PENGANTAR POLITIK
KOMUNIKASI POLITIK
Dosen Pembiming :
Zulfila, M.Si
Disusun Oleh :
Robby Syahreza
Ronal Siregar
Romi Rohendra Widodo
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Komunikasi Politik ini dengan baik.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Komunikasi Politik
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................. 17
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari berbagai
bidang aktivitas yang kita geluti sehari-hari.Termasuk dalam aktifitas politik baik
dalam peran yang kecil atau besar, komunikasi memainkan peranan yang sangat
penting dan dominan bahkan.Komunikasi adalah hubungan antar manusia dalam
rangka mencapai saling pengertian (mutual understanding).
Dengan demikian, komunikasi sebagai proses politik, dapat diartikan
sebagai gejala-gejala yang menyangkut pembentukan kesepakatan. Misalnya
kesepakatan menyangkut bagaimana pembagian sumberdaya kekuasaan atau
bagaimana kesepakatan tersebut dibuat. Tentu saja komunikasi politik bukanlah
sebuah proses yang sederhana, banyak substansi masalah yang memerlukan
pembahasan yang mendalam.
Komunikasi politik berkaitan erat dengan sistem politik yang dianut
sebuah negara. Menurut Gabriel A. Almond, komunikasi merupakan salah satu
masukan yang menentukan bekerjanya semua fungsi dalam sistem politik.
Komunikasi politik diibaratkan sebagai suatu sistem sirkulasi darah dalam
tubuh yang mengalirkan pesan-pesan politik berupa tuntutan, protes, dan
dukungan (aspirasi dan kepentingan) ke jantung (pusat) pemrosesan sistem
politik. Ia berperan menyambungkan semua bagian dari sistem politik sehingga
aspirasi dan kepentingan tersebut dikonversikan menjadi kebijaksanaan. Bila
komunikasi berjalan lancar, wajar, dan sehat, sistem politik akan mencapai tingkat
kualitas responsif yang tinggi terhadap perkembangan aspirasi dan masyarakat
sesuai dengan tuntutan zaman.
Dalam setiap realitas kehidupan politik bisa dipastikan akan selalu terjadi
komunikasi politik. Setiap hari, para tokoh pemerintahan/aktor politik
menyampaikan pernyataan baik resmi maupun tidak resmi, pendapat, dan
berbagai komentar yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat secara
1
keseluruhan, sehingga bentuk kehidupan politik seperti rapat, pidato, kampanye,
debat politik, lobi dan negosiasi menjadi suatu keniscayaan. Hal ini merupakan
salah satu bentuk konkret dari kegiatan komunikasi politik di mana elit politik
bertindak selaku komunikator.
Hadirnya komunikasi politik sudah setua hadirnya ilmu politik itu sendiri,
hal itu merupakan penggunaan secara terorganisir terhadap media massa moderen
untuk tujuan politik, terutama dalam praktik kampanye pemilu, yang awalnya
mengarahkan kepada penyelidikan yang sistematis terhadap komunikasi politik
dan telah memberi topik bahasan atas identifikasi kontemporer utamanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komunikasi Politik?
2. Bagaimana Perkembangan Konsep Komunikasi Politik?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui definisi dari komunikasi politik.
2. Mengetahui perkembangan komunikasi politik.
3. Sebagai Tugas Mata Kuliah Filsafat dan Teori Politik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hal : 5-6
3
dibalikkan, dan kompleks. Sebagai proses, komunikasi tidak memiliki titik
bertolak, tiada hentinya, ia meliputi interpretasi personal, pertukaran sosial, dan
politik. Ia tidak memiliki penyebab yang mudah dilihat bagi akibatnya yang dapat
diamati.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
pengertian komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan satu orang
atau suatu kelompok kepada yang lain untuk menyusun makna. Makna yang
disusun merupakan citra mereka dan untuk bertukar citra itu terutama melalui
simbol-simbol.
2. Pengertian Politik
Politik adalah siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana; pembagian
nilai-nilai oleh yang berwenang; kekuasaan dan pemegang kekuasaan; pengaruh;
tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas tindakan
lainnya. Dari semua pandangan yang beragam itu ada persesuaian umum bahwa
politik mencakup sesuatu yang dilakukan orang; politik adalah kegiatan.2
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam kegiatan
dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan
tujuan tersebut. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang
menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa
alternatif dan penyusunan skala prioritas tujuan yang dipilih.
Untuk melaksanakan kebijaksanaan itu, perlu dimiliki kekuasaan (power)
dan kewenangan (authority), yang akan dipakai baik untuk membina kerja sama
maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini.
Cara yang dipakai dapat bersifat persuasi (meyakinkan) dan jika perlu bersifat
paksaan (coercion).Tanpa unsur paksaan kebijaksanaan ini hanya merupakan
permuasan keinginan (statement of intent) belaka.3
2
Ibid hal :6
3
Ardial. 2010. Komunikasi Politik. Jakarta: PT Indeks. Hal :23-24
4
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
pengertian politik adalah bermacam kegiatan dalam suatu sistem politik yang
menyangkut proses menentukan tujuan dari sistem politik itu sendiri.
Dalam melaksanakan kebijaksanaan itu diperlukan kekuasaan (power) dan
kewenangan (authority) yang dipakai untuk membina kerja sama maupun untuk
menyelesaikan konflik yang timbul dalam proses ini.
4
Surbakti, Ramlan. 2007. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grasindo hal : 152
5
Ibid Nimmo Hal :9
6
Napitupulu, Erick Wensik Berman. 2013. Strategi Komunikasi Politik Dan Pemenangan Pemilu.
Medan : USU Hal 5
5
Komunikasi politik adalah sebuah studi interdisipliner yang dibangun
diatas berbagai macam disiplin ilmu, terutama dalam hubungannya antara proses
komunikasi dan proses politik. Menurut Lucian Pye, antara komunikasi dan
politik memiliki hubungan yang erat dan istimewa karena berada dalam kawasan
(domain) politik dengan menempatkan komunikasi pada posisi yang sangat
fundamental. Tanpa adanya suatu jaringan (komunikasi) yang mampu
memperbesar (enlarging) dan melipatgandakan (magnifying) ucapan-ucapan dan
pilihan-pilihan individual, tidak akan ada namanya politik.
Komunikasi politik adalah proses di mana informasi politik yang relevan
diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara
sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik. Kejadian tersebut merupakan
proses yang berkesinambungan, melibatkan pulapertukaran informasi di antara
individu-individu dengan kelompok-kelompoknya pada semua tingkatan
masyarakat. Lagi pula tidak hanya mencakup penampilan pandangan-pandangan
serta harapan-harapan para anggota masyarakat, tetapi juga merupakan sarana
dengan mana pandangan dan asal-usul serta anjuran-anjuran pejabat yang
berkuasa diteruskan kepada anggota-anggota masyarakat selanjutnya juga
melibatkan reaksi-reaksi anggota-anggota masyarakat terhadap pandangan-
pandangan dan janji serta saran-saran para penguasa. Maka komunikasi politik itu
memainkan peranan yang penting sekali di dalam sistem politik: komunikasi
politik ini menentukan elemen dinamis, dan menjadi bagian menentukan dari
sosialisasi politik, partisipasi politik, dan pengrekrutan politik.7
Komunikasi politik menurut Nimmo sebagai kegiatan orang secara
kolektif yang mengatur perbuatan mereka di dalam konflik sosial. Lebih lanjut,
berbagai perbedaan seperti jasmani, cita-cita, perilaku dan sebagainya dalam
masyarakat, jika masyarakat tersebut menganggap serius maka akan dituntut
perhatian mereka terkait masalah itu dan menyelesaikannya dengan bersama. Hal
itu merupakan kegiatan politik.8
7
Rush,Michael dan Phillip Althoff. 2008. Pengantar Sosiologi Politik.Jakarta: PT Raja Grafindo.
Hal : 24
8
Ibid Nimmo Hal: 108
6
Komunikasi yang terjadi antar kelompok maupun antara satu pihak
dengan pihak lain dalam kepentingan salah satu kelompok atau kepentingan
bersama menandakan bahwa hubungan tersebut merupakan jalinan komunikasi
politik. Sebab, dalam pengertian sederhana politik berarti upaya mempengaruhi
untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
pengertian komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi politik yang
relevan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara
sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik. Dalam hal ini komunikasi
politik merupakan proses yang berkesinambungan, dan melibatkan pula
pertukaran informasi di antara individu-individu dengan kelompok-kelompoknya
pada semua tingkatan masyarakat.
1. Komunikator politik
Komunikator politik berarti individu-individu yang berada dalam suatu
institusi, asosiasi, partai politik, lembaga pengelola media massa serta tokoh
masyarakat. Komunikator politik dapat pula berupa negara, badan-badan
internasional dan mereka yang mendapat tugas atas nama negara.
Komunikator politik merupakan bagian integral dalam berlangsungnya
proses komunikasi. Komunikator politik yang memberi warna dominan terhadap
proses komunikasi yaitu komunikator yang menduduki stuktur kekuasaan, karena
mereka yang mengelola dan mengendalikan transformasi pesan-pesan komunikasi
dan mereka yang menentukan kebijakan suatu negara. Oleh sebab itu,
9
Rudy,Teuku May. 2005. Komunikasi dan Humas Internasional. Bandung: Refika Aditama,
Hal: 3.
7
komunikator politik harus memiliki beberapa syarat agat tercapai sasaran
komunikasi sebagaimana yang diharapkan, diantaranya yaitu:
a. Memiliki nuansa yang luas tentang berbagai aspek dan masalahkenegaraan.
b. Memiliki komitmen moral terhadap sistem nilai yang sedangberlangsung.
c. Berorientasi kepada kepentingan negara.
d. Memiliki kedewasaan emosi
e. Jauh dari sikap hipokrit.
Komunikator politik yang berada dalam struktur kekuasaan disebut juga
sebagai elit berkuasa.Sedangkan elit yang tidak duduk pada struktur kekuasaan
disebut elit masyarakat yaitu elit yang paling besar jumlahnya, karena elit ini
berada dalam berbagai asosiasi kemasyarakatan yang berhubungan dengan
seluruh aspek kehidupan.
2. Komunikan
Komunikan adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai subjek yang
dituju oleh komunikator, yang menerima pesan-pesan berupa lambang-lambang
yang mengandung arti atau makna.
8
Dari ungkapan diatas memberi informasi bahwa komunikasi di dalam
prosesnya berada pada struktur formal.Pesan-pesan mengalir menurut jenjang
struktur kekuasaan sampai kepada sasaran.
4. Media komunikasi
Media komunikasi menjadi pusat perhatian penguasa sebagai alat untuk
mendapat legitimasi rakyat di dalam melakukan kebijaksanaan dan sekaligus
memperkuat kedudukan penguasa melalui pesan-pesan komunikasi yang telah
direpresentasikan ke dalam simbol-simbol kekuasaan.
5. Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi dalam komunikasi politik selalu berhimpit, bahkan
melembaga dengan tujuan negara untuk mencapai tujuan tersebut. Sifat dan
bentuk tujuan yang hendak dicapai akan sangat bergantung kepada sistem politik
yang mendasarinya. Hal ini akan tampak jelas dari ideal normatif negara yang
tetuang dalam ketentuan normati masing-masing sistem.
6. Efek komunikasi
Efek adalah hasil dari penerimaan pesan atau informasi yang disampaikan
kepada komunikan, pengaruh atau kesan yang timbul dari komunikan setelah
menerima pesan tersebut.efek dapat berlanjut dengan pemberian respon atau
tanggapan yang sering disebut umpan balik atau feedback. Feedback adalah arus
balik yang beupa tanggapan dari komunikan dalam rangka proses komunikasi
yang bertujuan saling pengertian atau memperoleh pemahaman bersama.
9
karena adanya ide yang sangat berharga atau dapat pula berasal dari kalangan elit
politik serta dapat pula berasal dari suatu paham.10
Dari unsur-unsur tersebut, keberhasilan proses komunikasi pada akhirnya
bermuara pada kemampuan komunikator dalam memotivasi komunikan untuk
berbuat sesuatu sesuai kebijaksaannya yang telah ditetapkan komunikasi elit
berkuasa.
1. Citra Politik
Dalam Kamus Ilmiah Populer, citra diartikan sebagai gambar, rupa, atau
bentuk. Dalam bahasa inggris kata ini juga sering dipadankan dengan kata image.
Dalam pengertian lain, citra merupakan serangkaian pengetahuan dan pengalaman
serta perasaan maupun penilaian yang diorganisasikan ke dalam sistem kognisi
manusia, pengetahuan pribadi yang diyakini kebenarannya
Jadi citra politik dapat dipahami sebagai gambaran seseorang terkait
dengan politik.Citra politik berkaitan dengan pembentukan pendapat.umum
karena pada dasarnya pendapat umum politik terwujud sebagai konsekuensi dari
kognisi komunikasi politikumum karena pada dasarnya pendapat umum politik
terwujud sebagai konsekuensi dari kognisi komunikasi politik.
Dengan penjelasan tersebut, citra politik dapat dirumuskan sebagai
gambaran tentang politik yang memiliki makna kendatipun tidak selamanya
sesuai dengan realitas politik yang sebenarnya.
10
Ibid
11
Ardial. 2010.Komunikasi Politik.Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media Hal: 44.
10
Nimmo menjelaskan citra seseorang yang terkait dengan politik yang
terjalin melalui pikiran jernih dan hati yang murni akan member kepuasan
baginya, dan memiliki setidaknya tiga kegunaan. Pertama, memberi pemahaman
tentang peristiwa politik tertentu.Kedua, kesukaan dan tidaknya kepada citra
seseorang tentang politik menyajikan dasar untuk menilai objek politik. Ketiga,
citra diri seseorang memberikan cara menghubungkan dirinya pada orang
lain.12Citra politik seseorang akan membantu dalam pemahaman, penilaian, dan
pengidentifikasian peristiwa, gagasan, tujuan, atau pemimpin politik.
2. Opini Publik
Selain citra politik, komunikasi politik juga bertujuan membentuk dan
membina opini publik serta mendorong partisipasi politik.Konsep opini publik
bertitik tolak dari asasi yang ada pada diri manusia, yaitu hak kebebasan
mengeluarkan pendapat, menyatakan kehendak, ide,atau gagasan.
Pengertian dari opini publik belum mencapai kesepakatan sampai saat ini.
Tetapi dari pengertian beberapa tokoh dapat menjelaskan makna dan pengertian
opini publik (umum), diantaranya:
a. Pendapat umum adalah pendapat, sikap perasaan, pendirian, dan harapan
rata individu kelompok dalam masyarakat tentang suatu hal yang
berhubungan dengan kepentingan umum atau persoalan sosial.
b. Pendapat umum yaitu hasil interaksi, diskusi, atau penilaian sosial antar
individu tersebut yang berdasarkan pertukaran pikiran yang rasional dan
dinyatakan dengan lisan maupun dengan tulisan.
c. Isu atau maslah yang didiskusikan itu adalah hasil dari apa yang dilontarkan
oleh media massa.
d. Pendapat umum hanya dapat berkembang pada negara yang memakai
sistemdemorasi. Negara membeerikan keleluasan kepada warganya untuk
berpendapat di depan umum tentang masalah negara, sosial, atau lainnya.13
12
Ibid Nimmo Hal : 7
13
Ibid
11
D. Perkembangan Komunikasi Politik
Pencapaian konsensus mengenai komunikasi politik sebagai suatu bidang
studi terbagi dalam beberapa periode sejarah. Komunikasi politik menjadi sebuah
disiplin ilmu sejak dibentuknya bidang komunikasi plitik oleh International
Communication Association (ICA) dan American Political Science Association
(ASPA) di awal tahun 70an. Karya tentang komunikasi politik sudah ada sejak
zaman Aristoteles pada tahun 350 SM. Studi komunikasi mulai marak sejak
Perang Dunia I.14
1. Priode Klasik
Periode ini berlangsung dan berakhir pada tahun 1940-an. Pada periode ini
hal utama yang menjadi bidang kajian adalah komunikasi politik yang berfokus
pada kajian retorika.Istilah “komunikasi massa” yang sekarang ini kita kenal, pada
periode ini dikenal dengan istilah “public opinion and propaganda”.
Retorika pada periode ini dinilai sebagai bidang kajian yang paling
spektakuler.Tujuan retorika ini adalah untuk mempengaruhi masyarakat dalam
bidang politik.Bidang kajian yang difokuskan pada retorika ini targetnya untuk
menciptakan “pendapat umum”.Pada jaman Romawi, pendapat umum (public
opinion) digunakan untuk membuat kebijakan, dan berpijak dari itu juga dalam
periode ini public opinion juga sangat berpengaruh dalam pembuatan kebijakan
publik.Berfokus pada kajian reotika ini membuat periode ini sering dijuluki “Ratu
Dunia” yang bersumber dari pendapat umum.
Hal ini juga sudah tercermin dalam politik di Indonesia, dimana dalam
prakteknya masih kurang transparan.Misalnya saja ketika ingin dibuat dan
disahkannya kebijakan mengenai kenaikan BBM. Pemerintah dalam menentukan
kebijakan tersebut akan dilaksanakan atau tidak bergantung pada pendapat umum
masyarakat (public opinion). Dalam kebijakan mengenai kenaikan BBM tersebut
sempat dibatalakan karena adanya aksi protes dari masyarakat yang merupakan
salah satu cara mereka menyampaikan pendapat umum mereka.
14
https://www.academia.edu/12080420/PERKEMBANGAN_KOMUNIKASI_POLITIK Di kutip
pada Tanggal 28 Maret 2016
12
Kenyataan yang terjadi, era sekarang ini masyarakat dalam menyampaikan
public opinion menggunakan jalan yang salah. Sehingga justru akan menyebabkan
kerusuhan yang merugikan banyak pihak baik materi maupun psikis.
13
propaganda merupakan salah satu instrumen dari empat pada “instrumen utama
kebijakan dalam perang dan damai”,tiga instrumen lainnya adalah diplomasi,
senjata dan ekonomi.
Laswell memiliki ketertarikan pada kajian propaganda, pembentukan opini
public, peran pemimpin politik dan analisis isi media.Berdasarkan ketertarikan
Laswell dan fokusnya pada kajian komunikasi politik kemudia dia dijadikan
sebagai salah satu bapak pendiri Ilmu Komunikasi Politik.
15
(http://marhaifa.wordpress.com/2009/03/14/ilmu-komunikasi-politik/) di kutip tanggal 28 Maret
2016
14
bahwa media komunikasi massa yang masih dominan adalah media cetak seperti
surat kabar, majalah, poster, serta media radio.
15
5. Periode Sekarang (Awal Abad 21)
Realitas komunikasi politik dalam periode ini semakin
diteliti.Misalnya bukan hanya sebatas pada persoalan pemilu pendapat umum,
konflik, dll.Namun juga diteliti terkait soal demokrasi, budaya pop, gender,
etnisitas, multikulturalisme dan globalisasi.
Pada Abad 21 politik mulai dilihat sebagai persaingan untuk memperoleh
sumber daya yang terbatas.Bentley (1908/1967) berpandangan bahawa esensi
politik adalah tindakan kelompok.Bentley membedakan kelompok berdasarkan
kepentingannya, dan melihat bagaimana interkasi antar kelompok-kelompok
tersebut.Ini dikenal juga dengan model pluralis.Selain Bentley ada David Truman
(1951/1962) dan Robert Dahl (1956).Hal ini terkait dengan studi tentang pemilu
dan kampanye.
Periode ini ditandai dengan semakin atraktifnya kajian soal pemasaran
politik.Dalam periode ini juga menhasilkan beberapa karya. Jame Curan (2002)
Media and Power, mengupas soal keterkaitan demokrasi, perubahan sosial,
tuntutan reformasi media terutama tv dan keterkaitan media massa dan demokrasi.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi politik berasal dari dua kata dasar, komunikasi dan politik.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang
lain, baik dengan cara penggunaan media sebagai kemasan informasi atau melalui
transmisi secara simbolik. Sehingga informasi mudah dimengerti dan pada
akhirnya dimiliki kesamaan persepsi. Sedangkan politik adalah segala upaya
untuk memperoleh, mempertahankan, dan memperluas wilayah kekuasaan.
Sehinggga komunikasi politik bisa disimpulkan sebagai komunikasi yang
melibatkan didalamnya pesan - pesan politik dan aktor - aktor politik atau
komunikasi yang berkaitan dengan kekuasaan , jalannya pemerintahan dan
kebijakan pemerintah. Proses komunikasi politik dimaknai sebagai proses
penyampaian pesan.
Pesan politik yang berkaitan dengan kekuasaan, jalannya pemerintahan, dan
kebijakan pemerintahan oleh faktor - faktor politik kepada komunikan melalui
media atau saluran - saluran komunikasi politik, sehingga dihasilkan tanggapan
atau balasan dari komunikan. Dalam bagan bangun komunikasi politik terdiri dari
fungsi komunikasi politik, proses komunikasi politik, pola - pola komunikasi
politik, dan faktor yang mempengaruhinya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18