Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

“Manajemen Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Aeromonas hydrophila


Pada Ikan Lele”

Dosen Pengampu : Endang Wulandari Suryaningtyas,S.Pi.,M.p

Disusun Oleh :
Syahriyani Purba (1613521042)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen Budidaya Perairan dengan judul “Manajemen Pencegahan dan
Pengobatan Penyakit Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele”.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas ini.
Semoga tugas makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca dan dapat
memberi manfaat kepada semua orang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Bukit Jimbaran, September 2018

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Sari, et al . (2012), perkembangan zaman sangat mempengaruhi


kemajuan teknologi di bidang perikanan, salah satunya adalah usaha budidaya
intensif yang sangat meningkatkan produksi sektor perikanan. Namun dalam
usaha tersebut ada beberapa kendala, salah satunya adalah timbulnya penyakit
pada ikan yang umumnya terjadi karena interaksi antara ikan, patogen dan
lingkungan. Salah satu penyakit yang menyerang ikan adalah penyakit bercak
merah (Red-Sore Disease ), yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila
atau dikenal dengan nama “Motile Aeromonas Septicemia ”
Pada saat ini penyakit ikan merupakan salah satu kendala yang banyak dialami
oleh para pengusaha yang bergerak di bidang budidaya perikanan. Hal ini dapat
menyebabkan kergian yang cukup besar secara ekonomis oleh pembudidaya.
Adapun salah satu penyakit yang sering menyerang pada ikan lele yang
dibudidayakan dalam kolam terpal yaitu Motile Aeromonas Septicemia (MAS)
yaitu penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Infeksi
bakteri ini dapat menimbulkan kematian pada ikan lele dengan intensitas kematian
yang bervariasi.
Penyakit “Motile Aeromonas Septicemia” sering menyerang ikan air tawar,
seperti ikan mas (Cyprinus carpio L), ikan lele (Clarias sp.), ikan nila
(Oreochromis niloticus), ikan gurame (Osphronemus gouramy),dan ikan patin
(Pangasius sp.). Menurut Cipriano (2001) dalam Rosidah dan Wila (2012),
serangan penyakit “Motile Aeromonas Septicemia” ini dapat mematikan benih
ikan dengan tingkat kematian mencapai 80% - 100% dalam waktu 1–2 minggu.
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk pengendalian infeksi bakteri
Aeromonas hydrophila yaitu melalui upaya pencegahan dengan menggunakan
vaksin. Saat ini beberapa jenis vaksin anti-Aeromonas hydrophila telah
dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan adanya Aplikasi
vaksin ini diharapkan dapat menekan tingkat kematian akibat infeksi bakteri
Aeromonas hydrophila pada kegiatan budidaya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari maklah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik dari “Motile Aeromonas
Septicemia”.
2. Untuk mengetahui cara penanggulangan dan pengobatan penyakit “Motile
Aeromonas Septicemia” pada ikan lele (Clarias.sp).
BAB II
ISI

2.1 Pengertian dan Karakteristik Aeromonas hydrophila

Aeromonas hydrophila merupakan bakteri heterotrofik uniseluller tergolong


protista prokariot yang dicirikan dengan tidak adanya membran yang memisahkan
inti dengan sitoplasma. Bakteri ini biasanya berukuran 0,7–1,8 x 1,0 –1,5 µm dan
bergerak menggunakan sebuah polar flagel (Kabata, 1985 dalam Haryani, et al.,
2012). Aeromonas adalah anggota dari family Aeromonadaceae yang umumnya
hidup di air tawar. Aeromonas hydrophila juga ditemukan di tanah, perairan asin
dan juga ditemukan pada air minum yang diklorinasi dan non-klorinasi (Al-
Fatlawy dan Hazim, 2014).
Menurut Lukistyowati dan Kurniasih (2012),Aeromonas hydrophila termasuk
Gram negatif, berbentuk batang pendek, bersifat aerob dan fakultatif anaerob,
tidak berspora, motil mempunyai satu flagel, hidup pada kisaran suhu 25-30oC.
Serangan bakteri ini dapat mengakibatkan gejala penyakit hemorhagi
septicaemia yang mempunyai ciri luka di permukaan tubuh, insang, ulser, abses,
eksopthalmia dan perut gembung serta gastroenteristis, diare dan extra
intestinal pada manusia.
Bakteri Aeromonas hydrophila termasuk bakteri Gram negatif, yang sifatnya
oksidasi positif dan mampu memfermentasi beberapa jenis gula, seperti glukosa,
fruktosa, maltosa dan trehalosa (Rosidah dan Wila, 2012). Bakteri Gram negatif
mempunyai lapisan peptidaglikan yang tipis, terdiri atas 1-2 lapis sehingga pori-
pori pada dinding sel Gram negatif cukup besar. Permeabilitasnya yang tinggi
memungkinkan terjadi perlepasan kompleks ungu kristal-yodium (UK-Y),
sehingga bakteri berwarna merah. Bakteri Gram negatif mempunyai dinding sel
yang mengandung lipid, lemak, atau substansi seperti lemak dengan persentase
yang lebih tinggi. Dalam proses pewarnaan Gram, pencucian dengan alkohol akan
menyebabkan lemak tersebut terekstraksi sehingga bakteri berwarna merah atau
merah muda karena menyerap zat warna safranin (Firnanda et al, 2013).
Gambar 2.1 Gambaran mikroskopis Aeromonas hydrophila

Anda mungkin juga menyukai