D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1
Daftar isi
Kata pengantar ...............................................................1
Daftar isi ...........................................................................2
BAB 1 ZAT ADITIF.........................................................3
A.Pengertian Zat Aditif.........................................3
B.Macam – macam Zat Aditif...............................3
BAB 2 ZAT ADIKTIF.......................................................6
A.Pengertian Zat Adiktif........................................6
B.Jenis - Jenis Zat adiktif.......................................6
C.Dampak Zat Adiktif ........................................10
D.Dampak tidak Langsung & tidak langsung ..11
E.Penyebab Penyalahgunaan Zat Adiktif...........12
F.Cara Menghindari Penyalahgunaan Zat Adiktif dan
psikotropika..........................................................13
BAB 3 PENANGGULANGAN
A.Upaya Pencegahan............................................15
B.Upaya Penanggulangan ...................................17
BAB 4 PENUTUP
A.Kesimpulan........................................................18
B.Saran..................................................................19
2
Bab 1 . ZAT ADITIF
A.Pengertian Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
1.Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan
tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik: Anato (orange) a. Biru
berlian (biru) Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat) Beta karoten
(kuning) c. Eritrosit (merah) Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan
3
3.Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan
ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat
(rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan
adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan
nama vetsin.
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin
(kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium
siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
6.Pengawet
Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju. Natrium nitrit (Na
No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan. Asam
propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
7.Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contoh: Asam
askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada
daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan,
margarin dan mentega.
4
8.Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi
yang homogen pada makanan. Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat,
aseton peroksida, dan kalium bromat
10.Pengatur keasaman
11.Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat
(garam meja)
12.Pengeras
14.Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh:
asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim),
kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA
5
BAB 2 . ZAT ADIKTIF
Zat adiktif sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya berbeda-beda.
Pada mulanya, zat adiktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis.Para
dokter yng melakukan tindakan operasi terhadap pasien menggunakan bahan
adiktif untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien.
Pemakaian obat atau zat adiktif oleh para dokter tersebut menggunakan dosis
yang sesuai kebutuhan dan dalam pengawasan yanga baik.
Semua zat adiktif, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun bahan
adiktif sintetis, disebut narkoba atau napza. Aturan tentang pemanfaatan dan
sanksi penyalahgunaan narkoba dituangkan dalam UU RI nomor 22/1997
tentang narkotika.
Narkotika
1. Opium
2. Ganja
Pohon dan ranting tanaman ganja juga mengan dung psiko aktif meski
dalam kadar yang rendah. Kadar tertinggi terdapat pada pucuk tanaman ini,
yaitu ± 10 %. Zat psiko aktif hashish dapat dihasilkan dari getah tanaman
ganja yang dikeringkan.
7
3. Kokain
adalah bubuk putih yang berasal dari daun koka (Erythroxylum). Kokain
dahulu digunakan dalam bidang medis sebagai anestesi (obat pembius)
lokal.
Akan tetapi, sekarang kokain tidak lagi digunakan sebagai anestesi karena
telah ditemukan bahan psikoaktif lain yang relatif lebih aman.
kokain
4. Heroin
adalah zat yang tergolong zat narkotika yang dapat memberikan rasa senang
yang luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah
5. Morfin
adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari getah
opium. Morfin berupa kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat
menekan pusat pernapasan.
6. Alkohol
Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan
alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang
kedokteran.
8
1. A, berkadar etanol 1–5 %;
2. B, berkadar etanol 5–20 %; dan
3. C, berkadar etanol 20–50 %.
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon
digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika).Pemakaian sedativa-
hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis
besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.
8.Nikotin
9
C. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif
Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun
serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada
tubuh manusia adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
10
D. Dampak Tidak Langsung dan Dampak Langsung
Narkoba Yang Disalahgunakan
Dampak tidak langsung
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat
beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik.
Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang
memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari
sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu
narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan
serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat
menyiksa lahir batin.
Dampak langsung
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS,
Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.
11
E.Penyebab penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang
mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar
rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat:
Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
12
Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna NAPZA.
Zat adiktif dan psikotropika akan memberikan manfaat jika dipakai untuk tujuan
yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan.
Dalam bidang kedokteran, misalnya satu jenis narkotika diberikan kepada pasien
yang menderita rasa sakit luar biasa karena suatu penyakit atau setelah menjalani
suatu operasi. Contoh lain, satu zat jenis psikotropika diberikan kepada pasien
penderita gangguan jiwa yang sedang mengamuk dan tak dapat ditenangkan
dengan caracara lain. Jika pemakaian zat adiktif dan psikotropika dipakai di luar
tujuan yang benar, itu sudah termasuk penyalahgunaan dan harus diupayakan
pencegahannya.
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri,
keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian zat
adiktif dan psikotropika pada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf, menimbulkan
ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit (jantung,
radang lambung dan hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif).
Pada dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian.
13
Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif dan psikotropika,
di antaranya: sering membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian
pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan,
timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu ketertiban umum.
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
c. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri
pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap
siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat
adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi
yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar
narkoba.
d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di
samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan
penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera
bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.
Indonesia dalam menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap,
psikotropika, dan zat adiktif lain, pada dasarnya mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
14
-) langkah pencegahan untuk mengurangi jumlah permintaan
-) langkah pengendalian dan pengawasan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan atau bagi kepentingan ilmu
pengetahuan
-) langkah represif pemberantasan jalur perdagangan gelap
-) melakukan upaya penyembuhan/terapi dan rehabilitasi terhadap korban-korban
penyalahgunaan
-) langkah-langkah lain yang mendukung.
A. UPAYA PENCEGAHAH
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer :
Mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan
intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai
resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan
intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang
dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder :
mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier :
merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan
NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik :
15
5. Kembangkan komunikasi yang baik
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan
menghormati pendapat anak.
16
3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina
huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.
Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
Sikap keteladanan guru amat penting
Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
B.UPAYA PENANGGULANGAN
17
Langkah-langkah penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika, Psikotropika, dan Zat aiktif lainnya secara regional maupun
internasional telah dilakukan yang dikoordinir oleh badan-badan PBB
dengan dukungan dana yang cukup besar untuk memperkecil kegiatan-
kegiatan produksi gelap narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, kegiatan
kultivasi narkotika tertentu untuk memutus mata rantai peredaran gelap dari
daerah produsen ke konsumen serta upaya-upaya yang diarahkan untuk
penanganan terhadap korban penyalahgunaan.
BAB 4 . PENUTUP
A.KESIMPULAN
18
system organ untuk kehidupan,berdampak pada sosial dan
ekonomi seedangkan untuk produsen,pengguna,dan
pengedar zat adiktif dan psikotropika akan mendapat sanksi
hukum sesuai dengan hukumyang berlaku untuk di negara kita
akan diberi sanksi yang sudah diatur dalam undang-undang dan
peraturan hukum Negara & republik Indonesia
B.SARAN
19