Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amaliah Ayustina Yusuf

NIM : G 701 16 138


Kelas : A Farmasi 2016

RESUME STANDARISASI BAHAN ALAM


IDENTITAS TANAMAN GEDI ( Abelmoschus manihot L. Medik)

Daun Gedi (Sayor Yondok) (Abelmoschus manihot, sebelumnya dinamakan sebagai


Hibiscus Manihot L.) di negara lain juga daun gedi disebut (Philipina: Lagikuway, Thailand: Po
fai, Inggris: Edible hibiscus). Daun Gedi merupakan sayur khas di Sulawesi Utara pada
umumnya mulai dari Talaud di Utara hingga ke Bolaang Mongondow di Selatan sebagai
tanaman sayuran dengan dicampur dalam makanan khas Kota Manado yang biasa disebut bubur
manado (Tinutuan). Tanaman gedi terdiri atas dua jenis yaitu Gedi merah (Abelmoschus manihot
L. Medik) dan Gedi hijau (Abelmoschus esculentus L. Medik). Gedi hijau (Abelmoschus
esculentus L. Medik) digunakan sebagai sayuran sedangkan Gedi merah (Abelmoschus manihot
L. Medik) digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit. Seperti penyakit ginjal, maag dan
menurunkan kolesterol dalam darah (Mamahit dan Soekamto, 2010).
Selain lezat, daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik untuk
saluran pencernaan. Kolagen terkandung di dalam daun ini juga bermanfaat antioksidan dan
menjaga kesehatan kulit. Mungkin karena banyak mengandung serat sehingga menyerap
kolesterol dan lemak. Sehingga banyak orang berpendapat bahwa sayur ini dapat membuat orang
langsing dan membantu menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi. Namun belum ada
penelitian khusus tentang hal ini. Karena daunnya banyak mengandung banyak zat kolagen yang
bersifat antioksidan, maka berguna untuk merawat kesehatan kulit dan melancarkan peredaran
darah.
Tanaman gedi (Abelmoschus manihot), suku Malvaceae, merupakan tumbuhan tahunan
yang berbatang tegak dengan tinggi sekitar 1,2 – 1,8 m. Kandungan mucilago dari tanaman
tersebut terdiri atas polisakarida dan protein. Tanaman ini mengandung quercetin-3-o-
robinobiosid, hyperin, isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid, dan myricetin (Liu et al., 2006).
Bunganya mengandung quercetin-3-robinoside, quercetin-3’-glikosida, hyperin, myrecetin,
antosianin, dan hyperoside. Hyperoside memiliki kemampuan antivirus, antinosiseptif,
antiinflamasi, kardioprotektif, hepatoprotektif, dan efek protektif terhadap gastrimukosal (lapisan
membran mukus pada lambung). Daun gedi juga telah diuji dapat mencegah ovariectomy-
induced femoral ostopenia (kondisi densitas mineral tulang yang lebih rendah dari batas normal
pada bagian sendi tungkai akibat operasi pengangkatan rahim/ovarium) (Lin-lin et al., 2007; Jain
et al., 2009). Tanaman gedi juga dapat meningkatkan fungsi penyaringan glomerular,
mengurangi proteinuria, hyperplasia messangium yang dapat mengurangi kerusakan jaringan
ginjal (Shao-Yu et al., 2006).

Klasifikasi Tumbuhan Gedi


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Abelmoschus
Spesies : Abelmoschus manihot L.

Morfologi Tumbuhan Gedi


Gedi merupakan tumbuhan perdu berkayu yang tingginya mencapai 3- 4 m. Batang
tanaman berkayu, namun berlubang di bagian tengahn ya. Daun gedi bertangkai dan berbentuk
menjari deperti daun singkong dan pepaya. Bunga gedi berbentuk seperti bunga sepatu,
bermahkota lim, berwarna kuning cerah, dengan bagian tengahnya bergradasi ungu.

Anda mungkin juga menyukai