Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI

MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. H. SOEWONDO KENDAL

Yuni Puji Widiastuti, S. Kep., Ns., M. Kep


Dr. Sri Rejeki, S.Kep., Ns., M. Kep., Sp. Mat
Nur Khamidah, S.Kep., Ns

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PENDAHULUAN Dari data yang diperoleh dari


Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.
Inisiasi menyusu dini (IMD) H. Soewondo Kendal, jumlah bayi yang
menjadi salah satu program pemerintah di dilahirkan dari bulan Juli sampai dengan
Indonesia, tetapi khususnya Kabupaten September 2011 sebanyak 456 orang, bidan
Kendal praktik menyusu dini belum banyak yang melakukan IMD pada bayi yang baru
dilakukan. Umumnya, setelah lahir, bayi lahir sebanyak 30% dari persalinan yang
dibersihkan dan dipisahkan dari ibu. ditolong oleh bidan. Padahal bidan yang
Padahal keberhasilan inisiasi menyusu dini bertugas di RSUD Dr. H. Soewondo
berpengaruh pada pemberian ASI eksklusif Kendal sudah mengikuti pelatihan baik itu
lebih lama. Hasil penelitian SDKI 2003 dan pelatihan asuhan persalinan normal (APN),
Health System Program (HSP) 2006 inisiasi menyusu dini (IMD), dan konselor
menunjukkan bahwa 27-74 % bayi air susu ibu (ASI). Namun pada
menyusu dalam 1 hari setelah kelahiran. kenyataannya masih ada ibu-ibu yang
Hal ini sangat bertentangan dengan mempunyai bayi pada saat melahirkan tidak
rekomendasi Inisiasi Menyusu Dini. Di dilakukan IMD. Hal ini dipengaruhi oleh
masyarakat juga masih banyak terminologi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
yang berbeda untuk ASI eksklusif inisiasi menyusu dini yang rendah karena
(Kroenger & Smitt, 2004). Faktanya di dipengaruhi oleh faktor pendidikan ibu
Indonesia hanya 4% bayi yang disusui yang rendah, tidak ada dorongan atau
ibunya dalam waktu satu jam pertama motivasi untuk mengetahui perkembangan
setelah dilahirkan (Tjahjo, 2008). zaman, kurangnya ketersediaan informasi
Berdasarkan data di Departemen maupun fasilitas kesehatan, kurangnya
Kesehatan, dalam tahun 2006 tercatat 149 dukungan dari orang terdekat, dukungan
rumah sakit (RS) melaksanakan program dari tenaga kesehatan, kebudayaan, dan
rumah sakit sayang ibu bayi (RSSIB). belum adanya promosi Insiasi Menyusui
Program ini mencakup pelayanan asuhan Dini (Rosita, 2008).
antenatal (pra melahirkan), pertolongan
persalinan sesuai standar, pelayanan nifas Tujuan
(pasca melahirkan), rawat gabung ibu dan Mengetahui faktor-faktor yang
bayi, pemberian ASI eksklusif, pelayanan mempengaruhi pelaksanaan inisiasi
KB, dan imunisasi. Sampai Juli 2007 baru menyusu dini di ruang Mawar Rumah Sakit
19 RS melaksanakan kebijakan program Umum Daerah dr. H. Soewondo Kendal.
inisiasi menyusu dini. Depkes juga telah
mengirim surat edaran agar seluruh RS Manfaat Penelitian
melaksanakan program inisiasi menyusu 1. Bagi petugas kesehatan
dini (IMD, 2009). Namun sampai saat ini Hasil penelitian diharapkan dapat
masih banyak dijumpai rumah sakit dan memberikan sumbangan informasi bagi
klinik bersalin yang belum melaksanakan tenaga kesehatan tentang pentingnya
proses IMD dengan alasan bervariasi. inisiasi menyusu dini dan dapat

142 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 142-146


menerapkan praktik inisiasi menyusu 1. Pengaruh pengetahuan perawat dan
dini pada ibu bersalin sehingga dapat bidan terhadap pelaksanaan inisiasi
mengurangi angka kematian neonatus. menyusu dini.
2. Bagi institusi 2. Pengaruh sikap perawat dan bidan
Hasil penelitian diharapkan dapat terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu
menambah informasi dan referensi dini.
penelitian selanjutnya didalam 3. Pengaruh pengalaman perawat dan
meningkatkan pengetahuan tentang bidan terhadap pelaksanaan inisiasi
inisiasi menyusu dini. menyusu dini
3. Bagi masyarakat.
Hasil penelitian diharapkan dapat PEMBAHASAN
memberikan informasi secara umum 1. Pengaruh Tingkat Pengetahuan
pada masyarakat terutama pada ibu Perawat dan Bidan terhadap
hamil untuk nantinya menerapkan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
inisiasi menyusu dini dan memberikan Berdasarkan hasil uji statistik
ASI eksklusif pada bayinya. koefisien korelasi spearman rank (�)
4. Bagi peneliti. dengan menggunakan SPSS versi 16
Hasil penelitian diharapkan dapat didapat hasil nilai koefisien korelasi (ρ
menambah pengetahuan dan wawasan hitung) sebesar 0,469 dan p = 0,003
peneliti tentang inisiasi menyusu dini (p<0,05) maka dikatakan bahwa
yang didapat selama di bangku kuliah hipotesis diterima atau Ada pengaruh
dan menerapkannya di masyarakat. pengetahuan perawat dan bidan
terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu
METODE PENELITIAN dini di ruang Mawar RSUD Dr. H.
Desain yang digunakan dalam Soewondo Kendal.
penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Pengetahuan perawat dan bidan
Penelitian deskriptif bertujuan untuk dipengaruhi oleh faktor internal dan
mendiskripsikan atau menguraikan faktor- faktor eksternal. Faktor internal di
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan antaranya yaitu tingkat kecerdasan dan
IMD. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat emosi. Karena tingkat
adalah rancangan cross sectional yaitu pendidikan seorang perawat dan bidan
suatu penelitian dimana variabel yang sangat mempengaruhi pengetahuan,
termasuk faktor risiko dan variabel yang semakin tinggi pendidikan seorang
termasuk efek diobservasi sekaligus pada perawat dan bidan, maka pengetahuan
waktu yang bersamaan. Populasi dalam semakin baik. Faktor eksternal yaitu
penelitian ini adalah semua perawat dan lingkungan sosial budaya seorang
bidan di ruang mawar Rumah Sakit Umum perawat dan bidan. Di lingkungan yang
Daerah Dr. H. Soewondo Kendal sebanyak berpendidikan D III tingkat
37 orang. Teknik sampling yang digunakan pengetahuannya lebih baik dari
dalam penelitian ini adalah total sampel. mayoritas penduduknya yang
Kriteria inklusi dalam penelitian ini berpendidikan SD.
adalah Perawat dan bidan di ruang mawar Hasil penelitian ini sesuai
RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. dengan pendapat Notoatmodjo (2003)
Sedangkan kriteria eksklusi adalah Perawat yang menyatakan bahwa pengetahuan
dan bidan yang pada saat penelitian tidak atau kognitif merupakan domain yang
ada di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. sangat penting dalam membentuk
perilaku atau tindakan seseorang.
HASIL PENELITIAN Tingkat pengetahuan seseorang
Hasil penelitian yang telah memiliki hubungan yang positif
dilakukan di ruang mawar Rumah Sakit terhadap tingkah laku yang
Umum Daerah Dr. H. Soewondo Kendal dilakukannya, berarti semakin kurang
kepada 37 responden, diperoleh 3 tema pengetahuan seseorang, maka semakin
antara lain : jarang melaksanakan inisiasi menyusu

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Di Ruang Mawar 143
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Soewondo Kendal
Yuni Puji Widiastuti, Sri Rejeki, Nur Khamidah
dini. Hal ini didukung oleh teori orang lain yang paling dekat. Sikap
Lawrance Green dalam Notoatmodjo membuat seseorang mendekati atau
(2007) yang mengatakan bahwa menjauhi orang lain atau objek lain.
perilaku seseorang dipengaruhi oleh Sikap positif terhadap nilai-nilai
faktor di antaranya adalah pengetahuan. kesehatan tidak selalu terwujud dalam
2. Pengaruh antara Sikap Perawat dan suatu tindakan nyata.
Bidan terhadap Pelaksanaan IMD 3. Pengaruh antara Pengalaman
Berdasarkan hasil uji statistik Perawat dan Bidan terhadap
koefisien korelasi spearman rank (�) Pelaksanaan IMD
dengan menggunakan SPSS versi 16 Berdasarkan hasil uji statistik
didapat hasil nilai koefisien korelasi (ρ koefisien korelasi spearman rank (�)
hitung) sebesar 0,396 dan p = 0,020 dengan menggunakan SPSS versi 16
(p<0,05). maka dikatakan bahwa didapat hasil nilai koefisien korelasi (ρ
hipotesis diterima atau Ada pengaruh hitung) sebesar 0,335 dan p = 0,043
sikap perawat dan bidan terhadap (p<0,05). maka dikatakan bahwa
pelaksanaan inisiasi menyusu dini di hipotesis diterima atau Ada pengaruh
ruang Mawar RSUD Dr. H. Soewondo pengalaman perawat dan bidan
Kendal. terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu
Sikap perawat dan bidan dini di ruang Mawar RSUD Dr. H.
melakukan inisiasi menyusu dini berarti Soewondo Kendal.
seorang perawat dan bidan tersebut mau Pengalaman merupakan guru
dan memperhatikan stimulus yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan
diberikan (objek). Dalam hal ini sikap bahwa pengalaman merupakan sumber
merupakan kesiapan atau kesediaan pengetahuan atau pengalaman itu suatu
untuk bertindak dan bukan merupakan cara untuk memperoleh kebenaran
pelaksanaan motif tertentu. Sikap pengetahuan. Oleh sebab itu
belum merupakan tindakan atau pengalaman perawat dan bidan pun
aktivitas, tetapi merupaan predisposisi dapat digunakan sebagai upaya untuk
terjadinya perilaku. Sikap seorang memperoleh pengetahuan. Hal ini
perawat dan bidan dapat dipengaruhi dilakukan dengan cara mengulang
oleh pengalaman pribadi atau kembali pengalaman yang diperoleh
pengalaman orang lain yang dianggap dalam memecahkan permasalahan yang
penting, kebudayaan di samping itu dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo,
juga lembaga pendidikan. Dari hal 2007).
tersebut dapat terkumpul menjadi satu Hasil penelitian menunjukkan
dalam diri seorang perawat dan bidan bahwa semakin lama seseorang bekerja
sehingga akan membentuk suatu peran semakin banyak pengalaman sehingga
yang tujuannya untuk menentukan semakin baik hasil pekerjaan yang
tindakan. Tindakan tersebut dapat menjadi tanggung jawabnya, demikian
berupa baik atau positif maupun buruk juga akan mempengaruhi dalam
atau negatif. pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini
Sikap menunjukan bagaimana sebagai perawat dan bidan untuk
perilaku atau kecenderungan membantu ibu persalinan dalam
berperilaku yang ada dalam diri melaksanakan IMD pada bayinya.
seseorang yang berkaitan dengan objek
sikap yang dihadapinya (Azwar, 2007). KESIMPULAN
Kaitan ini didasarkan oleh asumsi Berdasarkan hasil penelitian yang
bahwa kepercayaan dan perasaan telah dilaksanakan dan telah dibahas di atas
banyak mempengaruhi perilaku. dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai
Kecenderungan berperilaku secara berikut :
konsisten selaras dengan kepercayaan 1. Rata-rata tingkat pengetahuan perawat
dan perasaan ini membentuk sikap dan bidan dengan rentang 5 sampai 16
individual. Sikap sering diperoleh dari dalam kategori cukup baik (70,3%).

144 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 142-146


2. Rata-rata sikap perawat dan bidan Diharapkan warga masyarakat terutama
dengan rentang 9 sampai 23 atau ibu hamil semakin bertambah
termasuk dalam kategori mendukung pengetahuan dan wawasannya,
(56,8%). sehingga dapat melaksanakan inisiasi
3. Rata-rata pengalaman perawat dan menyusu dini dan memberikan ASI
bidan dengan rentang 1 sampai 16 eksklusif pada bayinya.
dalam kategori 6 – 10 tahun (48,6%). 4. Bagi Peneliti lain
4. Ada pengaruh pengetahuan Perawat Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dan Bidan terhadap pelaksanaan inisiasi menjadi data awal untuk dilakukan
menyusu dini di ruang Mawar RSUD penelitian lebih lanjut di masa yang
Dr. H. Soewondo Kendal, hal ini akan datang khususnya tentang masalah
ditunjukkan dengan hasil uji uji statistik inisiasi menyusui dini.
koefisien korelasi spearman rank (�)
sebesar 0,469 dan p = 0,003 (p<0,05). DAFTAR PUSTAKA
5. Ada pengaruh sikap perawat dan bidan
terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu Alimul, Aziz. 2007. Metode Penelitian
dini di ruang Mawar RSUD Dr. H. Keperawatan dan Teknik Analisis
Soewondo Kendal, hal ini ditunjukkan Data. Salemba Medika.
dengan hasil uji statistik koefifisien ___________. 2009. Metode Penelitian
korelasi spearman rank (ρ hitung) Keperawatan dan Teknik Analisis
sebesar 0,396 dan p = 0,020 (p<0,05) Data. Jakarta: Salemba Medika
6. Ada pengaruh pengalaman perawat dan Ambarwati, Eny Ratna, S.Si.T & dkk.
bidan terhadap pelaksanaan inisiasi 2008. Asuhan Kebidanan Nifas.
menyusu dini di ruang Mawar RSUD Yogyakarta : Mitra Cendikia
Dr. H. Soewondo Kendal, hal ini Alfian M., dkk. 2009. Inisiasi Menyusu
ditunjukkan dengan hasil uji statistik Dini di RSUD dr. M. Ashari
koefisien korelasi spearman rank (ρ Pemalang dan BPS Hj. Rien
hitung) sebesar 0,335 dan p = 0,043 Asmoeni Kecamatan Ampel
(p<0,05). Gading Kabupaten Pemalang
Semarang : Politekes
SARAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
1. Bagi Petugas Kesehatan Penelitian Suatu Pendekatan
Diharapkan petugas kesehatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
khususnya bidan lebih meningkatkan Bimo Walgito. 2001. Psikologi Sosial
pengetahuan sebagai upaya (Suatu Pengantar). Edisi Revisi.
memberikan informasi yang benar dan Yogyakarta: Andy Offset
lebih banyak memberikan penyuluhan Bobak , L. 2004. Keperawatan Maternitas.
maupun pendidikan kesehatan tentang Jakarta : EGC
pentingnya inisiasi menyusu dini pada Edmond, P.G. and F.T. Short. 2006. World
ibu bersalin. Atlas of Seagrasses – Present
2. Bagi Institusi Status and Future Conservation.
Diharapan dapat menjadikan penelitian University of California Press
ini sebagai bahan kepustakaan untuk UNEP
proses belajar mengajar dan Fatmah. 2009. Hubungan Tingkat
meningkatkan buku-buku yang terkait Pendidikan dan Pengetahuan
dengan inisiasi menyusu dini sehingga Bidan dengan Sikap tentang
praktik inisiasi menyusu dini pada ibu Inisiasi Menyusu Dini.
bersalin dapat dilaksanakan sesuai http://repository.usu.ac.id/
dengan tahapan-tahapannya akibatnya bitstream/123456789/19918/5/Ch
dapat mengurangi angka kematian apter%20I.pdf. Diunduh tanggal
neonatus pada bayi. 5 Februari 2012
3. Bagi Masyarakat Fika dan Syafiq. 2003. Journal Kedokteran
Trisakti.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Di Ruang Mawar 145
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Soewondo Kendal
Yuni Puji Widiastuti, Sri Rejeki, Nur Khamidah
Gupta, Arun, 2007 . Breastfeeding : The Ilmu Keperawatan: Pedoman
1st Hour Save ONE Million Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Babies. Gold 07 Global online Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Lactation Salemba Medika.
Discition,www.worldbreastfeedin Patricia, D. Dempsey , Arthur. 2002. Riset
g.org. Keperawatan Buku. Ajar &
Hurlock, Elizabeth. 2002. Psikologi Latihan , Edisi 4, Jakarta : EGC
Perkembangan Edisi 5. Jakarta: Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu Dini
Erlangga Plus ASI Eksklusif. Jakarta :
Kirkham, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Pustaka Bunda,
Yayasan Bina Pustaka Rosita, Syarifah. 2008. ASI untuk
Kristiyansari, Weni. 2009. ASI, Menyusui Kecerdasan Bayi. Yogyakarta :
dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Ayyana.
Medika. Roesli, Utami. 2008. Inisiasi menyusu DIni
Manuaba. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Plus Asi Eksklusif. Cetakan I.
Kandungan, dan keluarga Jakarta : Pustaka Bunda.
Berencana untuk Pendidikan Sarwono, J.2009. Psikologi Remaja. Jakarta
Bidan. Jakarta : EGC. : PT Raja Grafindo Persada.
Manullang. 2007. Manajemen Sumber Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian.
Daya. Manusia. Yogyakarta : Bandung : Alfabeta.
Andi Offset Suhaeni, Eni. 2005. Sikap Bidan Puskesmas
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Pasca Pelatihan Poned terhadap
Prilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Pelayanan Emerjensi Dasar.
Rineka. Cipta Kab. Brebes
___________ . 2005. Metodelogi Penelitian Sulistriani. 2009. Kendala Pemberian ASI
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Eksklusif.
Cipta http://www.idai.or.id/asi.asp,
___________ . 2007. Promosi Kesehatan diakses 2 Oktober 2011
dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT Udiyono, A. 2007. Konsep dan Penerapan
Rineka Cipta Metodologi Penelitian Ilmu
Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Keperawatan. Jakarta: Salemba
Metodologi Riset Keperawatan, Medika.
Jakarta : Sagung Seto Walgito, B.. 2002. Psikologi Umum.
___________ . 2003. Konsep dan Yogyakarta : Andi
Penerapan Metodologi Penelitian

146 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 142-146

Anda mungkin juga menyukai