Anda di halaman 1dari 21

MENGENAL ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA KELOMPOK : 1.NADILA ARIEF ( 8 E )


2.WITRIANI W SIMANJUNTAK ( 8 E )
3.NIA ARMAYA ( 8 E )
4.NICHOLAS AGUSTINUS SAMOSIR (8 E )
5.FEBIOLA MONICA HUTAHAEAN (8 E )
6.GUSTI NAZWA ( 8 E )
7.MUHAMMAD FADILLAH FAYS ( 8 E )
8.REYNALDI ADRIAN ( 8 E )
9.MUHAMMAD FIKRI TAMBUSAY ( 8 K )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “zat aditif dan zat adiktif serta
narkotika dan psikotropika.”

Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan


makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada selaku
guru mata pelajaran IPA.Ibu B.SINAGA yang member materi
pembelajaran ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Medan,28 november 2018

1
Daftar isi
Kata pengantar ...............................................................1
Daftar isi ...........................................................................2
BAB 1 ZAT ADITIF.........................................................3
A.Pengertian Zat Aditif.........................................3
B.Macam – macam Zat Aditif...............................3
BAB 2 ZAT ADIKTIF.......................................................6
A.Pengertian Zat Adiktif........................................6
B.Jenis - Jenis Zat adiktif.......................................6
C.Dampak Zat Adiktif ........................................10
D.Dampak tidak Langsung & tidak langsung ..11
E.Penyebab Penyalahgunaan Zat Adiktif...........12
F.Cara Menghindari Penyalahgunaan Zat Adiktif dan
psikotropika..........................................................13
BAB 3 PENANGGULANGAN
A.Upaya Pencegahan............................................15
B.Upaya Penanggulangan ...................................17
BAB 4 PENUTUP
A.Kesimpulan........................................................18
B.Saran..................................................................19

2
Bab 1 . ZAT ADITIF
A.Pengertian Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.

Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu


dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi
yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan


yang selanjutnya disebut zat aditif alami.

Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang


membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi
yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga
zat aditif alami tidak mencukupi lagi.

Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai


zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat
kimia yang kemudian direaksikan.

Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek


samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

B.Macam-macam Zat Aditif

1.Zat Pewarna

Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan
tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik: Anato (orange) a. Biru
berlian (biru) Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat) Beta karoten
(kuning) c. Eritrosit (merah) Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)

2.Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa

Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan

3
3.Penyedap rasa dan aroma (flavour)

Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan
ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat
(rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)

4.Penguat rasa (flavour echancer)

Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan
adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan
nama vetsin.

5.Zat pemanis buatan

Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin
(kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium
siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

6.Pengawet

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman


atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.

Contoh bahan pengawet dan penggunaannya: Asam benzoat, natrium


benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun
dalam botol dan caos.

Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju. Natrium nitrit (Na
No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan. Asam
propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

7.Anti oksidan

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contoh: Asam
askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada
daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan,
margarin dan mentega.

4
8.Pengemulsi, pemantap, dan pengental

Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi
yang homogen pada makanan. Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab

9.Pemutih dan pematang tepung

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat,
aseton peroksida, dan kalium bromat

10.Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan


derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium
sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam
tentrat, dan natrium bikarbonat

11.Anti kempal

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat
(garam meja)

12.Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.


Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium
glukonat (pada buah kalangan)

14.Sekuestran

Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh:
asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim),
kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA

15.Penambah gizi Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino,


mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan. Contohnya: Asam
askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D

5
BAB 2 . ZAT ADIKTIF

A.Pengertian zat adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan


(adiksi). Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik
(psikologis) dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan
zat tertentu. Biasanya si pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali
mengonsumsi zat tersebut.Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat
yang tergolong adiktif, misalnya suku indian merokok dan mengunyah
tembakau disetiap upacara adat.

Pada awalnya, semua bahan adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh


tumbuh-tumbuhan itu adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver
somniverum), kokain (Erythroxylum coca), mariyuana (Cannabis
indica).Akan tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam,
khususnya bidang kimia, saat ini manusia telah dapat membuat bhan-bahan
adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama dengan zat adiktif alami.

Zat adiktif sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya berbeda-beda.
Pada mulanya, zat adiktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis.Para
dokter yng melakukan tindakan operasi terhadap pasien menggunakan bahan
adiktif untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien.
Pemakaian obat atau zat adiktif oleh para dokter tersebut menggunakan dosis
yang sesuai kebutuhan dan dalam pengawasan yanga baik.
Semua zat adiktif, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun bahan
adiktif sintetis, disebut narkoba atau napza. Aturan tentang pemanfaatan dan
sanksi penyalahgunaan narkoba dituangkan dalam UU RI nomor 22/1997
tentang narkotika.

B. Jenis zat adiktif

Narkotika digolongkan mejadi golongan I, golongan II, dan golongan III.


Zat psikotropika digolongkan menjadi psikotropika golongan I, golongan II,
golongan III,, dan golongan IV.
=Narkotika golongan I terdiri dari 26 macam, antara lain opium mentah,
candu, kokain, ganja, THC, dan heroin.
=Narkotika golongan II terdiri dari 87 macam, contohnya morfin dan
opium.
6
=Narkotika golongan III terdiri dari 14 macam, contohnya etil morfin dan
kodein Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26 macam, golongan II
terdiri dari 14 macam, golongan III terdiri dari 9 macam, dan golongan IV
terdiri dari 60 macam.

Narkotika

Zat yang tergolong narkotika misalnya opium, ganja, kokain, heroin,


morfin, dan kodein.

1. Opium

berasal dari getah tumbuhan papaver somniverum yang belum masak.


Opium diolah menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang
kedokteran sebagai obat analgesik (penghilang rasa sakit), selain dapat
menghilangkan rasa nyeri, jenis opium tertentu juga dapat membuat orang
tidur nyenyak dan membuat orang gembira (mersakan euforia) tanpa sebab.
Saat ini, opium telah dapat dibuat manusia, yaitu berupa opium semisintetis
dan opium sintetis. Opium alami contohnya dalah morfin, kodein dan
tebain.
Opium semisintetis terbuat dari opium alami yang dicampur sedikit bahan
kimia. Contoh opium semisentitetis adalah heroin dan hidroformon. Opium
murni contohnya meperidin dan propoksifen.
papaver somniferum

2. Ganja

berasal dari daun tumbuhan cannabis sativa yang mengandung zat


psikoaktif, yaitu zat yang dapat mempengaruhi mental dan tingkah laku
orang.

Pohon dan ranting tanaman ganja juga mengan dung psiko aktif meski
dalam kadar yang rendah. Kadar tertinggi terdapat pada pucuk tanaman ini,
yaitu ± 10 %. Zat psiko aktif hashish dapat dihasilkan dari getah tanaman
ganja yang dikeringkan.

7
3. Kokain

adalah bubuk putih yang berasal dari daun koka (Erythroxylum). Kokain
dahulu digunakan dalam bidang medis sebagai anestesi (obat pembius)
lokal.
Akan tetapi, sekarang kokain tidak lagi digunakan sebagai anestesi karena
telah ditemukan bahan psikoaktif lain yang relatif lebih aman.
kokain

4. Heroin

adalah zat yang tergolong zat narkotika yang dapat memberikan rasa senang
yang luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah

5. Morfin

adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari getah
opium. Morfin berupa kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat
menekan pusat pernapasan.

Pada kasus overdosis morfin, biasanya pemakai mengalami gangguan


pernapasan yang fatal. Morfin juga dapat mengganggu siklus menstruasi
pada wanita pemakai, impotensi pada pria pemakai,sembelit, serta efek-efek
samping yang berbahaya lainnya.

6. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan,


seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur.

Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan
alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang
kedokteran.

Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil


fermentasi bahan minuman itu sendiri (contohnya, alkohol yang terdapat
dalam minuman hasil fermentasi sari buah anggur) atau sengaja
ditambahkan ke dalam suatu minuman olahan.
Semua jenis minuman yang mengandung alkohol (etanol). Berdasarkan
kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan:

8
1. A, berkadar etanol 1–5 %;
2. B, berkadar etanol 5–20 %; dan
3. C, berkadar etanol 20–50 %.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri


turun, dan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman
keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala gemetar, muntah,
kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul
gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan
banyak bicara sendiri.

7.Sedativa dan Hipnotika (Penenang)

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon
digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika).Pemakaian sedativa-
hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis
besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu


mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat.Jika
sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan
menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat,
denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.Jika
pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun,
banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas
lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis
tertentu dapat menimbulkan kematian.

8.Nikotin

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun,


orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya,
melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok.
Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya
denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat
meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak,
gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung
koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.

9
C. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif

a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam


minuman keras dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot
syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis menjadi cacat,
impoten serta gangguanseks lainnya.

b. Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang


berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah
sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi sertamemperburuk aliran
darah koroner.

c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh


manusia dapat mengakibatkan pendarahan otak.

d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi


dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau
anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itukokain
menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.

e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang


masuk ke dalam badan manusia dapat mengganggumenstruasi pada
perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi khronuk pada pria /laki-
laki.

f. Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk


bagi kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.

g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari


sering kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang
untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan
gangguankesehatan.

Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun
serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada
tubuh manusia adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.

10
D. Dampak Tidak Langsung dan Dampak Langsung
Narkoba Yang Disalahgunakan
Dampak tidak langsung
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat
beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik.
Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang
memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari
sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu
narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan
serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat
menyiksa lahir batin.

Dampak langsung
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS,
Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.

11
E.Penyebab penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang
mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar
rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat:

Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.

12
Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna NAPZA.

Lingkungan Teman Sebaya :


a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.
Lingkungan Masyrakat / Sosial :

a. Lemahnya penegak hukum


b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak
menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas,
semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

F.CARA MENGHINDARI DARI ZAT PENYALAHGUNAAN ZAT


ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

Zat adiktif dan psikotropika akan memberikan manfaat jika dipakai untuk tujuan
yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan.
Dalam bidang kedokteran, misalnya satu jenis narkotika diberikan kepada pasien
yang menderita rasa sakit luar biasa karena suatu penyakit atau setelah menjalani
suatu operasi. Contoh lain, satu zat jenis psikotropika diberikan kepada pasien
penderita gangguan jiwa yang sedang mengamuk dan tak dapat ditenangkan
dengan caracara lain. Jika pemakaian zat adiktif dan psikotropika dipakai di luar
tujuan yang benar, itu sudah termasuk penyalahgunaan dan harus diupayakan
pencegahannya.
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri,
keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian zat
adiktif dan psikotropika pada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf, menimbulkan
ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit (jantung,
radang lambung dan hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif).
Pada dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian.

13
Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif dan psikotropika,
di antaranya: sering membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian
pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan,
timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu ketertiban umum.
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

a. Peran Anggota Keluarga


Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota
keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan
zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab
membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan.
Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi
anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang
mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.

b. Peran Anggota Masyarakat


Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan
setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang.
Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada
pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan
tempat tinggal.

c. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri
pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap
siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat
adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi
yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar
narkoba.

d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di
samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan
penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera
bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.
Indonesia dalam menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap,
psikotropika, dan zat adiktif lain, pada dasarnya mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:

14
-) langkah pencegahan untuk mengurangi jumlah permintaan
-) langkah pengendalian dan pengawasan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan atau bagi kepentingan ilmu
pengetahuan
-) langkah represif pemberantasan jalur perdagangan gelap
-) melakukan upaya penyembuhan/terapi dan rehabilitasi terhadap korban-korban
penyalahgunaan
-) langkah-langkah lain yang mendukung.

BAB 3 . PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN

A. UPAYA PENCEGAHAH
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer :
Mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan
intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai
resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan
intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang
dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder :
mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier :
merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan
NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik :

- Penuh kasih sayang


- Penanaman disiplin yang baik
- Ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai
prestasi tertentu.

2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat


Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.

3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.

4. Orang tua menjadi contoh yang baik.


Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.

15
5. Kembangkan komunikasi yang baik
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan
menghormati pendapat anak.

6. Memperkuat kehidupan beragama.


Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai
moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari
– hari.

7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi


dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan
NAPZA :

1. Upaya terhadap siswa :


 Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat
penyalahgunaan NAPZA.
 Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
 Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan
yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan
merokok.
 Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa (
ekstrakurikuler ).
 Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang
telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya.
 Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.

2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :


 Razia dengan cara sidak
 Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan
sekolah
 Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
 Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
 Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan
pulang sekolah.

16
3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
 Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina
huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.
 Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
 Sikap keteladanan guru amat penting
 Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.

Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan


NAPZA:

1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga


masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang
penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya.
3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan
NAPZA.
4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan
pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.

B.UPAYA PENANGGULANGAN

Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika,


Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya dengan berbagai cara dan dampak lain
yang ditimbulkannya, merupakan masalah besar yang harus dihadapi
banyak negara di dunia ini. Negara-negara di benua Amerika dan Eropa
benar-benar merasakan ancaman yang serius bagi umat manusia. Masalah
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan bahan-bahan sejenisnya
merupakan bahaya bagi umat manusia yang tidak dapat ditanggulangi secara
sepenggal-penggal; tetapi harus merupakan gerakan umat manusia secara
bersama-sama untuk menghadapi umat manusia yang mulai sesat.
Oleh karenanya sejak tahun 1992 PBB telah mencanangkan suatu gerakan
”Kampanye hidup sehat dan produktif serta menjauhi perbuatan
penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya”. Semua
negara anggota PBB diminta untuk terlibat secara nyata dengan memotovasi
orang-orang muda agar merencanakan hari depannya untuk tujuan hidup
yang produktif dan bukan terjebak pada perilaku penggunaan yang salah
obat-obatan berbahaya.

17
Langkah-langkah penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika, Psikotropika, dan Zat aiktif lainnya secara regional maupun
internasional telah dilakukan yang dikoordinir oleh badan-badan PBB
dengan dukungan dana yang cukup besar untuk memperkecil kegiatan-
kegiatan produksi gelap narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, kegiatan
kultivasi narkotika tertentu untuk memutus mata rantai peredaran gelap dari
daerah produsen ke konsumen serta upaya-upaya yang diarahkan untuk
penanganan terhadap korban penyalahgunaan.

Keseimbangan pendekatan kesejahteraan dan aspek-aspek keamanan harus


dijadikan landasan bagi penyelenggaraan upaya-upaya penanggulangan.
pengobatan atau penanggulangan bagi penderita atau pemakai obat-obat
terlarang memerlukan waktu yang relatif lama, sesuai dengan tingkat
ketergantungannya. Ketergantungan akan obat-obat terlarang berbeda
dengan kebiasaan atau kecanduan orang merokok. Ketergantungan obat
terlarang memerlukan para ahli dibidangnya yang akan memberikan terapi
dan pengobatan.

Di Indonesia telah dibangun wisma-wisma rehabilitasi bagi penderita


ketergantungan obat. Ditempat tersebut tersedia tenaga-tenaga medis
maupun non medis profesional yang dapat memberikan pengobatan dan
terapi pada penderita ketergantungan obat. Kebanyakan penderita
ketergantungan obat tidak dapat diobati sendiri dirumah dengan pengawasan
seketat dan sekeras apa pun. Mantan penderita pemakai obat terlarang perlu
mempunyai komunitas yang dapat saling menguatkan, saling memotivasi
dan saling mengingatkan sesama anggotanya

BAB 4 . PENUTUP

A.KESIMPULAN

Zat adiktif dan psikotropika itu terdiri dari


b e r b a g a i j e n i s d a n golongan Setiap penggunaan
zat adiktif dan psikotropika akan mendapat dampak
bagi kehidupan dan kesehatan tubuh,penggunaan zat ad i k t i f
dan psikotropika akan merusak beberapa
f u n g s i o r g a n d a n mempengaruhi lancarnya kegiatan

18
system organ untuk kehidupan,berdampak pada sosial dan
ekonomi seedangkan untuk produsen,pengguna,dan
pengedar zat adiktif dan psikotropika akan mendapat sanksi
hukum sesuai dengan hukumyang berlaku untuk di negara kita
akan diberi sanksi yang sudah diatur dalam undang-undang dan
peraturan hukum Negara & republik Indonesia
B.SARAN

Berikut beberapa saran yang dapat digunakan untuk


menghindari zat adiktif dan psikotropika antara lain .
1.Hindari para pengguna zat ini supaya kita tidak
t e r p e n g a r u h u n t u k menggunakannya.

2.Selalu berpikir positif meskipun dalam keadaan yang genting atau


pada saatmengalami kegagalan dan putus asa.

3.Jangan pernah berpikir bahwa menggunakan zat adiktif dan


psikotropikaa d a l a h s a l a h s a t u j a l a n k e l u a r d a r i
m a s a l a h s u p a y a m a s a l a h d a p a t terselesai k an ,p ad ah al
itu meru p ak an jalan b u n tu d an ak an me mb eri k an masalah

4.Gunakan motto hidup yang positif

5.Berpikir untuk menggapai masa depan yang cemerlang

6.Jalani hidup dengan hal7hal yang positif dan menyenangkan

7.Selesaikan masalah dengan hati yang tenang dan pikiran yang


ingin agar tidak mengarah pada arah yang negatif

8.Ikuti seminar atau penyuluhan mengenai zat adiktif dan psikotropika

9.Terapkan hidup untuk menjauhi zat adiktif dan psikotropika

10.Gunakan Waktu kosong untuk hal - hal positif

19

Anda mungkin juga menyukai