Anda di halaman 1dari 5

Nama : Amaliah Ayustina Yusuf

Nim : G 701 16 138


Kelas : B Farmasi Bahari (Farmasi 2016)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI ALGA HIJAU


Halimeda discoidea YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTI TUBERKULOSIS

Skema Kerja
1. Ekstraksi

sampel alga hijau


Halimeda discoidea
-Ditimbang seanyak 4 kg
+Metanol

Maserasi
-Ekstraksi dilakukan berulang-ulang

Ekstrak metanol
-Di rotavapor

Ekstrak kental (ekstrak


metanol kasar)

-Di dipartisi dengan kloroform

Ekstrak kental
2. Isolasi dan Pemurnian Senyawa dari Ekstrak Pekat Kloroform

Ekstrak pekat
kloroform
- Difraksinasi menggunakan KKV

Fraksi-fraksi
- Dimonitor dengan KLT

fraksi dengan nilai Rf yang sama


digabung menjadi satu fraksi utama

- Dievaporasi sampai kering


- Di tentukan beratnya
- Difraksinasi berulang-ulang

Isolat murni
- Diggunakan KKT atau KKG
dengan eluen yang sesuai

Isolat
- Diuji kemurnian dengan KLT
- Diuji bioaktivitasnya.

Isolat murni Senyawa Ekstrak


Pekat Kloroform
3. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Fraksi Kloroforom

larutan fraksi kloroform murni


- Diteteskan di atas plat tetes
- Diuji golongan dengan menggunakan
pereaksi kimia

Saponin Alkaloid Fenolik Flavonoid Terpenoid Steroid

4. Elusidasi Struktur Senyawa

Senyawa isolat murni


- Dielusidasi menggunakan spektroskopi

Infra merah (IR) NMR GC-MS


5. Uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) terhadap Mycobacterium Tuberculosis

Medium MGIT
+ Diamil sebanyak 4 mL
- Dimasukkan kedalam 12 tabung
+ ditambahkan senyawa metabolit sekunder dari
alga Hijau Halimeda discoidea dengan variasi
konsentrasi akhir dalam tabung; 0; 200; 400; 600
µg/mL dan antibiotik standar yaitu obat anti
tuberkulosis standar (rifampisin) dengan
konsentrasi akhir dalam tabung: 0; 1 dan 2 μg/mL

Tabung
- Ditutup rapat
- Dikocok

Bagian luar tabung


- Dibersihkan dengan desinfektan
tuberkulosidal
- Dinkubasi pada temperatur 37°C
- Diamati selama 15 hari

mengetahui adanya pengaruh penambahan


antibiotik standar dan sampel terhadap kecepatan
pertumbuhan bakteri M. tuberculosis
Penjelasan

1. Digunakan metode maserasi karena merupakan metode ekstraksi yang paling sederhana,
maserasi digunakan dalam mengekstraksi alga merah karena alga merah merah mengandung
zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mudah mengembang dalam cairan
penyari, tidak mengandung benzoin, stirak.
2. Digunakan pelarut metanol karena pelarut methanol paling anyak digunakan dalam proses
isolasi senyawa organik bahan alam karena dapat melarutkan golongan metabolit sekunder.
3. Dalam fraksinasi digunakan kromatografi kolom vakum karena prosesnya cepat dan
senyawa tertarik secara sempurna.

Anda mungkin juga menyukai