Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Umat manusia dalam kehidupannya sangat bergantung kepada bahan-
bahan organik alami yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitarnya, baik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun mikroorganisme. Penggunaan
bahan-bahan organik alami untuk memenuhi berbagai keperluan umat manusia,
seperti sandang, pangan, papan, energi, pewarna, parfum, kosmetik, insektisida
dan obat-obatan telah mempengaruhi dan memberi ciri tersendiri. Sel organik
makhluk hidup baik yang hidup di darat maupun yang hidup di laut merupakan
tempat aktivitas sintesis yang rumit dan kompleks (Jasril, 2009).
Bagi Indonesia, wilayah pesisir dan kelautan sangat penting dan strategis
karena menyimpan kekayaan sumber daya alam yang besar dan khas. Kekayaan
sumber daya yang berada di wilayah kelautan telah menimbulkan daya tarik bagi
berbagai pihak untuk memanfaatkannya, sehingga tak heran 210 juta penduduk
Indonesia sebagaian besar sekitar 60% menghuni wilayah pesisir dan
menjadikannya sumber kehidupan (Ismelina dkk., 2005).
Salah satu komoditas hasil perikanan yang dapat menjadi sumber devisa
negara dan potensial yang perlu untuk dikembangkan adalah rumput laut.
Rhodophyceae (alga merah) merupakan salah satu jenis rumput laut yang
memiliki nilai ekonomis penting. Kappaphycus alvarezii adalah salah satu jenis
Rhodophyceae yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasilkappa karaginan yakni
senyawa polisakarida yang umum digunakan pada industri pangan,farmasi,
komestik, tekstil dan percetakan sebagai bahan pengental, penstabil
danpembentuk gel (Siregar dkk., 2016).
Mengingat potensi sumber daya alam laut yang sangat besar, maka sumber
daya tersebut juga merupakan modal yang sangat besar bagi kehidupan terutama
pengaplikasiannya dari berbagai bidang. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi
pembuatan makalah ini agar dapat menjelaskan pengaplikasiannya dalam bidang
kesehatan, bidang industri dan bidang ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan karagenan?
2. Apa saja macam-macam karagenan?
3. Bagaimana ciri dan sifat fisik karagenan?
4. Bagaimana sintesis karagenan?
5. Apa manfaat karagenan?

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian karagenan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam karagenan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui ciri dan sifat fisik karagenan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui sintesis karagenan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari karagenan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karagenan


Karagenan adalah polisakarida sulfat yang diekstraksi dari rumput laut
merah (Rhodophyceae). Karagenan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu
kappa (K-), iota (t-), dan lambda (A-) (Yuguchi dkk., 2002).

2.2 Jenis-Jenis Karagenan


Tiga jenis karagenan komersial yang paling penting adalah karagenan iota,
kappa, dan lambda. Klasifi kasi ini ditentukan oleh posisi gugus sulfat pada unit
(1,3)-D-galaktosa (Distantina dkk., 2012).

2.3 Ciri dan Sifat Fisik Karagenan

2.4 Sintesis Karagenan


Secara umum, isolasi karagenan dari rumput laut membutuhkan beberapa
tahap, yaitu proses perendaman, ekstraksi, pemisahan karagenan dengan
pelarutnya, kemudian pengeringan karagenan. Setiap tahap dalam pengolahan
ini akan mempengaruhi rendemen dan kualitas karagenan. Metode ethanol
precipitation merupakan proses yang banyak digunakan untuk pemisahan
karagenan dari pelarutnya. Pada proses ini, karagenan yang merupakan polimer
dengan bobot molekul tinggi akan mengendap, sedangkan pelarut akan terlarut
dalam etanol. Etanol yang digunakan dalam ethanol precipitation ini dapat
dimurnikan kembali sehingga dapat dimanfaatkan lagi (Distantina dkk., 2012).

2.5 Manfaat Karagenan


Karagenan sebagai hidrokoloid, secara umum tidak dimanfaatkan dari segi
nutrisinya, tetapi lebih sering karena sifat fungsionalnya. Sifat fungsional yang
berhubungan dengan pembentukan gel banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk
gel, bahan untuk perbaikan tekstur, pengental dan pengikat air (hidrogel). Sifat
ini antara lain meliputi kekuatan gel (gel strength), waktu pembentukan gel, suhu
pembentukan gel, dan suhu pelelehan gel (Distantina dkk., 2012).
Pada Industri, karaginan dipakai sebagai stabilisator, pengental,
pembentuk gel, pengemulsi, pengikat dan pencegah kristalisasi dalam industri
makanan ataupun minuman, farmasi, dan kosmetik. Rumput laut diketahui kaya
akan essential seperti enzim, asam nukleat, asam amino, mineral, trace elements,
dan vitamin A, B, C, D, E dan K (Hudha dkk., 2012).

Anda mungkin juga menyukai