4 - Mutu Kesegaran Ikan PDF
4 - Mutu Kesegaran Ikan PDF
Grace Sangerl
ABSTRACT
Freshness quality of
fish depend on temperature storoge. The low termpdreture can deloy
the decomposition of fish. Changes of freshness quality tokes places enzimatically, bacteriology
ond sensori.cally. lt can decrease the nutrional essensial substances such as enzim, fotty ocid,
omino ocid, nucleic ocid, vitamine ond mineral. The purpose of the research is to observe the effect
of storage in low temperdtur in tonggol fish (Auxis thazard) on Quality freshness.The treatment of
this reasearch consist of : a) dipping in cool brine solution (ALDI) and cool fresh woter solution
(Pengeson[ b) time of storoge during 0 day, 2 days, 4 days, 6 doys and 8 days. To determine the
freshness quality is analized by meosuring K-value and organoleptic test. The data be analized
using completely randomized design, with 2 time replications. The result of this result shows that
the beat method in prolong the freshness is dipping the fish in ALDI. K-value of ALDI is 50,41% for 6
days storage, and Pengesan is 50,13% for 4 doys storage. Organoleptic-value in ALDI is 5,07 for 8
days storage and in Pengesan is 4,84 for 6 days storoge.
39
Wa(a WIPTEK (Nornor : 35fih, 2010 / MAREn FSN : os54{657
40
warta wIPTEK (Nomor :35/Th.2010 / MARET) ISSN : O854-O667
47
Warta WIPTEK {Nomor : 35/Th. 2010 / MARET) ISSN : O85zl-O667
pendinginan dengan udara dingin (Nasran, (1981), batas penerimaan ikan segar adalah
1e81). 5,0.
Selama post mortem (rigormortis dan
post rigor) aktifitas enzim meningkat pada Tabel 2. Nilai Rata-Rata organoleptik ikan
ikan mati sedangkan aktifitas bakteri makin tongkol selama penyimpanan
rneningkat selama proses pembusukan dinei n
hingga ikan dinyatakan membusuk. ATP Lama Rata-
Pendinginan Ulangan
mula-mula menurun tajam kemudian penyimpanan rata
(A)
menghilang pada saat memasuki rigormortis, (B) 1 2
bersamaan dengan menurunnya ATP, IMP 0 hari 8,93 8,91 8,92
mulai meningkat dan kemudian mencapai 2 hari 8,14 7,98 8,06
maximum pada fase post rigor. Deposit IMP A1 4 hari 7,3O 7,Oo 7,15
dalam jaringan dapat terjadi karena 6 hari 6,71 6,60 6,65
perubahan dari IMP ke HxR dan kemudian ke 8 hari q?? 4,8t 5,07
Hx. Tetapi pada suhu yang lebih tinggi 0 hari 8,93 8,91 8,92
perubahan dari IMP ke HxR dan ke Hx 2 hari 7,42 7,38 7,40
4 hari 6,78 6,75 6,76
ternyata dapat berlngsung lebih cepat
6 hari 5,O2 4,62 4,84
sehrngga mengakibatkan deposit IMP dalam ?7n
8 hari 3,45 3,58
jaringan menjadi berkurang (Nasran, 1989).
Menurut Sjaifullah (79751, terjadinya
Berdasarkan hasil uji BNT menunjukkan
penguraian ATP dan proses rigormortis
dimulai setelah kira-kira 60% kandungan
bahwa perlakuan dengan ALDI sangat
berbeda nyata dengan pengesan. Sedangkan
kreatin fosfat dalam jaringan ikan habis yang
perlakuan penyimpanan menunjukkan
diakibatkan oleh adanya proses glikolisis.
perbedaan yang sangat nyata untuk
Penguraian ATP sampai IMP belum
penyimpanan 0 hari, 2 hari, 4 hari, 5 hari dan
menurunkan kwalitas ikan, Karena dengan
terbentuknya IMP akan menimbulkan rasa
8 hari. Nilai organoleptik yang lebih baik
pada perlakuan dengan ALDI selama
enak, tetapi setelah IMP berubah menjadi
penyimpanan disebabkan karena suhu
HxR dan Hx maka secara perlahan kualitas
penyimpanan dengan lebih rendah daripada
daging ikan berkurang.
Dengan
dengan pengesan. Suhu lebih rendah
berkurangnya lMP, maka rasa daging ikan
menyebabkan proses penguraian oleh enzim
hambar dan seterusnya menuju kerusakan
yang lebih berat (Suwetja dkk,1990).
maupun bakteri dapat diperlambat.
(Suwetja, 1989).
Organoleptik
KESIMPUIAN DAN SARAN
Data Hasil penilaian uji organoleptik
Kesimpulan
ikan tongkol selama penyimpanan dingin
Penyimpanan ikan tongkol dengan
dapat dilihat pada tabel 2.
menggunakan metoda ALDI memberikan
Dari data hasil penilaian organoleptik pengaruh yang leblh baik dibandlngkan
selama penyimpanan menunjukkan bahwa
penyimpanan dengan metoda pengesan.
penyimpanan dengan ALDI mempunyai nilai
Berdasarkan penilaian uji mutu kesegaran (K)
mutu yang lebih baik karena pada hari ke 8
penggunaan ALDI penyimpanan sampai 4
baru melewati batas penerimaan, sedangkan
hari, sedangkan dengan pengesan hanya
untuk pengesan batas penerimaan sebelum
sampai 2 hari. Karena penyimpanan dengan
hari ke 6, dimana nilai organoleptiknya ALDI pada hari ke 6 Nitai-K s),4tYo,
masing-masing adalah untuk ALDI 5,07 dan
sedangkan untuk pengesan pada hari ke 4
untuk pengesan 4,84, Menurut Soekarto
42
Warta WIPTEK lNomor: 35/Th. 2010 / MARETI ISSN : 0854-0667
nilai-K 50,t3% yang berarti nilainya masing- ILYAS, 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil
masing sudah ditolak sebagai ikan segar. Perikanan. Teknologi Pendinginan lkan.
Berdasarkan penilaian uji organoleptik Jilid l. CV Paripurna Jakarta.
penggunaan ALDI ditolak setelah JUNIANTO, 2003. Teknik Penanganan lkan.
penyintpanan 8 hari, sedangkan untuk Penebar Swadaya. Jakarta
pengesan ditolak pada hari ke 6 yang NASRAN, 1989. Masalah Mutu Kesegaran
masing-masing telah mencapai nilai lkan Tuna Dan Diversifikasi
Organofeptik 5,07 dan 4,82. Pengolahannya. Makalah Lokakarya
Perikanan Tuna. Warta Mina Jakarta,
Saran Departemen Eksplorasi Kelautan Dan
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Perikanan. Jakarta.
tentang total bakteri dikandung ikan tongkol SOEKARTO, 1985. Penilaian organoleptik
pada peyimpa na n ya ng mengguna ka n Untuk Industri Pangan Dan Hasil
metoda ALDI maupun dengan pengesan, Pertanian. PT. Bharata Karya Aksara.
untuk dapat membandingkan perubahan Ja ka rta .
mutu kesegaran secara enzimatis, STEEL R.G.D AND J.H TORRIE, 1987. Prinsip
organoleptik dan bakteriologi serta Dan Prosedur Statistika Suatu
mempelajari hubungan korelasinya. Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia
Pustaka Utama,
DAFTAR PUSTAKA SUWETJA E.K, B.E KASEGER DAN H ONIBALA,
ANGGAWALI, 2001. Penanganan lkan Segar, 1990, Penentuan Kesegaran Beberapa
Deoartement of Marine Affair and Jenis lkan, Fakultas Perikanan.
Fisheries Republic of Indonesia. Universitas Sam Ratulangi Manado.
ANONIMOUS, L997. Penyebaran Beberapa SUWETJA l.K, 1989. Pengantar Pengolahan
Su mbe r Pe rika nan Di lndones ia. Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan.
Direktorat Bina Sumber Hayati. Ditjen Universitas Sam Ratulangi Manado
Perikanan Dan Kelautan.
HADIWIYONO, 1993. Teknologi Pengolahan
Hasil perikanan. Jilid l. Teknik
Pendinginan lkan. Paripurna Jakarta.
Komo (Torrykol)
43