Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4 ( 72 - A) Masalah yang dihadapi ketika Jonan

ditunjuk untuk merevitalisasi KAI tidak hanya


- Dinna Dwi Tantias (172043) dari ini, terdapat hard aspect, tetapi ada juga soft
aspect yang diubah yaitu rendah disiplin dan
- Ine Sasikalani (172066) mandiri karyawan yang harus berorientasi
- La Sudarlin La Hadalia (172073) kepada pelanggan, implementasi yang buruk dari
tata kelola perusahaan, dan ketiadaan
- M. A Jaya Damanik (172088) kepemimpinan yang visioner. Jonan juga
kemudian mengatur empat pilar transformasi di
KAI, yaitu : Peningkatan kualitas layanan,
keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu.
Ignasius Jonan (Saragih, 2014)

Sebagai Transformational Leader di Pertama tindakan yang diambil jonan adalah


Perusahaan Kereta Api Indonesia mengobah pola pikir karyawan, yang
sebelumnya memiliki modal mental “Untuk
PT. Kereta Api Indonesia (KAI), yang Saya Apa” menjadi “ Company and Consumer
hingga tahun 2009 dikenal sebagai perusahaan First” .
kereta api milik negara yang berkinerja rendah.
Mengalami peningkatan yang sangat signifikan 1. Tindakan kedua adalah pembenahan
dibawah kepemimpinan Ignasius Jonan. Individu kedisiplinan karyawan dan tata kelola
dan karakter pemimpin mempengaruhi kesiapan perusahaan yang baik. Setelah itu, jonan
perubahan pada KAI. Dalam waktu singkat melakukan koreksi pada aspek
setelah inisiatif perubahan dilaksanakan, ditahun organisasi yang lain. Dalam waktu
yang sama tahun 2009, KAI berhasil singkat setelah inisiatif perubahan
meningkatkan kinerjanya secara signifikan. dilaksanakan, ditahun yang sama tahun
Perusahaan mencapai laba bersih sebesar Rp. 2009, “there was quick win”, KAI
155 miliar Sebelum Jonan memimpin pada berhsil meningkatkan kinerjanya secara
2009, KAI menghadapi masalah berat. Pada signifikan. Perusahaan mencapai laba
2007, KAI mengalami kerugian Rp 38,6 Miliar bersih sebesar Rp. 155 miliar dan
dan terus meningkat hingga mencapai Rp 82,6 menyatakan kondisi kesehatan
Miliar pada 2008. Kualitas infrastruktur terus perusahaan dalam kategori A atau sehat.
menurun, fasilitas telah melewati batas usia 2. Selain kualitas kepemimpinan Jonan,
layanan, jumlah lokomotif, gerbong barang dan dukungan karyawan juga merupakan
lintasan kereta mengalami penurunan kualitas, faktor kunci yang menentukan
pelayanan rendah, keamanan dan keselamatan keberhasilan pelaksanaan inisiatif
penumpang tidak dijamin. Perusahaan berada perubahan di KAI. Terlihat jonan lebih
dalam kategori BBB (Kondisi Kurang sehat). obyektif dalam memperlakukan
(Singapore, 2013) . karyawan karean ia lebih
memperhatikan untuk faktor faktor
Penggunaan internet sebagai media kinerja, kompetensi, etos kerja, dan
informasi dimanfaatkan oleh PT KAI sebagai integritas dalam menugaskan seseorang
ajang media promosi sekaligus wahana sumber dalam menduduki kepemimpinan, bukan
informasi yang lengkap bagi kebutuhan latar belakang atau faktor koneksi.
masyarakat. Penjualan tiket online hingga 3. Komitmen berorganisasi. Ketika suatu
pencetakan on line mandiri disediakan PT KAI inisiatif perubahan diperkenalkan,
dengan pengembangan sistem teknologi yang komitmen terhadap organisasi
mampu menarik minat masyarakat terhadap diperlukan, orang-orang terbiasa dengan
pelayanan PT KAI. zona nyaman, akan tetapi bila langkah
untuk mencapai profit dibutuhkan, maka
mereka akan menerima nya.
4. Rohani, ketika suatu perubahan Referensi.
diterapkan, karyawan diminta untuk
mempelajari cara-cara baru dalam Saragih, E. H. (2014). Individual Attributes of
melakukan pekerjaan, percaya bahwa Change Readiness : A Case Study at
perubahan adalah hal yang tepat untuk Indonesia State-owned Railway
dilakukan oleh organisasi untuk Company, 1-8.
memecahkan masalah, memiliki
motivasi untuk mencapai efisiensi Singapore, T. E. (2013). The pragmatist who
organisasi, dan percaya pada masa
restored Indonesia's railways to
depan yang lebih baik.
5. Hadiah, jonan telah mengubah gaji profitability. 1.
karyawan, sesuai dengan beban kerja
yang diamanahkan.
6. Kesungguhan, dalam mengelola
organisasi dibutuhkan kesungguhan dari
pemimpin untuk bersedia merubah
karyawan dengan mengedukasi mereka
tentang hal apa yang diharapkan unutk
menjadi meningkat untuk kedepannya.
7. Keberanian, untuk mengubah sesuatu
speak up dan action akan diiringi dengan
keberanian unutk menegur ataupun
menindak segala yang tidak berkaiktan
dengan proses yang perubahan yang
telah direncanakan.
8. Sifat Pemimpin, terindikasi jonan
memiliki sifat sebagai pemimpin, yaitu
tegas, terbuka, dan terang-terangan,
percaya diri. Sedangkan kecerdasan
emosional jonan diindikasikan oleh
kesabarannya dalam menangani masalah
kompleks yang dihadapi dalam KAI,
ketenangan, percaya diri dan ketegasan
dalam menerapkan aturan dan berubah
meskipun dicerca dan ditolak oleh
beberapa karyawan. (Saragih, 2014)

Oeh sebab itu change management bila dikelola


dengan baik, konsisten, bertahap dan didukung
oleh teman teman di organisasi dapat berdampak
positif. Seperti yang telah ditunjukkan oleh
bapak jonan, dengan contoh dapat meningkatkan
laba dari sebelumnya tidak ada keuntungan sama
sekali (rugi 82,6 miliar) menjadi keuntungan
Rp.155 miliar ditahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai