Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEBIDANAN DALAM ISLAM

ANALISIS JURNAL MENGENAI SUNNAH ROSULULLAH

KHASIAT BUAH ‘SURGA’ (DELIMA) KESUKAAN NABI MUHAMMAD

DISUSUN OLEH :

NURHANA RUSLAN 1810104256

KELAS 7D

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2018
WORKSHEETS (LEMBAR KERJA)

Mata Kuliah : Kebidanan Dalam Islam

Nama : Nurhana Ruslan

NIM / Kelas : 1810104256 / 7 D

NO. KETERANGAN PEMBAHASAN

1. BAB I : 1.1 Latar Belakang


Pada saat ini produk tumbuhan obat telah
PENDAHULUAN
digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat dunia
baik di Negara berkembang ataupun Negara maju,
dan WHO memperkirakan bahwa 80% penduduk
Negara berkembang masih mengandalkan
pemeliharaan kesehatan pada pengobatan tradisional,
dan 85% pengobatan tradisional dalam prakteknya
menggunakan atau melibatkan tumbuh-tumbuhan.
Dalam literature ilmu kedokteran, buah delima
yang memiliki rasa manis bersifat panas dan basah.
Manfaatnya bisa mengobati infeksi pada tenggorokan,
dada, paru-paru, serta melegakan batuk, dan sebagai
alternative terapi lainnya.
"…….. dan (Kami jadikan) kebun-kebun dari
anggur dan zaitun serta buah delima, yang
bersamaan (bentuk, rupa dan rasanya) dan yang
tidak bersamaan. Perhatikanlah kamu kepada
buahnya apabila ia berbuah dan ketika masaknya
……… - Al-An'am : 99
“…… dan tanaman-tanaman yang bermacam-
macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu)
bila dia berbuah ” – Al-An`am : 141
“Di dalam keduanya ada (macam-macam)
buah-buahan dan kurma serta delima.” – Ar-
Rahmaan : 68
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja khasiat buah delima
bagi kesehatan.
2. Untuk mengetahui khasiat buah delima sebagai
pengobatan dalam Islam.

2. BAB II : 1. Tinjauan Umum


Indonesia merupakan mega center
TINJAUAN PUSTAKA
keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia
setelah Brazilia. Apabila biota laut diperhitungkan,
maka Indonesia menduduki urutan pertama di dunia.
Sampai detik ini telah ditemukan 40.000 jenis
tumbuhan dan kurang lebih 1.000 digunakan sebagai
obat tradisional, namun sumber daya alami tanaman
belum dimanfaatkan secara optimal dan budidayanya
masih amat terbatas.
Dalam dunia pengobatan herbal di Indonesia,
buah delima putih (Punica granatum L.) cukup
popular digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Buah ini dipercaya mempunyai khasiat yang sangat
banyak, dari kulit akar sampai daging buahnya. Buah
delima atau ar-rumm dalam bahasa Arab disebut tiga
kali dalam Al-Quran. Delima antara pokok di syurga
(Sayyid, 2006). Sejak zaman dahulu, delima banyak
digunakan untuk pengobatan di berbagai suku bangsa.
Sebagai obat tradisional, delima putih lebih banyak
digunakan oleh orang Indonesia daripada buah delima
yang berwarna merah (Dalimartha, 2003). Sebaliknya
di Amerika dan di beberapa negara lain lebih disukai
buah yang berwarna merah, seperti sari buah pom
wonderful yang diekstrak dari biji buah delima yang
berwarna merah. Tanaman delima sudah
dibudidayakan di Indonesia, tumbuh di daerah yang
musim kemaraunya panjang dan bersuhu panas,
dengan tanah yang liatnya agak berat. Tanaman ini
dapat hidup baik pada ketinggian 400-1.000 m dari
permukaan laut.
2. Khasiat Buah Delima Bagi Kesehatan
Buah delima memiliki manfaat untuk
meningkatkan kesehatan tubuh. Diantaranya untuk
kesehatan ibu hamil dan untuk kesuburan serta masih
banyak lagi. Buah delima merupakan buah yang
sedap, dimana buah ini banyak ditanam di wilayah
Indonesia. Ada yang rasanya manis dan ada pula yang
asam rasanya namun kandungan dan manfaatnya
sama.
Ada beberapa jenis buah delima yang terbaik
yaitu yang memiliki kulit halus atau licin, berwarna
merah tua, berukuran besar dan berkulit tipis. Buah
delima adalah jenis buah yang sejak dahulu memiliki
khasiat bagi kesehatan.
Para ahli dan pakar medis telah menyebutkan
tentang buah delima di dalam buku-buku rujukan
mereka, khasiat dan kegunaanya yang nyata banyak
tertulis pada daun-daun papyrus dan terpahat pada
batu-batu zaman mesir Kuno.
Banyak manfaat dan khasiat buah delima untuk
kesehatan, diantaranya yaitu :
a. Berkhasiat untuk kesehatan tenggorokan, dada dan
paru-paru.
b. Bermanfaat menyembuhkan penyakit batuk.
c. Kandungan air pada buah delima berkhasiat untuk
melancarkan sirkulasi pencernaan perut.
d. Delima merupakan makanan yang baik untuk
menyuplai asupan ke perut, mudah dicerna dan
cepat larut.
e. Jika makan bersaman dengan roti akan berkhasiat
untuk pengobatan penyakit-penyakit dalam perut.

Perlu diketahui bahwa buah delima tidak boleh


dikonsumsi oleh orang yang sedang demam karena
buah delima bersifat panas. Adapun buah delima yang
rasanya masam, ia bersifat dingin dan kering yang
berfungsi sebagai penyeimbang perut yang halus,
menyembuhkan radang perut dan lebih mujarab untuk
melancarkan air seni dibanding jenis buah delima
lainnya.
Selain itu, khasiat buah delima untuk
pengobatan penyakit kuning, menghentikan diare,
mencegah mual dan muntah, melunakkan tinja,
menurunkan panas pada organ hati, menguatkan
organ-organ tubuh, mencegah gangguan empedu,
menyembuhkan rasa sakit pada liver dan lambung,
menguatkan organ perut dalam mengeluarkan
kotorannya.

3. Buah Delima Sebagai Alternative Pengobatan


dalam Islam
Allah SWT telah memuliakan buah delima
dengan menyebutnya di dalam kitab suci Al-Qur’an.
Allah berfirman : “Dan Dialah yang menurunkan air
hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu
segala macam tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang
menghijau, dan kami keluarkan dari tanaman yang
menghijau itu butir butir yang banyak dari mayang
kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula)
zaitun dan delima yang serupa dan tak serupa.
Perhatikanlah buahnya diwaktu pohonnya berbuah,
dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu, ada tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.” (Al-An’am[6] : 99)
Disebutkan pula dari Ibnu Abbas ra, Beliau
berkata, “Tidak ada buah delima dari buah-buah delima
kamu sekalian ini melainkan buah delima itu telah
dicangkokkan, dengan biji dari buah delima dari surga.”
Diriwayatkan pula oleh Ali bin Abi Thalib ra.
Beliau berkata, “Makanlah kamu sekalian buah delima
berikut dengan minyaknya, karena sesungguhnya ia
merupakan pembersih (penyamak) perut.”
Menurut Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata,
“Buah delima yang rasanya manis itu sifatnya panas dan
basah, ia sangat bagus khasiatnya untuk kesehatan perut,
dengan fungsinya sebagai penyeimbang yang lunak dan
halus.”
Disebut di dalam ilmu kedokteran, bahwa buah
delima mempunyai manfaat untuk menguatkan liver,
berfungsi sebagai penyeimbang perut, membasmi cacing-
cacing pita. Selain itu khasiat buah delima untuk
pengobatan penyakit disentri, menghindari tumor pada
selaput lendir. Apabila air buah delima diteteskan di dalam
hidung yang ditambah dengan madu.
Jus delima diminum dengan campuran air dan gula,
atau bisa anda campur dengan madu, maka akan berkhasiat
menyembuhkan diare yang ringan. Buah delima juga
pembersih pada saluran pernafasan dan rongga dada,
sekaligus pembersih darah kotor. Mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak dengan mengikuti makan
buah delima setelahnya, maka akan membantu dalam
proses pencernaan makanan berlemak tersebut.
Manfaat buah delima untuk pengobatan penyakit,
disebutkan pula oleh beberapa penelitian ilmiah, bahwa
khasiat buah delima yang luar biasa ini didapat karena
kandungan pada buah tersebut seperti protein, lemak,
karbohidrat, vitamin B1, B2 dan C serta kalsium, fosfor
dan zat besi.
Secara klinis buah delima juga telah terbukti,
delima itu sama halnya dengan manfaat kurma dan anggur
yang sangat tinggi dan kaya gizi dan nutrisi yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Presentase kandungan zat
gulanya cukup tinggi, dibandingkan dengan kandungan
lain. Buah delima juga mengandung asam organik yang
tinggi dengan persentase yang relative besar.
Buah delima merupakan buahnya orang-orang kaya
dan orang miskin, setiap orang sangat membutuhkannya.
Hal serupa menjadi bukti bahwa buah delima adalah buah
yang disukai dari dulu hingga sekarang.
Dalam riwayat yang ditulis Ibnu Abbas di sebuah
hadits menyebutkan bahwa buah delima dianggap sebagai
salah satu buah surga, karena Nabi Muhammad juga suka
sekali memakan buah ini.
“Masing-masing dari buah delima kalian diserbuki
oleh benih delima surga,” (Shahih Muslim).
Dalam sebuah riwayat Harb dan Parawi
meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, yang bunyinya:
“Makanlah buah delima dan bagian dagingnya sekaligus,
karena buah ini berfungsi membersihkan lambung”.
Bukan cuma hadits yang menerangkan manfaat
delima untuk menetralisir kotoran dalam perut manusia.
Dalam Al-qur’an surat Ar-Rahman disebutkan bahwa
delima termasuk dalam buah yang memiliki khasiat untuk
pengobatan selain pohon. Dan buah lain termasuk kurma.
“Di dalamnya (surga) ada buah-buahan,
pepohonan kurma dan delima,” (QS. Ar-Rahman: 68),”
yang dikutip dari buku pintar kedokteran nabi karya Ibnu
Qayyin al-jauziyah hal-389, terbitan PT Fathan prima
Media, 2014.

BAB III : Efek Ekstrak Air Kulit Buah Delima (Punica

ANALISIS JURNAL granatum L) terhadap Salmonella typhimurium


secara In Vivo

Infeksi Salmonella typhi umumnya diterapi dengan


antibiotik seperti levofloxacin. Di sisi lain, penggunaan obat
herbal telah meningkat salah satunya sebagai terapi
alternatif. Delima (Punica granatum L) adalah tanaman
herbal yang sering digunakan dan terdiri dari flavonoid yang
merupakan senyawa aktif utama. Ekstrak air kulit buah
delima telah teruji aktivitas antibakterinya terhadap S. typhi
secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak air kulit buah delima

3. secara in vivo dan mengetahui hubungan antara pemberian


konsentrasi ekstrak yang berbeda dengan jumlah koloni
bakteri S. typhimurium.
Tabel 1. Hasil perhitungan koloni S. typhimurium
(CFU/gram) pada pengenceran 10-1

Jumlah Koloni CFU/gram

Mencit K- K+ P1 P2 P3

I 4000 150 500 500 350

II 1500 200 1000 450 450

III 2200 250 675 550 150

IV 2100 350 650 600 500

Mean 2450 237,5 706,25 525 362,5

Std 1078,58 85,39 210,53 64,55 154,78

K- : Kontrol negative
K+ : Kontrol positif (levofloxacin)
P1 : Perlakuan ekstrak konsentrasi 0,65 mg/ml
P2 : Perlakuan ekstrak konsentrasi 1,3 mg/ml
P3 : Perlakuan ekstrak konsentrasi 2,6 mg/ml
Berdasarkan Tabel. 1, control negative memiliki
rata-rata jumlah koloni 2450 yang menunjukkan jumlah
koloni bakteri paling tinggi dan control positif memiliki
rata-rata jumlah koloni 237,5 yang menunjukkan jumlah
koloni bakteri yang paling rendah. Sedangkan pada
kelompok perlakuan diketahui terdapat perbedaan jumlah
koloni berdasarkan konsentrasi terapi ekstrak berturut-
turut dari jumlah koloni terbesar dimiliki kelompok
perlakuan 1 dengan 706,25 koloni, kemudian kelompok
perlakuan 2 dengan 525 koloni dan kelompok perlakuan
3 dengan 362,5 koloni.

Berdasarkan analisis data menggunakan One


Way ANOVA didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan
rata-rata yang signifikan pada dua kelompok atau
lebih. Setelah didapatkan hasil uji One Way ANOVA
yang signifikan maka analisis dilanjutkan
menggunakan uji Post hoc LSD yang menunjukkan
bahwa kelompok kontrol negatif berbeda signifikan
dengan kelompok perlakuan ekstrak 0,65 mg/ml, 1,3
mg/ml dan 2,6 mg/ml. Hal tersebut memiliki interpretasi
bahwa ekstrak air kulit buah delima memiliki aktivitas
antibakteri terhadap S. typhimurium. Aktivitas antibakteri
pada ekstrak dikarenakan adanya kandungan flavonoid
dan tannin yang masing-masing memiliki mekanisme
yang berbeda. Flavonoid memiliki aktivitas mengganggu
DNA gyrase sehingga mengakibatkan kerusakan rantai
DNA. Rusaknya rantai DNA menyebabkan gagalnya
transkripsi, replikasi dan metabolisme bakteri [10].
Sedangkan tannin memiliki target berbeda yaitu enzim
DD-transpeptidase yang merupakan penghubung antar
peptidoglikan dinding bakteri. Ikatan antara tannin dan
enzim DD-transpeptidase dapat mengakibatkan lemahnya
dinding sel yang menyebabkan ia tidak mampu menahan
kekuatan tekanan osmotik internal bakteri. Hal tersebut
menyebabkan kematian bakteri karena lisis.

Nilai korelasi negatif menandakan bahwa


semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin
rendah jumlah koloni S. typhimurium. Hal tersebut
dikarenakan jumlah kandungan f lavonoid dan
tannin pada konsentrasi 2,6 mg/ml lebih besar
daripada konsentrasi 1,3 mg/ml dan 0,65 mg/ml.
Flavonoid dan tannin dalam konsentrasi kecil tidak
mampu menembus lapisan selubung sel.

S. typhimurium yang tergolong dalam bakteri


gram negatif yang memiliki 4 lapis selubung sel yaitu
lipopolisakarida, membran luar, peptidoglikan dan
membran sitoplasma [12]. Ditinjau dari hasil uji regresi
logaritma didapatkan R2=0,81, yang menunjukkan
bahwa konsentrasi ekstrak air kulit buah delima
berpengaruh sebesar 81 % terhadap pertumbuhan bakteri
S. typhimurium sedangkan 19% lainnya dipengaruhi oleh
faktor lain.
Penelitian ini dengan rumusan masalah yaitu
Bagaimana efek ekstrak air kulit buah delima (punica
granatum l) terhadap salmonella typhimurium secara in
vivo. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak air
kulit buah delima (punica granatum l) terhadap
salmonella typhimurium secara in vivo. Metode yang
dipergunakan penelitian eksperimental murni (True
Experi- mental Design) dengan rancangan penelitian ek-
sperimental sederhana (Post test only Control Group
Design). Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi
Farmasi Universitas Jember, Laboratorium Biomedik
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Jember dengan menggunakan hewan model
demam tifoid berupa mencit yang diinfeksi S.
typhimurium. Setiap mencit diterapi dengan ekstrak air
kulit buah delima yang terdiri dari 3 konsentrasi yaitu
0,65 mg/ml, 1,3 mg/ml dan 2,6 mg/ml untuk kelompok
perlakuan dan levofloxacin 1,3 mg/ml untuk kelompok
kontrol positif. Ileum setiap mencit dikumpulkan dan
dikultur. Didapatkan hasil post hoc LSD kontrol negatif
berbeda signifikan dengan kelompok perlakuan dan hasil
uji Pearson p=0,000 serta r = -0,865.

Kesimpulan ekstrak air kulit buah delima


(Punica granatum L) memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri Salmonella typhimurium secara in
vivo dan semakin tinggi konsentrasi ekstrak air kulit
buah delima (Punica granatum L) maka semakin
rendah jumlah koloni Salmonella typhimurium.
Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui gambaran mikroskopis ileum hewan coba
yang diinfeksi S. Typhimurium, dosis efektif ekstrak air
kulit buah delima untuk terapi hewan model tifoid dan
uji toksisitas terhadap ekstrak air kulit buah delima.

BAB IV : Purwani et al, Efek Ekstrak Air Kulit Buah Delima


4.
(Punica granatum L) terhadap Salmonella
REKOMENDASI
Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3, no. 2), 2015

Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA. 2008.


Mikrobiologi Kedokteran edisi 23. Jakarta:
EGC.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2006.
Pedoman Pengendalian Demam Tifoid.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai