Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang
lain.Menurut P.Siagian,manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang
perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas yang telah ditentukan
pada tingkat administrasi.Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah
suatu ilmu dan seni perencanaan,pengarahan, pengorganisasiandan pengontrol dari benda
dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnnya.Sedangkan,keperawatan adalah suatu proses yang mencakup unsure holistic
seseorang,jadi mencakup beberapa hal yang sangat kompleks karena sifatnya yang sangat
kompleks dan holistic pemberian asuhan keperawatan membutuhkan suatu perencanaan
hingga pendokumentasian yang baik sehingga kualitas pelayanan yang diberikan dapat
dijaga.
Menurut Nursalam 2002,manajemen adalah sebagai proses dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain,sedangkan dalam keperawatan,manajemen adalah suatu
proses bekerja melalui anggota keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara profesional. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu pemahaman konsep
tentang bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan yang berkualitas. Sebagai perawatan professional di harapkan mampu
mengelola sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang lain dapat
menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan peningkatan derajat
pasien menuju kearah kesehatan yang optimal.
Sistem pengorganisasian keperawatan professional yang mampu memberikan
suatu manajemen asuhan yang secara holistic berdasarkan kebutuhan ,namun tetap
berorientasi pada tugas dan mutu asuhan adalah model praktek keperawatan profesional
Tim. Kenyataannya ,sangat sulit utuk menerapkan model proses manajemen keperawatan
dalam pelayanan kesehatan atau lahan klinik.masih banyak kendala yang dialami seperti
kurangnya pengetahuan perawat tentang proses manajemen keperawatan,sarana dan
prasarana pendukung,serta kurangnya dukungan dari pihak lain.diruang Flamboyan

Page 1
RSUD JOMBANG saat ini sudah menerapkan proses manajemen keperawatan dengan
baik.
Oleh sebab itu kami, mahasiswa semester VII Program Pendidikan S1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehata Insan Cendekia Medika Jombang,
melakukan observasi dan evaluasi tentang proses manajemen keperawatan diruang
flamboyan RSUD jombang dengan harapan memperoleh gambaran bagaiman
pelaksanaan proses manajemen keperawatan dirumah sakit. Dengan demikian ruang
tersebut merupakan salah satu ruang yang dapat digunakan dalam pembelajaran praktek
manajemen keperawatan yang dilakukan mahasiswa semester VII Program Pendidikan
S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehata Insan Cendekia Medika Jombang.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran praktika manajemen keperawatan
di harapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan model asuhan keperawatan
professional dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien di ruang rawat
inap.

1.2.2 Tujuan khusus


Setelah mengikuti pembelajaran praktika manajemen keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu menerpakan beberapa aspek dalam pengelolaan
pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan, yaitu :
a. Pengumpulan data (analisa situasi)
b. Perencanaan
c. Pengorganisasian
d. Pengelolaan staff
e. Pengarahan
f. Pengawasan

Page 2
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat
memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan penerapan
model MAKP
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan menyusun
rencanan strategi.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model asuhan
keperawatan professional.

Bagi pasien

1. Tercapai kepuasaan klien yang optimal.


2. Klien merasa aman saat dilakukan tindakan keperawatan .
3. Klien merasa percaya pada perawat.

Bagi perawat

1. Tercapai tingkat kepuasan kerja yang optimal.


2. Terbinaya hubungan antar perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain,
perawat dengan pasien serta dengan kelaurga.
3. Tumbuh dan terbinaya akuntabilitas dan disiplin dari perawat.
4. Terbinaya hubungan dengan klien dan perawat secara harmonis.

1.3.4 Bagi rumah sakit

1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat


memodifikasi MAKP yang telah dijalankan saat ini.
2. Sebagai evaluasi atas keefektifan penerapan model asuhan keperawatan
professional saat ini yang telah di jalankan.
3. Meningkatkan mutu pelayanan.

Page 3
BAB II
PERENCANAAN

2.1. Pengorganisasian
Kepala Ruang : Sutikno S.Kep. Ns
Pembimbing Ruang : Windy Ardithia E, S.Kep. Ns
Pembimbing Akademik : Arif Wijaya, S.Kp.,M.Kep
Ketua Kelompok : Dimas Dwi K
Wakil Ketua : Novi Lilin K
Sekertaris : Pauzizah R
Bendahara : Fenty F
Humas : 1. Mia Ayu L
2.M.Waliyul Ilmi
3.Fatihiyatun Ni’mah
Perlengkapan : 1 Disca Putri R
2.Exwan Agus P
3. Ramli Fawaid

Page 4
2.2. Rencana kegiatan praktika Manajemen Keperawatan

GANCHART PROGRAM PENDIDIKAN PRAKTIKA MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES INSAN CINDEKIA MEDIKA JOMBANG
DIRUANG PAVILIUN FLAMBOYAN RSUD JOMBANG

November 2018
NO KEGIATAN
Tanggal
19 20 21 22 23 24 25
Pembentukan
1 X
struktur
Melakukan
2 X
pengkajian
Pengumpulan
3 X X X
data
Persiapan
4 desiminasi X X X
awal
Desiminasi
5 X
awal

Page 5
2.3.Struktur Organisasi
PERENCANAAN STRUKTUR KELOMPOK PRAKTIKA MANAJEMEN
STIKES INSAN CINDEKIA MEDIKA JOMBANG
SEMERSTER 7 DIRUANG PAVILIUN FLAMBOYAN

KETUA KELOMPOK

DIMAS DWI K

WAKIL KETUA

NOVI LILIN K

SEKRETARIS BENDAHARA HUMAS PERLENGKAPAN

PAUZIZAH R FENTY F 1.MIA AYU 1.DISCA PUTRI


2. M. WALIYUL 2. EXWAN AGUS
3.FATIHIYATUN 3.RAMLI

Page 6
BAB III

PROFIL RUANG PAVILIUN FLAMBOYAN RSUD JOMBANG

3.1. Visi dan Misi RSUD Jombang


3.1.1. VISI
Menjadi rumah sakit rujukan terdepan pilihan utama masyarakat dengan
layanan paripurna melalui system pendidikan kesehatan yang terintegrasi.
3.1.2. MISI
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna serta terjangkau oleh
semua lapisan masyrakat.
2. Meningkatkan sarana prasarana dan sumber daya manusia sesuai standar.
3. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran kesehatan lainya dan penunjang
system layanan kesehatan serta melaksanakan penelitian secara terintegrasi.
4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang professional dan akuntabel.
3.1.3. MOTTO
Kepuasan pasien kebahagiaan kami.
3.1.4. KREDO
Kredo RSUD Jombang adalah “CINTAKU” pelayanan yang diberikan rumah
sakit umum kabupaten Jombang adalah pelayanan prima yaitu pelayanan yang
Cepatsigap dan berhasil guna, dilayani dalam kondisi lingkungan yang Indah
dan suasana Nyaman serta tarif yang Terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat. Tak kalah pentingnya adalah memberikan jaminan rasa Aman baik
secara fisik maupun psikologis serta tetap menjaga Kepercayaan pengguna jasa
pelayanan dengan tekad kepuasaan pasien sebagai yang utama dan pertama yang
berlaku pada seluruh masyarakat Umumtanpa membedakan status social.

Page 7
3.2 Visi dan Misi Paviliun Flamboyan RSUD Jombang

3.2.1. Visi
Menjadi paviliun di RSUD Jombang dengan layanan paripurna di bidang
Neurologi.
3.2.2. Misi
1 Menurunkan angka kematian dan angka kecacatan pasien dengan kasus
Neurologi.
2 Menyediakan ,Meningkatkan dan Mengembangkan sumber daya manusia
paviliun Flamboyan.
3 Meningkatkan sarana dan prasarana serta peralatan di Paviliun Flamboyan.
4 Meningkatkan perawatan yang optimal bagi pasien yang dirawat di paviliun
Flamboyan.

3.3 Falsafah, Misi dan Tujuan Pelayanan Keperawatan

3.3.1. Misi Pelayanan Keperawatan


a) Memberikan pelayanan keperawatan yang profesional, berpenampila, dan
selalu menjaga etika kepada setaiap pasien yang membutukan.
b) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
melalui Standart Asuhan Keperawatan.
c) Meningkatkan profesionalisme dan kualitas SDM keperawatan melalui
pendidikan dan pelatihan.
d) Memeliara hubngan kerja yan efektif dengan semua anggota tim kesehatan
da bagian yang terkait di lingkungan RSUD Kab. Jombang.
3.3.2. Falsaah Pelayanan Keperawatan
a) Manusia adalah holistic yang biologis memiliki kebutuhan bio-psiko-sosio-
spiritual untuk kebutuhan ini harus ada pertimbangan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
b) Keperawatan adalah bantuan kepada manusia untuk meningkatkan derajat
kesehatan secara optimal dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama,
dan status sosialnya di setiap tempat pelayanan kesehatan.

Page 8
c) Perawat beranggung jawab dan bertanggung gugat serta memiliki
wewenang melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standart
asuhan keperawatan.
d) Pendekatan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus untuk perkembangan staf dalam memberikan pelayanan kesehatan.
e) Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari
seluruh anggota tim kesehatan pasien dan keluarganya .
3.3.3. Tujuan Pelayanan Keperawatan
a) Terwujudnya system pelayanan keperawatan dengan hubungan kata kerja
yang baik, jelas dan diketahui oleh semua pihak yang terkait.
b) Terpenuhinya penerapan asuhan keperawatan sesuai dengan standart asuhan
keperawatan.
c) Terbinanya etika keperawatan secara profesional.
d) Mutu pelayanan keperawatan tetap terjaga dan terpelihara dengan baik
sesuai dengan standart.

Page 9
BAB IV
PENGKAJIAN
4.1.Pengumpulan Data
Pada model metode praktik keparawatan professional harus mampu memberikan
asuhan keperawatan professional dan untuk itu diperlukan penataan tiga komponen utama :
(1) tenaga perawat (M1), (2) sarana, prasarana (M2) dan (3) metode pemberian asuhan
keperawatan (M3)
Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari, yaitu tanggal 19-22 November 2018
4.1.1 Sumber Daya Manusia (M1-MAN)
1. Struktur Organisas
KEPALA RUANGAN

SUTIKNO,S,Kep.,Ns

WAKIL KEPALA RUANGAN

SUWONDO,Amd,Kep

KATIM 1 KATIM 2

PA pagi PA sore PA malam PA libur PA pagi PA sore PA malam PA libur

Asper pagi Asper sore Asper mlm Asper lbr Admin pagi Admin sore Admin mlm Admin lbr

Page
10
2. Jumlah tenaga
Jumlah tenaga diruang Flamboyan

No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi


1. SUTIKNO KARU S.Kep.,Ns 1. Pelatihan provider insiativ testing and
confeling 2013.
2. Workshp management resusitasi 2018
3. Bimbingan teknis analisa jabatan dan analisa
beban kerja 2018
4. Pelatihan BTCLS
5. Workshop pengelolahan askep sesuai standat
akreditasi rumah sakit 2018
6. Pelatihan pola bimbingan partnership 2014
7. Pelatihan in hause training peran
keperawataan, yang berfokus pada pasien
2011
8. Pelatiahan BTCLS 2003
9. Pelatiahan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di RSUD Jombang 2014
10. Pelatihan bantuan hidup dasar.
11. Pelatihan hidup lanjutan.
12. Pelatihan mutu.
13. Pelatihan servise exselen
14. Pelatihan geriatric
15. Pelatihan TB.
2. SUWONDO WAKAR Amd.Kep 1. Sertifikat pelatihan service excellence dan
U etos kerja 2018
2. Sertifikat pelatihan PPI 2016
3. Sertifikat pelatihan PPGD RSUD Jombang
1998
4. Sertifikat penanganan bencana kebakaran
dan bantuan hidup dasar RSUD Jombang
2011
5. Sertifikat pelatihan BTCLS 2018
6. pelatihan house training 2016
7. Pelatihan resusitasi jantung paru, otak,
penggunaan APAR, hand hyiegine 2014
8. Sertifikat pelatihan pasien dan keluarga
terintegrasi di RSUD Jombang 2015
9. Pelatihan BLS RSU Dr. Saiful Anwar 2012
10. Pelatihan EEG sebagai tehnisi 2011.
11. Bantuan hidup dasar
12. Bantuan hidup lanjutan
13. Hand hygine
14. Alat pelindung diri
15. Efakuasi APAR
16. Mutu
17. Pelayanan resiko tingi

3. SULIS Katim Amd.Kep 1. Training EEG digital40 ch-biologi USA di


SETYOWATI RSUD Jombang 2009
2. Pelatiahan pencegahan dan pengendalian

Page
11
infeksi(PPI) dasar 2018
3. Bimbingan teknis analisa jabatan dan analisa
beban kerja 2018
4. Seminar dan workshop’’patient safety teknik
terapai cairan’’ 2015
5. Seminar pendidikan keperawatan
berkelanjutan sebagai upaya mewujutkan
keluarga sehat 2016.
6. Mutu
7. Servise exelen
8. Geriatri
4. MACHROJI Katim Amd.Kep 1. Pelatihan PPGD 2013
2. Bantu hidup dasar
3. Bantu hidup lanjutan
4. hand hygine
5. alat pelindung diri
6. evakuasi APAR
7. mutu
8. pelayanan resiko tinggi
5. NOVITA Perawat Skpns 1. Sertifikat PPI dasar 2016
TRIANA 2. Sertifikat workshop essential pain
management 2015
3. Pelatihan resusitasi jantung paru, otak,
penggunaan APAR, hand hyiegine 2014
4. Sertifikat pelatihan PITC ( provider insiated
tes HIV and conseling ) 2015
5. Sertifikat pelatihan service excellence and
etos kerja 2018
6. Sertifikat pelatihan PPGD 2015
7. Bantuan hidup dasar
8. Bantuan hidup lanjutan
9. Hand hygine
10. Alat pelindung diri
11. Evakuasi APAR
12. Mutu
13. Pelayanan resiko tinggi
14. IPCLN
6. LINA IRAWATI Bidan Amd.Keb 1. Jaringan nasional pelatihan klinik kesehatan
Pelaksan reproduksi pusat pelatihan klinik sekunder
a Jawa Timur 2016
2. Bantu hidup dasar
3. Bantuan hidup lanjutan
4. Hand hygine
5. Alat pelindung diri
6. Evakuasi APAR
7. Mutu
8. Pelayanan resiko tinggi
7. ASTRI Perawat Amd.Kep 1. Penggulangan penderita gawat
KUMALASARI darurat(PPDG) 2013
2. Pencegahan dini terhadap kanker servick
2015
3. Aplikasi hypnoterapi pada asuhan
keperawatan dan praktik layanan
keperawatan 2016
4. Pelatihan pencegahan dan pengendalian
infeksi 2016.

Page
12
5. Hand hygine
6. Alat pelindung diri
7. Evakuasi APAR
8. Mutu
9. Pelayanan resiko tinggi
8 AYU DEWI Perawat S.Kep.Ns 1. Workshop’’Teknik aseptik dispesing dan
NOVITASARI safety medical device 2018
2. Basic Life Supprt(BLS), Basic Cardiack Life
Support(BCLS) 2010
3. Pelatihan perawatan luka dasar/Certified
wound care clinician Assosiate program
2015
4. Certified wound care clinician associate
program 2015
5. Bantu hidup daar
6. Bantu hidup lanjutan
7. Hand hygine
8. Alat pelindung diri
9. Evakuasi APAR
10. Mutu
11. Pelayanan resiko tinggi.
9. WINDY Perawat S.Kep.Ns 1. Sertifikat workshop essential paint
ARDITHIA EKA management 2015
2. Sertifikat pelatihan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien RSUD Jombang 2015
3. Sertifikat pelatihan pendidikan pasien dan
keluarga terintegrasi 2015
4. Sertifikat BTCLS 2018
5. Workshop Pain
6. Bantuan hidup dasar
7. Bantuan hidup lanjutan
8. Hand hygine
9. Alat pelindung diri
10. Evakuasi APAR.
11. Mutu
12. Pelayanan resiko tinggi
13. PMKP.
10. SITI ROMELAH Asper SMA 1. Bantuan hidup dasar
2. Bantuan hidup lanjutan
3. Hand hygine
4. Alat pelindung diri
5. Evakuasi APAR
6. Mutu
11. IDA Katim Amd.Kep 1.bantuan hidup dasar
FATMAWATIN 2.bantuan hidup lanjutan
3.hand hygine
4.alat pelindung diri
5.evakuasi APAR
6.mutu
7.pelayanan resiko tinggi
12. ACH. Perawat Amd.Kep 1. Sertifikat pelatihan BLS 2009
SYAIFUDIN 2. Sertifikat pelatihan gertale mas berlian dan
jumantik 2009
3. Sertifikat penanganan bencana kebakaran
dan bantuan hidup dasar RSUD Jombang
2011

Page
13
4. Sertifikat seminar tekhnik cepat dalam
intreprestasi gambaran EKG dan
penatalaksanaan emergency secara
komprehensif 2013
5. Setifikat pelatihan service exellence dan etos
kerja 2016
6. Sertifikat pelatihan BTCLS 119 jakarta 2016
14. TRI ANDI S Perawat Amd.Kep 1. Sertifikat BTCLS 2018
2. Bantuan hidup dasar
3. Bantuan hidup lanjutan
4. Hand hygine
5. Alat pelindung diri
6. Evakuasi APAR.
7. Mutu
8. Pelayanan resiko tinggi
15. SHINDY Perawat Amd.Kep 1. Pelatihan Basic Trauma dan Cardiac Life
OKTAVIANA Support di kediri 2015
2. Pelatihan PPGD 2015
3. Bantuan hidup dasar
4. Bantuan hidup lanjutan
5. Handy hygine
6. Alat pelindung diri
7. Evakuasi APAR
8. Mutu
9. Pelayanan resiko tinggi
16. ERLY Bidan Amd.Keb 1. Bantuan Hidup Dasar
MUSTIKAWATI Pelaksan 2. Bntuan Hidup Lanjutan
a 3. Hand Hygiene
4. Alat Pelindung diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi
8. Sertifikat BTCLS 2018

17. NUR LATIFAH Asper SMA 1. Bantuan Hidup Dasar


2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu

18. MAGHFIROTUL Admin Amd.Keb 1. Bantuan Hidup Dasar


UMIYANTI 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
19. AYU Katim Amd.Kep 1. Bantuan hidup dasar
WULANDARI W 2. Bantuan hidup lanjutan
3. Hand hygine
4. Alat pelindung diri
5. Evakuasi APAR
6. Mutu Service Exelen
7. GeriatriTB

Page
14
20. LINGGA ANJAR Bidan Amd.Keb 1. Bantuan Hidup Dasar
S Pelaksan 2. Bantuan Hidup Lanjutan
a 3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

21. PRADITHA IKA Bidan SST 1. Bantuan Hidup Dasar


L Pelaksan 2. Bantuan Hidup Lanjutan
a 3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

22. MOCHLAS Perawat Amb.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


ROMAWANA 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi
8. Sertifikat BTCLS 2018

23. ANIK SUMIATI Perawat Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

24. SIS DWI Asper SMA 1. Bantuan Hidup Dasar


ASTUTI 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu

25. DEVI RIANA R Admin S.Kep.Ns 1. Bantuan Hidup Dasar


2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu

26. YUYUN Katim Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


SETYOWATI 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

Page
15
27. IKA PUTRI P Bidan Amd.Keb 1. Bantuan Hidup Dasar
Pelaksan 2. Bantuan Hidup Lanjutan
a 3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

28. IMAMA Perawat S.Kep Ns 1.Bantuan Hidup Dasar


MASLAHAH 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi
8. Sertifikat BTCLS 2018

29. DITA Perawat Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


LUTFIANA S 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi
8. Sertifikat BTCLS 2018

30. MOCH. Perawat Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


JALALUDIN 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

31. ANI Asper D1 1. Bantuan Hidup Dasar


MASTYANINGS 2. Bantuan Hidup Lanjutan
IH 3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
32. DESI Admin S.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar
RAHMAWATI 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu

33. IBNU Katim Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


AMIRUDIN 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

Page
16
34. META DWI Perawat Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar
WIJAYANTI 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi
8. Sertifikat BTCLS 2018

35. ELLYS ATIKA Perawat Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


RESTI 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

36. ZIZI SARI P Bidan Amd.Keb 1. Bantuan Hidup Dasar


Pelaksan 2. Bantuan Hidup Lanjutan
a 3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi

37. RITA DWI Perawat Amd.Kep 1. Bantuan Hidup Dasar


MAYASARI 2. Bantuan Hidup Lanjutan
3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
7. Pelayanan Resiko Tinggi
8. Sertifikat BTCLS 2018

38. DIDIT Asper D1 1. Bantuan Hidup Dasar


SYAIFUROHMA 2. Bantuan Hidup Lanjutan
N 3. Hand Hygien
4. Alat Pelindung Diri
5. Evakuasi Apar
6. Mutu
JUMLAH KARU =1 S.Kep Ns =6
WAKARU S.Kep =1
=1 Amd.Kep =18
KATIM=3 Amd.Keb =7
KJ = 4 SST =1
PERAWAT D1 =2
=14 SMA =3
BIDAN
PELAKSA
NA =6
ASPER =5
ADMIN =4

Page
17
Masa kerja
No Kualifikasi Jumlah

1. S1 keperawatan 1

2. S1 Keperawatan ners 6

2. DIII keperawatan 18

3 DIII kebidanan 7

a. Tenaga Non Keperawatan


Tabel 2.2: Tenaga Non Keperawatan di Paviliun FLAMBOYAN RSUD Jombang
tahun 2018
No Klasifikasi Jumlah
1. Tata Usaha 4
2. Asisten Perawat 4
3 cleanung servis 2
Jumlah 10

b. Tenaga Medis
Tabel 2.3: Tenaga Medis di Paviliun FLAMBOYAN RSUD Jombang Tahun 2018
No Kualifikasi Jumlah
1. Dokter spesialis 2
Jumlah 2

c. Pembagian Dinas Tenaga di Paviliun FLAMBOYAN Tanggal 19 – November - 2018


Tabel 2.4: Pembagian Dinas Tenaga di Paviliun FLAMBOYAN RSUD Jombang
Tanggal 19 – November - 2018

Page
18
Dinas
Tenaga Libur
Pagi Sore Malam
Karu 1 0 0 0
Wakaru 1 0 0 0
Katim/KJ 3 1 1 1
Perawat Pelaksana 8 5 5 5
Asisten Perawat 2 1 1 1
Tata Usaha 2 1 1
Kebersihan 2

3. Tingkat ketergantungan dan pengaturan ketenagaan


Jumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu :

1. Perawatan minimal, memerlukan 1 sampai 2 jam sehari


2. Perawatan sebagian, memerlukan waktu 3 sampai 4 jam sehari
3. Perawatan maksimal, memerlukan waktu 5 sampai 6 jam sehari

Menurut perhitungan Gillies (1994)


Tingkat ketergantungan klien di paviliun Flamboyan RSUD Jombang dihitung
dengan menggungakan instrument penilaian ketergantungan klien menurut Orem; Total,
Partial, Self Care (Nursalam, 2002). Menurut Douglas, dan menurut Gillies (1994)
didapatkan data pada:
a. Tingkat ketergantungan klien di ruang Paviliun Flamboyan di hitung dengan
menggunakan instrument penelian ketergantungan pasien menurut Orem;
Total, Partial, Self Care (Nursalam, 2002). Menurut perhitungan Gilies (1994)
didapatkan data pada tanggal 19 November 2018 dengan rata-rata jumlah
pasien perhari adalah 32 orang.
Tingkat Ketergantungan :
SC : 5 x 2 Jam = 10
PC : 17 x 4 jam = 68
TC : 10 x 6 Jam = 60

Page
19
Jumlah =138

b. Rata-rata jam perawatan perpasien/ hari :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛


= 138 ÷ 32 = 4.3 → 4 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛

c. Rata-rata pasien/hari :

32 + 22 + 30
= 28
3
d. Perhitungan jumlah tenaga perawat yang dinas di ruang Flamboyan

rata − rata pasien rata − rata jam perawatan


× × Hari kerja 1 thn
hari hari

Jumlah Hari Libur


Hari Kerja Dalam 1 Tahun − × Jumlah Jam Kerja
Tahun

28 × 4,3 × 365 43.946


= = =→ 22.5 → 22
(365 − 86) × 7 1.953

e. Perhitungan jumlah tenaga perawat per 24 jam


Rata − Rata Pasien Rata − Rata Jam Perawat
×
Hari Hari
=
Jumlah Jam Kerja
Hari
28 × 4,3
= = 17,2 → 17
7

f. Prosentase distribusi tenaga perhari


1. Pagi = 42% × 17 = 7,14 → 7 Orang
2. Siang = 26% × 17 = 4,2 → 4 Orang
3. Malam =32% × 17 = 5,4 → 5 Orang

Page
20
g. Jumlah perawat yang libur /hari

Jumlah Hari Yang Tidak Kerja Tenaga Yang Dibutuhkan


×
Tahun Hari
=
Jumlah Kerja
Tahun
86 × 17
= = 5,24 → 5 Orang
279
h. Jumlah perawat yang dinas di ruang Flamboyan

Jumlah Perawat Yang Dinas 24 Jam + Jumlah Perawat Yang Libur


= 17 + 7 = 24

Tingkat ketergantungan pasien dihitung setiap hari, mulai tanggal 19 – 21


November 2018 dengan rumus NEED (Douglas), antara lain :
a. RSUD Jombang Tanggal 19 – November – 2018
Tabel 2.5: Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Paviliun
flamboyant Jombanng RSUD Jombang Tanggal 19 – November – 2018

Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat


Ketergantungan Pagi Siang Malam
Total Care 10x0.36=3.6 10x0.30=3 10 x 0.20=2
Partial Care 17x0.27=4,59 17x0.15=2.55 17 x 0.07=1.19
Mandiri Care 5 x0.17=0.85 5x0.14=0.7 5 x 0.10=0.5
Total 9,04 (9 orang) 6.25 (6 orang) 3.69 ( 4 orang)

Total tenaga perawat:


Pagi : 9 orang
Sore : 6 orang
Malam : 3 orang
Jumlah : 18 orang

Page
21
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di Paviliun Flamboyan
RSUD Jombang Tanggal 19 – November – 2018 sebanyak 18 Orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :
86𝑥18 1548
= 297 =5,21 dibulatkan menjadi 5 orang
297

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari diruang Flamboyan adalah :
18 orang + 5 struktural (kepala ruangan,wakaru,katim atas,katim dan katim bawah) + 5
orang lepas dinas = 28 orang total tenaga perawat

b. Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Paviliun Flamboyan


RSUD Jombang Tanggal 20 – November – 2018
Tabel 2.6: Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Paviliun
Flamboyan RSUD Jombang Tanggal 20 – November – 2018

Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat


Ketergantungan Pagi Siang Malam
Total Care 9x0.36=3.24 9x0.30=2.7 9x0.20=1,8
Partial Care 9x0.27=2.43 9x0.15=1.35 9x0.07=0,63
Mandiri Care 4x0.17=0.68 4x0.14=0.56 4x0.10=0,4
Total 6,35 ( 6 orang ) 4,61 ( 4 orang ) 2,83 ( 2 orang )

Total tenaga perawat:


Pagi : 6 orang
Sore : 4 orang
Malam : 2orang
Jumlah :12orang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di Paviliun Flamboyan
RSUD Jombang dari tanggal 20 November 2018 sebanyak 12 Orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :

Page
22
86𝑥12 1032
= 297 = 3,47 dibulatkan menjadi 3 orang
297

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari diruang flamboyan adalah :
12 orang + 5 struktural (kepala ruangan,wakaru,katim atas,katim dan katim bawah) + 3
orang lepas dinas = 20 orang total tenaga perawat
c. Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Paviliun Flamboyan
RSUD Jombang Tanggal 21 – November – 2018
Tabel 2.7: Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Paviliun
Flamboyan RSUD Jombang Tanggal 21 – November – 2018

Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat


Ketergantungan Pagi Siang Malam
Total Care 17x0,36=6,12 17x0,30 =5,1 17x0,20=3,4
Partial Care 5x0,27=1,35 5x0,15 =0,75 5x0,15=0,75
Mandiri Care 1x0,14=0,14 1x014 =0,14 1x0,10=0,10
Total 7,61 (7 0rang) 5,99 (5 orang) 4,25(4 orang)

Total tenaga perawat:


Pagi : 7 orang
Sore :5 orang
Malam : 4orang
Jumlah :16 orang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di Paviliun Flamboyan
RSUD Jombang dari tanggal 21 November 2018 sebanyak 16 Orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :

Page
23
86𝑥16 1.376
= 297 = 4,63 dibulatkan menjadi 4 orang
297

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari diruang flamboyan adalah :
16orang +5 struktural (kepala ruangan,wakaru,katim atas,katim dan katim bawah) +
4orang lepas dinas = 25 orang total tenaga perawat

d. Kasus terbanyak di ruang paviliun Flamboyan

NO JENIS KASUS JUMLAH


1 Cva infark trombotik 120
2 Cva lch 26
3 Tumor cerebri 9
4 Epilepsy 4
5 Meningoencephalitis 1
6 Konvulsi 1

4.1.2 Money (M2)

Pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan), sumber dana operasional


ruangan, pendanaan alat kesehatan, pendanaan fasilitas kesehatan bagi pasien,dan
pendanaan bahan kesehatan (habis pakai) berasal dari rumah sakit yang diperoleh dari
pemerintah daerah jombang. Sedangkan sumber kesejahteraan ruangan diperoleh dari
rumah sakit yaitu berasal dari jasa pelayanan berupa uang yang diberikan berdasarkan
jumlah pasien dan tindakan yang dilakukan. Pembiayaan pasien sebagian besar berasal
dari BPJS ( PBI, NPBI, NPBI mandiri ), KJS, UMUM, YANKESMASKIN .biaya
perawatan yang berlaku saat ini sesuai dengan kelas perawatan yang diinginkan klien.
Berdasarkan akumulasi data penanggung jawab pasien rawat inap tangggal 19-21
november 2018

Page
24
Tabel daftar tarif ruang rawat inap paviliun flamboyan RSUD jombang
No. Ruanga Tarif kama + visite + Jumlah
makan
1 Kelas 1 Rp. 251.000 Rp. 251.000
2 Kelas 2 Rp. 150.000 Rp. 150.000
3 Kelas 3 Rp. 102.000 Rp. 102.000
4 HCU Rp. 356.000 Rp. 356.000

4.1.3 Sarana Dan Prasarana (M3)

1. Lokasi dan Denah Ruangan


Sebelah timur : Ruang Instalasi Gizi
Sebelah barat : Ruang Pav. Dahlia I,II
Sebelah utara : Ruang Pav. Dahlia III
Sebelah selatan : Ruang Pav. Seruni
Ruang Flamboyan merupakan bagian ruang perawatan rawat inap RSUD
Jombang. Ruang Flamboyan terdapat kls 1,2,3, Ruang Administrasi, HCU, Nurse station,
ruang UDD, toilet dan ruang linen bersih, ruang Karu, ruang UDD,genitor,spolhock.

Page
25
DENAH RUANGAN PAVILIUN FLAMBOYAN

MUSHOLA
GENITOR UDD PINTU
R ADMIN TIMUR
U KELAS 2
KELA S 3 PUTRI

A
HCU
N 1.5 KELAS 3 LAKI-LAKI
R.
G PERTEMU
AN EEG
1.4 1.3 1.2 1.1
RUANG PERAWAT

P UDD
E
R
A
KELAS W DAPUR
2 A
T KM

KELAS
KANTOR
KARU

2 PINTU
BARAT

Page
26
2.Fasilitas Dan Peralatan
A. Fasilitas petugas kesehatan
Kondisi
NO Nama Barang Jumlah
Baik Kurang Baik
1 Kantor keperawatan 1 1
2 Ruang karu 1 1
3 Nurse station 2 2
4 Toilet 3 3
5 Wastafel 2 2
6 TV 1 1
7 AC 3 3
8 Lemari es 1 1
9 Komputer 1 1
10 Printer 1 1
11 Kipas angin 0

B. Fasilitas Pasien
Kondisi
NO Nama Barang Jumlah
Baik Kurang Baik
1 Tempat tidur 36 36
2 Toilet 6 6
3 Meja pasien 36 36
4 Kursi 36 36
5 Jam dinding 3 3
6 Kipas angina 10 10
7 Cermin 5 5
8 Wastafel 13
9 Tempat sampah medis 5 5
10 Tempat sampah LB3 2 2
11 Tempat linen kotor infeksius 4 4

Page
27
Tempat linen kotor non 2 2
12
infeksius
13 AC 6 6
14 Tempat sampah kering 2 2
15 Tempat sampah basah 1 1

C. Inventaris Ruang Flamboyan RSUD Jombang


No Jenis barang jumlah Keadaan
Baik Kurang Rusak
1 Alat baca foto 1 1
2 Baskom sibin 4 4
3 Bengkok 6 6
4 Bak instrument 6 6
5 Dressing jar 2 2
6 Alat EKG 1 1
7 Gelas ukur 1 1
8 Gunting perban 1 1
9 Gunting jaringan lurus 3 3
10 Gunting 15 cm 2 2
11 Manometer central 11 11
12 Manometer biasa 10 10
13 Pasien monitor 5 5
14 Pinset chirurgis 6 6
15 Pinset anatomi 10 10
16 Bed pan 20 20
17 Resusitasi amubag 2 2
18 Infus pam 2 1
19 Siring pam 9 9
20 Suctiont 2 2
21 Stetoskop 5 5

Page
28
22 Troli emergensi 1 1
23 Troli 3 sap 1 1
24 Troli visit-e 1 1
25 Tong spatel 4 4
26 Tensi mobile 1 1
27 Tensi biasa 1 1
28 Tromol verban 27 cm 2 2
29 Tromol18 cm 2 2
30 Temperatur digital 2 2
31 Troli UUD 1 1
32 Urinal 10 10
33 Humer riester 2 2
34 Cucing 8 8
35 Penlight 1 1
36 Tensi meter ABN 2 2
37 Torniquet 2 2
38 Troli Emergency 1 1
39 Nebulizer 1 1
40 Kasur angin merk
2 2
GEA

D. Administrasi penunjang
a.Buku Injeksi
b. Buku Observasi
c. Lembar Dokumentasi
d. Buku Observasi TTV

Page
29
E. Standart prosedur operasional pelayanan keperawatan (SOP) yang terdapat di
ruang paviliun Flamboyan :

No SOP SOP Rawat Inap Di Paviliun Flamboyan


1. SOP 1. SOP persetujuan dan penolakan tindakan medis
TINDAKAN 2. SOP pemberi obat
3. SOP memasang infus
4. SOP memasang NGT
5. SOP pemberian makanan dan obat melalui NGT
6. SOP bilas lambung
7. SOP pemasangan kateter
8. SOP cara pemberian O2 nasal
9. SOP perawatan luka dekubitus
10. SOP ganti verban
11. SOP pengukuran tekanan darah
12. SOP menghitung pernafasan
13. SOP mengukur suhu tubuh
14. SOP menghitung denyut nadi
2. SOP 1. SOP tindakan Resusitasi
PASIEN 2. SOP pemberian Layanan Kerohanian
TERMINAL 3. SOP identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien
4. SOP pelayanan sesuai kebutuhan privasi pasien
5. SOP perawatan menghadapi kematian
6. SOP mengenali pasien Tahap Terminal
7. SOP perilaku petugas rumah sakit dalam
memenuhi kebutuhan pasien pada pelayanan
pasien tahap terminal
8. SOP perawatan pasien kritis
9. SOP peraawatan pasien menghadapi kematian
10. SOP penanganan pasien meninggal

Page
30
3. SOP KDM 1. SOP merapikan tempat tidur
2. SOP membantu pemberian makanan dan minuman
kepada pasien
3. SOP membantu pasien muntah
4. SOP memelihara kebersihan mulut
5. SOP memandikan pasien ditempat tidur
6. SOP lament tinggi dan rendah
7. SOP menolong pasien pada waktu BAK dan BAB
8. SOP mengeluarkan feses dengan tangan
9. SOP membersihkan alat-alat yang ada di ruangan
10. SOP menyiapkan dan memberikan kompres hangat
11. SOP memberikan kompres dingin
12. SOP inventaris barang yang ada di ruangan rawat
inap
13. SOP pemberian obat ke bagian farmasi pasien
umum dan VIP
14. SOP menyediakan makanan cadangan
15. SOP menyediakan air minum
16. SOP pelayanan gizi rawat inap
17. SOP konsultasi gizi
18. SOP perencanaan menu
19. SOP permintaan makanan untuk pasien baru
20. SOP permintaan makanan untuk pasien ruangan
21. SOP perubahan diet
22. SOP penyajian makanan
23. SOP inventarisasi alat
24. SOP pencucian alat makanan pasien
4. SOP HCU 1. SOP penerimaan pasien alih rawat dari ICU
2. SOP tata cara dan indikasi masuk ICU dan keluar
RS
3. SOP tata cara dan indikasi keluar ICU

Page
31
4. SOP penanganan kegawatan pada pasin kejang di
ICU
5. SOP penanganan syok di ICU
6. SOP pemberian antibiotik di ICU
7. SOP pemberian nutrisi parenteral di ICU
8. SOP terapi oksigen di ICU
9. SOP penggunaan dan pemeliharaan ECG
10. SOP penggunaan dan pemeliharaan patient
monitor
11. SOP penggunaan dan pemeliharaan infuse pump
12. SOP penggunaan dan pemeliharaan syring pump
13. SOP penggunaan dan pemeliharaan suction pump
mobile
14. SOP penggunaan dan pemeliharaan suction pump
15. SOPpengisian secret paru
16. SOP pemeriksaan laboratorium
17. SOP pemeriksaan AGD
18. SOP pemeriksaan Radiologi
19. SOP pemeriksaan mikrobiologi
20. SOP pencegahan kontaminasi
21. SOP pembersihan alat-alat
22. SOP pembersihan fasilitas ruangan.

Page
32
F. Panduan asuhan keperawatan yang terdapat diruang paviliun flamboyan
No Panduan Asuhan Keperawatan
1 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Abses Otak
2 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Enchepalitis
3 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Meningitis
4 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Perdarahan Subarahnoid
5 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Status Epilepsi
6 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan CVA Hemoragik
7 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan CVA Infark
8 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan TIA (Transien Ischemic
Attact)
9 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Tumor Intrakranial
10 Panduan Asuhan Keperawatan Dengan Vertigo

4.1.4 Metode pemberian asuhan keperawatan (metode)

1. Penerapan MAKP
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 19 november 2018 model asuhan
keperawatan yang di terapkan di Paviliun Flamboyan RSUD Jombang adalah metode
keperawatan profesional metode tim modifikasi primary. Dimana kepala ruangan
berperan penting dalam mengelola ruangan. Di paviliun Flamboyan ketua tim dibagi
menjadi 2 yaitu ketua tim 1, dan ketua tim 2, begitu juga dengan perawat pelaksana.
Di paviliun flamboyan terbagi menjadi tim wilayah kelas dan tim wilayah HCU , tim 1
bertanggung jawab atas wilayah HCU paviliun flamboyan terdiri dari satu ketua tim dan
4 anggota, dan tim 2 bertanggung jawab untung ruang kelas 1 kelas 2 dan kelas 3 dengan
satu ketua tim dan 3 anggota.

2. Penerimaan Pasien Baru


Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan pasien
baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru di sampaikan beberapa hal
mengenai orientasi ruangan, perawatan medis, dan tata tertib ruangan (Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan peviliun Flamboyan, di dapatkan
data bahwa penerimaan pasien baru sudah di lakukan mulai dari timbang terima dengan
petugas IGD/POLI ( identitas pasien, data penunjang dengan menandatangani format
transportasi internal dan di lakukan di ners station) kemudian petugas ruangan

Page
33
memberikan edukasi tentang HPK yang meliputi hak pasien dan keluarga dan
memberikan edukasi PPK (pendidikan pasien dan keluarga), yang meliputi orientasi
ruangan, peraturan di rumah sakit,serta memberikan edukasi tentang PPI yang meliputi
pencegahan penanggulangan infeksi, pencegahan resiko jatuh serta pencegahan decubitus
, akan tetapi pasien baru tidak di tempatkan di ruang penerimaan pasien karena adanya
renovasi ruangan .

3. Supervisi
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan
yang telah di tetapkan secara efisien dan efektif (Nursalam.2015)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan Paviliun Flamboyan dilaksakan
sewaktu waktu baik secara langsung atau tidak langsung . Dalam 1 minggu terkadang
dilasanakan sebanyak 4 kali.

4. Timbang terima
Timbang terima (operan) adalah tekhnik/cara menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan kondisi pasien/klien (Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara, timbang terima di lakukan sesuai dengan rekam medis
atau data dari pasien. Timbang terima di laksanakan di nurse station kemudian ke pasien
bed to bed dan kembali lagi ke nurse station sudah terlaksana dengan baik. Operan di
lakukan setiap perawat melakukan pergantian shift dari pagi ke sore, sore ke malam, dan
malam ke pagi lagi.
Isi timbang terima tersebut meliputi identitas pasien, diagnosa medis, ,masalah
keperawatan yang sudah/belum terlaksana, persiapan rencana umum yang perlu di
lakukan dan di tindak lanjuti (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, konsul, atau
prosedur tindakan tertentu).

5. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah metode untuk menggali atau membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dengan melibatkan tim
keperawatan, kepala ruangan, dokter, ahli gizi, dan melibatkan pasien secara langsung
sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan flamboyan, didapatkan data bahwa
ronde keperawatan di lakukan jika ada kasus baru dan pasien yang telah di tangani tetapi
belum ada penyelesaian serta pasien yang hari sakitnya melebihi dari Clinical Pathway .
Ronde keperawatan di rumah sakit disebut juga sebagai rapat antar PPA (profesional
pemberi asuhan). Ruangan juga melakukan RDK(Refleksi Diskusi Kasus) apabila
terdapat masalah yang dapat diselesaikan pada saat itu.

Page
34
6. Discharge Plaining
Perencanaan pulang pasien merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan,
pegawasan, pelayanan kesehatan dan pelayan sosial sebelum dan sesudah pulang
(carpenito,2009)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan discharge plaining dilakukan pada
saat setelah pasien masuk dan dilanjutkan saat pasien akan pulang , discharge planing
disebut juga dengan perencanaan pemulangan pasien komplek (P3) dengan kriteria :
a Pasien Stroke
b Pasien yang masih terpasang alat bantu
c Pasien post operasi
d Pasien bayi
e Pasien yang masih membawa gejala sisa

7. Sentralisasi obat/UDD
Pengelolaan obat adalah pengelolaan dengan sistem penyerahan obat pasien
sepenuhnya kepada perawat dengan tujuan penggunaan obat dapat dilakukan secara benar
sehingga tidak terjadi pemborosan dan kemungkinan terjadinya kesalahan obat (Nur
salam,2015)
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan Flamboyan Pengelolaan obat telah sesuai
CPO/Catatan Pengawasan Obat. Pasien baru dibuatkan resep setiap harinya (1 hari
1x).setelah visite akan mengantarkan resep ke farmasi kemudian Apoteker/pihak Farmasi
mengantarkan kepada perawat ruangan, sistem yang di pakai ialah sistem UDD ( Unit
Dose Dispansing) merupkan suatu sistem distribusi obat kepada pasien rawat inap di
siapkan dalam bentuk dosis terbagi siap pakai untuk pemakaian 24jam sistem distribusi
obat UDD merupakan tanggung jawab farmasi, juga terkait dengan staf medis, perawat,
dan administrasi.

8. Dokumentasi keperawatan
Pelaksanaa dokumentasi asuhan keperawatan merupakan hal sangat penting
dalam pelaksanaan model asuhan keperwatan profesional, karena mempunyai fungsi
lainsebagai alat komunikasi, aspek hukum, jaminan mutu, pendidikan/penelitian dan
akreditasi (Nur Salam,2015).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan paviliun flamboyan
pendokumentasian dilakukan secara manual setelah pasien masuk dan saat terjadi
masalah keperawatan dokumentasi keperawatan meliputi asesment awal dan asesment
ulang(CPPT), semua tindakan yang dilakukan akan di dokumentasikan ke dalam NERS
NOTE

Page
35
4.1.5 Mutu (M5)

1 Nilai Lebih Dari Paviliun Flamboyan


a. Ruangan sudah menerapkan MAKP dengan metode Tim modifikasi primary
Nursing yang sudah berjalan dengan baik
b. Ruangan sudah menerapakan ilmu keperawatan yang baru sesuai dengan
akreditasi Rumah Sakit
c. Saran dan prasarana di ruangan sudah sebagian lengkap
d. Ruangan sudah melakukan timbang terima sesuai teori yang ada dan melakukan
dengan baik.
e. Tempat nurse station berada di tengah tengah ruang pasien
f. Perawat memiliki hubungan terapeutik yang baik dengan pasien maupun
mahasiswa praktik.

2 Bor
BOR (Bed Occupency Rate) menunjukkan sampai seberapa jauh pemakaian
tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu, bila nilai ini
mendekati 100% berarti ideal.
Rumus untuk menghitung BOR adalah sebagai berikut:

Jumlah Pasien
X 100%
Jumlah Tempat Tidur

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 19-21 November 2018,didapatkan


gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Paviliun Flamboyan sebagai berikut:
A. BOR Paviliun Flamboyan Tanggal 19 November 2018

TANGGAL SHIFT BOR

19 November 2018 Pagi 32/32 X 100% =100%

Page
36
B. BOR Paviliun Flamboyan Tanggal 20 November 2018
TANGGAL SHIFT BOR
Pagi 23/32 X 100% =78,1%
20 November 2018
Sore 25/32 X 100 % = 78,2 %

C. BOR paviliun Flamboyan tanggal 21 November 2018


TANGGAL SHIFT BOR
Pagi 25/32 X 100% =78,2 %
21 November 2018
Sore 26/32 X 100% =81,2 %

3 Patient Safety
Ruang Flamboyan RSUD Jombang telah menerapkan upaya penjaminan mutu
perawatan pasien, dimana terdapat beberapa aspek penilaian penting, diantaranya sebagai
berikut:
1. Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Meliputi :
1. SKP
a. Mengidentifikasi pasien dengan benar
b. Meningkatkan komunikasi yang efektif
c. Meningkatkan kewaspadaan terhadap obat-obat yang harus diwaspadai
d. Memastikan lokasi pembedahan yang benar,prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar
e. Mengurangi resiko infeksi terkai pelayanan kesehatan
f. Mengurangi resiko cidera pasien akibat terjatuh

Page
37
2.KEJADIAN

1 Kondisi Potensial Cedera (KPC)


Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden.
2 Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.

3 Kejadian nyaris cidera (KNC)


Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
4 Kejadian tidak diharapkan (KTD)
a. Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian sentinel
b.Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius

Page
38
ANALISA SWOT RUANG FLAMBOYAN RSUD JOMBANG

Dari pengkajian data diatas, dengan menggunakan metode analisa SWOT sebagai berikut :
1. Model asuhan keperawatan profesional (MAKP) analisa lingkungan strategi.

1.MAN (M1)

ANALISA SWOT BOBOT RATING SKOR KET


A. INTERNAL FACTOR (IFAS)
Strenght
1. Adanya tugas, peran dan
wewenang yang jelas 0,35 3 1,05
2. Jenis ketenagaan S1
keperawatan berjumlah 4 0,3 3 0,9
orang,DIII Keperawatan
berjumlah 21 orang,DIII
Kebidanan berjumlah 3
orang,Asisten perawat S –W =
berjumlah 4 orang,tenaga 2,8 -2=0,8
kebersihan berjumlah 2
orang,Admin berjumlah 4 orang
3. Beban kerja disesuaikan dengan 0,20 2 0,4
peran masing-masing
4. Komunikasi antara perawat dan 0,15 3 0.45
tim kesehatan lain atau dengan
pasien berjalan dengan baik

TOTAL 1 11 2,8
Weakness

Page
39
1. Perawat masih banyak yang 1 2 2
pendidikannya D3 Keperawatan

TOTAL 1 2 2
B. EXTERNAL FACTOR
(EFAS)
Opportunity
1. Adanya kesempatan
melanjutkan pendidikan 0,40 3 1,2
kejenjang yang lebih tinggi
2. Adanya mahasiswa S1 Praktek
management keperawatan 0,30 2 0,60
3. Adanya kerjasama yang baik
antar mahasiswa keperawatan
dengan perawat ruangan 0,30 3 0,90

TOTAL 1 8 2,7 O-T =


Threatened 2,7 -2,55,=0,15

1. Adanya tuntutan tinggi dari 0,30 3 0,90


masyarakat untuk pelayan yang
lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran 0,25 3 0,75
masyarakat akan hukum
3. Adanya peningkatan kopetensi 0,15 2 0,30
perawat-perawat di rumah sakit
lain
4. Makin tingginya pengetahuan 0,30 2 0,60
masyarakat akan kesehatan
TOTAL 1 10 2,55

Page
40
2.MONEY (M2)

ANALISA SWOT BOBOT RATING SKOR KET

A.INTERNAL FACTOR (IFAS)


Strenght
1. Terdapat petugas
administrasi 0,2 3 0,6
2. Sistem administrasi di
0,3 3 0,9
paviliun flamboyan
terstruktur
3. Administrasi sudah
0,1 3 0,3
menggunakan computer
4. Adanya petugas ,peran
dan wewenang yang
0,2 3 0,6
jelas dari petugas
administrasi S - W = 3,20-
5. Tarif kamar dan 0=3,20
0,2 4 4
pelayanan terjangkau
1 16 3,20
TOTAL
0 0 0
WEAKNESS

B.EKSTERNAL FACTOR (EFAS)

OPPORTUNITY
1 4 4
1.adanya pemasukan dari
koperasi yang ada diruangan
1 4 4

Page
41
TOTAL

THREATENED 1 3 3

1. Adanya tuntutan masyarakat O-T =4-3=1


akan pelayanan administrasi
1 3 3
yang professional dan efektif.

TOTAL

3. MATERIAL (M3)

ANALISA SWOT BOBOT RATING SKOR KET


A. INTERNAL FACTOR (IFAS)
Strenght
1. Mempunyai sarana dan 0,30 4 1,2
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan
2. Nursing station berada ditengah 0,15 4 0,6
ruangan pasien
3. Ventilasi dan pencahayaan 0,25 3 0,75
memadai
4. Mempunyai peralatan O2 0,15 3 0,45
disetiap ruangan pasien
5. Adanya SOP 0,15 3 0,45

TOTAL 1 16 3,45 S-W


3,45 – 3
= -0,45

Page
42
Weakness
1. Handuk untuk mengeringkan 1 3 3
tangan setelah cuci tangan
kurang dan tidak ada hand
towel
1 3 3
TOTAL

B. EXTERNAL FACTOR
(EFAS)
Opportunity
1. Adanya kesempatan untuk
mengganti alat-alat medis yang 0,45 3 1,35
kurang baik
2. Adanya upaya untuk menambah 0,35 2 0,7
alat-alat yang kurang
3. Adanya kerja sama yang baik antar
mahasiswa STIKES dengan adanya 0,20 2 0,4 O-T
bantuan sarana 2,45 – 2
TOTAL 1 9 2,45 =0,45

Threatened
1. Tuntutan semakin tinggi dari pasien 0,60 2 1,2
untuk untuk mendapatkan fasilitas
yang memadai
2. Adanya kesenjangan antar jumlah 0,40 2 0,8
pasien dengan peralatan yang
diperlukan

TOTAL 1 4 2

Page
43
4. METHODE (M4)

No Bobot Rating Skor Keterangan


1. M3 (metode) MAKP
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1.RSUD jombang
0,4 4 1,6
memiliki visi, misi, moto
dan kredo sebagai asuhan
melaksanakan kegiatan
pelayanan

2. paviliun flamboyan 0,2 3 0,6


menggunakan MAKP
metode tim modifikasi
primary
3. RS mengadakan 0,15 3 0,75
pelatihan untuk tenaga
perawat dan kesempatan
untuk meningkatkan S–W=
jenjang pendidikan formal. 3,7– 0= 3,7

4. memiliki standart 0,25 3 0,75


operasional prosedur
(SOP) dan panduan asuhan
keperawatan (PAK)
Total 1 13 3,7
WEAKNESS

Page
44
B. Eksternal Factor 0,50 3 1,5
(EFAS) OPPORTUNITY
1. adanya program seminar
dan pelatihan
2.adanya kerjasama antara 0,50 2 1,0
mahasiswa yang praktek di
ruangan flamboyan dengan
perawat yang bekerja di O – T = 2,5
ruang flamboyan – 2 = 0,5
Total 1 15 2,5
TREATTENED 1 2 2
1.Persainagan anatara RS
yang saling meningkat
Total 1 2 2
2 PENERIMAAN PASIEN
BARU
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
0,5 2 1,0
1, Adanya SOP
penerimaan pasien baru
2. Bed dan alat disiapkan 0,5 2 1,0
sebelum pasien datang
Total 1 4 2,0
S – W = 2,0
WEAKNESS 0 0 0 – 0 = 2,0
-

Total 0 0 0
B. Eksternal Factor 0,7 2 1,4
(EFAS) OPPORTUNITY
1. adanya kebijakan rumah
sakit untuk

Page
45
mengaplikasikan SOP
penerimaan pasien baru

2. adanya hubungan 0,3 2 0,6


kerjasama antara perawat
dan mahasiswa praktek O–T=2–
0,98 = 0,02
Total 1 4 2
TREATTENED 0,6 3 0,18
1.Adanya tuntutan yang
lebih tinggi dari
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
yang lebih profesional.
2. Adanya persaingan 0,4 2 0,8
pemberian pelayanan
kesehatan antar tempat
pelayanan kesehatan

Total 1 5 0,98
3 SUPERVISI 0,25 3 0,75
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. RS tipe B pendidikan

2. adanya struktur 0,2 3 0,6


S–W=3–
organoinsasi di paviliun
0= 3
flamboyan
3. Adanya hubungan 0,3 3 0,9
timbal balik antara kepala
ruangan dengan staf
4. adanya tenaga kompeten 0,19 3 0,45
untuk menjadi supervisor
(4 tenaga S1 keperawatan)

Page
46
5. Supervisi di paviliun 0,6 3 0,3
flamboyan di lakukan
secara langsung dan tidak
langsung
Total 1 15 3
WEAKNESS 0 0 0

Total 0 0 0
B. Eksternal Factor 1 3 3
(EFAS) OPPORTUNITY
1.Adanya kesempatan
untuk melakukan
pendidikan formal yang
lebih tinggi
Total 1 3 3
TREATTENED 0,6 3 1,8
O–T=3–
1.Adanya tuntutan dari 2,6 = 0,4
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
secara profesional

2. Adanya persaingan 0,4 2 0,8


pemberian pelayanan
kesehatan antar tempat
pelayanan kesehatan

Total 1 5 2,6
4 TIMBANG TERIMA
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1, timbang terima sudah
0,3 2 0,6
menjadi agenda tetap dan
terjadwal yang sudah di
lakukan setiap pertukaran

Page
47
shift

S-W =2,2-2=
0,2

2. perawat terlibat secara 0,2 3 0,6


aktif
3. Dilaksanakan oleh 0,2 2 0,4
perawat
4. kepala ruangan 0,3 2 0,6
memimpin kegiatan
timbang terima setiap pagi
Total 1 11 2,2
WEAKNESS 1 2 2
1 timbang terima ketika
shift sore ke malam hanya
dilakukan di nurse station
tidak bed to bed
Total 1 2 2
B. Eksternal Factor 1 3 3
(EFAS) OPPORTUNITY
1.Adanya kerjasama antar
mahasiswa dan perawat
sift O-T = 3-2
=1
Total 1 3 3
TREATTENED 1 2 2
1.adanya keingintahuan
informasi yang tinggi dari
masyarkat

Total 1 2 2
5 RONDE
KEPERAWATAN
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH

Page
48
1.RSUD Jombang 0,6 3 1,8
merupakan rumah sakit
tipe B

2. jenis ketenagakerjaan S1 0,4 3 1,2


keperawatan berjumah 4
orang, D3 keperawatan
berjumlah 21 orang, D3
kebidanan ada 3 orang,
asisten perawat berjumlah
4 orang, tenaga kebersihan S-W=3-2 =1
berjumlah 2 orang dan
administrasi berjumlah 4
orang
Total 1 6 3
WEAKNESS 1 2 2
1.Ronde keperawatan
belum bisa di laksanakan
dengan rutin karena
keterbatasan kasus
Total 1 2 2
B. Eksternal Factor
(EFAS)
OPPORTUNITY
1.adanya kesempatan
0,6 3 1,8
melakukan ronde
keperawatan jika ada kasus
baru
O-T = 2,6-
2. terdapat kerjasama 0,4 2 0,8 2=0,6
antara mahasiswa dengan
perawat ruangan
Total 1 5 2,6
TREATTENED 1 2 2
1.Tuntutan yang makin
tinggi dari konsumen
untuk mendapatkan

Page
49
pelayanan yang lebih
prima atau memuaskan

Total 1 2 2
6 DISCHRAGE PLANING
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1, perawat memberikan
0,30 3 0,9
pendidikan kesehatan
kepada keluarga dengan
baik
S-W =2,3-
2. dischrage planing rutin 0,25 2 0,5 0=2,3
di lakukan
3. adanya format dischrage 0,15 2 0,3
planing
4. adanya surat tentang 0,3 2 0,6
perawatan pasien di rumah

Total 1 11 2,3
WEAKNESS 0 0 0

Total 0 0 0
B. Eksternal Factor 0,6 2 1,2
(EFAS) OPPORTUNITY
1.Adanya kerjasama antar
O-T =2,0-
mahasiswa profesi ners
3,3=-1,3
dan perawat sift
2. Adanya kemajuan 0,4 2 0,8
pasien atau keluarga
terhadap anjuran perawat
Total 1 4 2,0

Page
50
TREATTENED 0,5 4 2,0
1.Adanya tuntutan yang
lebih tinggi dari
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang profesional
2.Makin tingginya 0,3 3 0,9
kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan
3.Masyarakat lebih kritis 0,2 2 0,4
bertanya untuk
mendapatkan informasi
kesehatan tentang sakit dan
pengobatan yang di terima
Total 1 9 3,3
7 SENTRALISASI OBAT 0,4 2 0,6
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1, Adanya lembar catatan
pemberian obat
2. pengelolaan obat 0,3 3 1,2
dilakukan rutin setiap
pergantian shift
S-W=2,7-3=
3. kepala ruangan 0,3 3 0,9
-0,3
mendukung kegiatan
pengelolaan obat
Total 1 8 2,7
WEAKNESS 1 3 3
1. pengoplosan terkadang
obat dilakukan tanpa
menggunakan APD
(masker dan hand scoon)

Page
51
Total 1 3 3
B. Eksternal Factor 1 3 3
(EFAS)
OPPORTUNITY
1.Adanya kerjasama antar
mahasiswa profesi ners
dan perawat sift O-T =3-
2,6=0,4
Total 1 3 3
TREATTENED 0,6 3 1.8
1.Dengan obat yang berada
di tangan pasien dapat
memungkinkan terjadinya
ketidakpatuhan minum
obat
2. Adanya tuntutan dari 0,4 2 0,8
pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang
profesional

Total 1 5 2,6
8 DOKUMENTASI 0,2 3 0,6
A.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1, Tersedianya format
pendokumentasian berupa
resume keperawatan
2. sudah ada sostem 0,2 2 0,4
pendokumentasian SOR
3.dokumentasi 0,2 3 0,6
keperawatan:
Pengkajian meggunakan
pola persistem dan pola

Page
52
fungsi kesehatan. Diagnosa S -W=2,9-
sampai dengan evaluasi 2=0,9
SOAP
4, Adanya kemauan 0,15 3 0,45
perawat untuk melakukan
pendokumentasian
5. karu mendukung 0,15 3 0,45
kegiatan keperawatan
6. dokumentasi di isi 0,1 2 0,4
dengan lengkap
berdasarkan observasi pada
status pasien atau list
pasien
Total 1 18 2,9
WEAKNESS 1 2 2
1. pedokumentasian masih
secara manual

Total 1 2 2
B. Eksternal Factor O-T =4-2=2
(EFAS)
OPPORTUNITY
1 4 4
1.kerjasama yang baik
dalam pendokumentasian
antara perawat dan
mahasiswa
Total 1 4 4
TREATTENED 1 2 2
1.tingginya kesadaran
masyarakat akan tingginya
hukum dan kesehatan

Total 1 2 2

Page
53
5. MUTU (M5)

ANALISA SWOT BOBOT RATING SKOR KET


A. INTERNAL FACTOR (IFAS)
Strenght
1. Kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan di rumah 0,50 4 2
sakit terlaksana dengan baik S–W
2. Adanya variasi kerakteristik dari 3– 0 =
pasien (BPJS, umum, asuransi 0,50 2 1 3
swasta)

TOTAL 1 7 3

Weakness 0 0 0

TOTAL 0 0 0

B. EXTERNAL FACTOR (EFAS)


Opportunity O–T=
1. Mahasiswa S1 Keperawatan 0,50 3 1.5 3,5 – 3
praktek management = 0,5
2. Kerjasama yang baik antara 0,50 4 2
perawat dan mahasiswa
TOTAL 1 7 3,5

Threatened

Page
54
1. Adanya peningkatan standart 0,55 3 1,65
masyarakat yang harus dipenuhi
2. Persaingnan RS dalam pemberian
pelayanan keperawatan 0,45 3 1,35

TOTAL 1 6 3

Page
55
DIAGRAM LAYANG

11

2
7
3 12
\ 1 8 6 4

W 10 S
9

T
Keterangan:
1. M1 (0,8;0,15)
2. M2 (3,20;1)
3. M3 (0,45;0,45)
4. MAKP (3,7;0,5)
5. PB (2,0;0,2)
6. SPV (3;0,4)
7. TT (0,2;1)
8. RK (1;0,6)
9. DP (2,3;-1,3)
10. UDD (-0,3;0,4)
11. Dokumentasi (0,9;2)
12. M5 (3;0,5)

Page
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
M1: Perawat masih banyak yang pendidikannya D3 Keperawatan
Strategi : diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan
M3:Handuk untuk mengeringkan tangan setelah cuci tangan kurang dan tidak ada hand
towel
Strategi : sebaiknya setiap wastafel di beri 1 hand towel
M4:
1 Timbang terima ketika shift sore ke malam hanya dilakukan di nurse station tidak bed
to bed,
2 Ronde keperawatan belum bisa di laksanakan dengan rutin karena keterbatasan kasus,
3 pengoplosan obat terkadang dilakukan tanpa menggunakan APD (masker dan hand
scoon),
4 pendokumentasian masih menggunakan sistem manual.
Strategi :
a Seharusnya setiap timbang terima tetap dilakukan observasi bed to bed
b setiap pengoplosan obat dilaksanakan sesuai SOP
c pendokumentasian sangat penting seharusnya sudah menggunakan sistem
teknologi

5.2 SARAN

1 Dengan telah selesainya praktik manajemen keperawatan prodi S1 Keperawatan


maka kami berharap untuk :Menerapkan dokumentasi sebagai media yang penting
dalam pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan dalam layanan keperawatan,
oleh karena itu diharapkan menulis secara lengkap dan akurat tiap kegiatan yang
dilakukan kepada klien dan menuliskan respon klien
2 Melaksanakan fungsi pengawasan dan evaluasi secara lebih terpadu dengan
melibatkan lintas program dan bidang

Page
57

Anda mungkin juga menyukai