Anda di halaman 1dari 31

1

Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Metanol
Metanol di hasilkan dari sintesis gas alam. Dimana Indonesia merupakan salah satu
Negara penghasil gas alam terbesar di dunia yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Meningkatnya impor metanol mengindikasikan akan kebutuhan methanol. Metanol sedikit
larut dalam lemak dan minyak. Secara fisika metanol mempunyai afinitas khusus terhadap
karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bahan formalin dan methylester, campuran bahan anti beku (anti freezing), metanol
digunakan sebagai bahan baku pembuatan cairan pembersih, metanol adalah bahan baku
pembuatan MTBE (methyl tertiary butyl ether), digunakan sebagai pelarut, Metanol adalah
bahan baku pembuatan dimethyl ether.

1.2 Reaksi yang Dipilih


Proses yang dipilih dalam pembuatan metanol dari gas alam adalah proses dengan
reaksi hidrogenasi CO yang berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Konversinya mencapai 98%.
2. Bahan baku pembuatannya adalah natural gas.
3. Kondisi operasinya adalah suhunya 200 ̊C dan tekanan 5.067 kPa
4. Nilai GPMnya adalah Rp. 5.23 /kg.
5. Bahan baku pembuatan metanol adalah gas alam dari PT. Pertamina.
Proses Lurgi.merupakan proses yang efektif untuk proses sintesis methanol. Gas
alam dilewatkan dalam proses desulfurisasi untuk menghilangkan kontaminan sulfur
dalam reaktor desulfurisasi. Kemudian gas dikompresi dan dialirkan ke dalam unit
reformer. Dalam unit reformer gas dicampur dengan uap panas dan diubah menjadi gas
H2, CO2, dan CO.. Reaktor yang digunakan ialah LURGI tubular reaktor (proses
isotermal) yang mengubah gas hasil menjadi crude methanol dengan katalis
CuO/ZnO/Al2O3 dengan tekanan 5.067 kPa dan suhu 200 ̊C. Crude metanol hasil
kemudian dikirim ke dalam unit kolom distilasi untuk menghasilkan kemurnian metanol
yang dihasilkan

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
2
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

CO

H2 Me
tanol
CuO/ZnO/Al 2O3

Reaktor Destilasi

Gambar 1.1 Blok diagram proses Lurgi

1.3 Pemurnian
Pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat yang lebih murni dari suatu zat yang
tercemar oleh zat lain. Pemurnian merupakan suatu senyawa atau sekelompok senyawa
yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan Proses pemurnian merupakan salah satu
pertimbangan dalam pemilihan proses dalam perancangan pabrik. Pada proses Lurgi
pemurniannya menggunakan menara distilasi untuk memurnikan metanol.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Neraca massa dan neraca energi adalah dua konsep dan Chemical Engineering
Tools yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan dibidang teknik kimia. Seringkali
konsep keduanya dijumpai dalam evaluasi efisiensi suatu proses yang sudah ada maupun
perancangan suatu proses atau desain suatu alat. Neraca massa dan neraca energi suatu
sistem proses dalam industri merupakan perhitungan kuantitatif dari semua bahan-bahan
Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
3
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

yang masuk, keluar dan terakumulasi (tersimpan) dan yang terbuang dalam sistem itu.
Perhitungan neraca digunakan untuk mencari variabel proses yang belum diketahui. Oleh
karena itu, perlu disusun persamaan yang menghubungkan data variabel proses yang telah
diketahui dengan variabel proses yang ingin dicari.

2.1 Neraca Massa

Neraca massa merupakan dasar dalam perancangan proses sebuah pabrik. Dari
neraca massa dapat diketahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan produk yang
dihasilkan. Selain itu, neraca massa juga merupakan hal sangat penting untuk mempelajari
operasi pabrik, memeriksa rancangan pabrik, memeriksa instrumen kalibrasi dan
mengetahui sumber lokasi material yang hilang (Coulson, 1999).

Menurut Coulson (1999), neraca massa dibedakan atas dua jenis yaitu neraca massa
physic dan neraca massa kimia. Pada neraca massa physic, tidak terjadi reaksi antara
komponen di dalam sistem tersebut. Sedangkan pada neraca massa kimia, terjadi reaksi
komponen di dalam sistem.

1. Penyelesaian Neraca Bahan pada Keadaan Steady


Berdasarkan jenisnya persoalan neraca bahan dapat diselesaikan dengan cara
berikut :

a. Secara Langsung
Penyelesaian secara langsung dapat dilakukan bila hanya satu besaran atau satu
komponen yang tidak diketahui.
b. Penyelesaian Menggunakan Metode Aljabar
Pada pemecahan secara langsung, bilangan yang tidak diketahui hanya pada satu
aliran. Pemecahan bisa langsung dengan penambahan atau pengurangan. Pada cara
aljabar, bilangan yang tidak diketahui lebih dari 1. Yang tidak diketahui
diumpamakan dengan suatu huruf. Kalau sistem terdiri dari beberapa peralatan,
neraca dibuat untuk tiap alat. Neraca untuk seluruh sistem adalah jumlah neraca
tiap alat. Memecah masalah besar menjadi kecil lebih memudahkan perhitungan,
bisa dilakukan neraca terhadap titik pencampuran (pertemuan 3 atau lebih aliran).
2. Keadaan Steady dan Unsteady
Proses dalam keadaaan steady adalah proses dimana semua aliran yang masuk dan
keluar, laju dan komposisinya tetap (tidak bergantung dari waktu). Pada keadaan seperti ini
jumlah massa yang menumpuk juga tetap (laju akumulasi = 0) dan tidak turut
diperhitungkan. Pada keadaan ini persamaan neraca massa menjadi :

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
4
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Jumlah massa masuk = Jumlah massa keluar


Pada proses unsteady laju alir maupun komposisi berubah (terhadap fungsi waktu).
Untuk keadaan ini akumulasi selalu diperhitungkan (Reklaitis, 1983).

2.1.1 Penyusunan dan Penyelesaian Neraca Massa


Persamaan umum neraca massa untuk suatu sistem proses :

Laju alir masuk ke dalam sistem - laju alir keluar dari sistem + laju alir massa
yang terproduksi di dalam sistem - laju alir massa yang terkonsumsi di dalam
sistem = laju alir massa yang terakumulasi di dalam sistem

Langkah-langkah penyusunan dan penyelesaian neraca massa :

1. Membuat diagram alir proses, lengkapi dengan data-data :


a. Kualitatif dan kuantitatif yang tersedia.
b. Kondisi arus masuk dan keluar sistem.
2. Tandai variabel aliran yang tidak diketahui pada diagram alir.
3. Menentukan basis perhitungan
Pilihlah suatu laju alir proses sebagai basis perhitungan. Basis perhitungan dapat
diambil berdasarkan banyaknya bahan yang masuk atau berdasarkan bahan keluar
sistem. Basis perhitungan dapat dinyatakan dalam satuan berat atau satuan mol. Jika
terjadi proses kimia dalam sistem yang ditinjau, lebih mudah bila basis perhitungan
menggunakan satuan mol. Jika terjadi proses fisis, basis perhitungan dapat
menggunakan satuan berat atau satuan mol.
4. Konversikan laju alir volumetrik menjadi laju alir massa atau molar
Jika terdapat proses kimia (reaksi), perhitungan menggunakan satuan molar,
sedangkan proses fisis dapat menggunakan satuan massa atau molar.
5. Susunlah persamaan neraca massa
Dalam menyusun neraca, perlu disebutkan apa yang direncanakan dan dimana neraca
itu disusun. Persamaan neraca dapat disusun untuk sebuah unit saja, multi unit, atau
unit keseluruhan (overall).
6. Selesaikan persamaan neraca massa.

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
5
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

2.2 Neraca Energi

Energi dapat ditukar atau di ubah antara sistem dan sekitarnya dengan empat cara,
yaitu dengan:

1. Perpindahan massa
2. Melakukan kerja
3. Perpindahan panas
4. Efek medan

Sistem unit antara lain, yaitu:

1. Unit energi
2. Skala temperature
3. Unit tekanan
4. Unit konversi

Bentuk-bentuk energi yaitu:

1. Kerja (work)
𝐾𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 2
W = ∫𝐾𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 1 𝐹. 𝑑𝑠

Dimana F adalah gaya eksternal dan s adalah arah vector gaya bekerja Work atau kerja
positif (+) saat sistem menerima kerja dari lingkungan Work atau kerja nehatif (-) saat
sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (Reklaitis, 1983).

2. Panas (Heat)
Energi total mengalir pada sistem boundary yang disebabkan oleh perbedaan
temperature antara sistem dengan lingkungan. Pada proses adiabatic, Q=0, Heat akan
bertanda positif (+) saat ditansfer ke sistem:

𝑄 = 𝑈𝐴 (𝑇2 − 𝑇1 )

Dimana :

Q = rate transfer panas (J/s)

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
6
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

A = luas area heat transfer (m2)

(T2 - T1) = perbedaan temperature antara lingkungan (T2) dan sistem (T1) oC

(Reklaitis, 1983)

Hukum konservasi energi (Hk. I termodinamika):

dQ/dT = Qout - Qin

 Reaksi kimia yang bersifat eksotermis (menghasilkan panas), maka energi yang
dihasilkan disebut sebagai energi yang terbangkitkan sistem.
 Reaksi kimia yang bersifat endodermis (membutuhkan panas), maka energi yang
dihasilkan disebut sebagai energi yang terkonsumsi oleh sistem.
 Untuk sistem dengan proses steady state, maka energi yang terakumulasi = 0.

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
7
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

2.2.1 Neraca Energi Total pada Sistem Alir (Flow Sistem) pada Keadaan Steady
State

Gambar 2.1 Sistem Alir pada Keadaan Steady State (Reklaitis, 1983)

Ditinjau neraca energi di sistem sekitar titik 1 ke titik 2 :

𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 = 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

𝐸𝑃1 + 𝐸𝐾1 + 𝑈1 + 𝑃1 𝑉1 + 𝑄 = 𝐸𝑃2 + 𝐸𝐾2 + 𝑃2 𝑉2 + 𝑊

∆𝐸𝑃 + ∆𝐸𝐾 + ∆𝑈 + ∆𝑃𝑉 = 𝑄 − 𝑊

∆𝑉 2
𝑔∆𝑍 + + ∆𝑈 + ∆𝑃𝑉 = 𝑄 − 𝑊
2𝑔

Persamaan diatas sering dipakai untuk kasus transportasi fluida, yaitu persamaan Bernoulli.

2.2.2 Neraca Energi untuk Proses Kimia (non flow sistem)

Non flow system dianggap terjadi di dalam alat-alat proses, misalnya alat penukar
panas heat exchanger, reaktor, dan alat-alat transfer massa lainnya. Pada sistem ini,
biasanya EP dan EK < Q dan W, sehingga EP dan EK dapat diabaikan dan neraca energi
menjadi :

𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 = 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

∆𝑈 + ∆𝑃𝑉 = 𝑄 − 𝑊

∆𝐻 = ∆𝑈 + ∆𝑃𝑉 = 𝑄 − 𝑊
Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
8
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

∆𝐻 = 𝑄 − 𝑊

𝐻2 − 𝐻1 = 𝑄 − 𝑊

Untuk beberapa proses, biasanya nilai W sangat kecil, sehingga :


𝐻2 − 𝐻1 = 𝑄 = ∆𝐻
1. Macam-macam perubahan entalpi (panas) :
a. Sensible (panas yang bisa dirasakan perubahan suhunya)
Kapasitas panas (Cp) merupakan banyaknya panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu setiap satuan massa setiap satuan suhu. Untuk padatan dan gas, Cp
merupakan fungsi suhu. Menurut Perry (1986), panas sensibel dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut :
𝑇
𝑄 = 𝑚 ∫𝑇𝑟𝑒𝑓 𝐶𝑝 𝑑𝑇 = 𝑚. 𝐶𝑝. 𝑇

𝑄 = 𝑚. 𝐶𝑝. 𝑇
𝑄 = 𝑚. 𝐶𝑝. (𝑇 − 𝑇𝑟𝑒𝑓)
Dimana :
Q = Laju alir energi (kkal/jam)
m = Laju alir massa zat (kg/jam)
Tref = Suhu referensi (250C = 298K)
T = Suhu operasi (0C atau K)
Cp = Kapasitas panas (kj/kmol.K atau kkal/kg0C)

b. Laten (panas perubahan fase dengan suhu tetap)


 Panas peleburan (dari fase padat menjadi cair)
 Panas sublimasi (dari fase padat menjadi gas)
 Panas kondensasi (dari fase gas menjadi cair)
 Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas)

Q = m (kkal/kg)
c. Reaksi (panas yang dihasilkan atau dibuthkan pada proses yang melibatkan reaksi
kimia). Macam-macam entalpi reaksi :
 Heat of Reaction (panas reaksi)
Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
9
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

 Heat of formation (panas pembentukan)


 Heat of Combustion (panas pembakaran)

Neraca energi di dalam sistem yang tidak bereaksi


𝑠
𝑑𝑄 𝑑𝑊 ́
− = ∑ ⌈ ∑ 𝐹𝑗𝑠 𝐻 ̂ 𝑠 (𝑇𝑗 ) − ∑ 𝐹𝑘𝑠 𝐻
̂ 𝑠 (𝑇𝑘 )⌉
𝑑𝑡 𝑑𝑡 ⌈ ⌉
𝑠 = 1 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡
⌈𝑠𝑡𝑟𝑒𝑎𝑚𝑠 𝑗 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑎𝑚𝑠 𝑘 ⌉

𝑠 𝑇
𝑄 = ∑ 𝑁𝑠 ∫ 𝐶𝑝𝑠 𝑑𝑇
𝑠=1 𝑇𝑟𝑒𝑓

(Reklaitis, 1983)

Neraca energi di dalam sistem yang bereaksi


 Single Reaction
𝑑𝑄 𝑇
= 𝑟 ∆𝐻𝑅 (𝑇𝑟𝑒𝑓) + ∑ 𝑁𝑜𝑢𝑡
𝑠 ∫ 𝐶𝑝𝑠 𝑑𝑇
𝑑𝑡 𝑇𝑟𝑒𝑓 𝑠

∆𝐻𝑅 (𝑇𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟) = ∆𝐻0𝑓 𝑜𝑢𝑡 − ∆𝐻0𝑓 𝑖𝑛

𝑇𝑟𝑒𝑓
∆𝐻𝑅 (𝑇𝑟𝑒𝑓) =∆𝐻𝑅 (𝑇𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟) + ∑ 𝜎𝑠 ∫𝑇𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑝 𝑑𝑇

 Multiple Reaction
𝑑𝑄 𝑇
= 𝑟1 ∆𝐻𝑅1 (𝑇𝑟𝑒𝑓) + 𝑟2 ∆𝐻𝑅2 (𝑇𝑟𝑒𝑓) − ∑ 𝑁𝑖𝑛
𝑠 ∫ 𝐶𝑝𝑠 𝑑𝑇
𝑑𝑡 𝑇𝑟𝑒𝑓 𝑠

(Reklaitis, 1983)

I. Persamaan panas yang masuk dan keluar :


𝑇
𝑄=𝐻= ∫ 𝑛. 𝐶𝑝. 𝑑𝑇
𝑇𝑟𝑒𝑓=25℃

(Smith, 1987)

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
10
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

II. Persamaan untuk menghitung kapasitas panas :


𝑄 = 𝑎 + 𝑏𝑇 + 𝑐𝑇 2 + 𝑑𝑇 3
(Reklaitis, 1983)

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
11
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Jika Cp adalah fungsi dari temperatur maka persamaannya menjadi :


𝑇2 𝑇2

∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 = ∫ ( 𝑎 + 𝑏𝑇 + 𝑐𝑇2 + 𝑑𝑇3 ) 𝑑𝑡
𝑇1 𝑇1

𝑇2
𝑏 2 2 𝑐 3 3 𝑑 4
∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 = 𝑎 (𝑇2 − 𝑇1 ) + (𝑇2 − 𝑇1 ) + (𝑇2 − 𝑇1 ) + (𝑇 − 𝑇41 )
2 3 4 2
𝑇1

(Reklaitis, 1983)

III. Persamaan untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan
adalah :
𝑇2 𝑇2 𝑇2

∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 = ∫ 𝐶𝑝𝑙 𝑑𝑇 + ∆𝐻𝑛 + ∫ 𝐶𝑝𝑣 𝑑𝑇


𝑇1 𝑇1 𝑇1

(Reklaitis, 1983)
IV. Persamaan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi :
𝑇2 𝑇2
𝑑𝑄
= 𝑟∆𝐻𝑟 (𝑇) + 𝑁 ∫ 𝐶𝑝𝑑𝑇𝑜𝑢𝑡 − 𝑁 ∫ 𝐶𝑝𝑑𝑇𝑜𝑢𝑡
𝑑𝑇
𝑇1 𝑇1

(Reklaitis,1983)

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
12
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

BAB III

ASUMSI DAN PENDEKATAN

3.1 Basis Perhitungan Neraca Massa

Pabrik yang akan didirikan dengan laju produksi 100.000 ton metanol/tahun.
Berdasarkan laju produksi tersebut akan diperoleh umpan atau bahan baku yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produksi tersebut. Pada perhitungan neraca massa
digunakan basis umpan yaitu 19.678 kg/jam, dan diperoleh laju produksi per tahun dalam
untuk basis tersebut. Laju alir umpan gliserol untuk memperoleh laju produksi yaitu 12.626
Kg/jam. Berikut penggunaan asumsi dan pendekatan pada perhitungan neraca massa untuk
setiap unit :

3.1.1 Desulfurisasi.

Pada unit ini adalah desulfurisasi. Pada unit ini merupakan unit untuk menghilang
sulfur yang terkandung dengan suhu 35˚C-55 ˚C dan tekanan 2.000 kPa.

3.1.2 Reaktor Packed Bed (R-101)

Pada unit ini adalah primary reformer. Pada unit ini untuk mengkonversi karbos gas
alam dengan suhu 800 ˚C dan tekanan 2.000 kPa

3.1.2 Reaktor Packed Bed (R-102)

Pada unit ini adalah secondary reformer. Pada unit ini untuk mengkonversi karbos
gas alam dengan suhu 800 ˚C dan tekanan 2.000 kPa

3.1.3 Reaktor Packed Bed (R-103)

Pada unit ini pembentukan metanol dilakukan dengan konversi 98% dengan suhu
200˚C dan 5.000 kPa (Khayoon, 2011).

3.1.4 Distilasi Column (DC-101)

Pada unit ini metanol dan air akan dipisahkan dari produk yang dihasilkan pada
proses lurgi, karena asam asetat dan air memiliki titik didih yang rendah dengan
kondisi proses 100˚C dan 1.200 kPa

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
13
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

3.2 Basis Perhitungan Neraca Energi

Pada perhitungan neraca energi, dibutuhkan panas kalor dari setiap komponen dari
CPO, serta suhu operasi dari setiap unit produksi. Berikut asumsi-asumsi dari
perhitungan neraca energi :

3.2.1 Heater (H-101)

Pada unit ini bertujuan untuk memanaskan aliran umpan dari desulfurisasi dari
suhu 55˚C ke suhu 800 ˚C.

3.2.3 Cooler (C-101)

Unit ini digunakan untuk menjaga reactor agar tetap pada suhu 200 ˚C.

3.2.4 Condensor (CD-101)

Unit ini digunakan untuk memisahkan air dan syngas dan menurunkan suhu dari
keluaran steam reformer pada bagian top dari 800 ˚C ke suhu 200 ˚C.

3.2.5 Condensor (CD-102)

Unit ini digunakan untuk menurunkan suhu dari keluaran steam reformer pada
bagian top dari 200 ˚C ke suhu 100 ˚C.

3.2.6 Condensor (CD-103)

Unit ini digunakan untuk memisahkan destilat dari menara destilasi.

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
14
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

LAMPIRAN
PERHITUNGAN

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

LAMPIRAN

NERACA MASSA

Perhitungan Neraca Massa Overall

H2O

CH3OH
CH4
CH4
CO2
CO2
N2
CO
H2O

Diketahui :

Konversi Overall = 98%

Kapasitas Produksi Metanol = 100000 ton/tahun

= 12.62626 ton/jam

= 12626.26 kg/jam

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Pada Input Reaktor 1 F1 = 19117.55168 Kg/jam

Tabel 1. Perhitungan Input Reaktor 1

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


CH4 28% 16 5352.91447 334.5571544
CO2 71% 44 13573.46169 308.4877657
N2 0.4% 14 76.47020671 5.462157622

Laju alir massa = F1 x kadar


𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Laju alir molar = 𝐵𝑀

Tabel 2. Rasio mol dan Rasio Massa

Rasio Mol Rasio Massa


CH4 H2O CH4 H2O
1 2 16 36

Rasio massa

CH4 = rasio mol CH4 x BM CH4

H2O = rasio mol H2O x BM H2O

Tabel 3. Perhitungan Input F2 = 43014.49128 kg/jam


𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻2𝑂
F2 = 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝐶𝐻4 𝑥 𝐹1

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


H2O 40% 18 17205.79651 955.8775839

Laju alir massa = F2 x kadar


𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Laju alir mollar =
𝐵𝑀

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Reaksi :

Reaksi 1

CH4 H2O CO 2H2


M 334.5571544 2389.694
B 314.4837251 314.4837 314.4837 628.9675
S 20.07342926 2075.21 314.4837 628.9675

Reaksi 2

CO 2H2 CH3OH
M 314.4837251 634.4296
B 308.1940506 616.3881 308.1941
S 6.289674502 18.04151 308.1941

Reaksi 3

CO2 3H2 CH3OH H2O


M 308.4877657 634.4296
B 200.5170477 601.5511 200.517 200.517
S 107.970718 32.87846 200.517 200.517

Tabel 4. Perhitungan Output Neraca Massa Overall (F3= 63063.63082 kg/jam)


Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar
CH3OH 26.050% 32 16278.75515 508.7110983
CH4 0.514% 16 321.1748682 20.07342926
CO 0.282% 28 176.1108861 6.289674502
CO2 7.602% 44 4750.711592 107.970718
H2O 65.552% 18 40963.09108 2275.727282
62489.84357

Laju alir massa = laju alir molar x BM


laju alir massa
Kadar = 𝐹3

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

1. CH4
3 𝑖𝑛 1
𝑁𝐶𝐻4 = 𝑁𝐶𝐻4 - 𝜎𝐶𝐻4 . r(1)
3 𝑖𝑛
𝑁𝐶𝐻4 = 𝑁𝐶𝐻4 – r1

r1 = 334.5571544 - 20.07342926

= 314.4837

2. CO
3 𝑖𝑛 1 2
𝑁𝐶𝑂 = 𝑁𝐶𝑂 + 𝜎𝐶𝑂 . r(1) - 𝜎𝐶𝑂 . r(2)
3 𝑖𝑛
𝑁𝐶𝑂 = 𝑁𝐶𝑂 + r1 – r2
3
𝑁𝐶𝑂 = r1 – r2
3
𝑟2 = r1 - 𝑁𝐶𝑂
𝑟2 = 314.4837 - 6.289674502

= 308.1941

3. CO2
3 𝑖𝑛 3
𝑁𝐶𝑂2 =𝑁𝐶𝑂2 - 𝜎𝐶𝑂2 . r(3)
3 𝑖𝑛
𝑁𝐶𝑂2 =𝑁𝐶𝑂2 – r3
3 𝑖𝑛
r3 = 𝑁𝐶𝑂2 - 𝑁𝐶𝑂2
= 308.4877657 - 107.970718

= 200.517

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Perhitungan Neraca Massa

Nama Alat Desulfurisasi Kode Alat

Fungsi Untuk menghasilkan sulfur DS

ZnO

CH4
CO2 CH4
H2S CO2
N2 N2

ZnS
H2O
ZnO

Tabel 5. Perhitungan Input Neraca Massa pada DS (F1 = 19117.551 kg/jam)

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


CO2 71% 44 13573.46169 308.4877657
CH4 28% 16 5352.91447 334.5571544
H2S 0.60% 18 114.7053101 6.372517226
N2 0.40% 14 76.47020671 5.462157622

𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎


Laju alir molar =
𝐵𝑀

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Reaksi :

ZnO H2S ZnS H2O


M 6.495004 6.372517
B 6.372517 6.372517 6.372517 6.372517
S 0.122487 0 6.372517 6.372517

Tabel 7. Perhitungan Output Neraca Massa pada DS (F2 = 417.8090725 kg/jam)

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


ZnS 70.16% 46 293.1357924 6.372517226
H2O 27.45% 18 114.7053101 6.372517226
ZnO 2.39% 81.38 9.967970064 0.12248673
417.8090725 12.86752118

Laju alir massa = laju alir molar x BM

laju alir massa


Kadar =
𝐹2

Tabel 6. Rasio mol dan Rasio Massa

Rasio Mol Rasio Massa


ZnO H2S ZnO H2S
0.048 1 3.90624 18

Rasio massa

ZnO = rasio mol ZnO x BM ZnO

H2S = rasio mol H2S x BM H2S

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Tabel 7. Perhitungan Input Neraca Massa pada DS (F3 = 19117.551 kg/jam)

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


ZnO 100.00% 81.38 528.5634219 6.495003956

𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻2𝑆


F3 =
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑍𝑛𝑂 𝑥 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝐻2𝑆

Laju alir masa = F3 x kadar


𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Laju mollar = 𝐵𝑀

Tabel 8. Perhitungan Output Neraca Massa pada DS (F4 = 19117.55167kg/jam)

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


CH4 28% 16 5352.91447 334.5571544
CO2 71% 44 13573.46169 308.4877657
N2 0.40% 14 76.47020671 5.462157622

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Perhitungan Neraca Massa

Nama Alat Steam Reformer Kode Alat

Fungsi Untuk menghasilkan CO SR

H2O

CO
CH4
CH4
CO2
CO2
N2
H2O
H2

X reaksi = 94%

Tabel 9. Perhitungan Input Neraca Massa pada SR (F4 = 19117.55167kg/jam)

Laju Alir Laju Alir


Komponen Kadar BM Massa Mollar
CH4 28% 16 5352.91447 334.5571544
CO2 71% 44 13573.46169 308.4877657
N2 0.4% 14 76.47020671 5.462157622

Laju alir massa = F4 x kadar

𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎


Laju alir mollar =
𝐵𝑀

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Tabel 10. Rasio mol dan Rasio Massa

Rasio Mol Rasio Massa


CH4 H2O CH4 H2O
1 2 16 36

Rasio massa

CH4 = rasio mol CH4 x BM CH4

H2O = rasio mol H2O x BM H2O

Tabel 11. Perhitungan Input Neraca Massa pada SR (F5 = 43014.49 kg/jam)
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻2𝑂
F5 =𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝐶𝐻4 𝑥 𝐹4

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa laju alir mollar


H2O 40% 18 17205.79651 955.8775839

Laju alir massa = F5 x kadar


𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Laju alir mollar =
𝐵𝑀

Reaksi :

CH4 H2O CO 2H2


M 334.5572 955.8776
B 314.4837 314.4837 314.4837 628.9675
S 20.07343 641.3939 314.4837 628.9675

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Tabel 12. Perhitungan Output Neraca Massa pada SR (F6 = 35503.20522 kg/jam)

Laju Alir Laju Alir


Komponen Kadar BM Massa Mollar
CO 24.80% 28 8805.544303 314.4837251
CO2 38.23% 44 13573.46169 308.4877657
H2 3.54% 2 1257.9349 628.9674502
H2O 32.52% 18 11545.08946 641.3938588
CH4 0.90% 16 321.1748682 20.07342926
35503.20522

Laju alir massa = laju alir molar x BM

laju alir massa


Kadar =
𝐹6

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Perhitungan Neraca Massa

Nama Alat Reaktor Kode Alat

Fungsi Untuk menghasilkan Metanol R

CO CH3OH
CO2 CO
H2 CH4
H2O CO2
CH4 H2O

Reaksi 1
CO 2H2 CH3OH
M 314.4837 634.4296
B 308.1941 616.3881 308.1941
S 6.289675 18.04151 308.1941

Reaksi 2
CO2 3H2 CH3OH H2O
M 308.4878 634.4296
B 200.517 601.5511 200.517 200.517
S 107.9707 32.87846 200.517 200.517

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Tabel 13. Perhitungan Input Neraca Massa pada R (F6 = 35514.12954kg/jam)

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


CO 24.79% 28 8805.544303 314.4837251
CO2 38.22% 44 13573.46169 308.4877657
H2 3.57% 2 1268.859216 634.4296078
H2O 32.51% 18 11545.08946 641.3938588
CH4 0.90% 16 321.1748682 20.07342926
35514.12954

Laju alir massa = laju alir molar x BM

laju alir massa


Kadar =
𝐹6

Tabel 14. Perhitungan Output Neraca Massa pada R (F7 = 25136.05935 kg/jam)

Komponen Kadar BM Laju Alir Massa Laju Alir Mollar


CH3OH 64.763% 32 16278.75515 508.7110983
CO 0.701% 28 176.1108861 6.289674502
CO2 18.900% 44 4750.711592 107.970718
H2O 14.359% 18 3609.306859 200.5170477
CH4 1.278% 16 321.1748682 20.07342926
25136.05935

Laju alir massa = laju alir molar x BM

laju alir massa


Kadar =
𝐹6

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Perhitungan Neraca Massa

Nama Alat Distilasi Column Kode Alat

Memisahkan Campuran Metanol dengan


Fungsi
zat pengotor DC

H2O
CH3OH

CO
CO2
CH4
CH3OH
H2O

CO
CO2
CH4
CH3OH
H2O

Data Titik Didih

Senyawa Titik Didih


CO -191.5 ᵒC
CO2 -109.3 ᵒC
CH4 -161.5 ᵒC
CH3OH 64.7 ᵒC
H2O 100 ᵒC

Tabel 15. Perhitungan Input Neraca Massa pada DC (F7= 36681.14881 kg/jam)

Komponen Laju Alir Masa Kadar


CH3OH 16278.75515 44.38%
CH4 321.1748682 0.88%
CO2 176.1108861 0.48%
CO 4750.711592 12.95%
H2O 15154.39632 41.31%

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

Tabel 16. Perhitungan Output Neraca Massa pada DC (F8 = 16233.78079 kg/jam)

Komponen Laju Alir Masa Kadar


CH3OH 15627.60494 96%
H2O 606.1758527 4%

Laju alir massa = kadar x lajur alir massa input

Tabel 17. Perhitungan Output Neraca Massa pada DC (F9 = 20447.36802 kg/jam)

Komponen Laju Alir Masa Kadar


CH3OH 651.1502058 3.18%
CH4 321.1748682 1.57%
CO2 176.1108861 0.86%
CO 4750.711592 23.23%
H2O 14548.22046 71.15%
20447.36802

Laju alir CH3OH = lajur alir massa CH3OH di F7 – laju alir massa CH3OH di F8

Laju alir H2O = laju alir massa H2O di F7 – laju alir massa H2O di F8

Kondisi Operasi

Suhu = 100 oC

Tekanan = 1200 kpa = 9000 mmHg

Komponen A B C Log P P Ki
CH3OH 8.09126 1582.91 239.096 3.423230887 2649.908555 0.294434284
CH4 6.84566 435.621 271.361 5.672620828 470566.3068 52.2851452
CO2 7.58828 861.82 271.883 5.270830695 186565.2243 20.72946937
CO 6.72527 295.228 268.243 5.923549397 838589.4551 93.17660612
H2O 29.8605 -3152.2 -7.3037

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

logP=A-(B/(T+C))
𝑃
Ki = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛

 Dew Point
Suhu = 154.4274758 oC = 427.5774758 K

Tekanan = 1200 kpa = 9000 mmHg

Komponen Xd Psat Ki Alfa yi/alfa Xi


CH3OH 96% 11718.09526 1.302011 1 0.96 0.737321
H2O 4% 4007.308877 0.445257 0.341976 0.116967 0.262696
1.000017

Psat CH3OH = logP=A-(B/(T+C))

Psat H2O = log10P =A+(B/T)+C*log10(T)+(D*T)+(E*T^2)


𝑃𝑠𝑎𝑡
Ki = 𝐾𝑖

𝐾𝑖
Alfa = 𝐾𝑖 𝐶𝐻3𝑂𝐻

𝑋𝑑
yi/alfa = 𝐴𝑙𝑓𝑎

𝑦𝑖/𝑎𝑙𝑓𝑎
Xi = 𝐾𝑖

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Kelompok III/ Semester Ganjil / 2018-2019

 Buble Point
Suhu = 81.53238132 oC = 355.0323813 K

Tekanan = 1200 kpa = 9000 mmHg

Komponen Xw Psat Ki Alfa xi.alfa yi


CH3OH 3.18% 1426.792434 4.018767 0.003386 0.000108 0.000433
CH4 1.57% 408538.824 1150.709 0.969389 0.015227 0.061192
CO2 0.86% 26232.02763 73.8863 0.062244 0.000536 0.002154
CO 23.23% 421439.6182 1187.046 1 0.232339 0.933714
H2O 71.15% 383.2681964 1.07953 0.000909 0.000647 0.0026
1.000095

Psat = logP=A-(B/(T+C))

Psat H2O = log10P =A+(B/T)+C*log10(T)+(D*T)+(E*T^2)


𝑃𝑠𝑎𝑡
Ki = 𝐾𝑖

𝐾𝑖
Alfa = 𝐾𝑖 𝐶𝑂

yi/alfa = Xw x alfa

Yi = xi.alfa x Ki

Pra-Rancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 3. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui

Anda mungkin juga menyukai