Makalah Model Konseptual Dari Tokoh Kepetawatan
Makalah Model Konseptual Dari Tokoh Kepetawatan
Elektroneurogram (ENG)
Kelas : S16A
Anggota Kelompok
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a) Pada tahun 1856, Caldani meneliti kelistrikan pada otot katak mati.
B. Rumusan masalah
berikut :
1. Pengertian biolistrik?
2. Hukum biolistrik?
3. Macam macam gelombang arus listrik ?
4. Kelistrikan dan Kemagnetan dalam tubuh ?
5. Definisi elektroneurogram
6. Kegunaan elektroneurogram
C. Tujuan
Ada beberapa rumus atau hukum yang berkaitan dengan biolistrik antara
lain.
1. Hukum Ohm
R= V
I = Arus (Ampere)
V = Tegangan (Volt)
2. Hukum Joule
Arus listrik melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas. Hukum ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
H (Joule)= V.I.T
1) Arus bolak-balik/sinusoidal
2) Arus setengah gelombang ( telah diserahkan)
3) Arus searah penuh tapi masih mangandung ripple/desir
4) Arus searah murni
5) Faradik
6) Surged Faradic/sentakan sinusoidal
7) Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
8) Galvanik yang interuptus
9) Arus gigi gergaji
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem
saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak
khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari
neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam,
misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem
pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem
saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf
parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang
tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga
memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju
ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-
ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps
pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik
memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion
pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat
antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain:
Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses
pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri,
memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung
kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung,
mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar
diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan
mengerutkan kantung kemih.
C. Kelistrikan saraf
Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat di
bagi dalam 3 bagian yaitu serat saraf tipe A, B, dan C. dengan
mempergunakan mikroskop electron, serat saraf dibagi dalam 2 tipe: yakni
serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa myelin. Saraf bermielin banyak
terdapat pada manusia. Myelin merupakan suatu insulator (isolasi) makin
menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.
1) Neuron sensorik
Neuron ini berawal dari reseptor, yang merupakan ujung dari dendrit
selanjutnya menuju dendrit, lalu badan sel, akson dan akhirnya
bersinapsis (hubungan antar neuron) dengan dendrit dari neuron
penghubung
2) Neuron penghubung
Neuron ini berawal dari sinapsis dengan neuron sensorik, berlanjut
ke dendrit, lalu badan sel, akson dan diakhiri pada sinapsis dengan
neuron motorik. Umumnya neuron ini terdapat pada sistem saraf
pusat.
3) Neuron motorik
Neuron ini berawal dari sinapsis dengan neuron penghubung,
berlanjut ke dendrit lalu badan sel, akson dan diakhiri pada pilihan-
pilihan di bawah ini:
G. Pengertian Elektroneurogram
Aktivitas elektroneurogram
Apabila serat saraf sensoria dirangsang dengan rangsangan yang rendah, maka
pada pencatat akan terlihat :
Gelombang H : Menunjukkan saraf sensoris yang terangsang.
Gb. 215. a, b, C, d.
Dikutip dañ John R Cameron and JamesG. Skofronick “Medical Physics”
JohnWiley & Sons, 1978, him. 194.
Gb 216. a, b.
Dikutip dañ John R. Cameron andJames G. Skofronick “MedicalPhysics” John-
Wiley & Sons,1978, him. 195.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik
pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah tangga.
Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam
tubuh. Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada sistem
saraf. Sistem saraf di dalam tubuh mempuanyai listrik. Pada sistem saraf pusat
dan sistem saraf ootonom.
3.2. Saran
http://peckongworld.blogspot.co.id/2010/12/biolistrik.html
http://qienazone.blogspot.co.id/2012/10/biolistrik.html