PARIWISATA
“ Sanitasi Terminal “
Disusun Oleh :
DERAHA HAMID
201601006
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “ Sanitasi Terminal “ ini dapat terselesaikan.
Berbagai sumber telah penulis ambil sebagai bahan dalam pembuatan makalah ini. Penulis
Penulis juga menyadarai bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya untuk memperbaiki kesalahan dalam
penyusunannya.
Disusun Oleh :
DERAHA HAMID
201601006
Dosen Pengampu
BIODATA ........................................................................................................................................
Terminal merupakan tempat berkumpul manusia dari berbagai tempat untuk datang dan
pergi. Dengan itu maka terminal merupakan tempat yang paling cocok untuk menyebarnya
segala penyakit yang dibawa oleh orang-orang yang keluar masuk disana maupun yang berasal
dari terminal itu sendiri. Terutama yang penyebarannya melalui media udara, air, makanan,
minuman maupun kontak manusia satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, sanitasi di terminal
harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sehingga terminal dapat melindungi,
memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat terminal itu
sendiri. Mengingat betapa pentingnya terminal dalam sistem transpotasi terutama transportasi
darat dan yang paling banyak dipakai atau sudah umum dengan masyarakat, maka sanitasi
Dalam tulisan ini saya akan membahas lebih dalam tentang sanitasi terminal yang saniter dan
tidak saniter. Dengan demikian tulisan ini akan memberi panduan dan informasi bagi para
2.1 Pengertian
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha
tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh
Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah
dan waktu kunjungannya tinggi. Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan
umum, pasar tradisional atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat
pangkas rambut, panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat
Terminal adalah tempat umum terdiri dari pelataran/landasan terbuka dan sejumlah
bangunan permanen,semi permanen di mana terdapat perpaduan kegiatan usaha jasa pelayanan
penumpang dan atau barang dengan kendaraan bus atau angkutan umum.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 41 Tahun 1993, terminal adalah sarana
transportasi untuk keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan
transportasi.
1. Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara umum maupun personal hygiene).
2. Alat-alat kebersihan
3. Tempat kegiatan.
Terminal dipilah-pilah berdasarkan fungsi dan pelayanannya (PP No. 43 Tahun 1993)
persyaratan tipe sebuah terminal yaitu:
1. Terminal Tipe A
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar provinsi dan/atau
angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan
pedesaan. Terminal tipe A merupakan terminal penumpang yang memiliki fasilitas paling
lengkap, disamping itu pembangunannya membutuhkan lahan yang cukup luas sekurang-
kurangnya 5 hektar.
a. Terletak di ibu kota provinsi, kabupaten, dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi dan
2. Terminal Tipe B
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi,
angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan. Terminal tipe B adalah terminal penumpang yang
berada setingkat di bawah terminal tipe A. Pembangunan terminal tipe ini membutuhkan lahan
sekurang-kurangnya 3 hektar untuk terminal di pulau Jawa dan Sumatera dan 2 hektar di pulau
lainnya.
a. Terletak di ibu kota kabupataen atau kota dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi.
km di pulau lainnya.
d. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di pulau Jawa dan
Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal sekurang-kurangnya
3. Terminal Tipe C
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan. Terminal Tipe C adalah
b. Terletak dijalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi III A.
Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal. Sesuai kebutuhan untuk
syarat sanitasi tempat-tempat umum. Persyaratan minimal sanitasi terminal yang perlu
1. Letak Terminal
Menentukan letak untuk membangun terminal harus disesuaikan dengan perencanaan tata kota.
2. Bangunan Terminal
A. Tempat Parkir
Tempat parkir yang bersih dari sampah dan genangan – genangan air akan
menguntungkan dari segi estetik dan kesehatan. Apabila tempat parkir kotor dengan sampah –
sampah dan genangan air, akan dapat menimbulkan kecelakaan dan juga dapat menjadi sarang
berbagai serangga dan tikus. Adanya genangan air tersebut akan menciptakan tempat hidup dan
berkembangnya nyamuk. Sedangkan kita ketahui bahwa nyamuk merupakan serangga yang
dapat menyebarkan berbagai macam penyakit pada manusia seperti: malaria, demam berdarah,
Lantai aspal dan beton penting agar tempat tersebut tidak lekas rusak sehingga tidak
menimbulkan lubang – lubang yang dapat menjadi tempat genangan – genangan air, juga agar
Disamping itu, tempat parkir tidak akan menjadi becek bila turun hujan, dan juga mudah
Adanya tanda – tanda akan memudahkan dalam pengaturan parkir kendaraan, sehingga
B. Ruang Tunggu
Yang penting diperhatikan mengenai ruang tunggu terminal agar tidak meninggalkan
Hal tersebut dimaksudkan agar kotoran yang ada mudah dibersihkan juga agar tidak
permukaan lantai.
Tempat duduk yang bersih dan bebas dari kutu busuk, akan membuat orang senang
mendudukinya karena orang tidak perlu cemas pakaiannya akan kotor. Tempat duduk tersebut
jadi harus bebas dari kutu busuk sebab orang akan merasa terganggu dengan adanya gigitan kutu
busuk.
3) Ruang tunggu harus dan tersedia tempat – tempat sampah yang tertutup dan kedap air.
Ruang tunggu yang bersih akan menyenangkan orang dan membuat orang betah di
tempat tersebut untuk menunggu keberangkatan dan kedatangan dari terminal bus. Untuk itu
perlu dijaga kebersihan dan perlu tersedia tempat pengumpul sampah yang tertutup dan kedap
air. Bila tempat tersebut tidak bersih dan menimbulkan bau yang tidak sedap dapat menimbulkan
rangsangan pada penumpang untuk meludah/berdahak sembarangan di lantai. Hal ini akan
menyebabkan ruang tunggu tersebut akan menjadi kotor lagi. Diantara mereka ini mungkin ada
yang berpenyakit menular misalnya TBC yang digilirannya akan dapat menular kepada orang
lain. Disamping itu bau tersebut bisa mengundang kedatangan serangga dan tikus sebagai vektor
penyakit menular.
Di ruang tunggu terminal bus perlu diberi penerangan secukupnya agar menerangi semua
sudut ruang bagi orang – orang di tempat itu, sehingga hal – hal yang tidak diinginkan seperti
saling tabrakan/bersenggolan, barang – barang tertukar, pencurian dan sebagainya tidak terjadi.
pertukaran udara kepada penumpang yang berada di ruang tunggu. Hal ini dimaksudkan agar
Kantor merupakan tempat bekerja karyawan yang melakukan pekerjaan ketata usahaan
untuk pengelolaan terminal yang bersangkutan. Untuk itu perlu dipenuhi syarat – syarat sanitasi
yang berlaku. Adapun persyaratan minimal hygiene sanitasi yang berlaku untuk kantor dan loket
diterminal adalah:
Karena kantor merupakan tempat bekerja, maka kantor perlu dijaga kebersihannya serta
barang – barang seperti meja, kursi, lemari dan sebagainya. Selain itu juga harus diatur dengan
rapi. Hal ini disamping memberikan pemandangan yang menyenangkan, juga dapat menambah
Adanya kotak – kotak sampah dimaksudkan untuk menampung semua sampah kantor
berupa kertas – kertas dan sebagainya agar kertas – kertas tersebut tidak berserakan di dalam
kantor. Di samping itu juga dapat menimbulkan kesan jorok. Sampah tersebut dapat pula
menimbulkan beberapa masalah seperti tempat persembunyian serangga dan tikus serta bahaya
kebakaran.
3) Ventilasi udara yang baik.
Ventilasi udara baik dimaksudkan untuk mengadakan pertukaran cahaya dalam ruang
kantor sehingga udara di dalam ruangan tetap bersih. Apabila ventilasi tidak baik, maka
pertukaran udara dalam ruangan tidak baik sehingga dapat kekurangan udara segar. Hal ini dapat
mengakibatkan menurunnya kegairahan kerja bahkan lebih parah lagi dapat mengakibatkan “heat
strook” dan pingsan. Untuk itu maka ventilasi harus diatur dengan baik sehingga pertukaran
Adanya kaca pada loket yang membatasi antara penjual dan pembeli karcis dimaksudkan
agar disamping memberikan cahaya yang cukup ke dalam loket, juga untuk mencegah
kemungkinan terjadinya penularan penyakit secara langsung antara penjual dan pembeli karcis.
Bila tidak dibatasi kaca, maka dapat terjadi penularan penyakit melalui tetesan ludah halus
5) Penerangan.
Penerangan secukupnya di dalam kantor dan loket dimaksudkan agar karyawan yang
bekerja di lokasi dapat penerangan dengan baik, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
baik pula. Apabila penerangan kurang, akan dapat menyebabkan kerusakan/penyakit mata pada
karyawan. Penerangan minimal yang di ijinkan dalam kantor dan loket adalah 10 – 20
footcandles.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit secara langsung dari karyawan terminal
terhadap masyarakat pengunjung, maka karyawan terminal terutama karyawan loket harus dalam
keadaan sehat, mempunyai sertifikat kesehatan, yang menunjukkan tidak menderita penyakit
jalan pernafasan yang menular dan tidak berpenyakit kulit atau mata.
D. Fasilitas P3K
Tempat umum seperti terminal kemungkinan terjadi kecelakaan adalah besar sekali.
Untuk itu perlu tersedia fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), minimal tersedia
kotak P3K. Fasilitas tersebut penting untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan di
2) Mencegah kecelakaan.
Agar dapat memberikan pertolongan yang layak kepada orang yang mengalami
pengumuman atau perintah kepada karyawan terminal. Selain itu pengemudi juga dapat
E. Pagar Terminal
Sekeliling terminal perlu diberi pagar yang cukup tinggi dan kuat.Selain dimaksudkan
untuk menunjukkan batas-batas terminal,pagar juga perlu untuk menjaga keamanan. Adanya
pagar akan memperkecil kemungkunan terjadinya kecelakaan seperti ditabrak kendaraan yang
disebabkan oleh seseorang yang masuk terminal melalui sembarangan tempat dan ia akan
menyeberangi jalan raya ditempat yang bukan semestinya. Selain fungsi diatas, pagar juga perlu
untuk mencegah masuknya hewan peliharaan seperti anjing, kambing, ayam dan sebagainya ke
dalam terminal.
F. Pemadam Kebakaran
tersebut perlu tersedia alat pemadam kebakaran yang selalu siap digunakan. Pada alat tersebut
perlu dilengkapi dengan cara penggunaannya. Penempatan alat pemadam kebakaran harus
sedemikian rupa sehingga mudah dilihat dan dicapai agar segera cepat digunakan apabila terjadi
peristiwa kebakaran.
G. Pencahayaan
Di terminal terutama di tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar terminal perlu diberi
pencahayaan yang cukup. Untuk tempat ini penerangan minimal yang dianjurkan adalah 5
footcandles.
Persyaratan sanitasi bagi rumah ibadah hampir sama dengan bangunan lain,akan tetapi
yang perlu diperhatikan adalah penyediaan air yang cukup serta pemeliharaan kebersihan
bangunan.
3. Fasilitas/Sarana Transportasi
Air merupakan kebutuhan pokok manusia,karena dapat digunakan untuk minum, mandi
dan keperluan lainnya, tetapi air dapat pula merupakan media untuk hidup dan
berkembangbiaknya bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu air bersih dalam
terminal sangat penting sekali untuk keperluan warung-warung, cuci dan pembersih kakus/wc
umum. Yang dimaksud dengan penyediaan air bersih disini adalah usaha penyediaan air yang
bebas dari kotoran-kotoran serta bebas bibit penyakit yang mungkin dapat menimbulkan
gangguan kesehatan terhadap manusia. Kebutuhan akan air bersih ini sebaiknya dipenuhi dari
sumber air PAM, karena air dari sumber ini kebersihannya terjamin. Apabila hal ini tidak
mungkin, dapat pula diperoleh dari sumur pompa atau sumur galian asal memenuhi syarat
kesehatan.
Yang dimaksud dengan kakus umum adalah kakus yang diperuntukkan bagi umum dan
jumlahnya lebih banyak dan bentuknya lebih besar, disesuaikan dengan kapasitas daya tampung.
Urinoir adalah suatu bangunan yang khusus sebagai tempat kencing untuk pria. Diterminal, WC
umum penting perannya guna melayani para pengunjung yang ingin membuang kotoran, tetapi
apabila fasilitas ini tidak memenuhi syarat kesehatan akan mudah menyebabkan terjadinya
memenuhi syarat kesehatan juga dapat menimbulkan bahaya kecelakaan, misalnya tergelincir.
Agar bahaya kesehatan itu dapat dihindari, maka yang penting diperhatikan mengenai WC
WC umum di terminal perlu memakai leher angsa karena dengan menggunakan leher
angsa tersebut, maka bau tidak bisa keluar karena ditahan oleh air yang tetap ada disitu. Maka,
Untuk membersihkan kotoran harus tersedia air pembersih yang cukup. Bila air
pembersih tidak cukup maka kotoran tidak akan tergelontor sehingga WC akan bau, hal ini
mengundang kedatangan lalat dan binatang lain yang kemudian binatang tersebut dapat
menghinggapi kotoran. Keadaan ini akan menimbulkan penyakit seperti kolera, tyhus perut dan
sebagainnya. Penyakit ini dapat dipindahkan lalat keorang lain melalui makanan atau minuman
Adanya perlengkapan ini dimaksudkan untuk mencuci dan membersihkan tangan bagi
orang-orang yang baru selesai menggunakan WC. Hal ini penting terutama bagi para penjaja
makanan untuk umum. Dengan demikian tangan mereka tidak mencemari makanan. Makanan
Untuk menjaga kebesihan WC tersebut maka perlu ada petugas khusus untuk menjaga
kebersihannya. Ini dimaksudkan agar WC umum itu tetap terpelihara kebersihannya dan tidak
menjadi licin atau mampet. Bila lantainya licin akan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
karena tergelincir. Apabila lubang WC mampet, maka fasilitas tersebut tidak akan berfungsi lagi.
5) Ada pemisah antara WC wanita dan WC pria.
Pemisah ini perlu, karena bila tidak ada pemisah akan kurang baik dari segi
tatasusila/kesopanan.
pengunjung yang datang. Jumlah wc yang ideal tempat umum adalah 1 WC untuk 40
Untuk sebuah terminal, syarat tentang WC umum yang harus dipenuhi menurut Direktorat
2) Jumlah jamban minimal 2 buah, 1 buah untuk pria dan 1 buah lagi untuk wanita.
3) Urinoir bersih.
Air kotor dalam terminal umumnya berasal dari air hujan dan air warung-warung, rumah
makan, air kakus/urinoir. Agar terminal tidak becek maka sebaiknya diberi saluran air
disekeliling bangunan. Beberapa hal yang bersifat umum pada saluran kotor diterminal yang
perlu diperhatikan:
1. Jangan menimbulakan genangan air terutama untuk air hujan dihalaman.
2. Saluran air pembuangan kotor harus diusahakan sedemikian rupa sehingga air kotor dapat
3. Saluran-saluran air kotor harus tertutup dan rapat dari serangga dan tikus.
4. Disamping ruji-ruji atau gawang-gawang pada pangkal dan ujung saluran untuk mencegah
masuknya kotoran dan sampah dari halaman, kamar mandi yang dapat berupa daun-daun
dan kertas, plastik dan lain-lain sehingga dapat menyebabkan tersumbatnya saluran tersebut.
Sampah diterminal umunya berasal dari warung-warung, rumah makan atau kios-kios,
penjual keliling, penumpang dan para karyawan. Untuk menghindari pengotoran oleh sampah
sebaiknya disediakan tong-tong atau bak sampah untuk penyimpanan sementara yang dibuat dari
bahan tahan karat dan memenuhi syarat sebagai tempat sampah yang saniter, dengan jumlah
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Penempatannya hendaknya didekat sumber sampah. Dan
sebaiknya juga harus ada tempat pengumpulan sementara untuk menampung sampah yang belum
terangkut dalam sehari. Kebersihan terminal hendaknya diperhatikan dengan menyapu dua
Pembuangan sampah diterminal yang baik hendaknya dipenuhi dengan memperhatikan tiga segi
yaitu:
1) Segi Estetika
2) Segi Ekonomi
Pembuangan sampah harus mengurangi kerusakan yang mengakibatkan perlunya
tambahan pengeluaran/biaya untuk perbaikan dan pengeluaran yang lain sehubungan dengan
akibat tidak baiknya pembuangan sampah (misalnya kerusakan jaringan pipa air, karyawan yang
sakit).
tikus di terminal, serta tidak mengotori persediaan air minum. Cara pembuangan sampah
Jenis sampah yang berasal dari terminal dapat dibedakan menjadi dua jenis sampah yaitu
sampah kering dan sampah basah. Oleh karena itu tempat penampungannya harus disesuaikan
dengan jenis sampah tersebut. Untuk sampah kering bisa dari papan biasa, sedangkan dari logam
yang tidak mudah berkarat untuk tempat penampungan sampah basah. Selain itu syarat-syarat
b. Pengumpulan Sampah
Tempat sampah ini biasanya diletakkan dibagian-bagian tertentu yang sesuai dengan
keadaannya. Hal tersebut berguna untuk menampung sementara sampah yang berasal dari tempat
Untuk pembuangan sampah di terminal bus, yang penting diperhatikan adalah disamping
tempat sampah yang perlu memenuhi syarat, juga diperhatikan agar tempat sampah itu tersedia
dalam jumlah yang cukup untuk menampung volume sampah yang ada. Penempatannya juga
harus sedemikian rupa, sehingga memudahkan bagi orang untuk menggunakannya dan mudah
Dalam tahap ini fasilitas yang digunakan oleh pemerintah dengan menggunakan
kendaraan pengangkutan sampah (truk) yang pengangkutannya dilakukan 1-2 hari sekali dimana
sampah tersebut selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah resmi yang telah ditentukan
E. Fasilitas Lainnya
Harus tersedia tempat cuci tangan yang baik minimal 1 buah yang dilengkapi dengan
2) Telepon umum.
Telepon umum dalam terminal perlu sekali untuk pengunjung dan sewaktu-waktu
digunakan dalam keadaan bahaya misalnya kebakaran. Penempatannya sebaiknya di dekat ruang
tunggu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang didapat maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Terminal merupakan tempat berkumpul manusia dari berbagai tempat untuk datang dan
pergi. Oleh karena itu, sanitasi di terminal harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan sehingga terminal dapat melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan masyarakat terutama masyarakat terminal itu sendiri.
2. Kriteria sanitasi yang baik di terminal bisa dilihat dari lokasi terminal; bangunan terminal
berupa tempat parkir, ruang tunggu, kantor dan loket, fasilitas P3K, pagar terminal,
pemadam kebakaran, pencahayaan, bangunan tempat ibadah; dan fasilitas/sarana
transportasi berupa penyediaan air bersih, sarana pembuangan tinja/urinoir dan kamar mandi
umum, pembuangan air kotor, sarana pembuangan sampah, fasilitas lainnya (seperti: tempat
cuci tangan, telepon umum).
3.2 Saran
1. Perlu adanya campur tangan dari pihak pemerintah dalam membangun dan memperbaiki
fasilitas serta menambah fasilitas yang belum lengkap untuk memenuhi kriteria sanitasi
terminal.
2. Bagi pihak penyedia layanan terminal, sebaiknya meningkatkan kualitas dan manajemen
terminal.
3. Sebaiknya masyarakat juga tetap menjaga sanitasi terminal sehingga terminal tersebut dapat
melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
(http://serangkab.go.id/web/index.php/post/read/145, 2014).