcerpen.blogspot.com/2014/06/laporan-hasil-
observasi.html pada tanggal 31 Mei 2015.

35
LAMPIRAN

36

Anda mungkin juga menyukai