IDENTITAS TANAMAN GEDI ( Abelmoschus manihot L. Medik)
Daun Gedi (Sayor Yondok) (Abelmoschus manihot, sebelumnya dinamakan sebagai
Hibiscus Manihot L.) di negara lain juga daun gedi disebut (Philipina: Lagikuway, Thailand: Po fai, Inggris: Edible hibiscus). Daun Gedi merupakan sayur khas di Sulawesi Utara pada umumnya mulai dari Talaud di Utara hingga ke Bolaang Mongondow di Selatan sebagai tanaman sayuran dengan dicampur dalam makanan khas Kota Manado yang biasa disebut bubur manado (Tinutuan). Tanaman gedi terdiri atas dua jenis yaitu Gedi merah (Abelmoschus manihot L. Medik) dan Gedi hijau (Abelmoschus esculentus L. Medik). Gedi hijau (Abelmoschus esculentus L. Medik) digunakan sebagai sayuran sedangkan Gedi merah (Abelmoschus manihot L. Medik) digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit. Seperti penyakit ginjal, maag dan menurunkan kolesterol dalam darah (Mamahit dan Soekamto, 2010). Selain lezat, daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik untuk saluran pencernaan. Kolagen terkandung di dalam daun ini juga bermanfaat antioksidan dan menjaga kesehatan kulit. Mungkin karena banyak mengandung serat sehingga menyerap kolesterol dan lemak. Sehingga banyak orang berpendapat bahwa sayur ini dapat membuat orang langsing dan membantu menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi. Namun belum ada penelitian khusus tentang hal ini. Karena daunnya banyak mengandung banyak zat kolagen yang bersifat antioksidan, maka berguna untuk merawat kesehatan kulit dan melancarkan peredaran darah. Tanaman gedi (Abelmoschus manihot), suku Malvaceae, merupakan tumbuhan tahunan yang berbatang tegak dengan tinggi sekitar 1,2 – 1,8 m. Kandungan mucilago dari tanaman tersebut terdiri atas polisakarida dan protein. Tanaman ini mengandung quercetin-3-o- robinobiosid, hyperin, isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid, dan myricetin (Liu et al., 2006). Bunganya mengandung quercetin-3-robinoside, quercetin-3’-glikosida, hyperin, myrecetin, antosianin, dan hyperoside. Hyperoside memiliki kemampuan antivirus, antinosiseptif, antiinflamasi, kardioprotektif, hepatoprotektif, dan efek protektif terhadap gastrimukosal (lapisan membran mukus pada lambung). Daun gedi juga telah diuji dapat mencegah ovariectomy- induced femoral ostopenia (kondisi densitas mineral tulang yang lebih rendah dari batas normal pada bagian sendi tungkai akibat operasi pengangkatan rahim/ovarium) (Lin-lin et al., 2007; Jain et al., 2009). Tanaman gedi juga dapat meningkatkan fungsi penyaringan glomerular, mengurangi proteinuria, hyperplasia messangium yang dapat mengurangi kerusakan jaringan ginjal (Shao-Yu et al., 2006).
Klasifikasi Tumbuhan Gedi
Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Abelmoschus Spesies : Abelmoschus manihot L.
Morfologi Tumbuhan Gedi
Gedi merupakan tumbuhan perdu berkayu yang tingginya mencapai 3- 4 m. Batang tanaman berkayu, namun berlubang di bagian tengahn ya. Daun gedi bertangkai dan berbentuk menjari deperti daun singkong dan pepaya. Bunga gedi berbentuk seperti bunga sepatu, bermahkota lim, berwarna kuning cerah, dengan bagian tengahnya bergradasi ungu.